• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Tinjauan Pustaka

6. Penggunaan Lahan

a. Lahan

Lahan adalah suatu lingkungan fisik yang meliputi tanah, iklim, relief, hidrologi, dan vegetasi dimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi potensi penggunaanya (Hardjowigeno, 1978: 43).

Menurut Arsyad (1989: 207), “ lahan adalah lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief, tanah, air dan vegetasi serta benda yang ada diatasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap penggunaan lahan”. Dalam hal ini lahan juga mengandung pengertian ruang atau tempat.

b. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan (land use) diartikan sebagai setiap bentuk intervensi (campur tangan) manusia terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik materiil maupun spritual (Arsyad, 1989: 207). Direktorat Land Use dalam Arsyad (1989: 207), menyatakan penggunaan lahan dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan besar yaitu :

1) Penggunaan Lahan Pertanian

Berdasarkan atas air dan komoditi yang diusahakan, dimanfaatkan atau yang terdapat di atas lahan tersebut. Penggunaan lahan ini meliputi :

a) Tegalan b) Sawah c) Kebun kopi d) Kebun karet e) Padang rumput f) Hutan produksi g) Hutan lindung h) Padang alang-alang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Penggunaan Lahan Non Pertanian, dibedakan : a) Penggunaan desa dan kota (permukiman) b) Industri

c) Rekreasi

d) Pertambangan, dan sebagainya.

Pengelompokan penggunaan lahan pertanian seperti dikemukakan di atas adalah pengelompokan yang sangat kasar, karena belum mempertimbangkan berbagai aspek lain penggunaan lahan seperti skala usaha atau luas tanah yang diusahakan, intensitas penggunaan input, penggunaan tenaga kerja, orientasi pasar dan sebagainya. Jika faktor-faktor tersebut dimasukkan maka akan didapat tipe penggunaan lahan yang memberikan gambaran yang lebih rinci mengenai penggunaan lahan (Arsyad, 1989: 207). Sebagai contoh penggunaan lahan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Perladangan

2) Tanaman semusim campuran, tanah darat, tidak intensif 3) Tanaman semusim campuran, tanah darat, intensif 4) Sawah, satu kali setahun, tidak intensif

5) Sawah, dua kali setahun, intensif

6) Perkebunan rakyat (karet, kopi atau coklat, jeruk), tidak intensif 7) Perkebunan rakyat, intensif

8) Perkebunan besar, tidak intensif 9) Perkebunan besar, intensif 10) Hutan produksi, alami

11) Hutan produksi, tanaman pinus dan sebagainya 12) Padang penggembalaan, tidak intensif

13) Hutan lindung 14) Cagar alam

Dalam hubungannya dengan pemetaan penggunaan tanah, Sandy (1989:87) menyusun klasifikasi penggunaan tanah sebagai berikut :

commit to user

a. Klasifikasi penggunaan tanah untuk pemetaan skala 1 : 200.000 1. Perkampungan

2. Persawahan

3. Pertanian kering semusim + perkebunan + kebun campur 4. Hutan

5. Padang + tanah tandus 6. Perairan darat + kolam 7. Lain-lain (kalau ada)

b. Klasifikasi penggunaan tanah untuk pemetaan skala 1 : 100.000 dan 1 : 50.000 1. Perkampungan :

a. Kampung b. Kuburan c. Emplasemen 2. Persawahan :

a. Sawah 2 x padi setahun dan lebih b. Sawah 1 x padi setahun + palawija c. Sawah 1 x padi setahun

d. Sawah ditanami tebu/ tembakau/ rosela/ sayur-sayuran 3. Pertanian kering semusim :

a. Tegalan b. Ladang c. Sayuran d. Bunga 4. Perkebunan : a. Karet b. Kopi

c. dan seterusnya jenis-jenis lain 5. Kebun campur :

a. Campuran b. Buah-buahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 6. Hutan : a. Hutan Lebat b. Hutan Belukar c. Hutan Sejenis d. Hutan Rawa 7. Kolam/ Tambak 8. Tanah Tandus : a. Tanah Tandus b. Tanah Rusak 9. Padang : a. Padang rerumputan b. Padang semak 10. Perairan Darat : a. Danau/ Situ b. Rawa c. Waduk

c. Klasifikasi penggunaan tanah untuk skala 1 : 25.000 dan 1 : 12.500 1. Perkampungan

1a. Kampung 1b1. Kuburan Nyata 1b2. Kuburan Tak Nyata 1c1. Emplasemen Menetap 1c2. Emplasemen Sementara 2. Persawahan :

2a1. Sawah 3 x padi setahun 2a2. Sawah 2 x padi setahun

2b1. Sawah 2 x padi setahun + palawija ( jenis palawija dinyatakan). 2b2. Sawah 1 x padi setahun + palawija ( jenis palawija dinyatakan). 2c1. Sawah 1 x padi setahun, berupa sawah tadahan.

commit to user

2d1. Sawah ditanami tebu 2d2. Sawah ditanami tembakau 2d3. Sawah ditanami Rosela Pertanian Kering Semusim

2e. Tegalan dengan jenis tanaman

2f1. Ladang digarap 0 - 1 tahun, dengan jenis tanaman 2f2. Ladang digarap 1 - 3 tahun, dengan jenis tanaman 2g. Sayuran dengan jenis tanaman

2h. Bunga-bungaan, dengan jenis tanaman 3. Perkebunan :

3a1. Karet sudah berproduksi 3a2. Karet belum berproduksi

dst. Menurut jenis tanaman dengan perincian sudah belum berproduksi. 4. Kebun Campur

4a1. Campuran, sudah berproduksi 4a2. Campuran, belum berproduksi 4b1. Buah-buahan, sudah berproduksi 4b2. Buah-buahan, belum berproduksi 5. Hutan

5a. Hutan Lebat, dengan jenis kayu utama 5b1. Hutan Belukar Alami

5b2. Hutan Belukar Buatan, dengan jenis kayu 5c1. Hutan Sejenis Alami, dengan jenis kayu 5c2. Hutan Sejenis Buatan, dengan jenis kayu 5d. Hutan Rawa, dengan jenis kayu utama 6. Kolam

6a. Kolam Air Tawar 6b. Tambak

6c. Kolam Penggaraman 7. Perairan Darat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7b. Tambak 7c. Waduk 8. Tanah Tandus

8a1. Tanah Tandus, Berbatu-batu 8a2. Tanah Tandus, Lahar

8a3. Tanah Tandus, Pasir

8b1. Tanah Rusak, Tererosi berat 8b2. Tanah Rusak, Terintrusi air asin 8b3. Tanah Rusak, Bekas Penambangan 8b4. Tanah Rusak, Bekas Penggalian 9. Padang

9a1. Padang Rumput 9a2. Padang Alang-alang 9b1. Padang Semak 9b2. Padang Sabana 9b3. Padang Bencah 10. Penggunaan Lain

Isi lainnya pada peta penggunaan tanah: a. Batas Administrasi :

Desa/ Kelurahan, Kecamatan, Propinsi dan Negara. b. Letak Ibukota Administrasi :

Desa/ Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten. c. Kualitas Jalan :

Aspal, batu, tanah, setapak, kereta api dan lori. d. Sungai dan hirarki saluran :

Sungai, saluran primer, saluran sekunder dan saluran tersier. e. Konstruksi Bendungan :

Teknis, semi teknis dan non teknis. f. Tanggul

commit to user

Data penggunaan lahan terbaru Kecamatan Jaten diperoleh dari hasil interpretasi Citra Ikonos Tahun 2009 kemudian diolah menggunakan SIG dan digambarkan pada peta menggunakan skala 1 : 60.000. Hasil interpretasi penggunaan lahan kemudian diklasifikasikan berdasarkan klasifikasi penggunaan lahan yang dikemukakan oleh Sandy (1989:87) dengan penyederhaan sesuai kebutuhan dalam penelitian.

7. Lahan Pertanian a. Pertanian

Pertanian adalah jenis kegiatan produksi yang berlandaskan pada proses pertumbuhan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan mengusahakan tanah untuk memperoleh hasil tanaman atau hewan. Soetriono dkk (2006: 29).

Menurut Goldworthy dan Fisher (1992: 1), “Tugas pertama pertanian di semua negara adalah menghasilkan bahan pangan pokok untuk mencukupi permintaan ekonomi. Pertanian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pertanian yang dikhususkan pada usaha untuk menanam tanaman padi di sawah.

Orang yang berusaha mengatur atau mengusahakan tumbuh-tumbuhan dan hewan serta memanfaatkan hasilnya disebut petani. Petani atau pengusaha pertanian dalam kegiatan usaha tani, merangkap dua peranan yaitu sebagai penggarap dan manajer (Soetriono dkk, 2006: 13).

b. Lahan Pertanian

Lahan pertanian diasumsikan sebagai sebidang tanah yang digunakan untuk kepentingan pertanian. Menurut Kartasapoetra (2004:94) tanah pertanian merupakan tanah yang dapat digunakan untuk aktifitas pertanian. Lahan pertanian berfungsi sebagai penghasil komoditas-komoditas pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan. Lahan pertanian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lahan pertanian berupa sawah untuk menanam padi.

Sawah adalah lahan usaha pertanian yang secara fisik berpermukaan rata, dibatasi oleh pematang, dapat ditanami padi, palawija atau tanaman budidaya lainnya. Kebanyakan sawah digunakan untuk bercocok tanam padi. Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

keperluan ini, sawah harus mampu menyangga genangan air karena padi memerlukan penggenangan pada periode tertentu dalam pertumbuhannya. Untuk mengairi sawah digunakan sistem irigasi dari mata air, sungai atau air hujan (http://www.wikipedia.com).

Menurut Hardjowigeno dan Rayes (2005:3). Tanah sawah adalah tanah yang digunakan untuk menanam padi sawah, baik secara terus menerus sepanjang tahun atau bergiliran dengan palawija. Tanah sawah merupakan tanah yang terpenting di Indonesia karena merupakan sumberdaya alam utama dalam memproduksi beras yang merupakan makan pokok sebagian besar penduduk Indonesia.

Tanah sawah dapat berasal dari tanah kering yang diairi kemudian dijadikan sawah atau dari tanah rawa-rawa yang dikeringkan dengan membuat saluran-saluran drainase. Tanah sawah yang berasal dari tanah kering yang diairi umumnya berupa sawah irigasi, baik irigasi teknis (dengan bangunan irigasi permanen), setengah teknis (dengan bangunan irigasi semipermanen) maupun irigasi sederhana (tanpa bangunan irigasi). Apabila sumber air berasal langsung dari hujan maka disebut sawah tadah hujan. Sawah yang dikembangkan di rawa-rawa pasang-surut disebut sawah pasang surut, sedangkan yang dikembangkan di daerah rawa-rawa lebak disebut sawah lebak. Hardjowigeno dan Rayes (2005 : 3).

7. Beras

Beras adalah bulir padi (gabah) yang telah dipisahkan dari kulitnya (sekam) dengan cara ditumbuk menggunakan lesung atau digiling menggunakan mesin penggilingan padi hingga kulitnya terlepas dari isinya, bagian isi inilah yang disebut beras. Beras dimanfaatkan terutama untuk diolah menjadi nasi yang merupakan makanan pokok terpenting penduduk indonesia. Beras merupakan pangan yang sangat penting di dunia, melebihi kentang, gandum, jagung dan serealia lain. Beras menjadi makanan pokok sekitar 3 miliar orang, atau sekitar separuh penduduk dunia. Sebagian besar beras (90%) diproduksi dan dikonsumsi oleh negara-negara di Asia, Khudori (2008:1).

commit to user

Dokumen terkait