• Tidak ada hasil yang ditemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

2. Keaktifan siswa

Penelitian tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif

teknik STAD telah dilaksanakan di kelas VB SD N Denggung tahun ajaran 2012/2013. Observasi keaktifan tidak dilakukan sendiri oleh peneliti

namun dibantu teman dan guru kelas dan mengacu pada lembar

pengamatan keaktifan yang sudah disiapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penelitian ini diharapkan oleh peneliti dapat meningkatkan

keaktifan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran IPS. Hal ini

mengingat bahwa materi pada pelajaran IPS bersifat abstrak dan juga

pentingnya keaktifan siswa dalam tercapainya semua indikator dalam

pembelajaran.

Proses pelaksanaan penelitian ini sesuai dengan perencanaan yaitu

terdiri dari 2 siklus dan masing-masing siklusnya terdiri dari perencanaan,

tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis,

tanggal 2 Mei 2013 dan Jumat, tanggal 3 Mei 2013. Berdasarkan kegiatan

observasi yang dilakukan diperoleh rata-rata keaktifan seluruh siswa

52,15%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa keaktifan siswa sudah

meningkat namun belum maksimal. Hal ini disebabkan karena kurangnya

keseriusan siswa dalam kegiatan pembelajaran, siswa masih kurang fokus

dan aktif mengikuti pembelajaran, hal ini diperkuat dengan hasil

wawancara yang dilakukan setelah penelitian kepada guru kelas yaitu:

“Pada kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan 1 ini siswa belum terbiasa dan terlihat belum begitu paham untuk mengikuti langkah-langkah kegiatan pembelajaran kooperatif dengan teknik

STAD karena semua anggotanya masih sulit jika harus dituntut untuk bisa memahami materi. Kelompok yang lebih aktif cenderung lebih terlihat mendominasi kegiatan dalam pembahasan LKS daripada kelompok yang pasif. Sedangkan pada pertemuan 2 siswa sudah sudah mulai aktif dalam diskusi kelompok pada pembelajaran kooperatif dengan teknik STAD ini, hal ini mungkin karena adanya kuis pada akhir pembelajaran.”

Selain wawancara dengan guru, peneliti juga mewawancarai 3

siswa kelas VB SD Denggung. Dari hasil wawancara pada siklus I

78

kegiatan pembelajaran kooperatif dengan teknik STAD namun siswa masih cendurung pasif ketika diskusi kelompok, hal ini diperkuat dengan hasil

wawancara siswa sebagai berikut:

Siswa pertama mengungkapkan bahwa:“ Saya merasa senang dengan pembelajaran hari ini, karena dengan diskusi kelompok kami bisa membantu satu sama lain, dengan begitu kalau mengerjakan soal bisa cepat selesai dan bisa mendapat bintang yang banyak.”

Siswa kedua mengungkapkan bahwa: “saya senang dengan kegiatan belajarnya karena dengan pembelajaran kooperatif teknik

STAD saya dan teman bisa belajar bersama dan saling membantu, tapi ada anggota kelompok yang masih malas dalam memahami materi dan membahasnya bersama kelompok. Kami lebih senang belajar kelompok karena dengan begitu kami bisa saling membantu.”

Siswa ketiga mengungkapakan bahwa: “ saya senang saat belajar soalnya bisa bertanya dengan teman tapi masih malas kalau harus disuruh membaca dan berdiskusi.”

Siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 7 Mei 2013 dan

Jumat, tanggal 10 Mei 2013. Berdasarkan kegiatan observasi yang

dilakukan diperoleh rata-rata keaktifan seluruh siswa 71,07%. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa keaktifan siswa sudah cukup meningkat dari

siklus sebelumnya. Hal ini karena secara umum siswa sudah memahami

perannya masing-masing dalam kelompok, siswa juga aktif dalam

mengikuti pembelajaran daripada pada siklus yang pertama. Hal ini

diperkuat dengan hasil wawancara guru sebagai berikut:

“Pada pertemuan 1, siswa pada pembelajaran kooperatif dengan teknik STAD ini sudah terlihat aktif, mereka terlihat senang karena bisa mengungkapkan pendapatnya, apalagi siswa dimotivasi dengan pemberian simbol bintang sehingga siswa yang benar-benar aktif akan berusaha mendapatkan bintang yang lebih banyak dari siswa lain, namun siswa yang kurang bisa aktif akan tetap diam saja. Sedangkan pada pertemuan 2, dengan pembentukan kelompok dalam jumlah siswa yang kecil hal tersebut akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menuntut siswa untuk lebih optimal berpartisipasi dalam kelompok dan siswa lebih dituntut untuk memahami materi.”

Hasil wawancara yang dilakukan pada siswa, secara umum siswa

juga terlihat sangat senang ketika mengikuti kegiatan pembelajaran

kooperatif dengan teknik STAD, siswa juga terlihat aktif dalam mengungkapkan pendapatnya untuk bertanya pada guru ataupun

menjawab pertanyaan. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara siswa

sebagai berikut:

Siswa pertama mengungkapkan bahwa:“ Saya senang dengan kegiatan pembelajaran karena bisa berlomba untuk mendapatkan bintang dengan bertanya, mengungkapkan pendapat ataupun menyanggah. Tapi ibu guru terlihat lebih memperhatikan dan memberi kesempatan pada teman yang duduk di depan sedangkan saya berada pada barisan belakang ketika diminta untuk maju menuliskan jawaban sehingga saya cuma dapat bintang sedikit. Saya lebih senang belajar kelompok dibandingkan dengan pembelajaran individu karena kegiatannya lebih menyenangkan.”

Siswa kedua mengungkapkan bahwa: “Saya senang dengan kegiatan belajarnya karena bisa bertanya dan berdiskusi dengan teman lain jika ada yang sulit, tapi saya lebih suka dengan anggota kelompok yang kemarin karena ada teman yang malas dia hanya bermain tidak ikut membantu ketika mengerjakan soal.”

Siswa ketiga mengungkapakan bahwa: “Saya senang bisa membantu teman saat belajar kelompok, selain itu saya bisa dapat bintang yang banyak kalau saya bisa menjawab pertanyaan. Saya sangat senang ketika pada pertemuan 1 diminta maju untuk menuliskan riwayat tokoh-tokoh pejuang dan mendapatkan bintang.”

Hasil peningkatan keaktifan pada kondisi awal, siklus I dan siklus

80

Tabel 4.6 Rata-Rata Keaktifan dalam Persentase

No. Pernyataan Kondisi

awal

Siklus I Siklus II

1. Keberanian dalam menyampaikan pendapat.

9,4% 18,9% 43,2%

2. Keberanian untuk bertanya kepada guru.

13,5% 21,62% 45,9%

3. Keberanian dalam bertanya kepada teman.

21,6% 43,23% 72,9%

4. Keberanian menyanggah

gagasan/ide.

1,35% 8,1% 16,2%

5. Memperhatikan penjelasan guru. 55,4% 56,7% 81,08%

6. Membaca bahan pelajaran. 72,97% 72,9% 89,1%

7. Berusaha menyelesaikan tugas

dengan sebaik-baiknya.

67,5% 72,9% 86,4%

8. Mengerjakan tes/evaluasi. 100% 81,08% 100%

9. Menggunakan atau memegang

alat/media pembelajaran saat proses belajar berlangsung

89,1% 91,8% 94,5%

10. Mampu bekerjasama dalam

kelompok.

48,6% 54,0% 83,7%

Rata-rata 42,9% 52,1% 71,0%

Berdasarkan data diatas, dapat dilihat bahwa pada pernyataaan keberanian

dalam menyampaikan pendapat terjadi peningkatan yang tinggi dari kondisi awal

9,4% ke siklus I sebesar 18,9% dan kemudian meningkat lagi sebesar 43,2%. Hal

ini disebabkan karena siswa sudah bisa aktif, sebelumnya siswa masih kurang

percaya diri untuk mengungkapkan pendapatnya, namun setelah diberi dorongan

dan motivasi dengan pemberian penghargaan dengan simbol bintang siswa

menjadi lebih aktif dalam mengungkapkan pendapatnya. Hal tersebut juga terjadi

pada pernyataan keberanian dalam bertanya pada teman karena terjadi penigkatan

yang dari kondisi awal sebesar 21,6% kemudian pada siklus I menjadi 43,2% dan

meningkat kembali pada siklus II sebesar 72,9%. Namun pada pernyataan

keberanian menyanggah ide/gagasan sudah ada peningkatan namun belum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

maksimal yaitu dari kondisi awal sebesar 1,3% ke siklus I menjadi 8,1% dan

siklus II sebesar 16,2% hal ini disebabkan siswa masih kurang percaya diri dalam

menyanggah pendapat, hanya beberapa siswa yang berani untuk menyanggah dan

kebanyakan dari siswa masih pasif dalam menanggapi.

Hasil dari peningkatan keaktifan siswa siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.7 Hasil Peningkatan Keaktifan Siswa

Peubah Indikator Kondisi

awal

Siklus I Siklus II

Target Capaian Target Capaian

Keaktifan Persentase rata-rata keaktifan

42,9% 55% 52,1% 70% 71,0%

Berdasarkan data kondisi awal siswa diperoleh rata-rata keaktifan siswa

adalah 42,9%. Setelah dikenai tindakan pada siklus I dengan hasil penghitungan

mengenai keaktifan siswa diperoleh rata-rata 52,1%. Sedangkan hasil

penghitungan keaktifan siswa siklus II diperoleh rata-rata 71,0%. Dari data

tersebut dapat digambarkan pada gambar berikut ini.

Gambar 4.5 Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa

42.9 52.1 71 0 10 20 30 40 50 60 70 80 Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Keaktifan Belajar Siswa

Keaktifan Belajar Siswa

82

Menurut Joni (1984:2) kesempatan yang diberikan guru akan

menuntut siswa selalu aktif mencari, memperoleh, dan mengolah

perolehan belajarnya. Untuk dapat menimbulkan keaktifan belajar pada

diri siswa, guru diantaranya dapat memberi tugas secara individual dan

kelompok, mengadakan tanya jawab atau diskusi hal tersebut juga

dilakukan oleh peneliti saat pelaksanaan penelitian yaitu ketika siswa

mengikuti kuis dengan tanya jawab ataupun tes evaluasi secara individu

sedangkan secara kelompok tercermin saat diskusi dalam pembelajaran

kooperatif teknik STAD berlangsung. Dengan kegiatan tersebut terbukti

dapat meningkatkan keaktifan siswa, hal ini diperkuat dengan melihat data

yang diperoleh dalam penelitian.

Berdasarkan data diperoleh kesimpulan bahwa secara umum

keaktifan siswa pada siklus II sudah meningkat dibandingkan dengan

kondisi awal dan siklus Siklus I. Mengingat hal tersebut maka penelitian

dihentikan sampai di siklus II ini.

Dokumen terkait