• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keberagaman Ciri Agronomi pada Indigofera Pewarna

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4. Indigofera tinctoria L – Gambar

4.2.4 Keberagaman Ciri Agronomi pada Indigofera Pewarna

Pertumbuhan ke empat jenis Indigofera membentuk kurva sigmoid. Pertumbuhan tajam terjadi pada hari ke 100 sampai 160 dan konstan pada hari ke 160 sampai 180. Pada hari ke 170. I. suffruticosa dan I. arrecta mencapai tinggi maksimal 163 dan 164 cm dan lebih tinggi dibandingkan dengan I. tinctoria (146.7 cm) dan I. longeracemosa (153.1 cm) (Gambar 4.36).

Umur tanaman saat berbunga pertama kali berbeda nyata (p<0.05) antara keempat jenis. Indigofera berbunga pertama kali pada umur 76–105 hari. Jenis I. tinctoria berbunga lebih cepat dibandingkan dengan ketiga jenis lainnya, yaitu 74 hari. Jenis I. suffruticosa dan I. arrecta berbunga ketika umur 77 hari dan 94 hari. Jenis I. longeracemosa baru berbunga ketika tanaman berumur 105 hari (Tabel 4.9). Umur berbunga pada Indigofera berbeda untuk setiap wilayah dan negara, bergantung pada ketersediaan unsur hara tanah dan kondisi lingkungan. Umur berbunga pertama kali pada I. tinctoria dan I. suffruticosa yang ditanam di Bangladesh antara 60 sampai 90 hari (Jahan et al. 2013). Berbeda dengan hasil penelitian Hassen et al. (2006), umur berbunga pertama kali pada I. arrecta yang ditanam di Pretoria, Afrika Selatan adalah rata-rata 131 hari.

Umur tanaman berbunga menjadi ciri penting dalam melakukan pemangkasan daun pertama kali. Menurut penelitian Sandoval-Salas et al. (2006) produksi maksimal indikan pada I. suffruticosa mencapai puncak pada tanaman

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 T in g g i tan am an (c m ) Umur (hari)

Gambar 4.36 Tinggi tanaman empat jenis Indigofera selama 180 hari. = I. suffruticosa; = I. arrecta; = I. tinctoria; = I. longeracemosa

berumur tujuh hari sebelum berbunga antara 136 sampai 150 hari dengan kandungan indikan maksimal mencapai 34 g/kg daun kering, setelah itu kandungan indikan akan menurun hingga 2%.

Ciri agronomi yang lain seperti umur bunga, umur buah, diameter kanopi dan berat basah juga berbeda nyata (p<0.05) antara jenis. Umur bunga dihitung dari munculnya tunas bunga sampai bunga mekar pada bunga paling ujung pada tandan bunga. Umur bunga paling pendek pada I. tinctoria yaitu 21 hari, sedangkan umur bunga paling lama pada I. arrecta yaitu 26 hari. Umur buah dihitung dari selesainya seluruh bunga mekar pada setiap tandan sampai buah berwarna cokelat. Rata-rata umur buah 24–40 hari. Umur buah terpendek pada I. arrecta sedangkan umur buah terlama pada I. tinctoria.

Tabel 4.9 Ciri agronomi pada empat jenis Indigofera penghasil pewarna yang ditanam pada lahan percobaan Cikabayan, Faperta IPB

Ciri agronomi I.arrecta I.longeracemosa I.suffruticosa I.tinctoria

Umur berbunga (hr) 94.40b 105.53c 77.44a 76.28a Umur bunga (hr) 26.40c 24.00b 21.87a 21.57a Umur buah (hr) 24.07a 36.00b 34.31b 40.28c Tinggi rata-rata (cm) 164.00b 123.80a 160.25b 148.80b Jumlah cabang 24.86a 54.26b 23.18a 25.78a Diameter kanopi (cm) 95.00a 169.20c 111.10a 142.05b

Berat basah daun

dan ranting (kg) 0.42a 0.90b 0.36a 0.35a

Keterangan: a: Angka pada setiap baris yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% (DMRT)

Tinggi tanaman berbeda nyata (p<0.05) antara I. longeracemosa dengan ketiga jenis lainnya, tetapi tidak berbeda nyata (p>0.05) antara I. arrecta dengan I. tinctoria dan I. suffruticosa. Sampai umur tanaman 167 hari, tinggi tanaman berkisar 123.8–164.0 cm, tanaman tertinggi 164.0 cm pada I. arrecta dan terendah 123.8 cm pada I. longeracemosa.

Tiga ciri agronomi yaitu jumlah cabang, diameter kanopi dan berat basah (daun dan ranting) berbeda nyata (p<0.05) antara I. longeracemosa dengan ketiga jenis lainnya (Tabel 4.10). Jumlah cabang tertinggi ditemukan pada I. longeracemosa dan terendah pada I. suffruticosa. Diameter kanopi terpanjang terdapat pada I. longeracemosa, terpendek pada I. arrecta. Berat basah tanaman pada umur 144 hari berbeda nyata (p<0.05) antara I. longeracemosa dengan I. arrecta, I. suffruticosa, dan I. tinctoria. Berat basah tertinggi pada I. longeracemosa, dan terendah pada I. tinctoria (Gambar 4.37). Hasil analisis korelasi Pearson menunjukkan jumlah cabang dan diameter kanopi berkorelasi negatif dengan tinggi pohon, tetapi berkorelasi positif dengan berat basah pada jenis Indigofera.

Berat basah daun dan ranting dari seluruh jenis ditimbang pada saat tanaman berumur 144 hari. Rerata berat basah adalah 0.25–1.5 kg per pohon. Berat basah terendah ditemukan pada I. tinctoria dan tertinggi pada I. longeracemosa. Jenis I. longeracemosa memiliki jumlah cabang terbanyak dan diameter kanopi terlebar sehingga produksi lebih tinggi. Produksi berat basah pada I. tinctoria, I. suffruticosa

dan I. arrecta yang ditanam di lahan Cikabayan lebih kecil hasilnya dibandingkan produksi yang ditanam pada lahan Magelang. Musim tanam antara jenis yang ditanam di lahan Magelang dengan lahan Cikabayan sama yaitu pada musim

kemarau (Februari–Juni) tetapi perbedaan terletak pada kadar air media. Lahan tanam Magelang mengandung kadar air tinggi sehingga tanaman tidak mengalami cekaman air, sedangkan lahan Cikabayan merupakan lahan kebun dengan kadar air terbatas. Meskipun setiap tujuh hari lahan disiram air namun musim tanam pada lahan Cikabayan memiliki suhu lingkungan tinggi dan curah hujan rendah.

Curah hujan yang rendah serta suhu udara yang tinggi pada bulan Februari– Agustus 2015 menyebabkan kerontokan daun pada I. tinctoria, I. arrecta, dan I. suffruticosa, tetapi kerontokan daun tidak terjadi pada I. longeracemosa. Jenis I. longeracemosa mampu mempertahankan produksi daun dan bertahan dari kerontokan saat musim kemarau dan suhu udara tertinggi (Gambar 4.38). Produksi berat basah pada panen pertama kali ketika berumur 144 hari tertinggi pada I. longeracemosa disusul I. arrecta, I. suffruticosa dan terkecil pada I. tinctoria. Produksi hasil tahunan pada I. arrecta dan I. tinctoria dilaporkan bervariasi bergantung pada lahan, musim, cara budi daya dan produksi brangkalan dari I. arrecta lebih tinggi dibandingkan dengan I. tinctoria, berturut-turut 22–200 ton/ha dan 10–13 ton/ha (Lemmens dan Wessel-Riemens 1992).

Jumlah cabang yang tinggi dan lebar kanopi menentukan jumlah daun dalam tanaman Indigofera. Jumlah daun menentukan jumlah pasta indigo yang dihasilkan dalam proses fermentasi. Sejalan dengan hasil penelitian Bechtold et al. (2002) bahwa yang produksi indigo dicapai secara maksimal pada saat dicapai berat basah maksimum dari tanaman. Hasil penelitian Angelini et al. (2003) menunjukkan bahwa peningkatan produksi daun (berat basah daun) pada tanaman P. tinctorium

diikuti oleh peningkatan kandungan indikan. Produksi maksimal berat basah daun dicapai pada bulan Juni ketika tanaman berumur 4 bulan, demikian pula produksi indikan yang dihasilkan oleh tanaman Isatis tinctoria (Angelini et al. 2007).

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2

I. arrecta I. longeracemosa I. suffruticosa I. tinctoria

B er at b as ah ( kg) Jenis Indigofera

Gambar 4.37 Berat basah daun dan ranting pada empat jenis Indigofera

setelah ditanam pada lahan percobaan Cikabayan Faperta IPB

Pada kondisi curah hujan terendah dan suhu lingkungan relatif tinggi, jenis I. longeracemosa mampu beradaptasi dengan menunjukkan variasi warna kebiruan pada daun dan ketebalan anak daun. Kemampuan adaptasi dari I. longeracemosa

ditunjukkan dengan kemampuannya untuk menekan tingkat kerontokan daun dan tetap berproduksi tinggi. Selain itu I. longeracemosa memiliki keunggulan pada ciri agronomi lain yaitu: umur tanaman terlama untuk berbunga pertama kali, jumlah cabang terbanyak, diameter kanopi terpanjang dan berat basah terberat dibandingkan dengan ketiga jenis yang lain.

4.3 Keberagaman Morfologi dan Genetik I. tinctoria