NILAI-NILAI LKC 1. Disiplin
A. Bimbingan Rohani Pasien
II. Analisis pasien sebelum dan sesudah mendapat Bimbingan Rohani
1. Pasien sebelum mendapat bimbingan
Dari hasil penelitian diatas ternyata memang betul pasien sebelum mendapat bimbingan banyak yang mengalami kegelisahan dan kecemasan berlebih dan rasa ketakutan akan kematian, seperti yang diungkapkan beberapa pasien di bawah ini:
Menurut mulyati ia merasa gelisah dan tidak tenang seperti yang dikatakan olehnya :
38
Ust. Abdul Muhit,S.Pdi, Fiqih Bagi Pasien(Tuntunan Ibadah Untuk Orang Sakit), 2008, h.4-6.
80
“sebelum itu saya hampir berputus asa karena penyakit saya, saya sudah
tidak tahu harus bagaimana lagi..39
a. Mulyati ini adalah salah satu pasien di LKC yang mengidap penyakit kanker, dulunya ia sempat di rawat di RSCM , setelah menjadi member LKC. Tim dari LKC sering hadir ke rumahnya (home care) untuk mengetahui keadaan mulyati dan memberikan bimbingan rohani karena ia merasa sudah tidak berdaya, tidak tahu apa yang harus dilakukan.
b. Sedangkan menurut Menurut pak Wawan sebelum mendapat bimbingan dia bingung harus melakukan apa, seperti yang dikatakannya: sebelum dapet bimbingan kan saya hanya diem ya bingung mau ngerjain apa, sedangkan saya hanya terbaring di tempat tidur . yasudah saya Cuma diem saja saya juga bingung ketika mau melaksanakan sholat
harus gimana40
pak Wawan adalah salah satu pasien di LKC yang mengidap penyakit thipus sudah 2 minggu dia dirawat di LKC, dia merasa bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan kecuali hanya berbaring tidur dan menahan rasa sakit.
c. Menurut ibu Yustinah sebelum mendapat bimbingan rohani ia merasa kurang mengontrol emosinya:
“sebelum saya dapet bimbingan rohani saya itu orangnya suka marah,
terus rada emosian apalagi kan saya sering sakit-sakitan kan, jadi
bawaaannnya itu gimana gitu ka41
Ibu Yustinah adalah salah satu pasien LKC yang sudah hampir 7 tahun lebih menjadi member LKC, ibu Yustinah ini menderita sakit lambung, ibu
39
Wawancara pribadi dengan mulyati, LKC, pada tanggal 4 mei 2011, pukul 10.00.
40
Wawancara pribadi dengan pak wawan, LKC pada tanggal 4 mei 2011, pukul 11.00.
41
81
Yustinah ini merupakan pasien yang aktif ikut pengajian bina rohani pasien yang diadakan oleh LKC.
d. Menurut Herlan sebelum mendapat bimbingan dia merasa hampa.
“sebelum saya dapat bimbingan rohani saya Cuma diem aja, sesekali
sambil melamun memikirkan masa depan saya gimana nasibnya, jadi saya
bukannya tambah sembuh malah kepikiran yang enggak-enggak.42
Herlan merupakan pasien yang menderita sakit tumor. Dia terbilang masih muda umurnya baru 17 tahun, dia merasa sedih dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.
2. Keadaan Pasien setelah Bimbingan Rohani Pasien
Pasien yang sudah mendaat bimbingan merasa lebih baik dan merasa lebih tenang dan nyaman berbeda ketika mereka belum mendapat bimbingan rohani. Karena:
Spiritual seseorang akan mempengaruhi cara pandangnya terhadap kesehatan dilihat dari perspektif yang luas. Fryback (1992) menemukan hubungan kesehatan dengan keyakinan terhadap kekuatan yang lebih besar, yang telah memberikan seseorang keyakinan dan kemampuan untuk mencintai. Kesehatan dipandang oleh beberapa orang sebagai suatu kemampuan untuk menjalani kehidupan secara utuh. Pelaksanaan perintah agama merupakan suatu cara seseorang berlatih secara
spiritual.43
Seperti yang diungkapkan pasien dibawah ini :
a. Menurut Mulyati setelah mendapat bimbingan ia merasa lebih tenang dan lebih nyaman. “Perasaan saya pertamanya sih biasa aja ya dan saya sedikit tenang, cuman saya jadi mikir kalu semuanya itu kan bakal kembali kepada Allah ya.”44
Disini terlihat bahwa bimbingan rohani ini membantu
42
Wawancara pribadi dengan herlan, LKC pada tanggal 5 mei 2011 pukul 13.30.
43
http://www.scribd.com/doc/8343666/Konsep-Sehat yang diakses pada tangal 10 mei 2011
44
82
dan mengarahkan pasien ke arah yang lebih baik, karena prinsip bimbingan:
Menurut H.M. Arifin Bimbingan berarti menunjukkan atau memeberi jalan, atau menuntun orang lain ke arah tujuan yang
bermanfaat bagi hidupnya di masa kini dan masa mendatang.”45
b. Menurut pak Wawan setelah mendapat bimbingan rohani dia merasa menjadi lebih baik dari sebelumnya. “Setelah dapet bimbingan saya merasa lebih baik ya dan sadar akan dosa-dosa saya, heheh.”46
Pasien merasakan perbedaan ketika sesudah mendapat bimbingan dia merasa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Karena sudah dijelaskan bahwa fungsi dari bimbingan itu salah satunya adalah :
Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, fungsi ini berarti bahwa
layanan bimbingan ini dapat membantu para individu dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya secara mantap, terarah dan
berkelanjutan.47
Disini bisa dilihat perkembangan bapak wawan setelah mendapat bimbingan dia sadar akan dirinya yang masih banyak dosa dan ingin berusaha memperbaiki dirinya untuk menjadi lebih baik lagi.
c. Menurut bu Yustinah setelah mendapat bimbingan merasa lebih banyak mendapat tentang pengetahuan agama. “Alhamdulillah ya setelah saya ikut pengajian ini saya merasa senang saya merasa lebih tambah pengetahuan yaaa, jadi ngerti giu mana yang baik dan mana yang tidak”48
Ibu yustinah merasa senang ketika sudah mendapat bimbingan karena dia merasa bertambah pengetahuan tentang agama yang bisa menjadikan
45
H.M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama (Jakarta : PT. Golden Terayon Press,1998), Cet, ke-6, h-1
46
Wawancara pribadi dengan pak wawan, LKC pada tanggal 4 mei 2011, pukul 11.00
47
Dewa Ketut Sukardi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 26-27.
48
83
pedoman hidupnya. Karena menurutnya dia bisa mengetahui yang benar dan salah dari agama yang menjadi pedomannya. Salah satu tujuan bimbingan yaitu:
Mengembangkan nilai dan sikap secara menyeluruh serta
perasaan sesuai dengan penerimaan diri.49
Dan disini ibu yustinah bisa mengembangkan dirinya melalui pedoman yang dia sudah tahu mana yang baik dan mana yang benar setelah mengikuti bimbingan rohani.
d. Menurut Herlan setelah mendapat bimbingan rohani dia merasa lebih nyaman dan sadar akan dosa-dosa dia seperti yang dia katakan: Perasaan saya sih awalnya biasa saja tapi lama kelamaan saya jadi sadar kalau yang ngasih kesembuhan itu kan Allah jadi kita hanya bisa berusaha dengan berobat50
Dalam tujuan bimbingan rohani ada yang namanya :
Membantu klien untuk mengembangkan pemahaman diri sendiri sesuai dengan kecakapan, minat, pribadi dan kesempatan yang
ada.51
Herlan merasa lebih nyaman setelah mendapat bimbingan rohani, menurutnya dia juga sudah berusaha agar cepat sembuh, tetapi Allah lah yang menentukan dia hanya bisa berusaha dengan cara berobat.
49
Ainur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Dalam Islam (Yogyakarta. UI Press, 2001),Cet. Ke-2, h. 54
50
Wawancara pribadi dengan herlan, LKC pada tanggal 5 mei 2011 pukul 13.30.
51
Ainur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Dalam Islam (Yogyakarta. UI Press, 2001),Cet. Ke-2, h. 54.
84
Jadi dari beberapa kegiatan bimbingan rohani yang ada di LKC sudah membantu dalam proses kesembuhan pasien. Bukan hanya sehat secara fisik tapi juga sehat rohani.
85 Bab V PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, sebagaimana telah di uraikan dalam pembahasan pada bab sebelumnya, maka peneliti mencoba menyimpulkan bahwa Bentuk Layanan Bimbingan Rohani Pasien itu ada 2 macam. Peneliti mencoba untuk menguraikan kesimpulan sebagai berikut: