• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebutuhan Manusia dan Alat Pemenuhannya

BAB VI KEGIATAN PELAKU EKONOMI DI MASYARAKAT

B. Kebutuhan Manusia dan Alat Pemenuhannya

101

Bab VI Kegiatan Pelaku Ekonomi di Masyarakat

a) Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang benar-benar harus dipenuhi oleh manusia untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Contoh kebutuhan primer, yaitu kebutuhan akan makanan, minuman, tempat tinggal, dan pakaian.

b) Kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi. Contoh kebutuhan sekunder, yaitu barang-barang elektronik.

c) Kebutuhan tersier merupakan kebutuhan yang pemenuhannya dilakukan setelah kebutuhan primer dan sekunder dipenuhi. Contoh kebutuhan tersier, yaitu kebutuhan akan barang-barang mewah, seperti mobil mewah dan perhiasan yang mahal.

2. Kebutuhan Berdasarkan Waktu Pemenuhannya

Berdasarkan waktu pemenuhannya, kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan sekarang dan kebutuhan masa datang.

a) Kebutuhan sekarang merupakan kebutuhan yang harus segera dipenuhi dan tidak dapat ditunda. Contohnya, minum bagi orang yang haus dan makan bagi orang yang lapar.

b) Kebutuhan masa datang merupakan kebutuhan yang pemenuhannya dilakukan pada masa yang akan datang. Contohnya, kabutuhan tempat tinggal sendiri untuk anak remaja.

3. Kebutuhan Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan sifatnya, kebutuhan manusia dibedakan menjadi kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.

a) Kebutuhan jasmani merupakan kebutuhan yang bersifat fisik dan materi. Contohnya, kebutuhan akan makanan, minum, dan olahraga.

b) Kebutuhan rohani merupakan kebutuhan yang erat hubungannya dengan rohani dan hanya dapat dirasakan oleh jiwa manusia. Contohnya, kebutuhan akan keagamaan, rekreasi, pendidikan, dan hiburan.

Apabila kita perhatikan lebih jauh, setiap orang memiliki tingkat kebutuhan yang berbeda-beda, perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut.

1. Keadaan Ekonomi

Keadaan ekonomi seseorang sangat memengaruhi kebutuhannya. Semakin tinggi tingkat ekonomi seseorang maka tingkat kebutuhannya akan semakin banyak. Sebaliknya, semakin rendah tingkat ekonomi seseorang maka kebutuhannya pun cenderung sedikit. Contohnya, orang dengan golongan ekonomi lemah pemenuhan kebutuhannya akan lebih terfokus pada kebutuhan yang sifatnya primer seperti kebutuhan akan makanan. Sebaliknya, orang yang tingkat ekonominya sudah tinggi maka fokus kebutuhannya biasanya sudah

bukan kebutuhan primer lagi, tetapi mereka sudah terfokus pada kebutuhan yang sifatnya tersier seperti perhiasan atau barang mewah lainnya.

2. Lingkungan Sosial Budaya

Lingkungan sosial budaya akan sangat berpengaruh terhadap kebutuhan seseorang. Dalam suatu masyarakat tertentu, semakin tinggi status sosial seseorang maka akan semakin banyak kebutuhannya. Perbedaan budaya juga akan berpengaruh terhadap kebutuhan seseorang. Contohnya, bagi masyarakat perkotaan yang sibuk dengan profesinya, layanan usaha bidang laundry sudah menjadi kebutuhan tersendiri, terlebih bagi mereka yang sibuk dengan pekerjaannya dan tidak memiliki pembantu di rumahnya. Hal tersebut akan berbeda dengan masyarakat di pedesaan.

3. Keadaan Fisik

Kedaan fisik akan berpengaruh terhadap tingkat kebutuhan seseorang. Perbedaan fisik dan jenis kelamin akan menentukan kebutuhan setiap orang. Contohnya, orang yang tubuhnya besar biasanya akan membutuhkan makanan lebih banyak dibandingkan orang yang tubuhnya kurus. Perempuan membutuhkan kosmetik, sedangkan laki-laki tidak.

4. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan akan berpengaruh terhadap kebutuhan seseorang, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang biasanya kebutuhannya pun semakin banyak. Sebaliknya, semakin rendah kebutuhan seseorang maka kebutuhannya pun tidak sebanyak orang dengan tingkat pendidikan yang tinggi. Misalnya, seseorang yang pendidikannya sampai perguruan tinggi maka akan lebih banyak membutuhkan biaya dan alat pendidikan dibandingkan dengan orang yang pendidikannya sampai SMP.

5. Intensitas Kebutuhan

Intensistas (mendesak atau tidak mendesak) kebutuhan akan sangat menentukan jumlah kebutuhan seseorang. Semakin mendesak kebutuhan maka biasanya tingkat kebutuhan akan semakin meningkat. Sebaliknya, semakin tidak mendesak kebutuhan maka tingkat kebutuhan akan semakin menurun. Contohnya, pada musim hujan orang membutuhkan payung, sehingga permintaan terhadap payung akan meningkat.

6. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek)

Kemajuan Iptek akan sangat memengaruhi kebutuhan seseorang. Seperti berkembangnya teknologi di bidang ponsel (telepon seluler) mendorong seseorang mengalokasikan sebagian dari pendapatannya untuk mendapatkan ponsel dalam rangka lebih melancarkan komunikasi dengan sahabat atau rekan kerjanya. Terlebih bagi mereka

103

Bab VI Kegiatan Pelaku Ekonomi di Masyarakat

yang tinggal di perkotaan atau yang memiliki intensitas kesibukan yang tinggi, biasanya intensitas kebutuhan akan hasil teknologi semakin tinggi pula.

7. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan yang ditetapkan pemerintah dapat memengaruhi kebutuhan seseorang terhadap suatu barang. Contohnya, ketika harga beras tinggi dan pemerintah menetapkan adanya operasi pasar besar murah, maka hal tersebut dapat mendorong seseorang untuk berbelanja lebih banyak beras.

Kebutuhan manusia jumlahnya sangat tidak terbatas dan beraneka ragam jenisnya. Oleh karena itu, alat pemuas kebutuhan manusia pun beraneka ragam jenisnya. Adapun alat pemuas kebutuhan manusia ini dapat berupa barang dan jasa. Barang merupakan alat pemuas kebutuhan manusia yang berbentuk benda berwujud, sedangkan jasa merupakan alat pemuas kebutuhan manusia yang tidak berwujud namun dapat dirasakan manfaatnya. Barang sebagai salah satu alat pemuas kebutuhan manusia dapat dibedakan berdasarkan cara memperolehnya, sifat hubungannya, tujuan penggunaannya, kegunaannya untuk jaminan kredit, dan berdasarkan tingkat kesiapannya dalam proses produksi.

1. Barang Berdasarkan Cara Memperolehnya

Berdasarkan cara memperolehnya, barang dibedakan menjadi barang ekonomi, dan barang bebas.

a) Barang ekonomi merupakan alat pemuas kebutuhan manusia yang jumlahnya terbatas sehingga untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan. Contohnya, pakaian, alat sekolah, dan sebagainya.

b) Barang bebas merupakan alat kebutuhan manusia yang jumlahnya tidak terbatas. Untuk memperolehnya tidak memerlukan pengorbanan karena jumlahnya banyak jika dibandingkan kebutuhan manusia. Contohnya, udara di alam terbuka dan pasir di padang pasir.

2. Barang Berdasarkan Sifat Hubungannya

Berdasarkan sifat hubungannya dengan barang lain, barang dapat dibedakan menjadi barang subtitusi dan barang komplementer.

a) Barang subtitusi merupakan barang yang penggunaannya dapat saling menggantikan dengan barang lain. Contohnya, tikar dapat menggantikan karpet.

b) Barang komplementer merupakan barang yang pemanfaatannya harus diikuti dengan pemanfaatan barang lain. Contohnya, motor dapat dimanfaatkan jika menggunakan bensin dan balpoin dapat digunakan jika ada tintanya.

3. Barang Berdasarkan Tujuan Penggunaannya

Dilihat berdasarkan tujuan penggunaannya, barang dapat digolongkan menjadi barang konsumsi dan barang produksi.

a) Barang konsumsi adalah barang yang dapat langsung digunakan untuk keperluan konsumsi. Contohnya, nasi, pakaian jadi, dan buah-buahan.

b) Barang produksi merupakan barang yang memerlukan proses produksi sebelum dapat digunakan. Contohnya, kayu dan benang.

4. Barang Berdasarkan Kegunaannya untuk Jaminan Kredit

Dilihat berdasarkan kegunaannya untuk jaminan kredit, barang digolongkan menjadi barang bergerak dan barang tidak bergerak.

a) Barang bergerak merupakan barang yang dapat digunakan untuk mendapatkan kredit dalam jangka pendek. Contohnya, Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB), perhiasan dan sebagainya.

b) Barang tidak bergerak merupakan barang yang dapat dijadikan jaminan untuk mendapatkan kredit dalam jangka panjang. Contohnya rumah, tanah, dan gedung.

5. Barang Berdasarkan Tingkat Kesiapannya dalam Proses Produksi

Berdasarkan tingkat kesiapannya dalam proses produksi, barang dapat digolongkan menjadi barang mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi.

a) Barang mentah adalah barang yang perlu diolah terlebih dahulu agar dapat digunakan. Contohnya, tebu untuk membuat gula, kapas untuk membuat kain, dan sebagainya. b) Barang setengah jadi merupakan barang yang sudah melalui proses produksi, namun untuk menggunakannya diperlukan proses produksi lebih lanjut. Contohnya, kain untuk pakaian, tepung untuk membuat kue, dan sebagainya.

c) Barang jadi merupakan barang yang siap pakai, contohnya baju, sepatu, dan sebagainya.

Seperti telah kamu ketahui, kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan jumlah alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas. Oleh karena itu, diperlukan keterampilan untuk memilih sesuai dengan tingkat kebutuhan dari barang atau jasa yang bersangkutan atau memprioritaskan yang penting dan mendesak untuk dipenuhi. Penentuan skala prioritas dalam memilih kebutuhan sangat diperlukan agar kebutuhan yang sifatnya mendasar dan dapat menimbulkan masalah apabila tidak terpenuhi tidak terkalahkan oleh kebutuhan yang dapat ditunda.

Adanya keterbatasan sumber daya pemuas kebutuhan manusia mendorong manusia untuk melakukan berbagai pilihan dari segala sesuatu yang tersedia dan dapat dipilih. Pilihan

C. PENENTUAN SKALA PRIORITAS