• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskriptif Wilayah Penelitian

4.1.3 Kebijaksanaan Pembangunan Kabupaten Simalungun

Arahan umum Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Simalungun tahun 2005 - 2025 bidang pendidikan dan sektor pertanian dirangkum dalam beberapa poin penting sebagai berikut :

1. Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM)

Pembangunan Sumber Daya Manusia meliputi peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan, mengembangkan sistem jaminan sosial pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu, serta memfasilitasi pengembangan lembaga pendidikan dan kesehatan oleh masyarakat dan swasta.

2. Pemerataan Kesempatan Memperoleh Pendidikan

Dalam rangka pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dilakukan dengan upaya peningkatan akses dan pemerataan pelayanan pendidikan yang bermutu dan terjangkau dengan memperhatikan penduduk miskin, melalui peningkatan pelayanan pendidikan prasekolah atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam rangka peningkatan tumbuh kembangnya anak dan meningkatkan kesiapan anak untuk mengikuti pendidikan sekolah, pelaksanaan program wajib belajar pendidikan 12 tahun sebagai keberlanjutan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, dan peningkatan pelayanan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi, serta pemenuhan kebutuhan dan perbaikan tingkat kewirausahaan orang dewasa, melalui penyediaan pelayanan yang merata dan berkeadilan terhadap pendidikan berkelanjutan, yang didukung oleh penyediaan informasi pendidikan yang akurat dan tepat waktu, serta pemantapan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pendidikan untuk semua lapisan masyarakat dan sepanjang hayat (education for all and long life).

3. Penguatan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Penguatan sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu hal penting untuk meningkatkan pemerataan kesempatan pendidikan dan peningkatan kualitas pendidikan. Dalam rangka penguatan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan dengan pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan, pengadaan mobiler sekolah, pengadaan buku paket sekolah, pengadaan perpustakaan dan laboratorium sekolah. Penguatan sarana dan prasarana pendidikan perlu melibatkan peranserta semua stakeholder pembangunan pendidikan Kabupaten Simalungun meliputi Pemerintah, Pemerintah Kota, Komite Sekolah, alumni, dan swasta.

4. Perbaikan Sistem Pendidikan Baik Secara Manajerial Maupun Teknis Profesional

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini sangat dibutuhkan peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan dan pelatihan yang mampu merespon kebutuhan pembangunan daerah sebagai dasar pembangunan nasional sehingga memiliki daya saing tinggi, melalui pengembangan kurikulum pendidikan yang dapat melayani keberagaman peserta didik, jenis dan jalur pendidikan, serta kebutuhan pasar tenaga kerja dan pembangunan wilayah, peningkatan satuan biaya pendidikan baik dari Pemerintah, Pemerintah Kabupaten Simalungun, Komite Sekolah, swasta dan masyarakat, peningkatan kualitas dan profesionalisme pendidik dan tenaga

kependidikan lainnya, peningkatan penelitian dan penyebarluasan hasil penelitian serta pelaksanaan pengabdian pada masyarakat.

5. Pemantapan Sektor Pertanian Melalui Pemberdayaan Petani Lokal

Terciptanya iklim yang kondusif untuk memacu pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan sektor agribisnis yang didukung pemberdayaan petani, bermakna sumber daya-sumber daya lokal dalam sektor agribisnis (meliputi pertanian, kehutanan, perkebunan, peternakan), diolah dan ditingkatkan menjadi unggulan daerah dengan prioritas ada pada berdayanya petani lokal. Pemberdayaan itu sendiri dapat dilakukan melalui penguatan institusi pertanian yang didalamnya terlibat berbagai komponen masyarakat baik dari kalangan akademisi, praktisi, dunia usaha, organisasi profesi, birokrasi maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

A. Visi Kabupaten Simalungun Tahun 2005 - 2025

Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah. Visi Kabupaten Simalungun adalah menjadi "Kabupaten yang

makmur, mandiri dan sejahtera berlandaskan Habonaron do Bona".

Adapun makna dari visi tersebut adalah sebagai berikut :

1) Menjadi Kabupaten yang makmur, yaitu Kabupaten yang mampu mengolah dan mengelola semua sumber daya yang dimiliki oleh daerah seoptimal mungkin dengan cara-cara yang efektif dan efisien demi kemakmuran masyarakatnya.

2) Menjadi Kabupaten yang mandiri, yaitu Kabupaten yang berkemampuan untuk melaksanakan pembangunan secara berkelanjutan dengan mengembangkan nilai, ide dan pemikiran-pemikiran yang berwawasan jauh ke depan berdasarkan potensi sumber daya dan prakarsa yang dimiliki daerah.

3) Menjadi Kabupaten yang sejahtera, yaitu Kabupaten dengan masyarakatnya yang mampu memenuhi kebutuhan material dan spiritual serta memiliki standar kualitas hidup yang baik.

4) Menjadi Kabupaten Simalungun yang berlandaskan Habonaron do Bona, yaitu yaitu Kabupaten dengan masyarakatnya menempatkan kebenaran di seluruh norma kehidupannya serta mampu menerapkan perilaku yang sesuai dengan adat istiadat, nilai-nilai, dan falsafah hidup yang dijunjung di Simalungun serta agama yang dianut oleh masing-masing pemeluknya.

B. Misi Kabupaten Simalungun Tahun 2005 - 2025

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Adapun misi yang berkenaan dengan bidang pendidikan dan pertanian Kabupaten Simalungun adalah sebagai berikut :

1) Mendorong terciptanya peningkatan kualitas hidup sumber daya manusia (SDM) melalui pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam hal pendidikan yang bermutu, efektif dan efisien, kesehatan, perumahan dan tersedianya lapangan kerja.

2) Mengikutsertakan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan yang didukung oleh peraturan daerah.

3) Mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan lembaga Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan usaha ekonomi pertanian untuk menjamin ketahanan ekonomi rakyat.

4) Mendorong terciptanya iklim yang kondusif untuk memacu pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan sektor agribisnis yang didukung pemberdayaan petani, pariwisata dan industri.

5) Melakukan pengembangan daerah terisolir sebagai upaya pemerataan pembangunan.

Penjelasan yang terkandung dalam misi tersebut adalah sebagai berikut : 1) Mendorong terciptanya peningkatan kualitas hidup sumber daya manusia (SDM)

melalui pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam hal pendidikan, kesehatan, perumahan dan tersedianya lapangan kerja, mengandung makna :

a. Peningkatan daya saing sumber daya manusia melalui pendidikan formal maupun non-formal sehingga nantinya dapat mencari peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang layak untuk mmeperbaiki kualitas hidup.

b. Terbukanya akses yang luas kepada semua golongan masyarakat terhadap fasilitas kesehatan terutama bagi golongan masyarakat kurang mampu.

c. Pemenuhan kebutuhan masyarakat akan papan (perumahan) yang layak huni dengan harga yang terjangkau.

d. Meningkatkan kualitas fasilitas dan pelayanan penanaman modal bagi investor sebagai upaya penanggulangan pengangguran sekaligus pengentasan kemiskinan.

2) Mengikutsertakan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan yang didukung oleh peraturan daerah, mengandung makna adanya upaya untuk melibatkan berbagai komponen masyarakat baik dari kalangan akademisi, praktisi, dunia usaha, organisasi profesi, birokrasi maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam menggali ide, inisiatif dan prakarsa program-program pembangunan maupun dalam memecahkan permasalahan yang dijumpai.

3) Mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan lembaga Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan usaha ekonomi pertanian untuk menjamin ketahanan ekonomi rakyat, mengandung makna bahwa Pemerintah Kabupaten Simalungun akan memberdayakan usaha-usaha mikro, kecil dan menengah yang ada di bawah lembaga koperasi yang sudah ada dan memfasilitasi kerjasama dengan pengusaha besar dari dalam maupun luar daerah dalam hal permodalan, produksi, pemasaran maupun manajemen.

4) Mendorong terciptanya iklim yang kondusif untuk memacu pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan sektor agribisnis yang didukung pemberdayaan

petani, pariwisata dan industri, bermakna sumber daya-sumber daya lokal dalam sektor agribisnis (meliputi pertanian, perkebunan, peternakan), pariwisata dan industri diolah dan ditingkatkan menjadi unggulan daerah dengan prioritas ada pada berdayanya petani lokal. Demikian pula dijalin kerjasama dengan pihak-pihak yang dapat mendatangkan investor dan wisatawan untuk memanfaatkan potensi yang sudah ada.

5) Melakukan pengembangan daerah terisolir sebagai upaya pemerataan pembangunan, mengandung makna upaya yang dilakukan aparat daerah untuk menciptakan keserasian dan keselarasan pemanfaatan ruang, mempercepat laju perkembangan daerah, penanganan disparitas pengembangan wilayah, upaya perluasan kesempatan kerja, pendorong laju pemerataan pertumbuhan ekonomi lokal, sekaligus sebagai penahan laju penumpukan penduduk pada pusat kota.