• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keadaan Lingkungan

Dalam dokumen PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BUTON UTARA (Halaman 65-70)

UPAYA KESEHATAN

4.4 Keadaan Lingkungan

4.4.1 Persentase Rumah Sehat

Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah.

Persentase rumah sehat di Kabupaten Buton Utara pada tahun 2013 adalah 44,5 %, tahun 2014 yaitu 48,89% dan tahun 2015 tidak ada data.

4.4.2 Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum yang Layak

Air minum yang berkualitas (layak) adalah air minumyang terlindung meliputi air ledeng (keran), keran umum, hydrant umum, terminal air, penampungan air hujan (PAH0 atau mata air dan sumur terlindung, sumur bor atau sumur pompa, yang jaraknya minimal 10 meter dari pembuangan kotoran, penampungan limbah, dan pembuangan sampah. Tidak termasuk air kemasan, air dari penjual keliling, air yang dijual melalui tanki, air sumur dan mata air tidak terlindung.

Persentase penduduk yang memiliki akses air minum yang layak di Kabupaten Buton Utara pada tahun 2012 44,18%, tahun 2013 yaitu 47,57%, tahun 2014 yaitu 68,94% dan pada tahun 2015 yaitu 9,4%, selengkapnya

Gambar. 4.32

Persentase Penduduk yang memiliki akses air minum layak Berdasarkan Puskesmas Kabupaten Buton Utara Tahun 2015

Berdasarkan gambar diatas, persentase keluarga dengan sarana air tahun 2015 tertinggi di Puskesmas Labaraga yaitu 24,86% dan terendah di Puskesmas Lambale yaitu 0,85%.

4.4.3 Persentase Penyelenggara Air Minum Memenuhi Syarat Kesehatan

Jumlah penyelenggara air minum di Kabupaten Buton Utara pada tahun 2014 yaitu 20 penyelenggara, dari 20 penyelenggara tersebut baru 1 penyelenggara yang diperiksa sampel dan dinyatakan memenuhi syarat sedangkan tahun 2015 tidak ada data.

4.4.4 Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang Layak (Jamban Sehat)

Fasilitas sanitasi yang layak ( jamban sehat ) adalah fasilitas tinja (jamban) yang digunakan sendiri atau bersama, yang efektif untuk memutus mata rantai penularan penyakit, dilengkapi dengan tanki septik (septic tank)

0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 24,86 15,18 12,11 Gambar. 4.32

Persentase Penduduk yang memiliki akses air minum layak Berdasarkan Puskesmas Kabupaten Buton Utara Tahun 2015

Berdasarkan gambar diatas, persentase keluarga dengan sarana air tahun 2015 tertinggi di Puskesmas Labaraga yaitu 24,86% dan terendah di Puskesmas Lambale yaitu 0,85%.

4.4.3 Persentase Penyelenggara Air Minum Memenuhi Syarat Kesehatan

Jumlah penyelenggara air minum di Kabupaten Buton Utara pada tahun 2014 yaitu 20 penyelenggara, dari 20 penyelenggara tersebut baru 1 penyelenggara yang diperiksa sampel dan dinyatakan memenuhi syarat sedangkan tahun 2015 tidak ada data.

4.4.4 Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang Layak (Jamban Sehat)

Fasilitas sanitasi yang layak ( jamban sehat ) adalah fasilitas tinja (jamban) yang digunakan sendiri atau bersama, yang efektif untuk memutus mata rantai penularan penyakit, dilengkapi dengan tanki septik (septic tank)

15,18 12,11 11,93 11,65 5,57 4,58 3,19 1,89 0,85 Gambar. 4.32

Persentase Penduduk yang memiliki akses air minum layak Berdasarkan Puskesmas Kabupaten Buton Utara Tahun 2015

Berdasarkan gambar diatas, persentase keluarga dengan sarana air tahun 2015 tertinggi di Puskesmas Labaraga yaitu 24,86% dan terendah di Puskesmas Lambale yaitu 0,85%.

4.4.3 Persentase Penyelenggara Air Minum Memenuhi Syarat Kesehatan

Jumlah penyelenggara air minum di Kabupaten Buton Utara pada tahun 2014 yaitu 20 penyelenggara, dari 20 penyelenggara tersebut baru 1 penyelenggara yang diperiksa sampel dan dinyatakan memenuhi syarat sedangkan tahun 2015 tidak ada data.

4.4.4 Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang Layak (Jamban Sehat)

Fasilitas sanitasi yang layak ( jamban sehat ) adalah fasilitas tinja (jamban) yang digunakan sendiri atau bersama, yang efektif untuk memutus mata rantai penularan penyakit, dilengkapi dengan tanki septik (septic tank)

0,85 9,4

/ Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL), dengan kloset leher angsa atau tidak leher angsa yang tertutup dan pembuangan akhir tidak mencemari sumber air/tanah.

Persentase penduduk yang memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) di Kabupaten Buton Utara pada tahun 2015 yaitu 83,7% terjadi peningkatan dibanding tahun 2014 yaitu 62,4%. selengkapnya dapat dilihat pada gambar 4.33 berikut :

Gambar. 4.33

Persentase penduduk yang memiliki akses sanitasi layak Berdasarkan Puskesmas Kabupaten Buton Utara Tahun 2015

Berdasarkan gambar diatas, Persentase penduduk yang memiliki akses sanitasi layak tahun 2015 tertinggi di Puskesmas Wakorumba Utara yaitu 182,3% dan terendah di Puskesmas Bonegunu yaitu 12,6% sedangkan Puskesmas Kambowa tidak ada data.

4.4.5 Persentase Desa STBM

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah suatu pendekatan 0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0 140,0 160,0 180,0 200,0 182,3 148,7

/ Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL), dengan kloset leher angsa atau tidak leher angsa yang tertutup dan pembuangan akhir tidak mencemari sumber air/tanah.

Persentase penduduk yang memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) di Kabupaten Buton Utara pada tahun 2015 yaitu 83,7% terjadi peningkatan dibanding tahun 2014 yaitu 62,4%. selengkapnya dapat dilihat pada gambar 4.33 berikut :

Gambar. 4.33

Persentase penduduk yang memiliki akses sanitasi layak Berdasarkan Puskesmas Kabupaten Buton Utara Tahun 2015

Berdasarkan gambar diatas, Persentase penduduk yang memiliki akses sanitasi layak tahun 2015 tertinggi di Puskesmas Wakorumba Utara yaitu 182,3% dan terendah di Puskesmas Bonegunu yaitu 12,6% sedangkan Puskesmas Kambowa tidak ada data.

4.4.5 Persentase Desa STBM

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah suatu pendekatan 148,7 140,4 95,8 90,7 63,9 58,3 45,9 12,6 0,0

/ Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL), dengan kloset leher angsa atau tidak leher angsa yang tertutup dan pembuangan akhir tidak mencemari sumber air/tanah.

Persentase penduduk yang memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) di Kabupaten Buton Utara pada tahun 2015 yaitu 83,7% terjadi peningkatan dibanding tahun 2014 yaitu 62,4%. selengkapnya dapat dilihat pada gambar 4.33 berikut :

Gambar. 4.33

Persentase penduduk yang memiliki akses sanitasi layak Berdasarkan Puskesmas Kabupaten Buton Utara Tahun 2015

Berdasarkan gambar diatas, Persentase penduduk yang memiliki akses sanitasi layak tahun 2015 tertinggi di Puskesmas Wakorumba Utara yaitu 182,3% dan terendah di Puskesmas Bonegunu yaitu 12,6% sedangkan Puskesmas Kambowa tidak ada data.

4.4.5 Persentase Desa STBM

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah suatu pendekatan 0,0

buang air besar (BAB) sembarang tempat, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar, mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemiciuan. Desa melaksanakan STBM adalah desa yang sudah melakukan pemicuan minimal 1 dusun, mempunyai tim kerja masyarakat/Natural Leader, dan telah memupnyai rencana tindak lanjut untuk menuju Sanitasi Total. Desa STBM adalah desa yang telah mencapai 100% penduduk melaksanakan 5 pilar STBM, sedangkan desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarang) adalah desa yang penduduknya 100 % mengkases jamban sehat.

Desa yang melaksanakan STBM di Kabupaten Buton Utara pada tahun 2015 yaitu 5 desa, sehingga secara kumulatif sampai tahun 2015 telah mencapai 23 desa (25,3%).

4.4.6 Persentase Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat

Tempat-tempat umum (TTU) adalah tempat atau sarana yang diselenggarakan pemerintah/swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat yang meliputi : sarana kesehatan (rumah sakit, puskesmas), sarana sekolah (SD/MI, SLTP/MTs, SLTA/MA), dan hotel (bintang dan non bintang). Tempat-tempat umum (TTU) sehat adalah TTU yang memenuhi standar berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

Persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat di Kabupaten Buton Utara pada tahun 2015 yaitu 88,3%, terjadi peningkatan dibanding tahun 2014 yaitu 74,4 %,selengkapnya dapat dilihat pada gambar 4.34 berikut :

Gambar. 4.34

Persentase Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat Berdasarkan Puskesmas Kabupaten Buton Utara Tahun 2015

Berdasarkan gambar diatas, persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat tahun 2015 tertinggi di lima Puskesmas yaitu 100,0 % dan terendah di Puskesmas Lambale yaitu 13,6%.

4.4.7 Persentase Tempat Pengolahan Makanan Memenuhi Syarat, Dibina, dan Diuji Petik

Tempat pengolahan makanan (TPM) adalah usaha pengelolaan makanan yang meliputi jasa boga atau katering, rumah makan dan restoran, depot air minum, kantin dan makanan jajanan. TPM dibina adalah TPM yang tidak memenuhi persyaratan higiene sanitasi yang dibina di suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, sedangkan Uji petik adalah TPM yang memenuhi persyaratan higiene sanitasi yang diuji petik di suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.

Persentase tempat pengolahan makanan (TPM) memenuhi syarat di Kabupaten Buton Utara pada tahun 2015 yaitu 33,5 %, dari tiga puskesmas

-10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 80,0 90,0 100,0 100,0 100,0 Gambar. 4.34

Persentase Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat Berdasarkan Puskesmas Kabupaten Buton Utara Tahun 2015

Berdasarkan gambar diatas, persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat tahun 2015 tertinggi di lima Puskesmas yaitu 100,0 % dan terendah di Puskesmas Lambale yaitu 13,6%.

4.4.7 Persentase Tempat Pengolahan Makanan Memenuhi Syarat, Dibina, dan Diuji Petik

Tempat pengolahan makanan (TPM) adalah usaha pengelolaan makanan yang meliputi jasa boga atau katering, rumah makan dan restoran, depot air minum, kantin dan makanan jajanan. TPM dibina adalah TPM yang tidak memenuhi persyaratan higiene sanitasi yang dibina di suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, sedangkan Uji petik adalah TPM yang memenuhi persyaratan higiene sanitasi yang diuji petik di suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.

Persentase tempat pengolahan makanan (TPM) memenuhi syarat di Kabupaten Buton Utara pada tahun 2015 yaitu 33,5 %, dari tiga puskesmas

100,0 100,0 100,0 100,0 97,8 93,8

86,7 86,7

13,6

Gambar. 4.34

Persentase Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat Berdasarkan Puskesmas Kabupaten Buton Utara Tahun 2015

Berdasarkan gambar diatas, persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat tahun 2015 tertinggi di lima Puskesmas yaitu 100,0 % dan terendah di Puskesmas Lambale yaitu 13,6%.

4.4.7 Persentase Tempat Pengolahan Makanan Memenuhi Syarat, Dibina, dan Diuji Petik

Tempat pengolahan makanan (TPM) adalah usaha pengelolaan makanan yang meliputi jasa boga atau katering, rumah makan dan restoran, depot air minum, kantin dan makanan jajanan. TPM dibina adalah TPM yang tidak memenuhi persyaratan higiene sanitasi yang dibina di suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, sedangkan Uji petik adalah TPM yang memenuhi persyaratan higiene sanitasi yang diuji petik di suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.

Persentase tempat pengolahan makanan (TPM) memenuhi syarat di Kabupaten Buton Utara pada tahun 2015 yaitu 33,5 %, dari tiga puskesmas

13,6 85,12

BAB V

SUMBER DAYA KESEHATAN

Dalam dokumen PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BUTON UTARA (Halaman 65-70)

Dokumen terkait