• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) ag. Perubahan kebijakan akuntansi dan

pengungkapan (lanjutan)

ag. Change in accounting policies and disclosures (continued)

ii. PSAK No. 16 (Revisi 2011), "Aset Tetap", mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut.

Masalah utama dalam akuntasi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.

ii. SFAS No. 16 (2011 Revision), "Property, Plant and Equipment”. The accounting treatment for property, plant and equipment so that users of the financial statements can discern information about an entity‟s investment in its property, plant and equipment and the changes in such investment. The principal issues in accounting for property, plant and equipment are the recognition of the assets, the determination of their carrying amounts and the depreciation charges and impairment losses to be recognized in relation to them.

iii. PSAK No. 24 (Revisi 2010), "Imbalan Kerja", mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja baik jangka pendek maupun jangka panjang.

iii. SFAS No. 24 (2010 Revision), "Employee Benefits", which regulates the accounting and disclosure for employee benefits, both short term and long term.

iv. PSAK No. 26 (Revisi 2011), "Biaya Pinjaman", mengatur biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban.

iv. SFAS No. 26 (2011 Revision), "Borrowing Costs", prescribes borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset form part of the cost of that asset.

Other borrowing cost are recognized as an expense.

v. PSAK No. 30 (Revisi 2011), "Sewa", mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor terkait dengan sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa substansial oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara aset tersebut.

v. SFAS No. 30 (2011 Revision), "Lease" for lessees and lessors, the appropriate accounting policies and disclosure to apply in relation to leases which applies to agreements that transfer the right to use assets even though substansial service by the lessor may be called for in connection with the operation or maintenance of such assets.

vi. PSAK No. 46 (Revisi 2010), "Akuntansi Pajak Penghasilan", mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.

vi. SFAS No. 46 (2010 Revision),

"Accounting for Income Tax”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilties) that are recognized in the statement of financial position; and transaction and other events of the current period that are recognized in the financial statements.

vii. PSAK No. 50 (Revisi 2010), "Instrumen Keuangan: Penyajian", menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.

vii. SFAS No. 50 (2010 Revision), "Financial Instrument: Presentation", establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liablities.

66 ag. Perubahan kebijakan akuntansi dan

pengungkapan (lanjutan)

ag. Change in accounting policies and disclosures (continued)

viii. PSAK No. 53 (Revisi 2010), "Pembayaran Berbasis Saham", mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.

viii. SFAS No. 53 (2010 Revision), "Share Based Payment", specifies the financial reporting by an entity when it undertakes a share-based payment transaction.

ix. PSAK No. 55 (Revisi 2011), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengaturan aset keuangan, liabilitas keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan.

ix. SFAS No. 55 (2011 Revision), "Financial Instrument: Recognition and Measurement", establishes principles for recognising and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items.

x. PSAK No. 56 (Revisi 2010), "Laba Per Saham", menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas yang berbeda pada periode pelaporan yang sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.

x. SFAS No. 56 (2010 Revision), "Earning Per Share" prescribed principles for the determination and presentation of earnings per share, so as to improve performance comparisons between different entities in the same period and between different reporting periods for the same entity.

xi. PSAK No. 60, "Instrumen Keuangan:

Pengungkapan", mengatur pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan entitas; dan sifat dan luas risiko yang timbul dari instrumen keuangan.

xi. SFAS No. 60, "Financial instruments:

Disclosure", establishes disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for entity‟s financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments.

xii. ISAK No. 15, "PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya", memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No.24 (Revisi 2010),

“Imbalan Kerja”.

xii. ISAK No. 15 "SFAS 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirement and their Interaction", provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an assets under PSAK No.24 (2010 Revision),”Employee Benefits”.

xiii. ISAK No. 25, "Hak atas Tanah”, diterapkan untuk akuntansi tanah oleh entitas yang memiliki hak atas tanah.

xiii. ISAK No. 25, "Land Rights”, is applied the accounting for land for entity which have land rights.

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

67

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

ag. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan (lanjutan)

ag. Change in accounting policies and disclosures (continued)

xiv. ISAK No. 26, "Penilaian Ulang Derivatif Melekat", memberikan pedoman mengenai persyaratan dilakukannya penilaian ulang atas derivatif melekat.

xiv. ISAK No. 26, "Reassessment of Embedded Derivatives", provides guidance on term and condition which have to fulfill for the reassessment of embedded derivative.

xv. PSAK No. 18 (Revisi 2010), "Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK No.24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

xv. SFAS No. 18 (2010 Revision),

“Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”, establishes the accounting and reporting by the plan to all participants as a group. This Standard complements PSAK No. 24 (2010 Revison), “Employee Benefits”.

xvi. ISAK No. 20, "Pajak penghasilan Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas

bagaimana suatu entitas

memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.

xvi. ISAK No. 20, "Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders, prescribe how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.

Penerapan standar akuntansi tersebut tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The adaption of the after said accounting standards did not have significant impact the consolidated financial statements.

68

30 September/ 31 Desember/

September 30, December 31,

2012 2011

(Tidak Diaudit/ (Diaudit/

3000000 Unaudited) Audited)

Rupiah 1.286.091 1.348.031 Rupiah

Dolar Amerika Serikat 219.578 321.190 United States Dollar

Mata uang asing lainnya 45.658 32.570 Other foreign currencies

1.551.327

1.701.791

Saldo dalam mata uang Rupiah dan Mata uang asing termasuk uang pada mesin ATM (Automatic Teller Machines) sejumlah Rp304.041 dan RpNihil pada tanggal 30 September 2012 (31 Desember 2011:

Rp284.065 dan Rp2.284).

As of September 30, 2012, the Rupiah and foreign currency balances include cash in ATMs (Automatic Teller Machines) amounting to Rp304,041 and RpNil, respectively (December 31, 2011: Rp284,065 and Rp2,284).

Kas dalam mata uang asing lainnya terdiri dari Dolar Australia, Dolar Singapura, Euro Eropa, Frank Swiss, Poundsterling Inggris, Rupee India, Rupee Mauritius dan Yen Jepang.

Cash in other foreign currencies are denominated in Australian Dollar, Singapore Dollar, European Euro, Swiss Franc, Great Britain Poundsterling, Indian Rupee, Mauritius Rupee and Japanese Yen.

Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 52.

Information on maturities is disclosed in Note 52.