• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keadaan Penduduk Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Keadaan Penduduk Sumatera Utara

Berdasarkan proyeksi kependudukan, penduduk Propinsi Sumatera Utara pada akhir tahun 2005 berjumlah 12,45 juta. Penduduk Propinsi Sumatera Utara berada di urutan keempat secara nasional. Peringkata satu penduduk nasional yaitu Propinsi Jawa Barat dengan jumlah 39,07 jiwa, kedua Propinsi Jawa Timur 35,55 juta jiwa dan yang ketiga Propinsi Jawa Tengah dengan penduduk 31,89 juta jiwa (Suda, 2007).

Selanjutnya hasil estimasi Juni 2006, jumlah penduduk Propinsi Sumatera Utara telah mencapai 12.643.494 jiwa. Kepadatan penduduk Sumatera Utara berdasarkan sensus penduduk tahun 1990 sebesar 143 jiwa per km2 dan tahun 2006 telah mencapai 176 jiwa per km2. Laju pertumbuhan penduduk dari tahun 1990-2000 sebesar 1,20 persen per tahun. Dari tahun 2000-2005 1,27 persen pertahun. Sementara dari tahun 2005 ke 2006 mencapai 1,57 persen per tahun (Suda, 2007).

Jumlah penduduk Sumatera Utara menurut SUDA 2007 berjumlah 12.643.493,- jiwa. Kota Medan merupakan wilayah yang paling banyak penduduknya yaitu 2.067.288 jiwa. Diikuti oleh Kabupaten Deli Serdang dengan jumlah penduduk 1.634.115 jiwa. Selanjutnya diikuti oleh Kabupaten Asahan 1.038.554 jiwa, Kabupaten Langka 1.013.849 jiwa dan wilayah yang paling sedikit penduduknya adalah Kabupaten Pakpak Barat dengan jumlah penduduk 34.822 jiwa.

Dilihat dari segi kepadatan penduduk per km2, wilayah paling padat penduduknya Kota Sibolga 8.537 jiwa per km2. Diikuti Kota Medan dengan 7.798 jiwa/km2, Binjai 2.704 jiwa/km2. Wilayah yang paling jarang penduduknya adalah Pakpak Barat dengan kepadatan penduduk 29 jiwa per km2.

Sex ratio Sumatera Utara sebesar 100,09% dengan jumlah penduduk pria 6.324.504 jiwa dan wanita sekitar 6.318.990 jiwa. Penduduk lebih banyak tinggal di pedesaan dengan perbandingan 54,89% atau sekitar 6,94 juta jiwa dan di perkotaan 45,11% atau sekitar 5,7 juta jiwa (Suda, 2007). Komposisi penduduk tahun 2007, usia 0-14 tahun jumlahnya 4.096.445 jiwa. Jumlah tersebut pria 2.079.315 jiwa dan wanita 2.017.130 jiwa atau dengan sex ratio 103,08%. Jumlah penduduk dengan umur 15-59 tahun, sebesar 7.793.998 jiwa. Pria 3.892.635 jiwa dan wanita 3.901.363 jiwa dengan sex ratio 99,78%. Sedangkan penduduk usia 60 ke atas sebesar 753.051 jiwa dengan jumlah pria 352.954 jiwa dan wanita 400.497 jiwa. Sex ratio usia 60 ke atas 88,03%. Jika penduduk umur 0-14 kita kelompokkan menjadi kelompok I, umur 15-59 tahun kelompok II dan usia 60 ke atas kelompok III, maka penduduk Sumatera Utara lebih banyak dikelompok II dengan komposisi 61,64%, diikuti kelompok I 32,40% dan komposisi terkecil kelompok III sebesar 5,96%.

Pertumbuhan penduduk dalam kurun waktu 1990-2000 tertinggi di Tanjung Balai dengan pertumbuhan 2,11%. Dan paling rendah pertumbuhannya di Tapanuli Utara dengan tingkat pertumbuhan 0,04%. Sementara untuk tingkat pertumbuhan penduduk Sumatera Utara sebesar 1,20% per tahun. Dalam kurun waktu 2000-2005, rata-rata pertumbuhan penduduk Sumatera Utara 1,37%. Dengan daerah tertinggi

pertumbuhan penduduknya di Tanjung Balai dengan angka 2,90%, sementara terendah terjadi di Kabupaten Toba Samosir dengan angka 0,96%. Untuk tahun 2005-2006, angka pertumbuhan penduduk Propinsi Sumatera Utara sebesar 1,57%. Pertumbuhan penduduk tertinggi ada di Tapanuli Tengah dengan angka 3,33%. Sedangkan angka terendah pertumbuhan penduduknya ada Pematang Siantar -0.43%.

Komposisi penduduk usia sekolah 7-12 tahun (pendidikan SD) secara umum Sumatera Utara mencapai 98,19%. Sedangkan di daerah perkotaan mencapai 99,14% usia. Sedangkan di pedesaan berada pada angka 97,57%. Penduduk usia pendidikan 13-15 tahun (SMP), penduduk Sumatera Utara masih sekolah mencapai 90,62%, dengan komposisi di perkotaan mencapai angka 93.38% sementara untuk daerah pedesaan 88,67%. Usia penduduk 16-18 tahun (SMA) Sumatera Utara mengikuti pendidikan mencapai 65,09%. Angka kesempatan pendidikan di perkotaan lebih tinggi dengan mencapai angka 71,70% bila dibanding dengan pedesaan yang mencapai 60,24%. Penduduk Sumatera Utara usia 19-24 (setingkat pendidikan perguruan tinggi) hanya mencapai 13,22%. Dengan rincian di perkotaan 18,24% dan pedesaan 8,38%.

Selama kurun waktu sepuluh tahun dari tahun 1996-2006, penduduk tergolong miskin berkisar 10,92%-16.74% dari total penduduk Sumatera Utara. Tingkat kemiskinan paling tinggi terjadi pada tahun 1999 pada saat terjadi krisis dengan jumlah penduduk tergolong miskin 1,97 juta jiwa atau 16,74%. Tahun 2003 sebesar 1,89 juta jiwa atau 15,89%. Tahun 2006 jumlah penduduk tergolong miskin 1,98 juta jiwa atau 15,66%. Tahun 2006 tersebut mengalami kenaikan jumlah penduduk miskin

bila dibandingkan dengan tahun 2005. Tahun 2005 1,76 juta jiwa atau sekitar 14,28% (Suda, 2007).

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2004 tertinggi adalah DKI Jakarta Raya sebesar 76,1. Diposisi kedua diikuti oleh Propinsi Sulawesi Utara dengan nilai 74,2. Dan diposisi ketiga ditempati oleh Propinsi Riau dengan nilai 73,6. Sedangkan, Propinsi Sumatera Utara menempati urutan kedelapan secara nasional dengan nilai 72 (Suda, 2007).

Inflasi Sumatera Utara selama kurung waktu 2000-2007, paling rendah terjadi pada tahun 2003 yakni sekitar 4,23%. Angka tersebut lebih rendah secara nasional di mana tingkat inflasi nasional 5,06%. Diikuti diurutan kedua tahun 2006 dengan tingkat inflasi sebesar 6,11%. Tingkat inflasi tersebut lebih rendah dari tingkat inflasi nasional yakni sebesar 6,60%. Selama kurun waktu tujuh tahun tersebut inflasi terjadi pada tahun 2005 sebesar 22,41%. Jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan inflasi nasional, di mana secara nasional 17,11%. Tahun 2007 tingkat inflasi Sumatera Utara 6,6%. Angkat tersebut lebih tinggi sedikit dari tingkat nasional, di mana tingkat inflasi nasional 6,56% (SUDA, 2007).

Selama kurung waktu tiga tahun terakhir dari 2004-2006, penduduk usia 15 tahun ke atas atau masuk dalam usia produktif didominasi oleh wanita. Sex ratio tahun 2004 97,56% dengan pria 3.896.573 jiwa dan wanita 3.994.010 jiwa. Sedangkan tahun 2005, pria 3.980.109 dan wanita 4.086.893 dengan sex ratio 97,39%. Tahun 2006, komposisi man power pria 4.058.704 jiwa dan wanita 4.149.947 jiwa atau dengan sex ratio 98,45%.

Pertumbuhan penawaran dan permintaan tenaga kerja dari tahun 1987-1993, hampir memiliki angka yang identik. Namun mulai berfluktuasi dari tahun 1994-2007. Hal ini dapat dilihat melalui perbanding jumlah pertumbuhan pengangguran di Propinsi Sumatera Utara. Pertumbuhan angka pengangguran paling tinggi terjadi pada tahun 1997 yakni mencapai 218,64%. Diikuti di urutan kedua pada tahun 2004 yakni mencapai 87,59%. Sementara penurunan angka pengangguran paling besar terjadi pada tahun 1996 mencapai angka 74,10%. Diikuti tahun 2001 dengan angka penurunan penggangguran 31,73%. Walaupun demikian, angka pengangguran akan tetap stabil untuk tahun-tahun mendatang. Mengingat angka penawaran tenaga kerja

dari tahun-tahun sebelumnya menunjukkan tren cendrung lebih besar dari angka penawaran tenaga kerja.

Dokumen terkait