• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 SDM Pertanian Sebagai Modal Manusia Dalam Mencapai Bonus

Modal manusia melalui peningkatan kualitas SDM pertanian merupakan salah satu mekanisme ataupun faktor untuk mewujudkan bonus demografi di Kabupaten Simalungun. Mengingat potensi wilayah pertanian dan struktur demografi Kabupaten Simalungun dimana hampir 60.05% penduduk berasal dari Rumah Tangga (RT) Pertanian, dan potensi jumlah penduduk usia sekolah (khususnya pada rentang umur 10-14 tahun) yang besar dari tahun ke tahun (Tabel 7) menunjukkan bahwa sudah selayaknya pengembangan SMK pertanian negeri menjadi salah satu bentuk perencanaan pendidikan berbasis potensi wilayah yang perlu dikembangkan di daerah Kabupaten Simalungun.

Pengembangan SMK pertanian negeri ini sangat berkaitan dengan program pendidikan nasional yaitu program wajib belajar (wajar) 12 tahun, program pengembangan SMK dengan rasio yang lebih besar dibanding SMA oleh karena SMK dipandang sebagai salah satu bentuk pendidikan yang kompeten dalam membentuk keahlian siswa dan program pendidikan gratis bagi masyarakat yang kurang mampu yang pada saat ini sangat gencar dicanangkan. Kesadaran pemerintah dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas melalui program-program pendidikan semakin hari semakin penting digalakkan terutama bagi generasi muda yang pada akhirnya akan menggantikan posisi generasi tua di kemudian hari.

Strategi pengembangan SMK pertanian negeri ini haruslah dimulai dalam lingkungan masyarakat yang dominan berasal dari rumah tangga pertanian. Oleh karena berdasarkan hasil analisa yang dilakukan terhadap 145 siswa sekolah (yang berasal dari SMP Negeri dan SMK Pertanian di Kecamatan Raya) menunjukkan adanya hubungan antara latar belakang keluarga yang dalam hal ini pekerjaan orangtua sangat besar mempengaruhi minat siswa dalam memilih program studi pertanian.

Latar belakang keluarga yang berasal dari keluarga petani inilah yang menjadi salah satu penarik utama siswa di Kecamatan Raya dalam memilih sekolah SMK pertanian. Kemungkinan pengaruh yang terjadi ini adalah kebiasaan siswa yang telah mengenal pertanian sedari kecil melalui aktifitas yang dilakukan oleh orangtuanya sehingga menanamkan jiwa, minat dan bakat siswa dalam bidang pertanian dan hal ini terwujud dalam bentuk keinginan dan minat siswa untuk menekuninya dengan serius di bangku sekolah.

Pemerintah Kabupaten Simalungun setidaknya menyadari bahwa potensi wilayah pertanian yang dimiliki haruslah dikelola dan ditangani oleh SDM pertanian yang berkualitas. Mengingat bahwa salah satu peta kekuatan wilayah yang ingin menjadikan Simalungun menjadi basis pertanian dan telah menjadi salah satu daerah penghasil padi terbesar di Provinsi Sumatera Utara. Oleh sebab itu, pengembangan SMK pertanian hendaklah menjadi fokus utama dalam pembangunan SDM pertanian di Kabupaten Simalungun.

Pengembangan SMK pertanian ini sangat potensial untuk dilakukan mengingat bahwa kesadaran Pemerintah Kabupaten Simalungun melalui kebijakan dan arahan pembangunan jangka panjang di sektor pertanian dan bidang pendidikan, yaitu : 1) pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia), 2) pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, 3) penguatan sarana dan prasarana pendidikan, 4) perbaikan sistem pendidikan baik secara manajerial maupun teknis profesional, dan 5) pemantapan sektor pertanian melalui pemberdayaan petani lokal, dimana salah satunya adalah bertujuan untuk memajukan daerah Kabupaten Simalungun sebagai basis pertanian terutama pengembangan agrobisnis pertanian selama kurun waktu yang cukup panjang, sangat membutuhkan SDM pertanian yang berkualitas.

Berkembangnya SMK pertanian negeri ini haruslah sejalan dengan program pendidikan bermutu, program pendidikan wajib belajar 12 tahun dan program pendidikan gratis bagi masyarakat yang kurang mampu (mengingat kondisi saat penelitian ini dilakukan, siswa yang bersekolah di SMK pertanian negeri pada umumnya atau dominan berasal dari keluarga petani dan identik dengan keluarga tidak mampu/keluarga miskin). Jika hal tersebut terjadi, maka besar kemungkinan Kabupaten Simalungun dapat mencapai keberhasilan dalam membentuk SDM pertanian yang berkualitas di masa yang akan datang.

Selain itu, pengembangan SMK pertanian dalam rangka mencapai bonus demografi di Kabupaten Simalungun membutuhkan langkah maju seperti :

a) adanya pengakuan Pemerintah Kabupaten Simalungun terhadap pentingnya pendidikan kejuruan pertanian bagi peningkatan kualitas SDM pertanian,

b) perlunya kebijakan Pemerintah Kabupaten Simalungun dalam mendirikan lembaga atau institusi pendidikan kejuruan pertanian dengan sertifikasi yang independen, c) perlunya kebijakan pengembangan standar pendidikan kejuruan pertanian yang

berkualitas,

d) perlunya lembaga pendidikan kejuruan yang mulai mengadopsi standar-standar lapangan kerja bidang pertanian melalui kurikulum berbasis kompetensi dan potensi wilayah,

e) perlunya kebijakan yang mengatur keseimbangan antara struktur jenis keahlian dan jumlah tenaga kerja lulusan SMK pertanian yang dibutuhkan dengan struktur yang disediakan,

f) perlunya ditetapkan standar guru kejuruan pertanian dalam skala nasional maupun internasional,

g) perlunya kebijakan pelatihan guru/instruktur kejuruan pertanian serta ketrampilan yang modern dan sesuai dengan perkembangan IPTEK di bidang pertanian, h) perlunya kebijakan untuk memodernisasi pendidikan kejuruan pertanian,

i) perlunya peningkatan koordinasi antara Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian dan Dinas Tenaga Kerja dalam penanganan pendidikan/pelatihan kejuruan pertanian, j) perlunya koordinasi antara Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP)

k) perlunya koordinasi antara pendidikan dalam sekolah dengan pendidikan luar sekolah dalam penanganan pendidikan kejuruan pertanian di Kabupaten Simalungun.

Secara demografis menunjukkan bahwa apabila perhatian terhadap masalah kependudukan yang menyangkut pendidikan, kesehatan dan pembangunan yang memberi arti kepada kehidupan penduduk dan masyarakat petani di pedesaan menjadi fokus pembangunan jangka panjang, besar kemungkinan Kabupaten Simalungun juga akan memperoleh bonus demografi yang bermakna.

Dengan demikian pencapaian bonus demografi yang diperkirakan terjadi pada tahun 2025-2030 ataupun tahun-tahun setelah itu di Kabupaten Simalungun dapat terlaksana oleh karena banyaknya angkatan kerja pertanian yang berpendidikan sesuai dengan bidang keahliannya, mampu memajukan sektor pertanian dan menjadikan daerah Kabupaten Simalungun sebagai basis pertanian. Dengan kualitas SDM pertanian yang dimiliki Kabupaten Simalungun, sangat besar kemungkinan taraf hidup petani juga mengalami peningkatan. Hal ini juga berarti akan menaikkan tingkat pendidikan petani yang selama ini dianggap sebagai orang-orang yang berada di level pendidikan menengah ke bawah (SLTP-SD/tidak tamat) menjadi level pendidikan menengah ke atas (SLTP-SLTA). Oleh karena itu, hendaknya pembangunan pertanian dimulai dari pembangunan SDM pertanian yang ada dan sejalan dengan pembangunan pendidikan kejuruan pertanian di Kabupaten