• Tidak ada hasil yang ditemukan

Departemen : Pengembangan Program

Bagian : Pembina Rohani

SOP : Pengajian Bulanan Peserta LKC

Alur SOP

1. Bina Rohani mengadakan pengajian bagi peserta LKC setiap 1 bulan sekali. 2. Bina Rohani menyiapkan kegiatan pengajian mulai dari :

o mengundang pembicara

o membuat pengumuman untuk peserta

o menunjuk petugas moderator

o menyiapkan daftar hadir

o konsumsi (snack)

3. Pengajian dilaksanakan sesuai jadwal dimulai dengan ;

o Membaca surat Yasin berjamaah

o Penyampaian materi pengajian

o Penutup

4. Membuat laporan kepada atasan, setiap akhir bulan

Kebijakan

1. Pelaksanaan Pengajian satu bulan sekali untuk masing-masing Kelurahan di kecamatan Ciputat, Pamulang dan kelurahan Pondok Pinang

2. Pelaksanan pengajian bulanan dilaksanakan pada hari kerja.

3. Pembicara eksternal LKC yang telah di sepakati oleh pimpinan LKC.

4. Pembina Rohani wajib memakai seragam baju koko LKC.

5. Peserta LKC, pembicara dan Bina Rohani harus memberikan tanda tangan dalam Daftar Hadir sebagai tanda bukti untuk laporan keuangan tiap bulan.

6. Receptionis membagikan kartu pengajian bagi peserta yang belum

mendapatkannya, guna optimalisasi kehadiran peserta di Pengajian bulanan peserta LKC, untuk kemudian peserta di haruskan membawa kartu pengajiannya setiap kali berobat bersama kartu anggotanya

7. Resepsionis di haruskan menanyakan kartu pengajiannya setiap kali berobat.

Bagian Terkait

1. Resepsionis

2. Pelaksana Program

02) SOP Pelayanan Terhadap Peserta dan Keluarga (3) 2

Departemen : Pengembangan Program

Bagian : Pembina Rohani

SOP : Bina Rohani Daerah Binaan

Alur SOP

1. Bina Rohani mengadakan kegiatan bina rohani untuk daerah binaan LKC yang

dikelola oleh KPK.

2. Bina Rohani mengatur bentuk kegiatan dan teknis pelaksanaannya,

berkoordinasi dengan KPK

3. Pembinaan yang di lakukan Bin-Roh adalah berupa pengajian di tiap-tiap daerah binaan berkoordinasi dengan KPK.

4. Bina Rohani berkoordinasi dengan KPK dalam menyiapkan kegiatan pengajian

mulai dari :

o mengundang pembicara

o membuat pengumuman untuk peserta

o menunjuk petugas moderator

o menyiapkan daftar hadir

o konsumsi (snack)

5. Pengajian dilaksanakan sesuai jadwal dimulai dengan ;

a. Membaca surat Yasin berjamaah

b. Penyampaian materi pengajian

c. Penutup

6. Membuat laporan kepada atasan, setiap akhir bulan

Kebijakan

1. Pembinaan yang di lakukan Bin-Roh adalah berupa pengajian di tiap-tiap daerah binaan berkoordinasi dengan KPK.

2. Peserta pembinaan, pembicara dan Bina Rohani harus memberikan tanda tangan dalam Daftar Hadir sebagai tanda bukti untuk laporan keuangan tiap bulan.

Bagian Terkait

02) SOP Pelayanan Terhadap Peserta dan Keluarga (3) 3

Departemen : Pengembangan Program

Bagian : Pembina Rohani

SOP : Memberi Bantuan Transportasi Peserta LKC

Alur SOP

1. Peserta meminta bantuan biaya transportasi kepada Resepsionis,

a. Bila nilai nominalnya dibawah Rp 20.000,- , maka resepsionis bisa langsung memberikan bantuan sesuai dengan hasil wawancara,

b. Bila lebih dari Rp 20.000,-

1. peserta harus mengajukan ke Bin-Roh

2. atau di konsultasikan lewat telepon ke Bin-Roh bila tidak ada di tempat

2. Perawat rujukan juga bisa mengajukan bantuan biaya transportasi untuk peserta rujukan kepada resepsionis dan atau Bin-Roh, bila nilai nominalnya lebih dari Rp.20.000,-

Kebijakan

1. Bantuan biaya transportasi peserta di danai dari dana infaq Jum`at dan anggaran Bin-Roh.

Bagian Terkait

1. Resepsionis

02) SOP Pelayanan Terhadap Peserta dan Keluarga (3) 4

Departemen : Pengembangan Program

Bagian : Pembina Rohani

SOP : Memberi Bantuan Konsumsi untuk Keluarga Pasien

IRNA dan Rujukan Alur

1. Perawat IRNA dan rujukan meminta bantuan konsumsi pasien kepada Bin-roh

2. Bin-roh mengajukan anggaran ke keuangan, dan mengatur penyediaan

makanan tersebut.

Kebijakan

1. Bantuan konsumsi untuk keluarga pasien IRNA dan Rujukan sehari tiga kali (sarapan pagi, makan siang dan makan malam)

2. Bantuan konsumsi setiap kali makan senilai Rp 5.000,-

3. Penanggung jawab bantuan ini adalah Pembina Rohani

4. Bantuan ini hanya diberikan kepada satu orang dari 1 (satu) keluarga pasien berdasarkan laporan dari perawat IRNA dan perawat Rujukan

Bagian Terkait

1. Perawat IRNA

2. Perawat Rujukan

02) SOP Pelayanan Terhadap Peserta dan Keluarga (3) 5

Departemen : Operasional

Bagian : Rumah Tangga

Sub Bagian : Juru Masak

SOP : Penyediaan Makanan Bagi Keluarga Pasien

Alur SOP

1. Ada permintaan dari perawat kepada juru masak untuk menyediakan

makanan bagi keluarga pasien

2. Petugas juru masak menyarankan kepada perawat untuk menghubungi Bin-Roh

Kebijakan

1. Juru masak tidak menyediakan makanan bagi keluarga pasien

2. Bantuan konsumsi setiap kali makan senilai Rp 5.000,-

3. Penanggung jawab bantuan ini adalah Pembina Rohani

4. Bantuan ini hanya diberikan kepada satu orang dari 1 (satu) keluarga pasien berdasarkan laporan dari perawat IRNA dan perawat Rujukan

Bagian Terkait

1. Pembina Rohani

2. Perawat IRNA

Hasil wawancara

Nama responden : Ust. Yazid

Jabatan : Pembina Rohani Pasien 1. Apa yang dimaksud BRP ?

Bimbingan rohani pasien ya itu bimbingan rohani yang diberikan ke pasien khususnya di LKC ini ya karena kan disini itu khusus untuk dhuafa jadi minimnya pengetahuan tentang agama makanya disinilah perlunya bimbingan rohani, karena ketika mereka mendapat musibah atau penyakit mereka bingung bagaimana untuk melakukan shalat , nah dari sini kita bimbingan agama selain itu juga memberi motivasi kepada keluarga yang menunggu agar lebih tabah, tapi itu tadi yang lebih penting ke

rohaniahnya.

2. Apa yang menjadi tujuan didirikannya BRP di LKC ?

Hmm tujuannya yaitu Sebagai bentuk kepedulian kepada pasien yang sedang sakit, kemudian Memberi pengertian kepada pasien dan keluarga agar tetap bersabar dan berdoa, Memberi bimbingan khususnya rohani kepada pasien dalam menghadapi musibah dan ujian, Memberi dorongan kepada pasien agar tidak putus asa, Membimbing perasaan si pasien agar tetap tenang

3. Apa yang menjadi visi misi BRP di LKC ?

Visi : meningkatkan kualitas kesembuhan pasien melalui bimbingan spiritual

4. Bagaimana struktur organisasi BRP di LKC ?

Sebenernya dulu diLKC ada 13 orang tapi sekarang hanya single man, hanya saya yang melakukan BRP di LKC . jadi tidak ada struktur organisasi yang sistematis atau tersusun.

5. Ada berapa model layanan BRP yang diberikan kepada pasien di LKC ?

Hmmm yang pertama adalah bimbingan untuk rawat inap di LKC . yaa bimbingan aja, hmmm pendekatannya ya biasa aja, datengin perkamar kita data, kemudian kita tanya keluhannya, bertanya tentang kabar hari ini,

perkembangannya sudah sejauh mana, nanty dari jawaban itu kan bisa di lihat disebut positif atau secara kejiwaan. Untuk masalah jumlah pasien yang rawat inap ga tau jumlahnya tapi untuk pasien yang harus ditangani yaitu 20 orang perbulan. Di lkc saja makanya ketika kemaren saya bilang . dan 20 0rang itu hanya untuk rawat inap saja. kalu rawat jalan itu temporer saja kalu ada dokter yang butuh kita di panggil, kalau ada pasien yang butuh bimbingan kita

pasien bagi member lkc yang dilakukan sebulan sekali karena dibagi menjadi 12 kelurahan yaitu kedaung, ciputat, sarua indah, pisangan, pondok pinang , jombang 1, jombang 2, cipayung, rengas, pondok ranji, cempaka putih. yang rutin yaitu yang pengajian dan semua member lkc itu wajib mengikuti pengajian sesuai dengan kelurahan masing masing adapun dalam pengajian itu kita memberi materi 1 jam kemudian sisa waktunya untuk tanya jawab, dan alhamdulillah respon mereka sangat senang dan antusias sekali bahkan kadang ada yang curhat setelah pengajian itu selesai , mereka sangat senang karena ada yang mau mendengar keluhan mereka. Bahkan ada yang minta untuk dilakukan seminggu sekali. Adapun untuk waktu pengajian itu dimuali dari jam 10 sampai abiz dzuhur, terus materi yang disampaikan lebih kepada tentang pemahaman agama, dan penyuluhan kesehatan tujuan dari pengajian member lkc ini yaitu untuk memberi pengetahuan agama kepada member yaitu.

6. Bagaimana untuk menjadi pembina BRP LKC?

Kalu untuk saat ini belum ya , yang penting itu basic keagamaan kita saja, gimana kita mau membimbing rohani kalu kita tidak punya basic

keagamaan yang bagus. Kalau masalah pendidikan untuk sekarang memang belum ada standar tertentu tapi nanti mungkin akan diperlukan orang berpendidikan untuk menjadi pembina bimbingan rohani pasien, karena perkembangan zaman juga ya .

7. Pendekatan apa saja yang digunakan saat Bimbingan Rohani Pasien ?

Pendekatan yang dilakukan ya kita datengin per kamar kemudian kita tanya keluhannya, kita tanya perkembangan psikisnya, kadang ada yang semangat sekali ketika kita datang karena mereka ingin curhat atau cerita bahkan kadang sampai setengah jam hanya menangani pasien, selain itu ketika saya sedang melakukan bimbingan rohani pasien saya bercanda, humor, agar mereka tidak jenuh dan bosan. Karena biar mereka juga terkesan dengan hadirnya kita.

8. Materi apa saja yang diberikan kepadda pasien saat brp berlangsung ?

Untuk materi yang saya berikan ya pertama itu pasien agar tetap melakukan shalat, ya paling banyak tentang agama ya, seperti ketika mereka bingung untuk berwudhu ketika sakit harus gimana. Pokonya tentang beribadah kepada Allah seperti shalat dan dzikir.

9. Bagaimana bimbingan yang bapak berikan kepada pasien ?

Yang pasti bimbingan agama ya, yang menyangkut ke rohani pasien, ya itu tadi pertama datengin pasien kemudian mengucapakn salam bertanya tentang kabar hari ini dan tentang perkebambangannya sekarang.

agama dan kemudian di doain atau berdoa untuk pasien agar psien cepat sembuh.

10.Bagaimana keadaan pasien sebelum mendapat bimbingan ? Mereka merasa gelisah , kurang sabar dan kurang mendekatkan diri kepada Allah.

11.Bagaimana keadaan pasien setelah mendapat bimbingan ? Alhamdulilah ada perubahan ya walaupun tidak ada 100% itu bisa kelihatan dari perkembangan perilaku yang tadinya sedih dan pemurung tapi sekarang menjadi lebih sabar.

Responden interviewee

Hasil wawancara

Nama Responden : pak Iwan

Jabatan : Supervisi Program

1. Apa yang dimaksud BRP?

Bimroh adalah salah satu aktivitas yang dilakukan untuk memberikan motivasi dorongan kepada pasien yang sedang mengalami sakit deng an tujuan agar lebih baik dan tidak berputus asa terhadap sakit yang

dideritanya.

2. Bagaimana sejarah dan latar belakang berdirinya BRP di LKC DD Ciputat?

Maka kornya kesehatan tahun 2008 dipindahkan ke lkc , di lkc baru ada bimroh .. sebelumnya ada namanya ustadz muzadii beliau di bimroh lkc terus sekarang ditambah tenaga kemudian programnya berakhir pada 2009, artinya program itudi revisi kemudian dipegang Cuma dua orang ditambah lagi dengan satu orang yaitu ustad yazid sampai sekarang , sekarang brp di lpm lagi di update lagi

3. Apa yang menjadi tujuan didirikannya BRP di LKC ? Tujuan didirikannya brp adalah :

1. Menjawab kebutuhan spiritual pasien karena dikomplementary medicine pelengkap pengobatan itu salah satunya aspek spiritual karena orang sakit itu 70% dipengaruhi oleh psikologis spiritual.

2. Dakwah bil haal , memang menjawab tantangan dakwAH bil haal, dakwah di tempat pengajian kan udah umum , nah kalu ini kan dakwah di rumah sakit artinya ketika orang itu butuh belum pernah dilakukan

3. Menjawab ketika ada bencana itu kan ada namanya recovery mental. Itu ada perencanaan dari sisi pengawasan pengawasan psikologi dan spiritual 4. Apa yang menjadi visi misi BRP di LKC ?

Sudah saya berikan di file kemaren 5. Bagaimana struktur organisasi BRP ?

Ini juga sudah saya berikan data yang kemaren

6. Ada berapa model layanan BRP yang diberikan kepada pasien di LKC ?

Cluster, pengajian di masjid binaan, home care (kunjungan ke rumah ) 7. Bagaimana untuk menjadi pembina BRP di LKC?

Yang pertama yaitu : Pria/Wanita usia 23-28 tahun, Belum menikah,

Berkepribadian dan berpenampilan Islami serta menarik, Komunikatif dan humanis, Sabar, mampu menginspirasi, dan memberikan motivasi,

Percaya diri dan santun, Dapat menjaga amanah dan mampu

mengendalikan emosi, Pendidikan perguruan tinggi ( diprioritaskan berlatar belakang psikologi, konseling, dan agama), Memiliki KTP dan surat keterangan baik dari RT dan RW.

8. Pendekatan apa saja yang digunakan BRP saat pelaksanaan Bimbingan kepada pasien ?

Pendekatannya beda setiap penyakit , melakukan.... yang udah dialami kekhawatiran cemas was-was kemudian menyalahkan Tuhan tidak terima dengan kondisi penyakitnya setelah bimbing kemudian mereka lebih sabar yang tadinya tidak tahu , yang tadinya cemas itu akan sedikit mengurangi rasa kecemasan karena ada rasa , ada perubahan,memang kalau secara fisik sudah keliahatan tapi bisa jadi, meskipun yang bukan dari fisik ketika dia lagi diam kemudian membaca istighfar, banyak perubahannya . Cuma nanti dari dokter kedengeran dari detak jantungnya, ada dokter husen dr dari iran spesialis penyakit dalam , pas dia deteksi pasien itu detak jantungnya itu berdzikir Allah, Allah, Allah sampai dia kaget beda dengan orang yang sering shalat sama orang yang belum pernah itu termasuk detak jantungnya pun berbeda kenapa karena da was was , kalu orang biasa yaa biasa aja.

9. Materi apa yang diberikan kepada pasien saat BRP berlangsung ? Sudah terlampir yaa di data yang saya kasih.

10.Bagaimana bimbingan yang bapak berikan kepada pasien ? Yaa bimbingan agama seperti yang sudah saya katakan tadi disini kita memberikan bimbingan lebih ke rohani pasien jadi lebih kepada tentang melakukan ibadah kepada Allah danlain sebagainya.

11.Bagaimana keadaan pasien sebelum mendapat bimbinngan? Sebelum bimbingan mereka merasa gelisah, cemas dan ada rasa tidak tenang takut akan kematian

12.Bagaimana keadaan pasien setelah mendapat bimbingan ?

Setelah mendapat bimbingan mereka merasa lebih tenang dan sabar bahwa semua ini ujian dari Tuhan dan semuanya akan kembali kepada Tuhan.

Responden interviewe

Hasil wawancara Nama : mulyati

Pasien LKC sakit mata bengkak

1. Apakah bapak/ibu sudah mendapat Bimbingan Rohani ?

Bimbingan rohani ya, iya saya sudah pernah ketika saya dirawat inap di LKC , ada ustadz yang dateng kemudian ngasih siraman rohani gitu. 2. Sudah berapa kali Ibu/Bapak mendapat Bimbingan Rohani ?

Hmm sudah berapa kali ya, lupa saya sudah berapa kali mendapat bimbingan, kalau ga salah sih ada 10 kali lebih yaa, karna kan waktu itu saya pernah dibawa ke RSCM yaa , tapi disana saya belum dapetin bimbiingan rohani, setelah saya di LKC baru ada bimbingan yang beginian.

3. Berapa lama waktu Bimbingan Rohani?

Kalau waktu kadang itu bisa setengah jam kadang juga bisa seperempat tergantung kondisi kitanya juga ya ka, kadang kan kalu kita mau cerita banyak ya mereka juga bisa lama, kadang kalau misalnya kita masih istrht yaa Cuma sebentar paling bacain doa sama nasehat nasehat gitu.

4. Bagaimana perasaan ibu setelah mendapat bimbingan ?

Perasaan saya yaa biasa aja ya, cuman saya jadi mikir kalu semuanya itu kan bakal kembali kepada Allah ya . jadi saya ikhlas saja.

5. Bagaimana cara bapak menyikapi sakit yang bapak rasakan?

Penyakit saya ini kan sudah parah ya jadi saya juga sudah tidak tahu harus gimana lagi yang saya bisa itu hanya ikhlasin sama Allah, saya berdzikir terus mudah2an cepat diberi kesembuhan, dan mudah2an cobaan ini cepat berakhir tapi saya bersyukur karena Allah berarti sedang menghapus dosa dosa saya.

6. Apakah harapan Bapak/ibu setelah mendapat Bimbingan Rohani ? Harapan saya si pastinya bar cepet sembuh ya, tapi kalau untuk setelah mendapat bimbingan rohani saya berharap si bisa lebih tenang tidak menyesali apa yang sedang menimpa sekarang ini.

7. Apakah bapak merasa lebih tenang setelah mendapat bimbingan rohani?

Setelah mendapat bimbingan rohani saya memang merasa tenang rasanya itu lebih sabar aja, dan menerima cobaan ini karena saya yakin Allah sedang menguji saya, saya juga merasa terbantu dengan adanya bimbingan rohani ini karena sudah membantu mengurangi kegelisahan dan ketakutan saya.

8. Bagaimana rasa sakit bapak apakah sedikit berkurang setelah mendapat bimbingan rohani?

Hmmm gimana ya ka , sakit saya itu kadang-kadang terasa sakit sekali, biasanya saya hanya pas ah dan saya tinggal dzikir untuk mengurangi rasa sakit saya, karena saya dibilangin sama ustadz kalau saya sedang merasa kesakitan saya disuruh berdzikir sama Allah agar bisa mengurangi rasa sakit saya.

9. Apakah ada perbedaan antara sebelum dan sesudah mendapat bimbingan?

Yang saya rasakan ya ada, saya lebih sabar dan lebih percaya kalau

penyakit saya ini pasti akan sembuh, sebelum itu saya hampir berputus asa karena penyakit saya, saya sudah tidak tahu harus bagaimana lagi. tapi alhamdulillah pak ustadz mengingatkan saya kalau semuanya ini pasti akan kembali kepada yang menciptakan.

10.Apakah dengan Bimbingan Rohani Ibu/Bapak merasa lebih dekat kepada Allah?

Kalau beribadah kepada Allah saya memang merasakan ya, saya melakukan ibadah kepada Allah ya semampu saya, sebisa saya, kayak misalnya masalah berwudhu dan shalat kadang saya sering tayamum karena keterbatasan saya.

Hasil wawancara Nama : pak wawan Pasien LKC

1. Apakah bapak/ibu sudah mendapat Bimbingan Rohani ? Ya saya pernah dapet .

2. Sudah berapa kali Ibu/Bapak mendapat Bimbingan Rohani ?

Sudah berapa ya kalau ga salah sih 3 kali, saya kan pertama dateng kesini paling masih dikasih obat aja belum dapet apa itu yang namanya

bimbingan rohani, pas waktu udah lumayan lama berobat disini saya kaget tiba-tiba ada ustadz dateng dan nanya nanya ke saya yasudah saya Cuma diem dan dengerin.

3. Berapa lama waktu Bimbingan Rohani?

Gatahu ya berapa lama 30 menit kayaknya lah. Tapi saya seneng ketika pak ustadz dateng dia mau dengerin cerita sama keluhan saya. Karena semenjak saya sakit jarang yang mau dengerin keluhan saya.

4. Bagaimana perasaan bapak setelah mendapat bimbingan ?

Setelah dapet bimbingan saya merasa lebih baik ya dan sadar akan dosa-dosa saya, heheh namanya udah tua jadi banyak dosa-dosa, saya juga merasa sejuk , tenang dah pokoknya.

5. Bagaimana cara bapak menyikapi sakit yang bapak rasakan ? Wah saya mah biasanya diem aja, abiz mau ngapain lagi saya juga

bingung, ya paling saya rasakan itu sakit biasanya kalo sudah minum obat saya diemin aja.

6. Apakah harapan Bapak/ibu setelah mendapat Bimbingan Rohani ? Ya pastinya saya pengin cepet sembuh ya, ga ada kan orang sakit terus menerus. Sama saya merasa lebih baik lagi daripada dulu.

7. Apakah bapak merasa lebih tenang setelah mendapat bimbingan rohani?

Yaa jujur saya merasa tenang ketika setelah dapet ceramah dari pak ustadz, rasanya itu tenang dan lumayan lah saya jadi tambah pengetahuan tentang agama saya

8. Bagaimana rasa sakit bapak apakah sedikit berkurang setelah mendapat bimbingan rohani?

Seperti yang saya bilang tadi saya merasa sedikit tenang dan tidak berfikir macem macem tentang penyakit saya, saya malah yakin kalau saya pasti bisa sembuh, yang penting berusaha dan berdoa itu bisa membantu saya untuk cepat sembuh.

9. Apakah ada perbedaan antara sebelum dan sesudah mendapat bimbingan?

Ya jelas ada, sebelum dapet bimbingan kan saya hanya diem ya bingung mau ngerjain apa, sedangkan saya hanya terbaring di tempat tidur . yasudah saya Cuma diem saja saya juga bingung ketika mau

melaksanakan sholat harus gimana, tapi setelah dapet bimbingan saya diarahin gimana melaksanakan shalat ketika sakit dan cara berwudhu juga, alhamdulilah setelah itu saya mencoba mengisi waktu luang saya buat beribadah kepada Allah.

10.Apakah dengan Bimbingan Rohani Ibu/Bapak merasa lebih dekat kepada Allah?

Ya merasa dekat sii, kan sekarang ini saya memang mencoba untuk selalu beribadah kepada Allah, soalnya saya tahu Allah itu pasti akan

mengabulkan doa hambanya kalau kita dekat dengan Allah, makanya saya sekarang juga sedang mendekatkan diri kepada Allah.

Hasil wawancara Nama : bu yustinah

Pasien LKC (sakit lambung)

1. Apakah bapak/ibu sudah mendapat Bimbingan Rohani ?

Oh bimbingan rohani itu ya, ya saya sering saya kan aktif ikut pengajian saya ikut mullu setiap ada pengajian, memang lkc itu bagus sekali jadi setiap bulannya saya mengikuti pengajian yang diadakan lkc.

2. Sudah berapa kali Ibu/Bapak mendapat Bimbingan Rohani ? wah dah berapa kali ya, kalu yang pengajian sih udah sering, tapi kalau yang dirawat saya belum tahu tuh karena belum pernah juga kali ya, hehehehe

3. Berapa lama waktu Bimbingan Rohani?

Biasanya sih satu jam ya kalau dipengajian .. nanti kalo sudah selesai pengajian ada tanya jawab gitu ka, jadi misalnya yang kurang ngerti ditanyain gitu, biasanya juga setelah pengajian itu ada cek kesehatannnya. 4. Bagaimana perasaan bapak setelah mendapat bimbingan ?

Alhamdulillah ya setelah saya ikut pengajian ini saya merasa senang saya merasa lebih tambah pengetahuan yaaa, jadi ngerti giu mana yang baik dan mana yang tidak, pokoknya itu lebih percaya deh sama Allah.

5. Bagaimana cara bapak menyikapi sakit yang bapak rasakan ? Biasanya saya ke LKC terus dikasih obat, ya saya bisanya Cuma itu kan namanya kita sakit ya jadi ya kita juga harus berusaha biar sembuh

gimana, yaa untung ada LKC ini yang membantu saya. Pokoknya LKC itu