• Tidak ada hasil yang ditemukan

RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES

AND POLICIES (continued)

MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)

c. Risiko kredit (lanjutan) c. Credit risk (continued)

2018*

Belum jatuh Telah jatuh Telah jatuh

tempo dan tempo tetapi tempo dan

tidak mengalami tidak mengalami mengalami penurunan nilai/ penurunan nilai/ penurunan nilai/

Neither overdue Overdue but not Overdue and

nor impaired impaired impaired Total

Piutang usaha 143,325 78,630 11,041 232,996 Trade receivables

Piutang lain-lain 9,854 - 2,173 12,027 Other receivables

Piutang jangka Long-term

panjang 4,997 - 38 5,035 receivables

Other non-current

Aset tidak lancar lain-lain 7,161 - - 7,161 assets

Total 165,337 78,630 13,252 257,219 Total

*) Disajikan kembali (Catatan 45) As restated (Note 45) *)

d. Risiko likuiditas d. Liquidity risk

Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat posisi arus kas Grup menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek.

Liquidity risk is defined as a risk when the cash flow position of the Group indicates that the short-term revenue is not enough to cover the short-term expenditure.

Kebutuhan likuiditas Grup secara historis timbul dari kebutuhan untuk membiayai investasi dan pengeluaran barang modal terkait dengan program perluasan bisnis besi baja.

The Group’s liquidity requirements have historically arisen from the need to finance investments and capital expenditures related to the expansion of the steel business.

Bisnis besi baja Grup membutuhkan modal kerja yang substansial untuk membangun dan memperluas fasilitas produksi dan untuk mendanai operasional. Meskipun Grup memiliki fasilitas produksi yang substansial, Grup berharap untuk menambah pengeluaran barang modal terutama berfokus pada revitalisasi dan ekspansi fasilitas produksi untuk meningkatkan kapasitas produksi, menurunkan biaya produksi, meningkatkan margin laba dan menciptakan keseimbangan antara kapasitas produksi fasilitas hulu dan hilir.

The Group’s steel business requires substantial capital to construct and expand production facilities and to fund operations.

Although the Group has substantial existing production facilities, the Group expects to incur additional capital expenditures primarily focusing on revitalisation and production facilities expansion to increase the production capacity, reduce production costs, increase the profit margin and create a balance between upstream and downstream production facilities.

Sumber utama likuiditas Grup adalah kas dan setara kas yang didapatkan dari kegiatan usaha dan fasilitas kredit. Dalam mengelola risiko likuiditas, Grup memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasi Grup dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Grup juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang jangka panjangnya dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit. Kegiatan ini meliputi pinjaman bank dan penerbitan ekuitas pasar modal.

The Group’s principal sources of liquidity are cash and cash equivalents generated from its operations and credit lines. In managing the liquidity risk, the Group monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. The Group also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including its long-term loan maturity profiles and continuously assesses conditions in the financial markets to maintain flexibility in funding by keeping committed credit facilities available. These activities may include bank loans and equity market issues.

36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)

d. Risiko likuiditas (lanjutan) d. Liquidity risk (continued) Jumlah yang diungkapkan dalam tabel ini

adalah nilai arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto termasuk estimasi pembayaran bunga:

The amounts disclosed in the following table represent contractual undiscounted cash flows including estimated interest payments:

Dibawah Lebih dari

1 tahun/ 5 tahun/

Below 1-2 tahun/ 2-5 tahun/ Over

1 year 1-2 years 2-5 years 5 years Total

31 Desember 2019 December 31, 2019

Pinjaman jangka pendek 171,493 - - - 171,493 Short-term loans

Utang usaha 232,086 - - - 232,086 Trade payables

Utang lain-lain 26,796 - - - 26,796 Other payables

Beban akrual 67,277 - - - 67,277 Accrued expenses

Liabilitas derivatif 166,993 - - - 166,993 Derivative liability

Pinjaman jangka panjang 1,865,785 54,120 146,016 148,543 2,214,464 Long-term loans

Liabilitas jangka panjang

lain-lain 24,375 725 623 6,463 32,186 Other long-term liabilities

Total 2,554,805 54,845 146,639 155,006 2,911,295 Total

31 Desember 2018* December 31, 2018*

Pinjaman jangka pendek 1,148,787 - 1,148,787 Short-term loans

Utang usaha 221,537 - - - 221,537 Trade payables

Utang lain-lain 26,610 - - - 26,610 Other payables

Beban akrual 73,211 - - - 73,211 Accrued expenses

Liabilitas derivatif 147,386 - - - 147,386 Derivative liability

Pinjaman jangka panjang 188,986 573,310 277,079 106,317 1,145,692 Long-term loans

Liabilitas jangka panjang

lain-lain 341 3,753 603 4,508 9,205 Other long-term liabilities

Total 1,806,858 577,063 277,682 110,825 2,772,428 Total

*) Disajikan kembali (Catatan 45) As restated (Note 45) *)

e. Risiko harga e. Price risk

Grup terkena dampak risiko harga yang diakibatkan oleh pembelian bahan baku utama baja impor. Harga bahan baku tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain permintaan, kapasitas produksi di seluruh dunia dan nilai tukar. Dampak harga tersebut terutama timbul dari pembelian bijih besi dan slab impor di mana margin laba atas penjualan baja dapat terpengaruh jika harga bijih besi dan slab impor (yang merupakan bahan baku utama yang digunakan untuk memproduksi produk baja) meningkat dan Grup tidak dapat mengalihkan kenaikan harga tersebut kepada pelanggannya. Selain itu, Grup juga terkena dampak dari fluktuasi harga jual produk baja.

The Group is exposed to price risk due to the purchase of main imported raw materials of steel. The prices of raw materials are affected by several factors such as level of demand, global production capacity and foreign exchange rates. Such exposure mainly arises from purchases of iron ore and import slab where the profit margin on sale of finished steel products may be affected if the prices of iron ore and import slab (which are the main raw materials used to produce steel products) increase and the Group is unable to pass such cost increases to its customers. In addition, the Group is also exposed to fluctuations in the selling prices of its finished steel products.

Kebijakan Perusahaan untuk meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi harga baja adalah antara lain dengan memasukkan kondisi-kondisi tertentu dimana Grup yang dapat menegosiasikan harga sehingga dapat memberikan margin yang memadai dengan pelanggan, dan mengalihkan kenaikan harga kepada pelanggannya.

The Company’s policy is to minimise the risks arising from the fluctuations in the steel prices by, among others, including certain conditions which the Group can negotiate the prices that give a better margin to its customers, and passing on the price increases to its customers.

36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

ESTIMASI NILAI WAJAR FAIR VALUE ESTIMATION

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.

The fair value of financial assets and liabilities is estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.

Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.

The fair value is the amount for which an asset could be exchanged or a liability settled between knowledgeable and willing parties in an arm’s length transaction.

PSAK No. 68, “Pengukuran nilai wajar”, mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hierarki nilai wajar sebagai berikut:

SFAS No. 68, “Fair value measurement”, requires disclosure of fair value measurements through the following fair value measurement hierarchy:

 Harga dikutip (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1);

 Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1);

 Input selain harga yang dikutip dari pasar yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya turunan dari harga) (Tingkat 2); dan

 Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices) (Level 2); and

 Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (informasi yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).

 Inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (that is, unobservable inputs) (Level 3).

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai wajarnya sebagai berikut:

As at December 31, 2019 and 2018, the carrying amounts of financial assets and liabilities approximate their fair value as follows:

1. Kas dan setara kas, kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan piutang lain-lain merupakan aset keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan, sehingga nilai tercatat aset keuangan tersebut kurang lebih telah mencerminkan nilai wajarnya.

1. Cash and cash equivalents, restricted cash and time deposits, trade receivables and other receivables are due within 12 months, thus the carrying values of the financial assets approximate their fair values.

2. Utang usaha, utang lain-lain, beban akrual dan pinjaman jangka pendek merupakan liabilitas jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut kurang lebih telah mencerminkan nilai wajarnya.

2. Trade payables, other payables, accrued expenses and short-term loans are due within 12 months, thus the carrying values of the financial liabilities approximate their fair values.

36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

ESTIMASI NILAI WAJAR (lanjutan) FAIR VALUE ESTIMATION (continued) 3. Pinjaman jangka panjang merupakan pinjaman

yang memiliki suku bunga variabel sehingga nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut telah mendekati nilai wajar. Sedangkan pinjaman jangka panjang yang memiliki suku bunga tetap, nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut berkisar menunjukkan nilai wajarnya berdasarkan tingkat bunga pasar pada saat tanggal pengakuan awal.

3. Long-term loans are liabilities with floating interest rates where carrying values of the financial liabilities approximate their fair values. While for long-term loans with fixed interest rates were carrying values of the financial liabilities approximate their fair value based on market rates on initial recognition date.

4. Piutang jangka panjang, aset tidak lancar lain-lain dan liabilitas jangka panjang lain-lain-lain-lain, termasuk bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun.

4. Long-term receivables, other non-current assets and other long-term liabilities, including their current maturities.

Aset dan liabilitas jangka panjang yang tidak dikenakan bunga disajikan pada nilai kini dari estimasi penerimaan atau pembayaran kas di masa mendatang dengan menggunakan bunga pasar yang tersedia untuk instrumen yang kurang lebih sejenis.

Long-term assets and liabilities which bear no interest are presented at the net present value of the estimated future cash receipts or payments using market interest rate available for debt with approximately similar characteristics.

Aset dan liabilitas derivatif Derivative asset and liability Nilai aset/(liabilitas) derivatif yang tidak

diperdagangkan pada pasar aktif ditentukan dengan teknik valuasi, metode-metode dan asumsi-asumsi yang terutama berdasarkan pada kondisi pasar yang ada pada akhir tiap tahun pelaporan.

The fair value of a derivative asset/(liability) which is not traded in an active market is determined by using valuation techniques, methods, assumptions that are mainly based on market conditions existing at the end of each reporting year.

Tanah Land

Nilai wajar tanah ditentukan dengan menggunakan metode perbandingan harga pasar. Hal ini berarti penilaian yang dilakukan oleh penilai didasarkan pada harga pasar aktif, yang disesuaikan secara signifikan untuk perbedaan pada sifat, lokasi dan kondisi dari tanah yang dinilai (Catatan 13 dan 14).

The fair value of land was determined by using the market comparable method. This means that valuations performed by the valuer are based on active market prices, significantly adjusted for the difference in the nature, location or condition of the specific land (Notes 13 and 14).

Hierarki nilai wajar Fair value hierarchy

Aset dan liabilitas keuangan diklasifikasikan secara keseluruhan berdasarkan tingkat terendah dari masukan (input) yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar. Penilaian dampak signifikan dari suatu input tertentu terhadap pengukuran nilai wajar membutuhkan pertimbangan dan dapat mempengaruhi penilaian dari aset dan liabilitas yang diukur dan penempatannya dalam hierarki nilai wajar.

Financial assets and liabilities are classified in their entirety based on the lowest level of input that is significant to the fair value measurements.

The assessment of the significance of a particular input to the fair value measurements requires judgement, and may affect the valuation of the assets and liabilities being measured and their placement within the fair value hierarchy.

36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

OBJECTIVES AND POLICIES (continued) ESTIMASI NILAI WAJAR (lanjutan) FAIR VALUE ESTIMATION (continued) Hierarki nilai wajar (lanjutan) Fair value hierarchy (continued)

Bukti terbaik dari nilai wajar adalah harga yang dikuotasikan dalam sebuah pasar yang aktif. Jika pasar untuk sebuah instrumen keuangan tidak aktif, entitas menetapkan nilai wajar dengan menggunakan metode penilaian. Tujuan dari penggunaan metode penilaian adalah untuk menetapkan harga transaksi yang terbentuk pada tanggal pengukuran dalam sebuah transaksi pertukaran yang wajar dengan pertimbangan bisnis normal.

The best evidence of fair value is quoted prices in an active market. If the market for a financial instrument is not active, an entity establishes fair value by using a valuation technique. The objective of using a valuation technique is to establish what the transaction price would have been on the measurement date in an arm’s length exchange motivated by normal business considerations.

Metode penilaian termasuk penggunaan harga dalam transaksi pasar yang wajar terakhir antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan, jika tersedia, referensi kepada nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, dan analisa arus kas yang didiskontokan.

Valuation techniques include using recent arm's length market transactions between knowledgeable, willing parties, if available, with reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, and the discounted cash flow analysis.

Hierarki nilai wajar Grup pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

The Group’s fair value hierarchy as at December 31, 2019 and 2018 is as follows:

2019

Total Level 1 Level 2 Level 3

Aset lancar Current assets

Aset derivatif (Catatan 10) 6,483 - - 6,483 Derivative assets (Note 10)

Aset tidak lancar Non-current assets

Revaluasi tanah (Catatan 13) 1,400,033 - 1,400,033 - Revaluation of land (Note 13)

Liabilitas jangka pendek Current liabilities

Liabilitas derivatif (Catatan 20) 166,993 - - 166,993 Derivative liability (Note 20)

Liabilitas jangka panjang Non-current financial liabilities

Pinjaman jangka panjang

(Catatan 24) 1,890,811 - 1,890,811 - Long-term loans (Note 24)

2018*

Total Level 1 Level 2 Level 3

Aset lancar Current assets

Aset derivatif (Catatan 10) 6,483 - - 6,483 Derivative assets (Note 10)

Aset tidak lancar Non-current assets

Revaluasi tanah (Catatan 13) 1,354,997 - 1,354,997 - Revaluation of land (Note 13)

Liabilitas jangka pendek Current liabilities

Liabilitas derivatif (Catatan 20) 147,386 - - 147,386 Derivative liability (Note 20)

Liabilitas jangka panjang Non-current liabilities

Pinjaman jangka panjang

(Catatan 24) 935,070 - 935,070 - Long-term loans (Note 24)

*) Disajikan kembali (Catatan 45) As restated (Note 45) *)

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, tidak

terdapat pengalihan antar level. As at December 31, 2019 and 2018, there were no transfers between the levels.

36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

MANAJEMEN MODAL CAPITAL MANAGEMENT

Grup bertujuan mencapai struktur modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha, di antaranya dengan mempertahankan rasio modal yang sehat dan maksimalisasi nilai pemegang saham.

The Group aim to achieve an optimal capital structure in pursuit of their business objectives, which include maintaining healthy capital ratios and maximising stockholder value.

Grup secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola permodalannya untuk memastikan struktur modal dan pengembalian yang optimal bagi pemegang saham, dengan mempertimbangkan efisiensi penggunaan modal berdasarkan arus kas operasi dan belanja modal, serta mempertimbangkan kebutuhan modal di masa yang akan datang.

The Group actively and regularly reviews and manages its capital to ensure the optimal capital structure and return to the shareholders, taking into consideration the efficiency of capital use based on operating cash flows and capital expenditure and also consideration of future capital needs.

Grup juga berusaha mempertahankan keseimbangan antara tingkat pinjaman dan posisi ekuitas untuk memastikan struktur modal dan pengembalian yang optimal.

The Group also seeks to maintain a balance between the level of borrowing and the equity position in order to ensure the optimal capital structure and return.

Manajemen memantau modal dengan menggunakan beberapa ukuran leverage keuangan seperti rasio ekuitas terhadap utang. Tujuan Grup adalah mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas sebesar maksimum 2 pada tanggal 31 Desember 2019 berdasarkan rasio yang diatur dalam Perjanjian Restrukturisasi Pinjaman. Pada tanggal 31 Desember 2019, Grup tidak memenuhi rasio keuangan (Catatan 24).

Management monitors capital using several financial leverage measurements such as debt to equity ratio. The Group’s objective is to maintain their debt to equity ratio at a maximum of 2 as at December 31, 2019 based on the requirements under the Restructuring Loan Agreement. As at December 31, 2019, the Group has not complied with certain financial ratios (Note 24).

Pada tanggal 31 Desember 2019, akun-akun Grup yang membentuk rasio utang terhadap ekuitas adalah sebagai berikut:

As at December 31, 2019, the Group’s debt to equity ratio is as follows:

2019

Total liabilitas jangka pendek 2,493,429 Total current liabilities

Total liabilitas jangka panjang 437,286 Total non-current liabilities

Total liabilitas 2,930,715 Total liabilities

Total ekuitas 356,008 Total equity

Rasio liabilitas terhadap ekuitas 8.23 Debt to equity ratio

36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES

AND POLICIES (continued) SALING HAPUS ASET DAN LIABILITAS

KEUANGAN OFFSETTING FINANCIAL ASSETS AND

LIABILITIES Grup juga telah menandatangani perjanjian yang

tidak memenuhi kriteria untuk saling hapus aset dan liabilitas keuangan yang tunduk pada pengaturan penyelesaian secara neto tetapi masih memungkinkan penyelesaian secara neto untuk jumlah yang terkait dalam keadaan tertentu, misalnya dalam kejadian lalai termasuk kegagalan dari satu pihak untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo; kegagalan dari satu pihak untuk melakukan kewajiban yang disyaratkan dalam perjanjian setelah pemberitahuan kegagalan diberikan kepada pihak yang bersangkutan; atau kebangkrutan.

The Group has also entered into arrangements that do not meet the criteria for offsetting financial assets and liabilities subject to netting arrangements but still allow net settlement of the related amounts in certain circumstances such as in the event of default includes failure by a party to make payment when due; failure by a party to perform any obligation required by the agreement after notice of such failure is given to the party; or bankruptcy.

Tabel berikut menyajikan instrumen keuangan yang diakui yang saling hapus, atau tunduk pada pengaturan induk penyelesaian secara neto dan perjanjian serupa lainnya tetapi tidak disaling hapus pada tanggal 31 Desember 2019. Kolom ‘jumlah neto’ menunjukkan dampak pada laporan posisi keuangan konsolidasian Grup jika semua hak saling hapus dilaksanakan.

The following table presents the recognised financial instruments that are offset, or subject to enforceable master netting arrangements and other similar agreements but not offset, as at December 31, 2019. The column ‘net amounts’

shows the impact on the Group’s consolidated statement of financial position if all set-off rights were exercised.

Jumlah yang disajikan Jumlah terkait dalam laporan posisi dengan pengaturan keuangan konsolidasian/ induk/

Amounts presented in Amounts subject to

the consolidated of master netting Jumlah neto/

financial position arrangements Net amounts

Aset keuangan Financial assets

Kas dan deposito berjangka

yang dibatasi Restricted cash and

penggunaannya 73,150 (66,265) 6,885 time deposits

Piutang usaha 201,843 (144,788) 57,055 Trade receivables

Total 274,993 (211,053) 63,940 Total

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Pinjaman jangka panjang 1,890,811 (211,053) 1,679,758 Long-term loans

37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN 37. SIGNIFICANT COMMITMENTS AND