METODOLOGI PENELITIAN
A. Deskripsi Daerah Penelitian
5. Keadaan Penduduk
Keadaan penduduk daerah penelitian yang dibahas dalam penelitian ini meliputi jumlah penduduk dan kepadatan penduduk. Data kependudukan diperoleh dari Monografi Kecamatan Jaten.
a. Jumlah Penduduk
Berdasarkan Monografi Kecamatan Jaten tahun 2009, jumlah penduduk di daerah penelitian berjumlah 70.770 jiwa dengan komposisi penduduk laki-laki sebesar 35.105 jiwa dan penduduk perempuan sebesar 36.665 jiwa. Jumlah penduduk terbesar terdapat di Desa Ngringo dengan jumlah penduduk sebesar 23.462 jiwa, sedangkan jumlah penduduk paling kecil terdapat di Desa Suruh Kalang dengan jumlah penduduk 4.603 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 8. Jumlah Penduduk Daerah Penelitian Tiap Desa
NO Desa Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Sroyo 4.020 4.070 8.090 2 Jetis 2.536 2.441 4.977 3 Brujul 2.509 2.503 5.008 4 Jati 3.021 3.096 6.117 5 Dagen 2.405 2.466 4.871 6 Ngringo 11.579 11.883 23.462 7 Jaten 6.738 6.904 13.642 8 Suruhkalang l2.301 2.302 4.603 Jumlah 35.105 36.665 70.770
Sumber : Monografi Kecamatan Jaten tahun 2009
b. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk merupakan perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah. Wilayah disini diartikan sebagai wilayah administratif, seperti kecamatan ataupun desa. Berdasarkan data luas wilayah dan jumlah penduduk, maka angka kepadatan penduduk daerah penelitian dapat diketahui. kepadatan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Untuk memudahkan dalam membuat peta, kepadatan penduduk dikelompokkan menjadi 3 kelas dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
I =
Keterangan: I = Kelas Interval Diketahui : Kelas tertinggi = 6.499 Kelas Terendah = 1.777 kelas jumlah terendah kelas tertinggi kelas
commit to user
Jumlah Kelas = 5 Kelas intervalnya adalah:
Dari perhitungan penentuan kelas interval di atas, maka pembagian kelas kepadatan penduduk dapat di lihat seperti berikut ini:
Sangat rendah, apabila kepadatan penduduk antara 1.777 – 2.721 jiwa Rendah, yaitu apabila kepadatan penduduk antara 2.722 – 3.664 jiwa Sedang, yaitu apabila kepadatan penduduk antara 3.665 – 4.609 jiwa Tinggi, yaitu apabila kepadatan penduduk antara 4.610 – 5.554 jiwa Sangat tinggi, apabila kepadatan penduduk antara 5.555 – 6.499 jiwa
Dari rumus diatas dapat diketahui bahwa kepadatan penduduk di daerah penelitian dibagi kedalam 5 kelas yaitu ; sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Hasil perhitungan kepadatan penduduk di masing-masing desa berdasarkan klasifikasi diatas dipresentasikan pada tabel 11.
Tabel 9. Kepadatan Penduduk Daerah Penelitian
NO Desa Jumlah Penduduk Luas (Km2) Kepadatan (Jiwa/Km2) Klasifikasi
1 Sroyo 8.090 4,20 1.926 Sangat rendah
2 Jetis 4.977 2,33 2.136 Sangat rendah
3 Brujul 5.008 2,59 1.933 Sangat rendah
4 Jati 6.117 2,85 2.146 Sangat rendah
5 Dagen 4.871 2,44 1.996 Sangat rendah
6 Ngringo 23.462 3,61 6.499 Sangat tinggi
7 Jaten 13.642 2,52 5.413 Tinggi
8 Suruhkalang 4.603 2,59 1.777 Sangat rendah
Jumlah 70.770 23,18 3.053 Rendah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dari tabel hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa kepadatan penduduk paling tinggi terdapat di Desa Ngringo dengan kepadatan penduduk 6.499 jiwa/km2 sedangkan kepadatan penduduk terendah terdapat di Desa Suruh Kalang dengan kepadatan penduduk 1.777 jiwa/km2. Berdasarkan rumus dan perhitungan kepadatan penduduk di atas maka dapat disimpulkan bahwa kepadatan penduduk rata-rata di Kecamatan Jaten termasuk kedalam kriteria kepadatan penduduk dengan klasifikasi rendah yaitu dengan kepadatan penduduk sebesar 3.053 Jiwa/Km2. Peta kepadatan penduduk dipresentasikan pada peta 5.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk adalah gambaran susunan penduduk yang dibuat berdasarkan pengelompokan penduduk menurut karakteristik yang sama. Komposisi-komposisi penduduk dapat menentukan kualitas penduduk dari segi kehidupannya dan dari segi sosial seperti aktivitas ekonomi dan pendidikan. Komposisi penduduk dalam penelitian ini adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, menurut tingkat pendidikan dan menurut mata pencaharian.
1) Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin adalah variabel yang penting dalam sebuah kependudukan. Dengan diketahuinya komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin ini dapat digunakan untuk mengetahui pertambahan penduduk, perpindahan penduduk dan dapat digunakan sebagai petunjuk atau dasar untuk menyusun beberapa kebijakan pemerintah yang dalam hal ini berkaitan dengan masalah pendidikan, penyusunan kebijakan penduduk seperti masalah keluarga berencana dan masalah ketenagakerjaan.
Selain itu dengan mengetahui komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin diharapkan dapat diketahui jumlah penduduk baik yang produktif, belum produktif maupun yang sudah tidak produktif lagi.
Berikut adalah komposisi umur dan jenis kelamin penduduk Kecamatan Jaten secara grafik yang digambarkan dalam bentuk piramida penduduk.
commit to user
Gambar 15. Piramida penduduk Kecamatan Jaten
Berdasarkan komposisi umur dan jenis kelamin maka karakteristik penduduk di Kecamatan Jaten termasuk kedalam ciri-ciri penduduk Expansive, yaitu sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur termuda (sumber : Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia).
Untuk mengetahui secara rinci komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin di Kecamatan Jaten dapat dilihat pada Tabel 12 berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 10. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Kecamatan Jaten Tahun 2008
Kelompok
Umur Laki-laki Perempuan
Laki-laki Prempuan 0-4 2.889 2.835 5.731 5-9 3.058 3.014 6.072 10-14 3.226 3.199 6.425 15-19 3.370 3.360 6.730 20-24 3.159 3.160 6.329 25-29 2.949 2.960 5.909 30-34 2.714 2.728 5.442 35-39 2.485 2.504 4.989 40-44 2.222 2.243 4.465 45-49 1.948 1.969 3.914 50-54 1.653 1.694 3.347 55-59 1.418 1.477 2.895 60-64 1.236 1.312 2.548 65-69 1.067 1.170 2.237 70-74 892 1.024 1.926 75+ 825 1.006 1.821 Jumlah 35.105 35.665 70.770
Sumber: Data Monografi Kecamatan Jaten Tahun 2009
Dari tabel 12 di atas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk di Kecamatan Jaten yang terbesar menurut umur adalah kelompok umur 15-19 tahun yaitu sebesar 6.730 jiwa (9,7%) dan terendah adalah kelompok umur > 75 tahun yaitu sebesar 1.750 jiwa (2,5%).
Berdasarkan tabel 13 di atas, maka dapat diketahui bahwa penduduk perempuan yaitu sebesar 35.105 jiwa (49,6%), sedangkan jumlah penduduk laki-laki adalah sebesar 35.665 jiwa (50,4%). Dari data tersebut dapat diketahui besarnya rasio jenis kelamin atau Sex Ratio (SR), yaitu perbandingan antara penduduk laki-laki dan penduduk perempuan. Perhitungan Sex Ratio dirumuskan sebagai berikut:
Sex Ratio (SR) =
Keterangan : SR = Rasio Jenis Kelamin
a = Jumlah Penduduk Laki-laki b = Jumlah Penduduk Perempuan
commit to user
Dengan rumus di atas, besarnya rasio jenis kelamin penduduk di Kecamatan Jaten adalah sebagai berikut :
Sex Ratio (SR) = 100 665 . 35 105 . 35 = 98
Dari hasil perbandingan di atas diperoleh bahwa nilai Sex Ratio penduduk Kecamatan Jaten adalah sebesar 98, ini berarti bahwa untuk setiap 100 penduduk perempuan sebanding dengan 98 penduduk laki-laki (dalam setiap 100 penduduk perempuan terdapat 98 penduduk laki-laki).
Rasio jenis kelamin dibuat berdasarkan kelompok umur. Berikut akan disajikan rasio jenis kelamin (sex ratio) penduduk Kecamatan Jaten menurut kelompok umur tahun 2009. Untuk mengetahui secara rinci Rasio Jenis Kelamin penduduk Kecamatan Jaten dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 11. Rasio Jenis Kelamin Kecamatan Jaten Tahun 2008
Desa Jumlah Penduduk
Rasio Jenis Kelamin (%)