• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) x Pendapatan dan beban bunga dan syariah

(lanjutan)

x. Interest income and expense and sharia (continued)

Konvensional(lanjutan) Conventional(continued)

Jika aset keuangan atau kelompok aset

keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui atas bagian aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.

Once a financial asset or a bank of similar financial assets has been written down as a result of an impairment loss, interest income is recognised on the unimpaired portion using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss.

Pendapatan bunga atas pinjaman yang

diberikan atau aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai bermasalah diakui pada saat pendapatan tersebut diterima. Pada saat

aset keuangan diklasifikasikan sebagai

bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum ditagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi.

Interest income on loans or other earning assets that classified as non-performing is recognised at the time the interest is received. When a financial asset is classified as non- performing, any interest income previously recognised but not yet collected is reversed against interest income. The reversed interest income is recognised as a contingent receivable.

Pendapatan syariah Sharia Revenue

Pendapatan pengelolaan dana oleh Entitas Anak sebagaimudharibterdiri atas pendapatan dari jual dan beli transaksi murabahah, pendapatan bagi hasil dari mudharabah dan musyarakah, pendapatan dari sewa (ijarah) dan pendapatan usaha utama lainnya.

Revenue from fund management by Subsidiary as mudharib consists of income from sales and purchases murabahah transactions, profit sharing from mudharabah and musyarakah financing, income from lease (ijarah) and other main operating income.

Entitas Anak menetapkan kebijakan tingkat risiko berdasarkan ketentuan internal. Entitas

Anak melakukan penghentian amortisasi

pendapatan ditangguhkan pada saat

pembiayaan diklasifikasikan sebagai non- performing. Pendapatan Entitas Anak dari transaksi usaha yang diklasifikasikan sebagai non-performing dicatat sebagai pendapatan yang akan diterima pada laporan komitmen dan kontinjensi.

The Subsidiary prescribes the risk rate policies based on the internal regulation. The Subsidiary leases the amortisation of deferred income at the time its financing is classified as non-performing. The Subsidiary’s income from business transactions that are classified as non-performing is recorded as revenue to be received in the statement of commitments and contingencies.

Pendapatan ijarah diakui selama masa akad menggunakan metode flat (proporsional).

Income from ijarah is recognised over the period of the contract with flat (proportional) method.

Pendapatan bagi hasil musyarakah yang

menjadi hak mitra pasif diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati.

Profit sharing income for passive partner in musyarakah is recognised in the period when the right arises in accordance with nisbah (the agreed sharing ratio).

Pendapatan bagi hasil mudharabah diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbahyang disepakati dan tidak diperkenankan mengakui pendapatan dan proyek hasil usaha.

Profit sharing income from mudharabah is recognised in the period when the right arises in accordance with the agreed sharing ratio and the recognition based on projection of income is not allowed.

Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer

Third parties' share on returns of temporary syirkah funds

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI(lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES(continued) x. Pendapatan dan beban bunga dan syariah

(lanjutan)

x. Interest income and expense and sharia (continued)

Pendapatan syariah(lanjutan) Sharia Revenue(continued) Hak nasabah atas bagi hasil dana syirkah

temporer merupakan bagian bagi hasil milik

nasabah yang didasarkan pada prinsip

mudharabah atas hasil pengelolaan dana

mereka oleh Entitas Anak. Pendapatan yang dibagikan adalah kas yang telah diterima (cash basis) dari bagi hasil.

Third parties’ share on returns of temporary syirkah funds represents customer’s share on the Subsidiary’s income derived from the management of their funds by the Subsidiary under mudharabah principles. Income that will be distributed is the cash received (cash basis) from the share.

Pembagian hasil usaha dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil usaha yaitu dari laba kotor Entitas Anak (gross profit margin).

The distribution of revenue is based on profit sharing scheme on the Subsidiary’s gross profit margin.

Pendapatan marjin dan bagi hasil atas

pembiayaan yang diberikan dan atas aset produktif lainnya akan dibagikan kepada nasabah penyimpan dana dan Entitas Anak sesuai dengan proporsi dana yang dipakai dalam pembiayaan yang diberikan dan aset produktif lainnya. Pendapatan marjin dan bagi hasil yang tersedia untuk nasabah tersebut kemudian dibagihasilkan ke nasabah penabung dan deposan sebagai shahibul maal dan Entitas Anak sebagai mudharib sesuai porsi nisbah bagi hasil yang telah disepakati bersama sebelumnya. Pendapatan marjin dan bagi hasil dari pembiayaan dan aset produktif lainnya yang memakai dana Entitas Anak, seluruhnya

menjadi milik Entitas Anak, termasuk

pendapatan dari investasi bank berbasis imbalan.

Margin income and profit sharing on financing facilities and other earning assets are distributed to fund owners and the Subsidiary based on proportion of fund used in the financing and other earning assets. Margin income and profit sharing income allocated to the fund owners are then distributed to fund owners as shahibul maal and the Subsidiary as mudharib based on a predetermined ratio (nisbah). Margin income and profit sharing from financing facilities and other earning assets using the Subsidiary's funds, are entirely shared for the Subsidiary, including income from the Subsidiary's fee-based transactions.

y. Pendapatan provisi dan komisi y. Fees and commissions income

Provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian pinjaman diakui

sebagai bagian/(pengurang) dari biaya

perolehan pinjaman dan akan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif.

Fees and commissions income directly related to lending activities, are recognised as a part/(deduction) of lending cost and will be recognised as interest income by amortising the carrying value of loan with effective interest rate method.

Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan pemberian pinjaman

atas suatu jangka waktu diakui sebagai

pendapatan pada saat terjadinya transaksi sebagai pendapatan operasional lainnya.

Fees and commissions income which are not related to lending activities on a specific period are recognised as incomeas incurred at the transaction date as other operating income.

z. Pendapatan dan beban operasional lainnya z. Other operating income and expenses

Beban tenaga kerja Personnel expenses

Beban tenaga kerja meliputi beban berupa gaji karyawan, bonus, lembur dan tunjangan.

Personnel expenses include expenses related with salaries for employees, bonuses, overtime and allowances.

Beban umum dan administrasi General and administrative expenses

Beban umum dan administrasi merupakan

beban yang timbul sehubungan dengan

aktivitas kantor dan operasional Grup.

General and administrative expenses represent expenses which related to office activities and Group operational activities.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI(lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES(continued)