• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keberhasilan program Diklat FPTP dapat diketahui dengan cara melihat persentase perolehan pemenuhan kebutuhan praktis gender dan kebutuhan strategis gender responden laki-laki dan perempuan selama mengikuti kegiatan Diklat FPTP. Program Diklat FPTP dikatakan berhasil apabila kebutuhan praktis gender dan kebutuhan strategis gender peserta laki-laki dan perempuan terpenuhi dengan persentase yang berada pada kategori tinggi. Namun, apabila hanya salah satu yang tercapai, yaitu kebutuhan praktis gender saja atau kebutuhan strategis gender saja, maka dapat dikatakan program Diklat belum berhasil. Keberhasilan suatu program berbasis gender ini juga dihubungkan dengan prolehan akses dan kontrol peserta terhadap sumberdaya Diklat. Apabila terdapat kesenjangan dalam hal perolehan akses dan kontrol pada peserta laki-laki dan perempuan, maka program tersebut belum berkesetaraan gender.

Pemenuhan Kebutuhan Praktis Peserta terhadap Sumberdaya Diklat FPTP

Kebutuhan praktis gender adalah kebutuhan yang diterima oleh laki-laki ataupun perempuan terhadap sumberdaya sesuai dengan kebutuhan spesifik masing-masing dan dapat dirasakan dalam jangka waktu yang singkat. Pada penelitian ini, hal-hal yang dimaksud dengan kebutuhan praktis gender yang diperoleh responden laki-laki dan perempuan, yaitu meningkatnya kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan yang dapat meningkatkan kualitas kinerja sesuai dengan kebutuhannya. Hasil dari peningkatan kemampuan dan pengetahuan ini, adalah responden mampu membuat jurnal ilmiah, melaksanakan penelitian/riset, dan menduduki jabatan fungsional peneliti (peneliti pertama/peneliti muda/peneliti madya/peneliti utama/prof.riset). Tabel 24 menjelaskan kebutuhan praktis yang dirasakan oleh peserta laki-laki dan perempuan terhadap sumberdaya Diklat FPTP.

Tabel 24 Jumlah dan persentase sebaran responden menurut kebutuhan praktis gender yang dirasakan terhadap Diklat FPTP dan jenis kelamin, 2013 Kategori Kebutuhan

Praktis

Jenis Kelamin n (%) Total n (%) Laki-laki Perempuan

Rendah Tidak Dirasakan 2 (13.3) 2 (13.3) 4 (13.3) Tinggi Dirasakan 13 (86.7) 13 (86.7) 26 (86.7)

Total n (%) 15 (100.0) 15 (100.0) 30 (100.0) Tabel 24 memerlihatkan kebutuhan praktis gender yang diperoleh peserta laki-laki dan perempuan selama mengikuti kegiatan Diklat adalah sama, yaitu berada pada kategori tinggi dengan perolehan persentase masing-masing sebesar 86.7 persen. Kebutuhan praktis gender yang diterima oleh peserta laki-laki dan perempuan ini berupa peningkatan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang dapat menunjang kualitas kinerja mereka sehingga lebih optimal dalam meningkatkan keahliannya sesuai dengan bidang kerja masing-masing, meningkatnya keterampilan, serta meningkatnya profesionalisme mereka sebagai tenaga kerja

LIPI. Program Diklat FPTP ini telah memberikan kontribusi kepada para pesertanya, baik laki-laki dan perempuan, sehingga mereka mampu mencapai tujuan-tujuan dari Program Diklat FPTP, yang dibuat oleh Pusbindiklat LIPI. Capaian yang dimaksud dari tujuan tersebut yaitu para peserta Diklat mampu membuat jurnal ilmiah sekaligus akreditasinya dan memeroleh kedudukan fungsional peneliti, dari peneliti pertama menjadi peneliti muda.

Kebutuhan praktis gender yang telah diterima oleh peserta laki-laki dan perempuan didukung dengan akses serta kontrol yang mereka peroleh selama kegiatan Diklat, sehingga ketika mengikuti kegiatan Diklat mereka merasa nyaman karena kebutuhan spesifik mereka masing-masing sebagai laki-laki dan perempuan sudah terpenuhi. Pada pelaksanaanya di lapangan masih terdapat kesenjangan dalam memeroleh akses antara peserta laki-laki dan perempuan berdasarkan karakteristik mereka, khususnya dari segi fasilitas, namun hal-hal tersebut tidak memengaruhi tercapainya tujuan keikutsertaan mereka pada program Diklat. Para peserta perempuan yang memeroleh akses lebih rendah, tetap berusaha mencari solusi agar hambatan yang dirasakan selama mengikuti Diklat tidak mengurangi semangat dan antusias mereka. Dengan kata lain, faktanya Pusbindiklat LIPI sebagai pihak penyelenggara Diklat FPTP telah memberikan dampak, yaitu berupa manfaat yang dirasakan secara merata oleh peserta laki-laki maupun perempuan dari terpenuhinya kebutuhan praktis mereka. Dampak yang dirasakan ini pun didukung oleh kesadaran dari para peserta Diklat itu sendiri, khususnya perempuan, bahwa ideologi gender yang masih melekat di masyarakat bukanlah sebagai penghalang bagi mereka untuk lebih maju.

Pemenuhan Kebutuhan Strategis Peserta terhadap Sumberdaya Diklat FPTP

Setelah peserta laki-laki maupun perempuan memeroleh kebutuhan praktis gender, selanjutnya mereka pun akan memeroleh kebutuhan strategis gender. Kebutuhan strategis adalah kebutuhan yang dirasakan oleh peserta setelah memeroleh peningkatan kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan, dan selanjutnya dapat digunakan sebagai aset untuk meningkatkan jenjang karir mereka ke tingkat yang lebih tinggi. Kebutuhan strategis gender ini akan diperoleh dalam jangka waktu yang cukup lama. Berikut adalah Tabel 25 yang menjelaskan kebutuhan strategis gender yang diperoleh peserta laki-laki dan perempuan terhadap sumberdaya Diklat FPTP.

Tabel 25 Jumlah dan persentase sebaran responden menurut kebutuhan strategis gender yang dirasakan terhadap Diklat FPTP dan jenis kelamin, 2013 Kategori Kebutuhan

strategis

Jenis Kelamin n (%) Total n (%) Laki-laki Perempuan

Rendah Tidak Dirasakan 3 (20.0) 4 (26.7) 7 (23.3) Tinggi Dirasakan 12 (80.0) 11 (73.3) 23 (76.7)

Data pada Tabel 25 menunjukkan bahwa kebutuhan strategis gender yang diperoleh peserta laki-laki dan perempuan sama-sama berada pada kategori tinggi, artinya yaitu seluruh rangkaian kegiatan Diklat berguna untuk memenuhi kebutuhan para peserta dalam jangka waktu yang akan datang. Kebutuhan strategis ini mencakup perolehan kesempatan pengembangan karir ke jenjang peneliti berikutnya, mendapatkan kesempatan dukungan perbaikan insentif bagi peneliti, mendapatkan penghargaan peneliti berprestasi, serta memeroleh kesempatan menduduki jenjang paling tinggi dengan dikukuhkan sebagai Profesor Riset. Akan tetapi, meskipun keduanya memeroleh pemenuhan kebutuhan strategis gender, terdapat perbedaan persentase antara peserta laki-laki dan perempuan. Peserta laki-laki memiliki persentase sebesar 80 peseran dan peserta perempuan sebesar 73.3 peseren.

Perbedaan tersebut dapat terjadi karena adanya hal yang memengaruhi jawaban responden perempuan terhadap kebutuhan strategis gender yang diterimanya. Terdapat beberapa responden perempuan yang menyatakan bahwa naiknya jenjang karir atau kenaikan jabatan bukan merupakan suatu hal yang harus diutamakan dan wajib dipenuhi oleh mereka. Para peserta perempuan akan memilih keluarga sebagai tanggung jawab utamanya, ketika dihadapkan pada situasi dimana keluarganya membutuhkan mereka saat melaksanakan Diklat untuk karirnya. Namun, apabila peserta perempuan merasa dapat menjalankan tanggung jawabnya sebagai pekerja domestik dan pekerja publik sekaligus, mereka mampu dan bersedia menjalankan keduanya.

Lain halnya dengan peserta laki-laki yang merasa kenaikan jenjang karir merupakan hal yang sangat penting dan primer sebagai bentuk aktualisasi dirinya dan juga bentuk penunjang tanggung jawabnya sebagai kepala rumah tangga serta sebagai pencari nafkah utama. Seperti yang dikatakan oleh salah seorang responden perempuan sebagai berikut:

“Bagi saya keluarga dan Diklat sama-sama penting. Diklat ini penting untuk menunjang karir saya, dan juga dapat bermanfaat untuk kenaikan jenjang karir serta peningkatan kualitas kinerja saya. Tapi, kalaupun harus milih antara keluarga dan Diklat, saya lebih baik mengurus keluarga, terutama kalau situasinya saya masih punya anak kecil yang butuh perhatian lebih dari ibunya” (HN, Biologi).

Pada dasarnya peserta laki-laki dan perempuan memeroleh kebutuhan Diklat yang sama sebagai penunjang mengikuti Diklat Lanjutan, yang kemudian hasil dari Diklat FPTP tersebut dapat bermanfaat dalam memeroleh peluang untuk kenaikan jenjang karir sebagai peneliti, memeroleh perbaikan insentif peneliti, memeroleh penghargaan apabila berprestasi, dan yang paling tinggi yaitu dikukuhkan sebagai Profesor Riset. Faktanya, Pusbindiklat LIPI sebagai pihak penyelenggara Diklat, telah memenuhi kebutuhan yang sama kepada peserta laki- laki dan perempuan yang dapat bermanfaat untuk jangka waktu yang akan datang.

Dokumen terkait