• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keadaan Pasien sebelum dan Sesudah mendapat Bimbingan Rohani Pasien

NILAI-NILAI LKC 1. Disiplin

A. Bimbingan Rohani Pasien

II. Keadaan Pasien sebelum dan Sesudah mendapat Bimbingan Rohani Pasien

1. Keadaan pasien sebelum mendapat Bimbingan Rohani Pasien Sebelum mendapat bimbingan kebanyakan pasien merasakan

kegelisahan dan kecemasan seperti yang telah dikatakan dari beberapa pasien dibawah ini:

Menurut Mulyati sebelum mendapat bimbingan dia merasa gelisah dan putus asa. Menurutnya tidak ada jalan lain lagi selain menunggu keajaiban, seperti yang dikatakan mulyati: sebelum itu saya hampir berputus asa karena penyakit saya, saya sudah tidak tahu harus bagaimana lagi. tapi alhamdulillah pak ustadz mengingatkan saya kalau semuanya ini pasti akan kembali kepada yang menciptakan.17

Menurut pak Wawan sebelum mendapat bimbingan dia bingung harus ngapain seperti yang dikatakannya sebelum dapet bimbingan kan saya hanya diem ya bingung mau ngerjain apa, sedangkan saya hanya terbaring di tempat tidur . yasudah saya Cuma diem saja saya juga bingung ketika mau melaksanakan sholat harus gimana18

Menurut ibu Yustinah sebelum mendapat bimbingan rohani ia merasa kurang mengontrol emosinya: “sebelum saya dapet bimbingan rohani saya itu orangnya suka marah, terus rada emosian apalagi kan saya sering sakit-sakitan kan, jadi bawaaannnya itu gimana gitu ka19

Menurut Herlan sebelum mendapat bimbingan dia merasa hampa : “sebelum saya dapat bimbingan rohani saya Cuma diem aja, sesekali

17

Wawancara pribadi dengan mulyati, LKC, pada tanggal 4 mei 2011, pukul 10.00.

18

Wawancara pribadi dengan pak wawan, LKC pada tanggal 4 mei 2011, pukul 11.00

19

64

sambil melamun memikirkan masa depan saya gimana nasibnya, jadi saya bukannya tambah sembuh malah kepikiran yang enggak-enggak.20

2. Keadaan pasien setelah Bimbingan Rohani Pasien

Setelah bimbingan, pasien merasa lebih nyaman dan lebih pasrah kepada Tuhan bahwa semuanya akan kembali kepadaNya. Seperti ungkapan dibawah ini:

Menurut Mulyati setelah mendapat bimbingan ia merasa lebih tenang dan lebih nyaman. “Perasaan saya pertamanya sih biasa aja ya dan saya sedikit tenang, cuman saya jadi mikir kalu semuanya itu kan bakal kembali kepada Allah ya.”21

Menurut pak Wawan setelah mendapat bimbingan rohani dia merasa menadi lebih baik dari sebelumnya. “Setelah dapet bimbingan saya merasa lebih baik ya dan sadar akan dosa-dosa saya, heheh.”22

Menurut bu Yustinah setelah mendapat bimbingan merasa lebih banyak mendapat tentang pengetahuan agama. “Alhamdulillah ya setelah saya ikut pengajian ini saya merasa senang saya merasa lebih tambah pengetahuan yaaa, jadi ngerti gitu mana yang baik dan mana yang tidak”23

Menurut Herlan setelah mendapat bimbingan rohani dia merasa lebih nyaman dan sadar akan dosa-dosa dia seperti yang dia katakan: Perasaan saya sih awalnya biasa saja tapi lama kelamaan saya jadi sadar

20

Wawancara pribadi dengan Herlan, LKC pada tanggal 5 mei 2011 pukul 13.30.

21

Wawancara pribadi dengan Mulyati, LKC, pada tanggal 4 mei 2011, pukul 10.00.

22

Wawancara pribadi dengan pak Wawan, LKC pada tanggal 4 mei 2011, pukul 11.00

23

65

kalau yang ngasih kesembuhan itu kan Allah jadi kita hanya bisa berusaha dengan berobat24

Berdasarkan wawancara diatas, maka dapat dilihat bahwa empat pasien yang telah diwawancarai ternyata sudah membantu proses dalam kesembuhan pasien masing-masing walaupun dengan cara yang berbeda-beda.

B. Analisis

I . Analisis Model kegiatan Bimbingan Rohani Pasien di LKC Adapun bentuk kegiatan Bimbingan Rohani di LKC itu ada 2 macam yaitu : 1. Bimbingan Rohani bagi Pasien Rawat jalan dan Rawat inap

a. Bimbingan Rohani yang diberikan kepada pasien rawat inap .

Bimbingan rohani dilakukan untuk menghilangkan persaan-perasaan tidak nyaman,gelisah, cemas, putus asa, perasaan ingin mengakhiri hidup dan perasaan ini yang sering pasien rasakan. Sehingga perasaan-perasaan tersebut dapat memperburuk kondisi kesehatan pasien. Oleh karena itu, untuk menghilangkan atau meminimalisir sikap yang pasien rasakan pada umumnya, dapat diselesaikan dengan pemecahan masalah atas dasar keimanan dan keyakinan pasien terhadap Allah SWT. Sehingga pasien dapat merasakan dan memperoleh ketenangan dalam hidup sesuai dengan harapannya. Karena: Bimbingan Rohani pasien yaitu suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang

dihadapinya,agar tercapai kemampuan untuk memahami

dirinya(selfunderstanding), mengenal dirinya sendiri dan mengenal tuhan serta menyadari keberadaan orang lain (berkepribadian dan berketuhanan),

24

66

serta bertanggung jawab atas segala tingkah laku. Karena menurut penulis

teori tersebut sesuai dengan kebutuhan pasien.25

Seperti halnya dalam bimbingan yang diberikan bagi pasien yang menginap di Layanan Kesehatan Cuma-Cuma, Bimbingan ini dulu rutin dilakukan setiap hari oleh ustadz pada jam 15.00-17.00, tapi sekarang sudah tidak terjadwal lagi dikarenakan ustadz atau pembina rohani tinggal satu orang saja.

Bimbingan ini biasanya disebut dengan bimbingan cluster yaitu bimbingan perkamar. Maksudnya disini adalah setiap kamar di didatangi oleh satu pembina rohani untuk membimbing pasien yang sedang sakit dan memberikan siraman rohani . Di LKC tersebut untuk ruang rawat inap sendiri ada sembilan bed atau tempat tidur.

Bimbingan ini diberikan dalam bentuk motivasi dan pelaksanaan ibadah (shalat) saat sedang sakit, yang dilakukan oleh ustdaz atau pembina rohani datang ke kamar kemudian melakukan komunikasi dengan pasien seperti menanyakan kabar pasien, terus keadaan pasien, dan perkembangan pasien, mendengar keluhan pasien sesekali diberikan sentuhan sentuhan, kemudian memberi nasihat, membacakan beberapa ayat-ayat suci al-Quran atau surat-surat pendek, kemudian mendoakan pasien agar pasien cepat sembuh, bimbingan bukan diberikan hanya kepada pasien tetapi juga kepada keluarga yang menunggu.

25

Djumhur dan M. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah (Bandung: CV. Ilmu, 1975), h.25.

67

Adapun langkah-langkah dalam kegiatan Bimbingan Rohani Pasien Rawat Inap adalah sebagai berikut :

Pra pelayanan:

a. Perhatikan pakaian dan peralatan lain yang dibutuhkan.

Sebelum melakukan bimbingan perlu diperhatikan pakaian dan peralatan yang dibutuhkan karena penampilan juga penting. Kalau kita rapi dan sopan pasti pasien akan ramah menerima kehadiran kita.

b. Bawalah buku bimbingan rohani yang akan diserahkan ke pasien Sesekali membawa buku kecil panduan doa-doa untuk diberikan kepada pasien yang sakit.

c. Saat menuju ruang pasien ucapkan salam kepada para pengunjung atau keluarga pasien dengan tersenyum.

Karena Senyum adalah daya pikat nomor satu dalam perbedaan mendasar antara senyum komunikasi, perlu diingat bahwa seorang konselor agama/ pembimbing rohani dengan senyum-senyum yang lain, adalah senyum yang tulus dan terpancar dari hati ( semua ini tergantung dari keberhasilan dan tingginya keimanan kita saat itu ) sebelum bimbingan akan sangat membantu untuk senyum yang sangat tulus.

Fungsinya yaitu : Membantu menghilangkan kecurigaan berlebihan dari pasien, Menarik perhatian si pasien dan mau bertanya dengan kita, perlu diingat bahwa pertanyaan dari pasien adalah kunci awal komunikasi konselor dan pasien, tapi jangan buat pasien bertanya-tanya dengan

68

senyum kita buatlah senormal mungkin, Ekspresi perhatian terhadap pasien, Diharapkan dapat menenangkan pasien.

d. Ketuk pintu dengan lembut dan perkenalkan diri dengan singkat dan ramah.

Sebelum melakukan bimbingan terlebih dahulu memperkenalkan diri agar bisa lebih dekat dengan pasien atau lebih kenal.

e. Mohon izin kepada keluarga atau penunggu pasien untuk bersilaturahmi dengan pasien.

Setiap pembina rohani meminta izin kepada keluarga atau penunggu untuk melakukan bimbingan rohani kepada pasien.

f. Apabila pasien dalam keadaan siap dan tidak mengganggu pelayanan dapat dimulai.

g. Usahakan sudah dapat mengetahui nama pasien.

Sebelum melakukan bimbingan perlu mengetahui data pasien. Agar lebih mudah untuk mengenal pasien dan penyakit pasien.

Proses pelayanan:

a. Perkenalkan diri secara khusus kepada pasien

Artinya kita perlu memperkenalkan dahulu siapa diri kita dan kita datang untuk apa agar pasien merasa lebih nyaman dengan kedatangan kita. Seperti 5 hal yang harus di perhatikan yaitu

b. Lakukan wawancara singkat tentang penyakit atau aktifitas pasien dengan bersahabat dan penuh empati

69

Kita boleh berempati kepada pasien tapi tidak boleh terlalu larut nanti yang ada pasien merasa sedih.

d. Catatlah hal-hal yang dianggap perlu pada lembaran yang telah dipersiapkan.

Mencatat perkembangan pasien agar bisa mengetahui sudah sejauh mana kesembuhan pasien.

e. Berikan sentuhan-sentuhan tangan terhadap pasien sebagai rasa empati

f. Berikan pengertian untuk tetap sabar dalam menghadapi cobaan (tetapi tidak menggurui)

g. Anjurkan untuk tetap melaksanakan sholat (praktekan tata cara tayamum dan sholat sekemampuan pasien)

h. Bacakan beberapa ayat al-Qur’an dengan suara lembut

i. Bacakan do’a dengan bahasa Arab dan Indonesia untuk kesembuhan pasien.

j. Berikan buku bimbingan rohani Islam

k. Proses pelayanan bimbingan minimal 10 menit dan maksimal 15 menit

l. Apabila memungkinkan pasien menandatangani lembar kunjungan (dapat diwakilkan oleh keluarganya atau suster yang merawat) m. Mohon diri dengan santun dan ucapkan salam.26

Point utama dalam hal santun adalah : dalam menyikapi pasien tanpa ada rasa atau gaya yang menggurui walaupun kita sedang mengurai suatu

26

BRP-LPM Dompet Dhuafa Republika, Kiat – Kiat Dalam Menghadapi dan Mengatasi Problem Pasien di Rumah Sakit, Ciputat, 2010, h. 3-4.

70

materi keagamaan di hadapan pasien.27 Hak seorang muslim yang lain adalah jika bertemu saling memberi salam ( hadits ), dalam salam terkandung syiar dan dalam salam bermakna ketenangan dan ketentraman hati. 28

Adapun fungsinya yaitu Syi’ar , Antisipasi jika ternyata pasien yang kita kunjungi adalah non muslim atau salah satu keluarga ada yang non muslim, salam bisa menjadi kunci berharga dalam komunikasi sesama muslim sehingga sudah dari awal jika ada kesalahan data agama atau semacamnya pasien akan sadar bahwa bimbingan rohani ini bukan untuknya, kalaupun ada penolakan dari pasien sudah diidentifikasi sejak dini, Menenangkan dan Menantramkan, Menambah wawasan (dalam mengucap salam dianjurkan tidak ragu-ragu atau sangat pelan, ucapkan salam secara jelas dan jernih dengan suara yang dalam dan wibawa).29

Bimbingan rohani memang dibutuhkan pasien karena untuk mengurangi kecemasan, kegelisahan, ketegangan pasien. Biasanya pasien yang sedang sakit itu sering mengalami kecemasan dan kegelisahan, makanya disinilah perlu dibimbing secara spiritualnya agar lebih baik lagi dan lebih pasrah bahwa semuanya itu akan kembali kepada sang pencipta Allah SWT.

Metode yang digunakan dalam bimbingan rawat inap ini adalah metode direktif (metode yang bersifat mengarahkan), metode ini bersifat

mengarahkan kepada klien untuk berusaha mengatasi kesulitan

(problema) yang dihadapi. Pengarahan yang diberikan kepada klien ialah dengan memberikan secara langsung jawaban-jawaban terhadap

27

BRP-LPM Dompet Dhuafa Republika, Kiat – Kiat Dalam Menghadapi dan Mengatasi Problem Pasien di Rumah Sakit, Ciputat, 2010, h. 22.

28

BRP-LPM Dompet Dhuafa Republika, Kiat – Kiat Dalam Menghadapi dan Mengatasi Problem Pasien di Rumah Sakit, Ciputat, 2010, h. 15

29

BRP-LPM Dompet Dhuafa Republika, Kiat – Kiat Dalam Menghadapi dan Mengatasi Problem Pasien di Rumah Sakit, Ciputat, 2010, h. 22.

71

permasalahan yang menjadi sebab kesulitan yang dihadapi/dialami klien.30

Kenapa dibilang direktif karena secara langsung ke pasien dimana seorang ustadz atau pembina rohani memberikan bimbingan langsung kepada pasien, materi yang diberikan juga sesuai dengan penyakit pasien misalnya seperti Sabar, ikhtiar berobat, memberikan harapan kesembuhan, dzikir dan doa. Sabar itu penting karena:

“Sabar dapat menjauhkan perasaan cemas, gelisah dan frustasi. Bahkan

sebaliknya akan membawa kepada ketentraman batin.”31

Ikhtiar berobat, sakit memang cobaan dari Allah dan kita sebagai manusia berusaha untuk menyembuhkan rasa sakit tersebut yaitu dengan cara berobat kepada dokter. Ada yang perlu diperhatikan dalam memberikan pelayanan kepada pasien yaitu seperti, Perhatikan pakaian dan peralatan lain yang dibutuhkan, membawa buku bimbingan rohani yang akan diserahkan ke pasien, menjaga hubungan baik dengan pihak rumah sakit, Saat menuju ruang pasien mengucapkan salam kepada para pengunjung atau keluarga pasien dengan tersenyum, mengetuk pintu dengan lembut dan memperkenalkan diri dengan singkat dan ramah, Mohon izin kepada keluarga atau penunggu pasien untuk bersilaturahmi dengan pasien, Apabila pasien dalam keadaan siap dan tidak mengganggu pelayanan dapat dimulai, dan diusahakan sudah dapat mengetahui nama pasien. Kenapa dibilang cluster karena model ini adalah merupakan konsep atau ide untuk pasien rawat inap dimana di LKC hanya ada 9 bed atau cluster makanya sering disebut model cluster.

30

H.M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama (Jakarta : PT. Golden Terayon Press,1998), Cet, ke-6, h-1

31

72

Adapun Kelebihan dari model bimbingan ini adalah bimbingan model cluster ini sudah bagus, artinya sudah bisa menjawab kebutuhan pasien selain itu pasien juga bisa lebih mengungkapkan keluhan keluhannya. Bimbingan ini diberikan secara langsung atau face to face jadi bisa lebih empatik. Karena seperti yang dibilang ketika orang sakit itu banyak mengalami kegelisahan dan kecemasan disinilah bimbingan rohani berperan dalam membantu proses kesembuhan pasien bukan hanya sehat secara fisik tapi juga sehat secara spiritual.

Kekurangan dari model ini adalah layanan bimbingan rohani ini hanya diberikan kepada rawat inap dan biasanya waktunya pun tidak terlalu lama karena ditakutkan menganggu waktu istirahat pasien. Dan kebanyakan ketika penyakit pasien menular maka pasien tersebut tidak bisa mendapat bimbingan rohani ditakutkan bisa menular ke pembina rohaninya.

2. Bimbingan Rohani bagi pasien rawat jalan

Ini adalah bimbingan yang diberikan kepada pasien yang berobat jalan atau pasien yang bukan rawat inap, bimbingan ini diberikan kepada pasien yang sedang berobat jalan. Biasanya ini dilakukan setelah pembina rohani melakukan bimbingan regular atau cluster.

Bimbingan rawat jalan ini sifatnya temporer yaitu waktunya tidak tentu, sesekali setelah pembina rohani selesai memberikan bimbingan rohani bagi pasien rawat inap kemudian melanjutkan bimbingan dengan pasien rawat jalan, atau ketika ada orang butuh bimbingan dan konsul kemudian pembina rohani atau ustadz dipanggil untuk memberikan bimbingan.

73

Kelebihan dari model ini adalah siapa saja bisa mendapat bimbingan rohani, misalnya pada waktu kita berobat sambil menunggu antrian bisa dapat bimbingan rohani, jadi bimbingan rohani ini bisa mengisi waktu luang pasien tapi kekurangannya yaitu kurang mendalam untuk mengetahui kondisi pasien, kurang rinci dan mendetail karena waktunya pun cenderung sedikit dan frekuensi pertemuannya pun hanya sebentar.

Bimbingan Rohani bagi pasie Rawat jalan mengadakan kegiatan bimbingan rohani berupa pengajian member LKC yang dilakukan setiap sebulan sekali, pengajian ini wajib diikuti oleh semua member LKC, karena pengajian ini bertujuan untuk memperdalam pengetahuan agama bagi para member LKC. Bimbingan ini dilakukan di masjid binaan LKC yaitu di 11 kelurahan antara lain: Kedaung, Ciputat, Sarua indah, Pisangan, Pondok Pinang , Jombang 1, Jombang 2, Cipayung, Rengas, Pondok Ranji, Cempaka Putih.

Kegiatan ini wajib dilakukan oleh member LKC karena layanan ini merupakan konsep Bimbingan Rohani yang dilakukan diluar, bentuk bimbingannya pun berbeda dengan bimbingan Rohani yang diberikan dalam model cluster atau bimbingan per-kamar, kalau dalam pengajian Rohani itu bentukya ceramah kemudian tanya jawab, selain itu juga ada penyuluhan kesehatan. Pengajian ini bermaksud untuk menambah pengetahuan agama dengan para member LKC jadi mereka dibekali pengetahuan agama yang cukup.

Dan pengajian bina rohani ini bisa diikuti siapa saja termasuk yang rawat inap atau rawat jalan, mereka yang pernah mendapat bimbingan cluster atau

74

bimbingan regular rawat inap pun bisa ikut pengajian bina rohani ini, yang dilakukan sebulan sekali.

Pelaksanaan Pengajian satu bulan sekali untuk masing-masing Kelurahan di kecamatan Ciputat, Pamulang dan kelurahan Pondok Pinang. Pelaksanan pengajian bulanan dilaksanakan pada hari kerja, Pembicara eksternal LKC yang telah di sepakati oleh pimpinan LKC, Pembina Rohani wajib memakai seragam baju koko LKC, Peserta LKC, pembicara dan Bina Rohani harus memberikan tanda tangan dalam Daftar Hadir sebagai tanda bukti untuk laporan keuangan tiap bulan.

Receptionis membagikan kartu pengajian bagi peserta yang belum mendapatkannya, guna optimalisasi kehadiran peserta di Pengajian bulanan peserta LKC, untuk kemudian peserta di haruskan membawa kartu pengajiannya setiap kali berobat bersama kartu anggotanya, Resepsionis di haruskan menanyakan kartu pengajiannya setiap kali berobat.

Pengajian bina rohani menyiapkan kegiatan pengajian mulai dari : a. Mengundang pembicara

Maksud mengundang pembicara disini adalah untuk mengisi materi ceramah atau pengajian, kadang pengajian ini diisi oleh pembina rohani atau ustadz kadang kadang juga mengundang pembicara.

b. Membuat pengumuman peserta

Biasanya seminggu sebelum diadakan pengajian para member LKC sudah diberitahu bahwa ada pengajian mengenai tempat dan waktunya, pengajian ini dilakukan bergilir di 12 kelurahan yang sudah disebutkan diatas.

75

Seperti acara ceramah pada umumnya di pengajian ini juga ada moderator yang mengatur acara dan materi yang disampaikan.

d. Menyiapkan daftar hadir

Setiap peserta atau member LKC yang ikut pengajian wajib mengisi daftar hadir karena sebagai bukti kalau sudah mengikuti pengajian.

e. Konsumsi (sncak)

Seperti biasa setiap ada pengajian atau ceramah pasti selalu ada konsumsi atau snack, karena pengajian ini berlangsung lumayana lama yaitu sekitar dua jam.

Pengajian ini dilaksanakan sesuai jadwal dimulai dengan membaca surat yasin, penyampaian materi pengajian kemudian doa dan penutup.

Biasanya setelah pengajian selesai banyak member LKC yang curhat, sharing tentang maslahnya, kemudian dari tim pembina rohani berusaha mengarahkan dan membimbing agar member LKC itu bisa menemukan jalan keluarnya sendiri dan menjadi orang yang lebih baik. Adapun metode yang digunakan yaitu:

“Metode Group Guidance (bimbingan secara berkelompok), yakni cara

pengungkapan jiwa/batin oeh klien serta pembinaannya melalui kegiatan kelompok seperti ceramah, diskusi, seminar,simposium, atau dinamika

kelompok (group dynamics), dan sebagainya.”32

Pengajian ini menggunakan group guidance karena pengajian ini adalah bimbingan yang dilakukan secara kelompok bukan perorangan lagi, dengan cara ceramah yang disampaikan oleh pembina rohani LKC. pendekatan yang dilakukan disini adalah

32

H.M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama (Jakarta : PT. Golden Terayon Press,1998), Cet, ke-6, h-1

76

pendekatan psikoterapi yaitu proses pengobatan dan penyembuhan penyakit mental, spiritual, moral maupu fisik dengan bimbingan dan

pengajaran sesuai dengan petunjuk Al-qur’an dan sunnah.33

Karena disini dilakukan pendekatan bukan hanya orang yang sedang sakit saja tetapi orang yang sehat juga bisa ikut pengajian tersebut karena tujuan dari pengajian ini adalah untuk membantu member LKC menjadi orang yang lebih baik sesuai dengan pedoman Al-qur’an dan sunnah.

Kelebihan dari pengajian ini adalah bimbingan bisa dilakukan secara kelompok atau sekaligus yaitu dengan menentukan tema yang ingin disampaikan, selain itu semua member bisa menambah pengalaman tentang agama bagi semua member LKC, bukan hanya yang dirawat inap atau rawat jalan tetapi mereka yang sudah resmi menjadi member. Kelemahannya adalah kurang fokus atau tidak terlalu mendetail pada permasalahan yang dimiliki oleh pasien dikarenakan bimbingan ini diberikan secara kelompok bukan individu lagi.

Adapun deskripsi dari 2 kegiatan yang dilakukan dalam Bimbingan Rohani mencakup pada aspek rohani yaitu:

a. Bimbingan ibadah wajib.

Yaitu bimbingan yang diberikan kepada pasien dalam melakukan ibadah kepada Allah, seperti halnya shalat, dzikir, dan lain sebagainya seperti yang dikatakan oleh pembina Rohani yaitu:

Yaa biasanya kita lebih menekankan ke ibadah shalatnya dan ibadah kepada Allah seperti dzikir, karena kita kan kita tahu yaa kalau dengan dzikir dan selalu mengingat Allah itu bisa membuat

33

77

kita lebih tenang dan merasa lebih dekat dengannya, ketika kita sedang sakit sebenernya kita kan sedang diuji sama Allah,

disitulah kita seharusnya lebih bisa mendekatkan dari Allah.34

b. Bimbingan membaca al-Qur’an.

Dalam bimbingan ini pasien juga diajarkan mengaji, karena dengan mengaji bisa membuat hati kita lebih tenang, dengan mengkaji al-Quran kita juga bisa tahu mana yang baik dan mana yang tidak.

c. Bimbingan fiqh sakit.

Definisi dari bimbingan fiqih sakit itu sendiri adalah suatu Ilmu tentang hukum Islam yang berlaku bagi orang yang sakit.35 Secara harfiah fiqih sakit terdiri dari dua kata: yaitu Fiqih dan Sakit. Fiqih berarti ilmu tentang hukum islam, sedangkan sakit berarti tidak terasa nyamannya tubuh ( bagian tubuh) karena menderita sesuatu (demam, sakit perut, dan sebagainya). Untuk memahami fiqh sakit yaitu Pengetahuan tentang hukum Islam yang berlaku bagi orang yang sedang sakit, diberikannya kekhususan ibadah bagi orang sakit dikarenakan adanya kemudahan dari Allah SWT kepada hamba-Nya sehingga selama sakit tidak ada yang menghalanginya secara syar’i untuk menjalankan ibadah sebagai kewajibannya, misalnya dalam hal bersuci bagi orang yang sedang sakit juga diberi kemudahan misalnya bagi orang Sakit yang mampu berwudhu orang sakit yang tidak mendapatkan kesulitan di luar batas kemampuannya saat berwudhu, tidak mendapatkan mudharat atau bahaya, tidak merasa

34

Wawancara pribadi dengan ust. Yazid pada, Ciputat, 13 April 2011, pukul 14.00