• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konseptual

3.2.7. Kebijakan dividen mampu memoderasi hubungan Likuiditas,

Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Capital Adequacy Ratio, Growth, Suku Bunga Indonesia dengan Nilai Perusahaan

Menurut Bird in The hand theory dari (Lintner, 1956) dan (Bhattacharya, 1979) menjelaskan bahwa investor menyukai deviden yang tinggi dan merupakan pandangan positif bagi value perusahaan. Alasannya adalah karena deviden merupakan uang kas yang sudah pasti diterima saat ini, berbeda dengan capital gain yang masih berupa ekspektasi dan hasil mengelola laba ditahan. Berdasarkan teori Bird in Hand, kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga pasar saham. Artinya, jika dividen yang dibagikan perusahaan semakin besar, harga pasar saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya. Hal ini terjadi karena pembagian dividen dapat mengurangi ketidakpastian yang dihadapi investor. (Lintner, 1956), dalam teori relevansi dividen, menunjukkan adanya hubungan langsung antara kebijakan dividen perusahaan dan nilai pasarnya.

Dalam hal ini dividen yang tinggi, harga saham akan cenderung tinggi dan begitu juga nilai perusahaan, sebaliknya Jika dividen rendah, harga saham akan cenderung juga menjadi rendah dan nilai perusahaan rendah. Dalam theory bird in the hand disebutkan bahwa investor lebih menyukai dividen, Investor lebih

55

merasa aman memperoleh pendapatan berupa pembayaran dividen daripada menunggu capital gain yang belum tentu akan diperoleh pada masa mendatang.

Harapan dengan pembagian dividen adalah agar harga saham meningkat dan akhirnya nilai perusahaan juga akan meningkat. Dengan dividen yang besar akan meningkatkan nilai perusahaan (Harjito & Martono, 2012).

Beberapa penelitian terdahulu telah menguji berbagai model untuk menjelaskan kebijakan dividen sebagai variabel moderating terkait dengan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan yakni, likuiditas, profitabilitas, ukuran perusahaan, capital adequacy ratio, growth dan suku bunga indonesia.

- Kebijakan dividen mampu memoderasi hubungan likuiditas, dengan nilai perusahaan

Kebijakan dividen diartikan sebagai pembayaran laba perusahaan kepada pemegang sahamnya. Kebijakan dividen adalah keputusan keuangan, yaitu dengan mempertimbangkan apakah pembayaran dividen akan meningkatkan kemakmuran pemegang saham. Likuiditas menggambarkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi. Likuiditas akan berpengaruh terhadap besar kecilnya deviden yang dibayarkan kepada para pemegang saham. Deviden merupakan arus kas keluar, maka semakin besar jumlah kas yang tersedia maka dianggap baiknya likuiditas perusahaan, semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar deviden (Harjito dan Martono, 2001). Penelitian mengenai pengaruh kebijakan dividen tersebut telah diteliti oleh Fadhli (2015), Hasil penelitiannya menyatakan likuiditas yang dinilai dari arus kas bebas perusahaan memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Arus kas bebas mencerminkan kinerja manajemen keuangan dalam mengambil

56

keputusan keuangan. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham apabila perusahaan memiliki kas yang benar-benar bebas, yang dapat dibagikan kepada pemilik saham sebagai dividen.

Dalam penelitian (Fajaria, 2018) mengatakan bahwa kebijakan dividen mampu memoderasi pengaruh likuiditas dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh (Mery et al., 2017) dan (Taslim, 2016) juga mengatakan bahwa kebijakan dividen mampu memoderasi pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Oleh sebab itu, hipotesis pada penelitian ini adalah:

H₇ : Kebijakan dividen mampu memoderasi hubungan likuiditas, dengan nilai perusahaan

- Kebijakan dividen mampu memoderasi hubungan profitabilitas, dengan nilai perusahaan

Bagi investor, informasi mengenai pembayaran dividen bisa menjadi lebih penting dari pada pengumuman laba (profit). Tingkat profitabilitas yang tinggi diprediksi dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Ketika kebijakan dividen menjadi moderasi diharapkan dapat memperkuat pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan, sebab dengan adanya kebijakan pembayaran dividen tunai kepada para pemegang saham akan semakin meningkatkan nilai perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan akan dapat memaksimumkan nilai perusahaan apabila harapan investor untuk mendapatkan tingkat pengembalian berupa dividen tunai dapat terwujud.

Informasi tentang kebijakan pembayaran dividen tunai mengandung sinyal terkait dengan prospek perusahaan di masa depan. Penelitian ini memprediksikan bahwa kebijakan dividen mampu memoderasi pengaruh profitabilitas terhadap nilai

57

perusahaan. Prediksi ini mengacu pada hasil studi terdahulu oleh (Fajaria, 2018), (Taslim, 2016) serta Rochmah dan Fitria (2017) yang membuktikan bahwa kebijakan dividen mampu memoderasi pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan

H₈ : Kebijakan dividen mampu memoderasi hubungan profitabilitas, dengan nilai perusahaan

- Kebijakan dividen mampu memoderasi hubungan ukuran perusahaan, dengan nilai perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan salah satu indikasi mengukur kinerja suatu perusahaan. Ukuran perusahaan yang besar dapat mencerminkan jika perusahaan mempunyai komitmen yang tinggi untuk terus memperbaiki kinerjanya, sehingga pasar akan mau membayar lebih mahal untuk mendapatkan sahamnya karena pasar percaya akan mendapatkan pengembalian yang menguntungkan dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki ukuran besar akan lebih mudah memasuki pasar modal sehingga dengan kesempatan ini perusahaan membayar dividen besar kepada pemegang saham. Perusahaan yang memiliki aset besar cenderung membayar dividen besar untuk menjaga reputasi dikalangan investor. Hal ini dapat menjadi sinyal positif bagi pasar dimana investor akan lebih suka berinvestasi pada perusahaan besar karena kondisi keuangan perusahaan yang lebih kuat dan kemampuan menghasilkan laba yang lebih baik. Hal ini akan direspon dengan peningkatan harga saham perusahaan yang menyebabkan peningkatan nilai perusahaan.

Penelitian ini memprediksikan bahwa kebijakan dividen mampu memoderasi pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Prediksi ini mengacu pada

58

hasil studi terdahulu oleh (Hazlina, 2015), (Khasanah, 2019) serta (Betaningtyas, 2019) yang membuktikan bahwa kebijakan dividen mampu memoderasi pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan

H₉ : Kebijakan dividen mampu memoderasi hubungan ukuran perusahaan, dengan nilai perusahaan

- Kebijakan dividen mampu memoderasi hubungan capital adequacy ratio dengan nilai perusahaan

Para investor tidak terlalu memperhatikan tingkat risiko yang dihadapi oleh bank khususnya tingkat kecukupan modal yang dicapai oleh setiap bank, sepanjang tidak ada pelanggaran terhadap indikator kesehatan perbankan yang telah ditetapkan Bank Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan penelitian (Sundari, 2019). Pada penelitian ini membuktikan bahwa aktivitas permodalan didukung dengan return saham yang tinggi dapat menarik minat investor untuk berinvestasi pada perbankan tersebut, karena capital adequacy ratio merupakan faktor utama perbankan mengembangkan pertumbuhan usahanya. Semakin tinggi nilai kesehatan suatu perusahaan akan memberikan keyakinan kepada pemegang saham untuk memperoleh pendapatan (dividen) di masa yang akan datang.

Penelitian ini memprediksikan bahwa kebijakan dividen mampu memoderasi pengaruh capital adequacy ratio terhadap nilai perusahaan. Prediksi ini mengacu pada hasil studi terdahulu oleh (Fatima, 2020) dan (Halimah, 2017) yang membuktikan bahwa kebijakan dividen mampu memoderasi pengaruh capital adequacy ratio terhadap nilai perusahaan

H₁₀ : Kebijakan dividen mampu memoderasi hubungan capital adequacy ratio dengan nilai perusahaan

59

- Kebijakan dividen mampu memoderasi hubungan growth dengan nilai perusahaan

Growth perusahaan mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan.

Perusahaan dengan pertumbuhan yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut sedang berkembang. Jika investasi dilakukan dengan tepat, maka pertumbuhan perusahaan akan mendatangkan laba dimasa depan. Laba yang diperoleh oleh sebuah perusahaan ada saatnya untuk diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai laba ditahan dan ada saatnya untuk dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen.

Besarnya dividen tersebut dapat mempengaruhi harga saham. Apabila dividen yang dibayar tinggi, maka harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi dan jika dividen dibayarkan kepada pemegang saham kecil maka harga saham perusahaan yang membagikannya tersebut juga rendah. Kemampuan sebuah perusahaan membayar dividen erat hubungannya dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba.Jika perusahaan memperoleh laba yang tinggi, maka kemampuan perusahaan akan membayarkan dividen juga tinggi. Dengan dividen yang besar akan meningkatkan nilai perusahaan.

Penelitian ini memprediksikan bahwa kebijakan dividen mampu memoderasi pengaruh growth terhadap nilai perusahaan. Prediksi ini mengacu pada hasil studi terdahulu oleh (Hazlina, 2015), (Fajaria, 2018) serta yang membuktikan bahwa kebijakan dividen mampu memoderasi pengaruh growth terhadap nilai perusahaan

60

H₁₁ : Kebijakan dividen mampu memoderasi hubungan growth dengan nilai perusahaan

- Kebijakan dividen mampu memoderasi hubungan suku bunga indonesia dengan nilai perusahaan

Saat ini suku bunga indonesia telah dikendalikan oleh bank Indonesia, dengan harapan terjaganya suku bunga rendah, maka diharapkan menciptakan iklim yang cerah bagi investor untuk dalam peluang - peluang berinvestasi, hal ini akan menjadi stimulus baru bagi sebuah perusahaan untuk menggerakkan dan mengembangkan perusahaan - perusahaannya yang bertujuan untuk mendapatkan laba. Dengan meningkatnya laba yang di dapat akan menciptakan nilai perusahaan yang baik dan mewujudkan pembagian dividen yang optimal sehingga calon investor lain tertarik dalam menginvestasikan dananya ke perusahaan.

- Hasil penelitian dari (Meidiana, 2019) dan (Antoro, 2018) menyatakan bahwa suku bunga berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan sedangkan sebaliknya menurut hasil penelitian (Noerirawan & Muid, 2012) dan (Rakhimsyah, 2011), suku bunga berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

H₁₂ : Kebijakan dividen mampu memoderasi hubungan suku bunga indonesia dengan nilai perusahaan

-

61 BAB IV

Dokumen terkait