• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.4 Potensi Pariwisata Kabupaten Toba Samosir

4.4.4 Kawasan Pariwisata Minat Khusus

Salah satu penyebab terjadinya segmentasi atau spesialisasi pasar pariwisata adalah adanya kecenderungan wisatawan dengan minat khusus baik dalam jumlah wisatawan maupun area minatnya. Jenis pariwisata ini berbeda karena calon wisatawan memilih sebuah destinasi wisata tertentu sehingga mereka dapat mengikuti minat khusus dan spesifik yang diminati. Di Kabupaten Toba Samosir terdapat salah satu kawasan pariwisata minat khusus yaitu Arung Jeram Sungai Asahan yang berada di Kecamatan Meranti Pintu Pohan.

4.5 Perkembangan Pariwisata Di Kabupaten Toba Samosir Dengan Adanya Pembangunan Danau Toba Sebagai Monaco of Asia

Pembangunan pariwisata harus diperhatikan dengan baik agar bisnis pariwisata dapat berkembang dengan baik pula. Para pengambil kebijakan harus berhati-hati dalam melaksanakannya, sebelum kebijakan dijalankan perlu dilakukan terlebih dahulu penelitian dan pengkajian yang mendalam terhadap semua aspek yang berkaitan dengan dunia pariwisata. Potensi yang dimiliki daerah setempat, adat istiadat, kebiasaan hidup masyarakat sekitar lokasi

pariwisata, kepercayaan yang dianutnya dan juga karakteristik wisatawan yang akan datang berkunjung menjadi beberapa aspek yang sangat penting untuk diperhatikan dalam mengembangan daerah wisata tersebut.

Pada tahun 2016 pada saat Sidang Kabinet Awal Tahun terdapat 8 (delapan) arahan presiden yang menyatakan bahwa tahun 2016 adalah Tahun Percepatan. Dan salah satu arahan tersebut adalah memastikan kemajuan di lapangan 10 destinasi wisata nasional yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pariwisata menjadi salah satu sektor prioritas pembangunan di Indonesia selain pangan, energi, maritim, kawasan industri dan ekonomi kreatif.

Salah satu lokasi dari 10 destinasi pariwisata prioritas yang telah ditetapkan pemerintah adalah Danau Toba yang berada di Provinsi Sumatera Utara yang dikelilingi oleh 10 kabupaten dan salah satunya adalah Kabupaten Toba Samosir. Danau Toba adalah danau vulanik terbesar di dunia yang memilki luas kawasan koordinatif ±300.000 Ha dan zona otoritatif ±600Ha. Selain sebagai danau vulkanik terbesar di dunia, danau Toba juga merupakan danau kedua terluas di dunia setelah danau Victoria di Afrika. Danau Toba juga termasuk sebagai salah satu dari sepuluh danau terdalam di dunia dengan titik terdalam mencapai 500 meter. Di tengah Danau Toba terdapat Pulau Samosir yang meniliki luas 64.000 Ha atau setara dengan luas negara Singapura. Danau Toba terbentuk dari 3 letusan besar pada 900.000, 500.000 dan 75.000 tahun yang lalu dan peristiwa tersebut mencetak rekor sejarah evolusi manusia, flora dan fauna.

Terdapat tidak kurang dari 45 Geo-Site di dalam 4 Geo-Area yaitu Kaldera Porsea, Kaldera Haranggaol, Kaldera Sibandang dan Kaldera Samosir.

Pemerintah juga telah menunjukkan keseriusannya dalam pengembangan destinasi

Danau Toba. Hal ini terbukti dengan adanya kronologis kegiatan pengembangan destinasi Danau Toba yang dilakukan pada tahun 2016.

Tabel 4.3 Kronologis Pengembangan Destinasi Danau Toba

No Tanggal Kegiatan

1 11 Agustus 2015 Kesepakatan Bersama 7 Bupati Bersatu Membangun Danau Toba

2 15 Oktober 2015 Presiden RATAS Pembangunan Kepariwisataan 3 6 November 2015 Arahan Presiden tentang Pengembangan 10 Destinasi

Pariwisata Prioritas

4 4 Januari 2016 Arahan Presiden “Tahun 2016 adalah Tahun Percepatan, Pastikan Pembangunan pada 10 Destinasi Prioritas”

5 9 Januari 2016 RAKOR 5 Menteri Tindak Lanjut Badan Otorita

Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba, di Universitas Del, Toba Samosir

6 1 Februari 2016 RAKOR Setkab Pembentukan Badan Otorita Danau Toba 7 2 Februari 2016 RATAS Pengembangan Danau Toba

8 1 Maret 2016 KUNKER Presiden ke Kawasan Danau Toba dan RATAS tentang Pengembangan Danau Toba

9 13 Juni 2016 Penetapan Perpres No 49 tahun 2016 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba 10 20 Agustus 2016 RATAS di Hotel Inna Parapat dengan Agenda (1) Poros

Maritim dan (2) Percepatan Danau Toba

11 22 Agustus 2016 Kunjungan Lapangan Presiden ke Lahan Taman Bunga Danau Toba seluas + 453 Ha di Kab. Humbang

Hasundutan 12 10 - 13 Oktober

2016

Kunjungan ke West Lake, Hangzhou bersama Pemprov/Pemkab terkait Danau Toba sesuai arahan Presiden RI

Sumber : Ekspose Bupati Toba Samosir Tentang Pariwisata

Danau Toba akan dibangun menjadi destinasi wisata berskala internasional dan sering disebut sebagai Monaco of Asia. Hanya saja tidak semua masyarakat setempat menyetujui hal ini karena tidak mengetahui betul maksud dari pembangunan Danau Toba sebagai Monaco of Asia. Masyarakat berpikir apabila dibangun seperti itu maka akan sama seperti negara Monaco yang perekonomiannya berpusat pada pariwisata atau lebih tepatnya perjudian dengan adanya adanya kasino terbesar yaitu Monte Carlo. Sementara maksud dari

menjadi potensi pariwisata yang menjanjikan dan dapat menyumbang devisa negara sama seperti negara Monako yang berfokus pada daerah wisatanya.

Monako merupakan negara yang terkenal sebagai tempat wisata dan pusat rekreasi untuk orang kaya dan terkenal. Dibangunnya kasino pertama yaitu Monte Carlo menarik banyak wisatawan dengan iklim yang nyaman. Namun, warga setempat dilarang untuk masuk ke dalam kasino tersebut, hanya para wisatawanlah yang meimiliki akses untuk masuk ke dalam. Kesamaan kondisi geografis Monako dan kawasan Danau Tobalah yang membuat pemerintah membuat pernyataan Danau Toba sebagai Monaco of Asia.

Dari hasil wawancara diperoleh jawaban (wawancara dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir Bapak Ultri Sonlahir Simangunsong, ST, MM pada tanggal 14 Maret 2017 di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir pada pukul 09.45 WIB) sebagai berikut :

“Sebenarnya pernyataan Monaco of Asia itu pertama kali diungkapkan oleh Menko Maritim yang dulu yaitu Rizal Ramli. Monaco of Asia itu lebih kepada istilah atau bisa dibilang sebagai ungkapan penyemangatlah biar kita itu tidak kalah sama negara Monaco. Kita punya lebih banyak sumber daya untuk meningkatkan pariwisata kita. Harusnya itu juga bisa jadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang menjanjikan. Kalau PAD naik kan berarti pendapatan masyarakat kita juga ikut naik. Itu sebenarnya yang mau kita bagikan sama masyarakat kita. Kalau masyarakat dapat mengerti dan dapat bekerjasama, maka proyek pembangunan Danau Toba

akan berjalan baik terutama untuk akses ke Danau Toba. Makin banyak orang datang kan makin besar penghasilan kita.”

Oleh karena itu peranan pemerintah sangat diperlukan untuk lebih gencar lagi mengadakan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak timbul kesalah pahaman. Pariwisata merupakan hal yang harus dikelola secara berkelanjutan dan berwawasan global dengan memperhatikan aspirasi masyarakat dan juga turut memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi. Dan tentu saja, pembangunan yang dilakukan harus tetap memperhatikan nilai budaya daerah yang ada. Kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat akan mempermudah percepatan pembangunan daerah wisata.

4.5.1 Promosi dan Pengembangan Pariwisata

Menurut Pitana dan Diarta (2009:126), destinasi merupakan suatu tempat yang dikunjungi dengan waktu yang signifikan selama perjalanan seseorang dibandingkan dengan tempat lain yang dilalui selama perjalanan misalnya daerah transit. Jumlah wisatawan yang melakukan kunjungan wisata merupakan tolak ukur dalam menilai berhasil atau tidaknya pembangunan pariwisata di suatu daerah utamanya model promosi dan pengembangan wisatanya. Promosi pariwisata di Kabupaten Toba Samosir dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir (wawancara dilakukan dengan Bapak Ultri Sonlahir Simangunsong, ST, MM pada tanggal 14 Maret 2017 di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir pada pukul 09.45 WIB) mengungkapkan:

“Kalau saat ini Kabupaten Toba Samosir melakukan beberapa cara untuk meningkatkan promosi seperti menggunakan media online dan media cetak, mengadakan acara promosi seperti saat penyelenggaraan Festival Danau Toba (FDT) dan Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU). Promosi paling gencar dilaksanakan pada saat mengadakan acara promosi seperti ketika diadakannya Pekan Raya Sumatera Utara yang merupakan agenda tahunan yang diikuti oleh Kabupaten Toba Samosir. Pada saat itulah kesempatan untuk mempromosikan pariwisata terbuka lebar karena banyak orang yang datang kesana.”

Kepala Bidang Promosi Dinas Kebudayaan juga menyatakan (wawancara dilakukan dengan Bapak Hercules pada tanggal 13 Maret 2017 di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir pada pukul 12.45 WIB) bahwa ada beberapa cara yang dilakukan pemerintah untuk mempromosikan pariwisata Kabupaten Toba Samosir. Bidang promosi mempunyai program tersendiri untuk itu. Ia mengungkapkan :

“Kalau untuk promosi pasti kita jalankan terus. Kita juga punya program karena memang sudah di bidangnya utuk promosi ya. Sama seperti bidang lain yang punya program masing-masing juga. Tapi pelaksanaannya semua bidang sama-sama mengerjakan. Kalau media kita pake media online dan media cetak. Boleh di cek di web kita Budpar.TobaSamosirKab.go.id. Semua tentang info destinasi pariwisata dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata ada. Foto-fotonya juga ada semua. Jadi semua orang bisa lihat. Pengguna android

juga bisa pake aplikasi kita. Gratis, ada kita sediakan di PlayStore.

Namanya Wisata Tobasa.”

Pemerintah berperan penting dalam menjalankan program yang telah ditetapkan agar dapat berjalan dengan baik. Selain itu program yang tepat akan memberikan hasil yang baik. Beberapa program yang dijalankan pemerintah dalam peningkatan promosi dan perkembangan pariwisata di Kabupaten Toba Samosir yaitu :

1. Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam pemasaran pariwisata yang dilakukan ndengan updating dan maintenance website, aplikasi Wisata Tobasa dan melakukan promosi melalui Facebook/Instagram.

2. Pengembangan jaringan kerjasama promosi pariwisata dengan mengadakan jamuan tamu Kabupaten Toba Samosir.

3. Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan luar negeri seperti dengan melaksanakan pertunjukan seni budaya malam kesenian di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), pertunjukan seni budaya malam kesenian di Festival Danau Toba (FDT), pelaksanaan kegiatan motocross, memfasilitasi kegiatan putri pariwisata, peliputan kegiatan dan objek pariwisata dan budaya Toba Samosir melalui televisi kabel dan melakukan promosi Karnaval Pesona Danau Toba 2017.

4. Mengadakan program pengembangan destinasi pariwisata yaitu dengan meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata, perencanaan penataan kawasan pariwisata Sibolahotang, Janji Maria, Tambunan Lumban Gaol, Parparean, Air Terjun Situmurun, Amenitas Pariwisata, dan lain sebagainya.

5. Mengadakan program peningkatan kemitraan yaitu dengan pengembangan SDM di bidang kebudayaan dan pariwisata bekerjasama dengan lembaga lainnya, eksibisi wisata minat khusus arung jeram dan pengelolaan homestay untuk wisatawan dan meningkatkan peran masyarakat dalam pengembangan kemitraan pariwisata.

Pemerintah juga telah menyiapkan langkah pengembangan sumber daya manusia dan industri pariwisata guna mempercepat pembangunan destinasi pariwisata Danau Toba. Pengembangan yang dilakukan yaitu SDM, Masyarakat dan industri.

Tabel 4.4 Langkah Pengembangan SDM dan Industri Pariwisata

NO SDM Masyarakat Usaha / Industri

1 Pelatihan dan pengelolaan kawasan dan objek wisata untuk Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Geo Park- 50 pejabat pemerintah provinsi Sumatera Utara dan 7 pemerintah kabupaten.

Sosialisasi, promosi dan diseminasi hospitality in tourism dan responsible

tourism pada 10

universitas; 10 SMA; 5 LSM .

2 Pelatihan hospitality in tourism, Eco Tourism dan responsible tourism untuk Pemprov, Pemkab dan Geo Park - 50 pejabat Pemprov Sumut dan 7 Pemkab

Kampanye Sapta Pesona pariwisata pada berbagai komunitas di masyarakat - 10 komunitas penggiat industri kepariwisataan

Sertifikasi restoran yang memenuhi standar kelayakan wisata - 10 Restoran

3 Sertifikasi Pemandu

Wisata - 100 orang

Kampanye Sapta Pesona pariwisata untuk Pemprov, Pemkab dan Geo Park di seluruh Kabupaten/ Kota di Sumut, khususnya 7

Sumber : Diolah oleh penulis (2017)

4.5.2 Strategi dan Target Untuk Menjadikan Danau Toba Sebagai Monaco of Asia

Dalam pembangunannya dan upaya meningkatkan bisnis pariwisata Danau Toba di Kabupaten Toba Samosir, pemerintah sudah menyiapkan target dan strategi untuk mencapai keberhasilan rencana tersebut. Visi pemerintah adalah

“Menjadi Destinasi Super Volcano Geopark Kelas Dunia dengan Target Kunjungan 1 JUTA WISMAN dengan Devisa 16 Triliun Rupiah pada tahun 2019”. Strategi pemerintah untuk mencapai tujuan tersebut adalah “Dengan Meningkatkan Konektivitas dan Penguatan Kelembagaan melalui Badan Otorita Pariwisata”.

Pemerintah juga telah menetapkan target yang harus dicapai agar keinginan untuk menjadikan Danau Toba sebagai destinasi wisata berskala internasional. Pemerintah membagi target menjadi dua yaitu target makro dan mikro. Target makro yang ingin dicapai pemerintah ialah :

1. Kontribusi PDRB yang pada tahun 2014 hanya Rp 12 triliun ditargetkan akan mencapai Rp 36 triliun pada tahun 2019.

2. Devisa yang pada tahun 2014 hanya mencapai Rp 4 triliun ditargetkan mencapai Rp 16 triliun pada tahun 2019.

3. Meningkatkan kontribusi terhadap kesempatan kerja yang pada tahun 2014 80.000, ditargetkan pada tahun 2019 dapat meningkat menjadi 300.000.

Untuk target mikro yang ingin dicapai oleh pemerintah yaitu :

1. Indeks daya saing kepariwisataan dari #70 pada tahun 2014 menjadi #30 pada tahun 2019.

2. Kedatangan wisatawan yang sebelumnya hanya 250.000 wisatawan ditargetkan dapat menjadi 1.000.000 wisatawan.

3. Perjalanan wisatawan nusantara yang sebelumnya hanya 3.000.000 wisatawan ditargetkan dapat meningkat hingga 5.000.000 wisatawan pada 2019.

Target tersebut dibuat oleh pemerintah dengan adanya banyak potensi yang masih dapat dikembangkan dan menjadi daya tarik tersendiri yang dapat membuat wisatawan terpikat. Kawasan topografi hijau dan pemandangan perbukitan di sekeliling Danau Toba menjadi salah satu daya tarik untuk mengunjungi Danau Toba. Nilai budaya yang masih sangat kental di masyarakat sehingga wisatawan dapat melihat langsung dan mempelajari budaya Batak yang merupakan salah satu budaya terua di dunia dengan melakukan wisata budaya.

Selain itu, lingkungan yang masih alami dan unik menjadi pemikat tersendiri bagi wisatawan. Dan tentu saja yang paling utama ialah pemandangan Danau Toba yng sensasional dengan lingkungan dan biodiversitas yang unik.

Dalam pelaksanaan pembanguna pariwisata Danau Toba, presiden membentuk Organisasi Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Danau Toba / Badan Otorita Danau Toba (BODT). Dasar hokum pembentukannya yaitu:

1. Perpres No 49 Tahun 2016 tentang Badan Otorita Pengelolaan Kawasan Pariwisata Danau Toba, tanggal 13 Juni 2016.

2. Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia No.13 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelaksana Otorita Danau Toba, tanggal 18 Agustus 2016.

BODT memiliki dewan pengarah yang diketuai oleh Menko Bidang Kemaritiman dan yang menjadi ketua pelaksana haria adalah Menteri Pariwisata.

Sedangkan yang menjadi Badan Pelaksana adalah Kepala, Pejabat Keuangan, dan Pejabat Teknis yang jumlah dan jenisnya ditetapkan oleh Menteri Pariwisata.

Badan Pelaksana mempunyai tugas melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan fasilitasi perencanaan, pengembangan, pembangunan, dan pengendalian di Kawasan Pariwisata Danau Toba serta melakukan perencanaan, pengembangan, pembangunan, pengelolaan, dan pengendalian di Kawasan Pariwisata Danau Toba.

4.5.3 Dampak Langsung Pembangunan Pariwisata Danau Toba Terhadap Masyarakat

Pariwisata merupakan salah satu industri yang dapat menciptakan banyak peluang tenaga kerja. Selain menciptakan terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang berada di sekitar lokasi wisata, tentu juga akan membuka pikiran masyarakat untuk menjaga lingkungan di sekitarnya sehingga tetap terus dapat mendatangkan keuntungan baginya. Perputaran uang akan meningkat dengan adanya kunjungan para wisatawan baik domestik maupun non domestik, hal ini tentu akan mempunyai pengaruh yang besar terhadap peningkatan penerimaan devisa negara, pendapatan daerah, serta dampak langsung yang dirasakan bagi masyarakat sekitar objek wisata seperti membuka lapangan pekerjaan, memberi kesempatan bagi masyarakat sekitar untuk menambah pendapatan sehari-hari.

Masyarakat dapat membuka usaha yang dapat menjadi mata pencaharian utama baginya seperti berdagang, membuka hotel, restoran dan menyediakan segala keperluan wisatawa selama berkunjung. Jumlah kedatangan wisatawan yang rata-rata meningkat setiap tahun menjadi peluang bagi masyrakat.

Kedatangan wisatawan ke Kabupaten Toba Samosir dapat kita lihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.5 Jumlah Kedatangan Wisatawan Yang Datang Ke Toba Samosir Tahun 2015

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Toba Samosir

Dari tabel kedatangan wisatawan yang datang berkunjung ke kabupaten Toba Samosir, dapat kita lihat bahwa kunjungan wisatawan meningkat pada masa libur akhir dan awal tahun serta masa libur anak sekolah. Pada saat itulah masyarakat dapat memaksimalkan pendapatannya dengan menjual dan menyediakan berbagai macam keperluan wisatawan selama berkunjung ke lokasi wisata. Beberapa usaha masyarakat yang paling banyak dilakukan sampai saat ini adalah berjualan di lokasi wisata dengan menyediakan makanan khas daerah, makanan ringan, minuman dan beberapa keperluan wisatawan dan juga berbagai macam aksesoris yang dapat dijadikan sebagai oleh-oleh ataupun souvenir. Selain itu, masyarakat juga mulai menjadikan rumah mereka sebagai home stay bagi para wisatawan. Hal ini membuat para wisatawan yang datang dan masyarakat

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir (wawancara dilakukan dengan Bapak Ultri Sonlahir Simangunsong, ST, MM pada tanggal 14 Maret 2017 di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir pada pukul 09.45 WIB) mengungkapkan:

“Masyarakat sudah mulai merasakan langsung adanya dampak pembangunan pariwisata disini. Contohnya saja kita lihat yang ada di pantai Bul-bul. Masyarakat bisa menambah penghasilan sehari-hari dengan jualan. Menyediakan fasilitas untuk digunakan pengunjung seperti banana boat, pelampung bahkan homestay. Terkadang pada masa libur dan kunjungan wisatawan meningkat, masyarakat bahkan tidak sanggup untuk menampung wisatawan yang ingin menginap di homestay. Karena homestay itu memang rumah masyarakat yang juga dijadikan penginapan bagi wisatawan, harga menginapnya memang lebih murah daripada menginap di hotel. Selain itu juga rasanya kan seperti di rumah sendiri.

Ini juga yang perlu kita sosialisasikan kepada masyarakat agar jangan terlena dengan kedatangan wisatawan lalu tiba-tiba menaikkan harga.

Bisa-bisa wisatawan yang datang malah jera untuk melakukan kunjungan lagi. Pemerintah juga sudah membuat kebijakan yang menjamin adanya persaingan yang sehat antara masyarakat lokal dengan investor asing. Jadi kita mengutamakan dulu masyarakat yang ingin melakukan investasi untuk ambil bagian dalam pembangunan ini. Jadi tidak semua nanti berasal dari investor asing.”

Pariwisata sangat berarti bagi masyarakat lokal. Karena pariwisata memberikan suatu peluang yang mana bisa membuka lapangan kerja, menambah

pendapatan masyarakat dari pembelanjaan wisatawan, mempromosikan budaya masyarakat lokal ke mancanegara, melestarikan lingkungan sekitar. Pemerintah juga harus dapat bekerjasama dengan masyarakat dengan membuat kebijakan yang dapat mendukung pengembangan wisata dan masyarakat diharapkan dapat mejadi pelaksananya.

Selain usaha kecil, beberapa usaha yang juga dilakukan masyarakat adalah mengelola hotel, restoran, café, dan rumah makan. Jumlah usaha yang memiliki Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) di Kabupaten Toba Samosir adalah 25 hotel, 5 restoran, 12 café dan 9 rumah makan, yaitu :

1. Villa Sapadia Balige

2. Hotel G.M Marsaringar Balige 3. Mutiara Hotel Balige

4. Hotel Mareda Balige 5. Hotel Sere Nauli Laguboti 6. Hotel Sumatera Balige 7. Hotel Ompu Herti Balige 8. Hotel Tiara Bunga Tampahan 9. Hotel Nabasa Balige

10. Hotel Mezra Balige

11. Hotel Gelora Tao Toba Beach Balige 12. Hotel Santo Djaya Porsea

13. Hotel Nusantara Balige 14. Hotel Bahagia Balige 15. Sara Beach Hotel Ajibata

16. Hotel Tobashanda Ajibata 17. Hotel Baritauli Balige 18. Hotel Liberti Laguboti 19. Hotel Dizon Balige 20. Hotel Adelia Laguboti

21. Danau Toba Cottage Intl. Hotel Ajibata 22. Losmen Gelora Balige

23. Wisma Laksamana Balige 24. Hotel Atsari Ajibata

25. Hotel Aek Jordan Laguboti 26. Restorab Bunga Toba 27. Restoran Boruku 28. Restoran Toba Corner 29. Restoran Driving Range 30. Restoran Gemar

31. Galilea Café 32. Betesda Café 33. Vivi Café 34. Wita Café 35. Galilea Café 36. Malona Café 37. Santai Café 38. Danau Toba Café 39. D’Barens Café

40. Base Camp Café 41. Lili Café

42. Goklas Café

43. Rumah Makan Bundo Kanduang 44. Rumah Makan Saung Bambu 45. Rumah Makan Gumarang 46. Rumah Makan Boima

47. Rumah Makan Sinar Minang 48. Rumah Makan Jaya

49. Rumah Makan Laris 50. Rumah Makan Berkah

Sebagai upaya untuk memacu pengembangan kepariwisataan di kawasan Danau Toba khususnya di Kabupaten Toba Samosir, telah diselenggarakan perhelatan pagelaran seni, budaya dan olahraga bertaraf nasional di Kabupaten Toba Samosir seperti Festival Danau Toba 2014 yang secara resmi dibuka oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dan terakhir pada tanggal 21 Agustus 2016 Kabupaten Toba Samosir bersama dengan Kabupaten Simalungun didaulat menjadi tuan rumah pelaksana Festival Karnaval Pesona Danau Toba 2016 yang dibuka secara resmi oleh Presiden Ir. Joko Widodo dan diramaikan oleh peserta dari 25 provinsi di Indonesia.

4.6 Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Tantangan Dalam Pengembangan Pariwisata Danau Toba

Dalam pengembangan bisnis, tentu akan menghadapi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang berbeda. Namun kekuatan, kelemahan,

peluang dan tantangan tersebut dapat dijadikan untuk pengembangan yang lebih baik lagi. Demikian pula dengan Kabupaten Toba Samosir dalam pengembangan bisnis pariwisata Danau Toba menjadi destinasi pariwisata internasional. Banyak kekuatan dan juga peluang yang dapat diguakan untuk meningkatkan dan mempercepat pembangunan. Namun tentu saja ada kelemahan dan juga tantangan yang harus dihadapi.

4.6.1 Kekuatan Dalam Pengembangan Pariwisata Danau Toba

Kekuatan merupakan potensi atau kelebihan yang dimiliki objek wisata tersebut yang dapat dikembangkan dan mempunyai prospek besar menjadi potensi utama dalam pengembangan pariwisata. Kabupaten Toba Samosir memiliki beberapa kekuatan yang yang dapat dikembangkan untuk mengembangkan pariwisata Danau Toba. Diantaranya adalah alam yang masih sangat bersahabat dan juga nilai budaya yang masih sanngat kental di tengah-tengah masyarakat.

Hal ini menjadikan wisata budaya dan wisata alam menjadi kekuatan utama dalam pengembangan wisata Danau Toba.

Untuk wisata budaya, para wisatawan dapat berinteraksi langsung langsung dengan masyarakat dan mempelajari langsung tata kehidupan masyarakat serta adat istiadatnya seperti melakukan kunjungan ke Desa Meat.

Selain itu, adanya zona kreatif sebagai ruang berekspresi masyarakat yang dapat disaksikan langsung oleh para wisatawan seperti adanya tempat tenun Ulos Batak,

Selain itu, adanya zona kreatif sebagai ruang berekspresi masyarakat yang dapat disaksikan langsung oleh para wisatawan seperti adanya tempat tenun Ulos Batak,

Dokumen terkait