• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arah Kebijakan Belanja Daerah

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang (Halaman 58-66)

Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Kabupaten Aceh Jaya

3.2.3 Arah Kebijakan Belanja Daerah

Dengan berpedoman pada prinsip – prinsip penganggaran, belanja Daerah tahun anggaran 2015 disusun dengan pendekatan anggaran berbasis kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Belanja Daerah tahun 2015 akan dipergunakan untuk mendanai pelaksanaan urusan Pemerintah yang menjadi kewenangan Kabupaten, yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Kebijakan

Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 - Hal 59

perencanaan belanja Daerah yang direncanakan dalam APBK Tahun anggaran 2015 sebagai berikut :

1. Mendukung kebijakan dan prioritas pembangunan untuk mewujudkan Visi dan Misi Kepala Daerah serta mencapai tujuan dan sasaran seperti yang tercantum dalam RPJMK 2013-2017.

2. Mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Aceh Jaya yang diukur dengan peningkatan nilai produksi barang dan jasa hingga mencapai sebagaimana yang ditargetkan. Sehingga upaya penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Aceh Jaya dapat tercapai.

3. Mendukung peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan publik terutama dalam bidang pendidikan dan kesehatan yang diukur dengan meningkatnya angka partisipasi kasar (APK) dan angka partisipasi murni (APM) bidang pendidikan, serta menurunnya angka kematian ibu dan bayi.

4. Mendukung peningkatan dan pengembangan infrastruktur terutama untuk kawasan tertinggal/pedalaman dalam upaya menyokong program penanggulangan kemiskinan dan peningkatan ketahanan pangan.

5. Mendorong pengelolaan keuangan secara transparan dan akuntabel melalui publikasi dan pertanggung jawaban anggaran setiap SKPK, baik menyangkut proses, keluaran dan hasil sesuai dengan target kinerja.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, struktur belanja Daerah terdiri dari kelompok belanja tidak langsung dan belanja langsung.

1. Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, yang terdiri dari jenis belanja : a. Belanja Pegawai berupa penyediaan gaji dan tunjangan serta tambahan

penghasilan lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

b. Belanja bunga digunakan untuk pembayaran atas pinjaman Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Pusat. Dalam pemenuhan pendanaan sejalan dengan penyelenggaraan Pemerintah Daerah, khususnya pengalokasian anggaran

Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 - Hal 60

dalam APBK beberapa tahun ini, Kabupaten Aceh Jaya tidak melakukan pinjaman, sehingga tidak ada pembayaran bunga pinjaman yang dialokasikan dalam kebijakan belanja bunga pada tahun 2015.

c. Belanja Subsidi hanya diperuntukkan kepada perusahaan/lembaga tertentu yang bertujuan untuk membantu biaya produksi agar harga jual produksi/jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat seperti subsidi air bersih, pelayanan listrik Desa dan kebutuhan pokok masyarakat lainnya. Dengan pertimbangan kemampuan keuangan Daerah, maka Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2015 tidak menganggarkan belanja subsidi.

d. Belanja Hibah; adalah pemberian uang/barang atau jasa dari Pemerintah Daerah kepada Pemerintah atau Pemerintah Daerah lainnya, perusahaan Daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah. Untuk tahun 2015, belanja hibah direncanakan diperuntukkan kepada perusahaan Daerah/BUMD/BUMN; Badan/Lembaga/Organisasi; dan kepada kelompok masyarakat/perorangan. Pemberian hibah harus dilakukan secara selektif sesuai dengan urgensi dan kepentingan Daerah serta kemampuan keuangan Daerah, sehingga tidak mengganggu penyelenggaraan urusan wajib dan tugas-tugas Pemerintahan Daerah lainnya dalam meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan umum kepada masyarakat.

e. Belanja Bantuan Sosial; adalah pemberian bantuan berupa uang/barang dari Pemerintah Daerah kepada individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial. Belanja ini digunakan dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Untuk tahun 2015, belanja bantuan sosial ini rencananya dialokasikan untuk bantuan sosial organisasi kemasyarkatan, bantuan sosial kepada kelompok masyarakat, dan bantuan sosial kepada anggota masyarakat.

f. Belanja Bagi Hasil; digunakan untuk menganggarkan dana bagi hasil yang bersumber dari pendapatan Provinsi kepada Kabupaten/Kota atau pendapatan Kabupaten/Kota kepada Pemerintah Desa atau pendapatan Pemerintah Daerah tertentu kepada Pemerintah Daerah lainnya yang disesuaikan dengan

Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 - Hal 61

kemampuan belanja Daerah yang dimiliki. Namun pada tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya tidak mengalokasikan anggaran untuk belanja ini.

g. Belanja Bantuan Keuangan; digunakan untuk menganggarkan bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus dari Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Desa/gampong yang diberikan dalam rangka pemerataan dan/atau peningkatan kemampuan keuangan bagi penerima bantuan.Bantuan yang bersifat umum diperuntukkan dan penggunaannya diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Desa/gampong penerima bantuan. Bantuan keuangan yang bersifat khusus dari Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Desa/gampong diarahkan untuk percepatan atau akselerasi pembangunan di Desa/gampong yang pengelolaannya diarahkan/ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten pemberi bantuan. Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2015 masih merencanakan pengalokasian belanja bantuan keuangan yang bersifat khusus yang diperuntukkan kepada Pemerintahan Desa/gampong dan Pemerintahan mukim. Bantuan keuangan kepada Pemerintahan Desa/gampong diintegrasikan dalam bentuk Dana ADG (Alokasi Dana Gampong) kepada seluruh gampong dalam Kabupaten Aceh Jaya, dengan kebijakan :

- Meningkatkan jumlah alokasi dana gampong untuk peningkatan partisipasi masyarakat gampong dalam pembangunan.

- Belanja Bantuan Keuangan dalam bentuk Alokasi Dana Gampong (ADG) Tahun 2013 dialokasikan untuk membangkitkan kegotongroyongan masyarakat dalam bentuk dana penunjang kegiatan pembangunan dan Pemerintahan gampong disamping untuk tujuan efisiensi anggaran.

- Penentuan alokasi dana untuk tiap gampong mengikuti ketentuan yang berlaku dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati Aceh Jaya.

- Belanja Bantuan Keuangan dalam bentuk ADG tersebut dianggarkan pada belanja SKPKD yang di Kabupaten Aceh Jaya berada dibawah Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPKKD) Kabupaten Aceh Jaya.

- Untuk pencaian dana tersebut, PPKD dan SKPK terkait lainnya menyusun petunjuk teknis sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati Aceh Jaya.

h. Belanja Tidak Terduga; merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang, seperti penanggulangan bencana alam dan

Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 - Hal 62

bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan Daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup. Belanja tidak terduga ditetapkan secara rasional dengan mempertimbangkan realisasi tahun anggaran sebelumnya dan perkiraan kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi, diluar kendali dan pengaruh Pemerintah Daerah, serta sifatnya tidak biasa/tanggap darurat, yang tidak diharapkan berulang dan belum tertampung dalam bentuk program/kegiatan.

2. Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, yang terdiri dari jenis belanja :

a. Belanja pegawai; merupakan pengeluaran untuk honorarium/upah dalam melaksanakan program dan kegiatan Pemerintahan Daerah.

b. Belanja barang dan jasa; merupakan pengeluaran untuk pembelian/ pengadaan barang yang dinilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan Pemerintahan Daerah.

c. Belanja modal; merupakan pengeluaran untuk pengadaan asset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan Pemerintahan.

Secara keseluruhan belanja langsung yang dianggarkan kepada SKPK dialokasikan untuk mendukung arah dan fokus pembangunan Kabupaten Aceh Jaya tahun 2015, yakni peningkatan pertumbuhan ekonomi Daerah dalam upaya meningkatkan pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Aceh Jaya serta peningkatan ketahanan pangan dalam rangka menurunkan angka kemiskinan. Sementara dari sisi pengalokasian pagu belanja langsung kepada SKPK-SKPK dilakukan secara proporsional sesuai dengan urgensi program dan kegiatan dalam upaya mencapai fokus pembangunan yang menjadi tanggungjawab masing-masing SKPK. Selain itu, pada tahun 2015 pengalokasian belanja untuk program dan kegiatan pada SKPK-SKPK diarahkan kepada program dan Desa/gampong yang potensial dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Pengalokasian belanja Daerah Kabupaten Aceh Jaya diklasifikasikan menurut organisasi, fungsi, program dan kegiatan, serta jenis belanja. Sedangkan klasifikasi

Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 - Hal 63

belanja menurut organisasi disesuaikan dengan susunan organisasi Pemerintahan yang sekarang ini ada di Kabupaten Aceh Jaya yang terdiri dari :

 Tujuh (7) Sekretariat yaitu :  Sekeretariat Daerah;

 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK);  Sekretariat KORPRI;

 Sekretariat MPU;  Sekretariat Baitul Mal;  Sekretariat MAA;  Sekretariat MPD.

 Dua belas (12) Dinas yaitu :  Dinas Syariat Islam;

 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga;  Dinas Kesehatan;

 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk;

 Dinas Perhubungan, Komunikasi Informatika, Kebudayaan dan Pariwisata;  Dinas Pekerjaan Umum;

 Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah;  Dinas Pertanian dan Peternakan;

 Dinas Kehutanan dan Perkebunan;  Dinas Kelautan dan Perikanan;

 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah.  Satu (1) Inspektorat yaitu :

 Inspektorat

 Empat (4) Badan yaitu :

 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

 Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Sejahtera;  Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan;

 Badan Penanggulangan Bencana Daerah.  Tiga (3) Kantor yaitu :

Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 - Hal 64

 Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran;  Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu.

 Satu (1) Kesatuan yaitu :

 Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah  Sembilan (9) Sekretariat Kecamatan yaitu :

 Kecamatan Jaya  Kecamatan Indra Jaya  Kecamatan Sampoiniet  Kecamatan Darul Hikmah  Kecamatan Setia Bakti  Kecamatan Krueng Sabee  Kecamatan Panga

 Kecamatan Teunom  Kecamatan Pasi Raya

Adapun klasifikasi belanja menurut fungsi terdiri dari: 1. Klasifikasi berdasarkan urusan Pemerintahan;

2. Klasifikasi untuk tujuan keselarasan serta keterpaduan dalam rangka pengelolaan keuangan negara;

3. Klasifikasi belanja berdasarkan urusan Pemerintahan diklasifikasikan menurut kewenangan Pemerintahan Kabupaten.

Sedangkan klasifikasi belanja menurut fungsi digunakan untuk tujuan keselarasan dan keterpaduan pengelolaan keuangan negara terdiri dari: 1) pelayanan umum; 2) ketertiban dan keamanan; 3) ekonomi; 4) lingkungan hidup; 5) perumahan dan fasilitas umum; 6) kesehatan; 7) pariwisata dan budaya; 8) agama; 9) pendidikan; serta 10) perlindungan sosial;

Klasifikasi belanja menurut program dan kegiatan disesuaikan dengan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 - Hal 65

Sementara itu, dalam menyusun kebijakan belanja Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2015 dipengaruhi oleh beberapa asumsi pokok berikut ini :

a. Perkiraan penerimaan pendapatan diharapkan dapat terpenuhi, sehingga dapat memberikan dukungan terhadap kebutuhan pendanaan dalam membiayai belanja Kabupaten Aceh Jaya, baik belanja tidak langsung maupun belanja langsung.

b. Kondisi ekonomi makro Nasional dalam posisi stabil dan mengalami peningkatan sehingga penerimaan devisa Nasional mengalami peningkatan dan akan berimplikasi pada meningkatnya dana perimbangan yang akan didapat oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota, termasuk Kabupaten Aceh Jaya.

c. Untuk mendukung implementasi program dan kegiatan strategis di Kabupaten Aceh Jaya masih akan mendapat dukungan dari APBA baik melalui dana otsus dan TDBH migas maupun APBA murni, serta dukungan dari APBN melalui dana dekonsentrasi dan tugas perbantuan.

Berdasarkan hal tersebut di atas, perencanaan kebijakan belanja Tahun 2015 dilaksanakan dengan :

1. Belanja Kabupaten Aceh Jaya untuk tahun 2015 direncanakan melebihi estimasi penerimaan pendapatan Daerah, sehingga rencana belanja Kabupaten Aceh Jaya tahun 2015 akan mengalami defisit. Namun defisit yang direncanakan masih dalam batas kewajaran yakni senilai proyeksi SiLPA tahun anggaran 2013, sehingga diasumsikan masih dapat tertutupi atau bebas dari defisit terbuka. Hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan pelaksanaan program-program pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2015;

2. Belanja Daerah di Kabupaten Aceh Jaya akan dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan Daerah yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel. 3. Diasumsikan ada kenaikan Belanja Gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebesar 10%, dan juga ada tambahan penghasilan pegawai yang diasumsikan sama seperti tahun lalu. 4. Belanja Hibah dan Bantuan Sosial dianggarkan dengan mempertimbangkan

kemampuan keuangan Daerah.

5. Belanja tidak terduga tetap dialokasikan tetapi tergantung kepada kemampuan keuangan Daerah.

6. Belanja bantuan keuangan kepada Pemerintahan Desa/Gampong diasumsikan tetap seperti tahun lalu.

Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2015 - Hal 66

7. Belanja Langsung akan selalu disesuaikan dengan ketersediaan anggaran setiap tahun, dan dialokaskan kepada semua SKPK. Namun untuk tahun 2015 alokasi belanja lebih diarahkan kepada program dan kegiatan yang mendukung upaya penanggulangan kemiskinan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi.

8. Mengupayakan penghematan, efisiensi, efektifitas anggaran belanja Daerah secara proporsional akan dilakukan melalui memprioritaskan alokasi belanja Daerah pada program dan kegiatan yang memiliki dampak kuat terhadap pencapaian visi dan misi dalam RPJMK Aceh Jaya Tahun 2013 – 2017.

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang (Halaman 58-66)

Dokumen terkait