Logical view of system architecture
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.6 Infrastruktur Portal Pemerintahan .1 Infrastruktur Portal Pemerintahan
4.6.2 Kebutuhan Portal Pemerintahan
Kebutuhan teknis dari sistem portal pemerintahan sebenarnya sama dengan kebutuhan dari keberadaan sebuah situs Internet. Sebuah portal seperti juga situs memerlukan peralatan-peralatan standar untuk bisa tampil di Internet seperti keberadaan server, sistem database, dan antarmuka pengguna untuk akses (diwakili oleh browser seperti Internet Explorer, Navigator, Opera, atau Firefox).
Perbedaan dari sekedar situs biasa, sebuah portal pemerintahan seharusnya mempunyai sistem back office31 yang akan memproses sebuah permintaan informasi atau layanan yang prosesnya merupakan sebuah kegiatan internal dalam proses administrasi pemerintahan. Proses koneksi dengan sistem back office dapat dilakukan secara langsung atau menggunakan middleware atau service broker.
Sebagai contoh, bila integrasi antara proses internal dan sistem portal tercapai, permintaan informasi mengenai keuangan daerah (yang dalam sistem internal sudah menggunakan sistem administrasi keuangan daerah terkomputerisasi), semestinya dapat ditanggapi dengan memberikan pengunjung hal-hal yang umum sehingga memungkinkan transparansi keuangan. Contoh lain, dalam proses e-procurement -tender pengadaan barang atau jasa secara online-, selain mengetahui kegiatan atau proyek yang diadakan pemerintah daerah, proses penawaran dari sebuah perusahaan pun semestinya dapat diketahui sampai sejauh mana kemajuannya.
Kebutuhan fungsional portal pemerintahan dapat dinyatakan dalam diagram konteks dan DFD serta proses-proses di dalamnya sebagai suatu sistem aliran informasi dan layanan. Gambar 15 memperlihatkan diagram konteks tersebut.
31 Back office adalah operasi internal dalam organisasi yang tidak dapat diakses atau dilihat oleh publik. Dalam konsep ini, front office-nya adalah sistem portal.
PORTAL + E-GOV
Administrator
MASYARAKAT
KANTOR
Gambar 15 Diagram konteks Portal + E-Gov
Bundaran besar di tengah pada gambar di atas menggambarkan sistem Portal dan e-government. Secara umum, sistem portal adalah sistem yang secara definitif (dan juga fisik) berbeda dari sistem e-government karena fungsinya yang dibuat untuk menjawab kebutuhan suatu sistem yang mengintegrasikan akses ke sistem-sistem atau aplikasi e-government yang sudah ada. Tetapi, bila melihat kondisi sistem informasi dan layanan pemerintahan terutama di tingkat daerah otonom terendah (kabupaten/kota) yang belum dapat memperlihatkan terjadinya persebaran informasi dan layanan e-government, maka sistem portal justru menjadi satu kesatuan dengan sistem e-government keseluruhan.
Dalam gambaran yang ditampilkan tampak bahwa pengguna sistem portal dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu: administrator, masyarakat, dan kantor. Administrator bertugas untuk melakukan perawatan terhadap sistem dan menentukan level autentikasi setiap pengguna. Masyarakat merupakan pengguna umum yang meminta informasi dan layanan, terdiri atas masyarakat biasa atau komunitas bisnis dan sejenisnya, termasuk juga pegawai-pegawai pemerintahan sendiri. Sementara kantor adalah dinas, badan, atau entitas lain yang terlibat dalam kegiatan pemerintahan dan berfungsi sebagai penyedia informasi dan layanan untuk masyarakat.
Pengguna pada level badan/kantor bertanggung jawab dalam proses input informasi dan layanan. Selain itu, pengguna level ini dapat melakukan pencarian data yang sesuai dengan hak yang diberikan oleh administrator sistem, dan melakukan pemrosesan (processing) untuk setiap permintaan layanan yang sesuai
58 dengan fungsi dari badan/kantor dimaksud. Untuk masyarakat, bentuk informasi yang diberikan merupakan hasil proses pengolahan berbagai informasi yang disediakan oleh kantor dengan opsi untuk dapat memberikan masukan informasi setelah melakukan personalisasi dan melewati proses autentikasi. Sementara itu, proses permintaan layanan diberikan bila tersedia akses kepada layanan tersebut.
Dengan memperhatikan dan memfokuskan fungsi dan kebutuhan dari sistem adalah untuk pemenuhan informasi dan pemberian layanan, maka diturunkan DFD level-1 dari diagram konteks sebelumnya untuk menggambarkan proses di dalam portal. Gambar 16 memperlihatkan DFD level-1 dari sistem.
Masyarakat
Gambar 16 DFD level-1 untuk sistem portal pemerintahan.
DFD level-2 untuk pemrosesan informasi dalam portal dapat dilihat pada
Gambar 17 DFD level-2 untuk manajemen informasi portal pemerintahan.
60 Sementara DFD level-2 untuk pemrosesan layanan digambarkan pada Gambar 18.
Gambar 18 DFD level-2 untuk manajemen layanan portal pemerintahan.
Dari analisa dan evaluasi setiap DFD yang telah dirumuskan, maka dihasilkan ringkasan kebutuhan sistem (Tabel 3). Ringkasan ini memuat deskripsi singkat tentang kemampuan yang harus dimiliki oleh sistem. Fokus kemampuan sistem adalah pada penyediaan informasi dan (akses) layanan. Kemampuan sistem yang lebih luas mencakup bagaimana sistem memiliki fitur-fitur yang memungkinkan berbagai model akses komunitas atau memberikan tanggapan tertentu atas input dari pengguna atau pengunjung dianggap menjadi sebuah nilai tambah yang sifatnya dapat beragam.
Tabel 3 Ringkasan kebutuhan portal e-government
No Kode
Kebutuhan
Deskripsi
1. PORTAL-01 Sistem dapat melakukan personalisasi dan autentikasi terhadap pengguna, yaitu masyarakat, kantor, atau administrator sistem
2. PORTAL-02 Sistem dapat mengatur hak akses pengguna terhadap sistem dengan tingkatan tertentu
3. PORTAL-03 Sistem dapat melakukan pencarian informasi dan bentuk layanan berdasarkan kata kunci atau nilai spesifik lainnya.
4. PORTAL-04 Sistem mampu memberikan data terstruktur dalam bentuk sebuah direktori yang mengklasifikasikan informasi dan layanan menurut kategorisasi tertentu.
5. PORTAL-05 Sistem mampu mengarahkan atau menjembatani pengunjung ke informasi atau layanan sebenarnya baik berupa internal sistem atau eksternal sistem (terdapat di situs lain)
6. PORTAL-06 Sistem mampu menerima input informasi dari masyarakat yang telah melakukan autentikasi/personalisasi
7. PORTAL-07 Sistem dapat menerima input informasi dalam beragam format dari badan/kantor dan menyimpannya dengan
62 memberikan penanda khusus untuk mengkategorisasi informasi
8. PORTAL-08 Sistem mampu menerima input data tentang layanan dari badan/kantor (proses registrasi), menyimpannya dengan penanda khusus untuk kategorisasi, dan memberikan link pengarah
9. PORTAL-09 Sistem mampu menelusuri sistem-sistem (situs) eksternal, seperti juga halnya pada sistem internal sistem, yang termasuk dalam kesatuan administrasi kepemerintahan untuk membentuk suatu indeks pencarian informasi bagi pengunjung
* Catatan:
PORTAL–x adalah kode kebutuhan dengan urutan x
Berdasarkan ringkasan kebutuhan ini selanjutnya dapat disusun rancangan aplikasi serta implementasi sistem. Pada bagian akhir proses akan dilakukan pengujian sistem yang didasarkan kepada kode fungsi pada Tabel 2 tersebut.