• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kawasan Strategis Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi 1 Kawasan Pusat Pemerintahan Malil

PELAYANAN PUBLIK DI KABUPATEN LUWU TIMUR MENUJU KABUPATEN AGROINDUSTRI TAHUN 2015 ”

A. Kawasan Strategis Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi 1 Kawasan Pusat Pemerintahan Malil

Kawasan pusat pemerintahan Malili merupakan jantung utama penggerak pertumbuhan Kabupaten Luwu Timur secara keseluruhan. Dengan fungsi utamanya sebagai pusat pemerintahan dan pusat distribusi dan koleksi. Peranan kawasan perkotaan Malili sangat tinggi dalam mempengaruhi pertumbuhan Kabupaten Luwu Timur dan kabupaten di sekitarnya (Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Kolaka Utara Provinsi Sulawesi Tenggara, Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan).Upaya pengelolaan kawasan perkotaan Malili dilakukan, antara lain: a. Meningkatkan fungsi pemanfaatan lahan di kawasan

perkotaan Malili untuk kegiatan-kegiatan yang intensif produktif ekonomis yang mendukung fungsinya sebagai ibukota kabupaten (fungsi utama sebagai pusat pemerintahan) dengan tetap melakukan pengendalian pada

b. Melakukan pemberdayaan masyarakat lokal untuk menunjang kegiatan agrobisnis dan pariwisata dengan memberikan kesempatan pendidikan dan latihan khusus manajemen bisnis.

c. Melakukan kebijakan-kebijakan yang mendukung potensi unggulan di tiap kawasan perkotaan Malili yang sudah diidentifikasi sebagai sektor dan komoditi unggulan.

d. Meminta bantuan fasilitas, baik kepada pemerintah Provinsi Sulsel maupun pemerintah pusat untuk mendukung fungsi yang telah ditetapkan sebagai kawasan strategis kabupaten maupun sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) di Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Kawasan Strategis Cepat Tumbuh

Secara konseptual kawasan cepat berkembang dimaksudkan sebagai kawasan yang telah berkembang atau potensial untuk dikembangkan, yang memiliki kenggulan geografis dan produk unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi wilayah sekitarnya yang mempunyai orientasi lokal, regional atau global. Penciriannya adalah adanya aglomerasi kegiatan ekonomi dan sentra-sentra produksi/distribusi, adanya potensi sumber daya dan sektor unggulan yang dapat dikembangkan serta dukungan infrastruktur, tidak adanya kecenderungan konflik dalam pemanfaatan ruang kawasan, serta telah tersedianya prasarana penunjang meskipun terbatas.

Pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh diperlukan selain untuk memenuhi tujuan percepatan dan pemanfaatan ruang secara optimal juga dikarenakan

merealisasikan wilayah perencanaan sebagaimana yang diharapkan.

Pengembangan kawasan-kawasan cepat

tumbuh/berkembang diharapkan dapat memberi manfaat bagi wilayah di sekitarnya terutama melalui keterkaitan kedepan (forward linkage) dan keterkaitan kebelakang (backward linkage) dari aktivitas ekonomi yang terbentuk. Dengan pendekatan pengembangan kawasan prioritas diharapkan dapat meningkatkan efesiensi produksi-distribusi dan pelayanan, efektifitas pemecahan masalah-masalah pembangunan, serta kualitas lingkungan dan kehidupan masyarakat.

Kawasan cepat tumbuh/berkembang di Kabupaten Luwu Timur adalah kawasan perkotaan ibukota kecamatan yang memberikan pengaruh yang besar (sosial, ekonomi, lingkungan) terhadap wilayah perdesaan sekitarnya. Kawasan tersebut adalah kawasan perkotaan Tomoni, kawasan perkotaan Burau, kawasan perkotaan Wonorejo, kawasan perkotaan Kalaena, kawasan perkotaan Kertoharjo, kawasan perkotaan Solo, kawasan perkotaan Wawondula, kawasan perkotaan Wasuponda.

3. Kawasan Andalan Wotu dan sekitarnya

Kawasan Wotu dan sekitarnya, merupakan pintu gerbang untuk memasuki wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kawasan ini berada pada jalur regional, sehingga dorongan untuk berkembang sangat tinggi. Salah satu bagian kawasan Wotu disebut sebagai kawasan Segi Tiga Emas. Kawasan ini merupakan pangkal utama sebagai kawasan cepat tumbuh dan potensial berkembang.

Orientasi kegiatan kawasan Wotu dan sekitarnya adalah perkebunan dan pertanian. Hal ini ditunjukkan dengan ribuan

beririgasi teknis. Dalam pengembangannya ke depan, kawasan Wotu dan sekitarnya dapat dijadikan sebagai kawasan agropolitan dan pengembangan pasar regional, dimana pengelolaan kegiatan perkebunan dan pertanian dapat dilakukan secara terpadu melalui penyediaan berbagai prasarana penunjang.Bentuk pengelolaan kawasan Wotu dan sekitarnya sebagai kawasan potensial berkembang, melalui tindakan:

a. Peningkatan fungsi penggunaan lahan di kawasan Wotu dan sekitarnya untuk kegiatan-kegiatan yang intensif produktif ekonomis dengan tetap melakukan pengendalian pada ekstensivitas pembangunan fisiknya. b. Melakukan pemberdayaan masyarakat lokal termasuk

peningkatan kemampuan pendanaan untuk menunjang kegiatan agrobisnis dan pariwisata dengan memberikan kesempatan peningkatan keahlian, pendidikan dan pelatihan khusus ogrobisnis dan pariwisata.

c. Merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan- kebijakan yang mendukung potensi unggulan di kawasan Wotu yang sudah diindentifikasi sebagai sektor dan komoditi unggulan. Disamping menciptakan iklim yang kondusif bagi investor (dalam dan luar negeri) dalam menanamkan investasinya di bidang agrobisnis dan pariwisata.

d. Melakukan penjajagan lebih cermat akan kemungkinan ditetapkannya kawasan Wotu dan sekitarnya sebagai kawasan andalan ekonomi terpadu yang berorientasi agrobisnis dan pariwisata untuk ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Provinsi dan Nasional dalam RTRW

Berdasarkan hasil kesesuaian lahan dan potensi wilayah, kawasan andalan Tomoni dan sekitarnya diorientasikan untuk pengembangan kegiatan pertanian dan perkebunan. Guna menunjang tumbuh berkembangnya kawasan tersebut, maka kawasan ini diarahkan sebagai kawasan agropolitan, agrowisata, pertanian tanaman pangan, buah-buhanan, dan perkebunan. Delineasi kawasan andalan Tomoni dan sekitarnya, meliputi Kecamatan Tomoni, Kecamatan Tomoni Timur, Kecamatan Kalaena, Kecamatan Mangkutana.

5. Kawasan Pesisir dan Laut Terpadu (Minapolitan)

Kawasan pesisir dan laut terpadu di Kabupaten Luwu Timur ditetapkan sebagai kawasan strategis kabupaten. Kawasan ini ditetapkan sebagai kawasan strategis minapolitan berdasarkan kategori pertumbuhan ekonomi, kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan. Delineasi wilayah yang yang termasuk dalam kawasan ini adalah Kecamatan Malili, Kecamatan Angkona, Kecamatan Wotu dan Kecamatan Burau.

Pada kawasan strategis pesisir dan laut terpadu kegiatan- kegiatan yang dikembangkan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah minapolitan adalah budidaya tambak dan laut, pelabuhan, tempat pendaratan dan pengelolaan ikan (TPI/PPI), pariwisata, permukiman, jasa dan perdagangan penunjang kawasan.

Sedangkan jenis-jenis tindakan pemanfaatan ruang kawasan strategis terpadu yang termasuk kategori melindungi kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan adalah melindungi kawasan terumbu karang di sebelah bagian Barat Pulau Bulu Poloe dan Teluk Labutabuta (hamparan terumbu karang yang luas dengan keanekaragaman karang dan ikan karang yang tinggi). Di kawasan ini juga terdapat sponge dari

lamun di luar muara Sungai Wotu dan muara Sungai Langkara (penutupan lamun tinggi >75%, kaya jumlah jenis lamun 5 jenis dengan hewan bentik, yang banyak 7 jenis); kawasan lindung dan rehabilitas hutan mangrove di Salualla (sekitar muata Sungai Wotu). Mangrove di kawasan ini memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi (10 spesies) dan formasi lebar serta merupakan habitat berbagai satwa burung; kawasan

sempadan sungai dan pantai (sebagai kawasan

pengembangbiakan biota sungai dan laut); kawasan penyangga sebagai pembatas kawasan lindung dan mengendalikan perkembangan kawasan budidaya agar tidak memasuki kawasan lindung (kegiatan perikanan yang sifatnya tidak merusak diperbolehkan).