• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian tentang penggunaan penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG) telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu dengan penekanan yang berbeda-beda. Untuk menghindari adanya replikasi penelitian dan untuk lebih mendalami teori dan konsep tentang penelitian yang akan dilakukan, maka juga dilakukan telaah dari penelitian-penelitian yang relevan dengan tema penelitian pemanfaatan penginderaan jauh dan SIG.

Nurbersari (2006) melakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Foto Udara Pankromatik Hitam Putih untuk Kajian Konversi Lahan Pertanian di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar Tahun 1995-2006”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat ketelitian foto udara pankromatik hitam putih skala

commit to user

1:2500 untuk kajian konservasi lahan ,mengetahui besar konservasi lahan yang terjadi dan agihannya, mengetahui apakah faktor panjang dan kondisi jalan serta pertumbuhan penduduk mempengaruhi konservasi lahan pertanian.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah besar ketelitian foto udara pankromatik hitam putih untuk kajian koversi lahan pertanian adalah 93,267%, konversi lahan pertanian yang terjadi yaitu 112,467 Ha (4,198%) tersebar merata. Faktor panjang dan kualitas jalan kurang berpengaruh terhadap konversi lahan pertanian dan pertumbuhan penduduk mempengaruhi konversi lahan pertanian.

Kusuma (2006) melakukan penelitian dengan judul “Pemanfaatan Citra IKONOS dan Sistem Informasi Geografis Untuk Estimasi Nilai Jual Objek Pajak Bumi di Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta”. Tujuan penelitian yaitu untuk mengkaji kehandalan (ketelitian citra IKONOS) dalam mengidentifikasi variabel-variabel penentu NJOP Bumi, mengetahui dan memetakan NJOP Bumi menggunakan citra IKONOS dan SIG.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: Jenis penggunaan lahan berdasar citra IKONOS yaitu: permukiman, perdagangan, pertanian, jasa, rekreasi, tempat ibadah, dan lain-lain. Ketelitian interpretasi citra IKONOS adalah 85 % (layak digunakan). Hasil estimasi NJOP Bumi menunjukkan bahwa harga terendah di Kecamatan Tegalrejo adalah Rp 75.504,- dan harga lahan tertinggi adalah Rp 1.226.530,- Hasil klasifikasi menunjukkan bahwa lahan di Tegalrejo termasuk dalam kelas 13 sampai 30. Distribusi NJOP Bumi menunjukkan harga lahan tertinggi yaitu lahan yang terletak dipinggir jalan utama, yaitu jalan Magelang, jalan A.M Sangaji, jalan Kyai Mojo, dan jalan HOS Cokroaminoto.

Suroto (2006) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kemampuan Lahan Untuk Dasar Arahan Konservasi Lahan menggunakan Aplikasi Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis Di Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri”. Tujuan penelitian untuk mengetahui kemampuan penginderaan jauh citra IKONOS untuk menyadap parameter fisik lahan terkait dengan kemampuan lahan, mengetahui tingkat kemampuan lahan, mengevaluasi kemampuan lahan dengan penggunaan lahan dan alternatif arahan konservasinya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil penelitianya yaitu: Uji ketelitian citra IKONOS dengan ketepatan interpretasi bentuk lahan sebesar 88,88%, dan ketepatan interpretasi penggunaan lahan sebesar 94%. Tingkat kemampuan lahan di daerah penelitian yaitu kelas IIs,kelas IIIe, kelas IVe,s, kelas IVe,w,s, kelas IVw,s, kelas Ve,s, kelas VIe,s, kelas VIe,w,s,dan kelas VIIe,w,s. Hasil evaluasi keselarasan lahan yaitu kategori selaras seluas 4217,19 ha (62,98%), kategori sedang 737,73 (11,01%), kategori tidak selaras 1740,73 ha (26,01%). Alternatif dasar “arahan konservasi lahan dengan yaitu pengelolaan intensif untuk kemampuan lahan kelas II sampai dengan cagar alam untuk kelas VI. Sedangkan “perlakuan terhadap lahan” adalah pengolahan menurut garis kontur, pemupukan pergiliran tanaman, pemakaian mulsa, teras berdasar lebar untuk kelas II sampai penutup tanah permanen untuk alternatif kelas VII.

Tabel 3. Penelitian yang Relevan

Nama Peneliti Penelitian

Rita Mawanti Kusuma Nurbersari (2007) Susandi Kusuma (2006) Suroto (2006) Peneliti Judul

Penggunaan Foto udara Pankromatik Hitam Putih untuk Kajian Konversi Lahan Pertanian di kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar tahun 1995-2006. Universitas Sebelas Maret Surakarta (Skripsi)

Pemanfaatan Citra IKONOS Dan Sistem Informasi Geografis Untuk Estimasi nilai Jual Objek Pajak Bumi Di Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada (Skripsi)

Analisis Kemampuan Lahan Untuk Dasar Arahan Konservasi Lahan Menggunakan Aplikasi Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis di Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri. Universitas Muhammadiyah Surakarta (Skripsi)

Evaluasi Swasembada Beras Di Kecamatan Jaten Tahun 2009 menggunakan Citra IKONOS

Daerah Penelitian

Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar

Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri

Kecamatan Jaten ,Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah

Tujuan

1.mengetahui tingkat ketelitian foto udara pankromatik hitam putih untuk kajian konversi lahan 2. Mengetahui konversi lahan

pertanian dan agihannya 3. mengetahui pengaruh letak lahan,

aksesbilitas dan pertumbuhan penduduk terhadap konversi lahan pertanian

1. mengkaji kehandalan (ketelitian citra IKONOS) dalam mengidentifikasi variabel-variabel penentu NJOP Bumi 2. Mengetahui dan memetakan NJOP

Bumi menggunakan citra IKONOS dan SIG

1.mengetahui kemampuan data

penginderaan jauh yaitu citra IKONOS untuk menyadap parameter fisik lahan yang terkait dengan kemampuan lahan. 2. Mengetahui tingkat kemampuan lahan di

daerah penelitian

3. mengevaluasi kemampuan lahan dengan penggunaan lahan di daerah penelitian 4. mengetahui alternatif dasar arahan konservasi lahan di daerah penelitian

1. mengetahui tingkat ketelitian Citra IKONOS Untuk Evaluasi

Swasembada Beras Di Kecamatan Jaten Tahun 2009

2. mengetahui luas lahan lahan pertanian di Kecamatan 3. Mengetahui produksi lahan

pertanian di Kecamatan Jaten pada tahun 2009.

4. Mengetahui kebutuhan beras di Kecamatan Jaten pada tahun 2009. 5. Mengetahui tingkat swasembada

beras di Kecamatan Jaten pada tahun 2009.

Metode

- Deskriptif Kualitatif - interpretasi foto udara - analisis peta dengan SIG

Deskriptif kuantitatif

Deskriptif Kualitatif

- Deskriptif spasial - interpretasi citra IKONOS - analisis peta dengan SIG Hasil

1.Besar ketelitian foto udara pankromatik hiatam putih adalah 93,265%

2. Telah terjadi koversi lahan

1.Jenis penggunaan lahan berdasar citra IKONOS yaitu: permhkiman, perdagangan, pertanian, jasa, rekreasi, tempat ibadah, dan lain-lain.

1.Uji ketelitian citra IKONOS dengan ketepatan interpretasi bentuk lahan sebesar 88,88%, dan ketepatan intepretasi penggunaan lahan sebesar 94%

pertanian sebesar112,467 Ha (4,198%) tersebar merata di delapan desa yaitu Desa Suruh Kalang sebesar 55,343 Ha, Desa Jati sebesar 11,462 Ha, Desa Jaten sebesar 0,863 Ha, Desa Ngringo sebesar 8,592 Ha, Desa Jetis sebesar 23,727 Ha, Desa Brujul sebesar 18,5 Ha, Desa sroyo sebesar 5,715 Ha

3. Aksesbilitas terutama panjang dan kualitas jalan kurang berpengaruh terhadap konversi lahan pertanian dan pertumbuhan penduduk mempengaruhi konversi lahan pertanian.

2. Ketelitian interpretasi citra IKONOS berdasarkan uji ketelitian citra adalah 85 % (layak digunakan)

3. Hasil estimasi NJOP Bumi

menunjukkan bahwa harga terendah di Kecamatan Tegalrejo adalah Rp 75.504, dan harga lahan tertinggi adalah Rp 1.226.530. Hasil klasifikasi menunjukkan bahwa lahan di Kecamatan Tegalrejo termasuk dalam kelas 13 sampai 30. Sebagian besar lahan di Kecamatan Tegalrejo termasuk kelas 23 yaitu lahan dengan harga antara Rp 308.000 sampai Rp 362.000 dengan ketentuan nilai jual bumi Rp 335.000.

4. Distribusi NJOP Bumi menunjukkan bahwa harga lahan tertinggi yaitu di atas satu juta rupiah per meter persegi adalah lahan yang terletak dipinggir jalan utama, yaitu jalan Magelang, jalan A.M Sangaji, jalan Kyai Mojo, dan jalan HOS Cokroaminoto. Harga lahan yang terletak tidak dipinggir jalan dibawah lima ratus ribu rupiah per meter persegi.

2. Tingkat kemampuan lahan di daerah penelitian yaitu kelas IIs,kelas IIIe, kelas IVe,s, kelas IVe,w,s, kelas IVw,s, kelas Ve,s, kelas VIe,s, kelas VIe,w,s,dan kelas VIIe,w,s

3. Hasil evaluasi keselarasan lahan yaitu kategori selaras seluas 4217,19 ha (62,98%), kategori sedang 737,73 (11,01%), kategori tidak selaras 1740,73 ha (26,01%)

4. Alternatif dasar arahan konservasi lahan

dengan “alternatif penggunaan lahan” yaitu

pengelolaan intensif untuk kemampuan lahan kelas II sampai dengan cagar alam

untuk kelas VI. Sedangkan “perlakuan terhadap lahan” adalah pengolahan

menurut garis kontur, pemupukan

pergiliran tanaman, pemakaian mulsa, teras berdasar lebar untuk kelas II sampai penutup tanah permanen untuk alternatif kelas VII

commit to user

Dokumen terkait