• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONDISI UMUM KAWASAN

4.2 Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar

Kecamatan X Koto merupakan satu dari 14 kecamatan yang termasuk ke dalam wilayah administrasi Kabupaten Tanah Datar. Daerahnya terletak di 00° 23’ 38” - 0° 33’ 54” LS dan 100° 18’ 39” - 100° 26’ 59”BT dengan luasan wilayah total 152,02 km2 (Tabel 10). Kecamatan X Koto memiliki 9 nagari (desa) dengan 41 jorong (dusun). Kesembilan nagari tersebut adalah Tambangan, Jaho, Paninjauan, Panyalaian, Aia Angek, Koto Baru, Pandai Sikek, Singgalang dan Koto Laweh.

Tabel 10 Luas Kecamatan X Koto berdasarkan nagari

No Nagari (Desa) Luas (Km2)

1. Tambangan 23,70 2. Jaho 6,40 3. Paninjauan 13,35 4. Panyalaian 23,77 5. Aia Angek 4,20 6. Koto Baru 1,92 7. Pandai Sikek 21,17 8. Singgalang 55,71 9. Koto Laweh 1,80 Jumlah 152,02

Sumber: BPS Kabupaten Tanah Datar (2006)

Adapun batas-batas Kecamatan X Koto adalah sebagai berikut: a. Bagian timur berbatasan dengan Kecamatan Batipuah.

b. Bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Padang Pariaman. c. Bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Agam.

d. Bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Padang Pariaman.

Kecamatan X Koto memiliki topografi yang berbukit dengan tingkat kelerengan yang landai, hal ini menyebabkan kawasan Kecamatan X Koto sangat baik digunakan untuk kegiatan pertanian dan kegiatan budidaya lainnya. Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kabupaten Tanah Datar menjelaskan secara internal potensi yang ada di Kecamatan X Koto adalah sebagai berikut:

a. Penghasil hortikultura terbanyak.

b. Iklim yang mendukung usaha peternakan.

c. Terdapatnya kerajinan songket yang cukup potensial di Sumatera Barat. d. Terdapatnya seni ukiran kayu yang potensial dikembangkan.

e. Terdapatnya berbagai jenis makanan dengan cita rasa yang tinggi. f. Terdapat obyek wisata pesangrahan Gunung Merapi yang sangat indah.

g. Terdapatnya obyek wisata Talago Tanang yang cukup menarik.

Keseluruhan potensi tersebut masih menghadapi kendala, yaitu lokasinya banyak terdapat di tanah ulayat masyarakat. Selain itu, obyek-obyek wisata yang ada masih belum dikelola dengan baik.

Kecamatan X koto memiliki total jumlah penduduk 39.459 jiwa (Tabel 11) (BPS Tanah Datar 2006), terbagi menjadi 18.841 jiwa penduduk laki-laki dan 20.618 jiwa penduduk perempuan (Tabel 12).

Tabel 11 Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dan sex ratio pernagari di Kecamatan X Koto

No Nagari Laki-laki (Jiwa)

Perempuan

(Jiwa) Jumlah Sex Ratio

1. Tambangan 1.157 1.162 2.319 99,57 2. Jaho 528 599 1.127 88,15 3. Paninjauan 3.565 3.780 7.345 94,31 4. Panyalaian 4.179 4.213 8.392 99,19 5. Aia Angek 1.316 1.142 2.758 91,26 6. Koto Baru 1.063 1.313 2.376 80,96 7. Pandai Sikek 2.478 3.184 5.662 77,83 8. Singgalang 3.371 3.611 6.982 93,35 9. Koto Laweh 1.184 1.314 2.498 90,11 Jumlah 18.841 20.618 39.459 91,38 Sumber: BPS Kabupaten Tanah Datar (2006)

Tabel 12 Jumlah penduduk Kecamatan X Koto menurut jenis kelamin perkelompok umur

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

0 – 4 2.067 2.186 4.253 5 – 9 2.085 2.135 4.220 10 – 14 2.631 2.463 5.094 15 – 19 2.573 2.756 5.329 20 – 24 1.273 1.518 2.791 25 – 29 1.222 1.362 2.584 30 – 34 1.108 1.204 2.312 35 – 39 1.189 1.215 2.404 40 – 44 953 1.134 2.087 45 – 49 1.011 1.116 2.127 50 – 54 718 737 1.455 55 – 59 554 624 1.178 60 – 64 492 609 1.101 65 – 69 391 569 960 70 – 74 316 492 808 + 75 258 498 756 Jumlah 18.841 20.618 39.459

Sumber: BPS Kabupaten Tanah Datar (2006)

Kecamatan X Koto memiliki fasilitas pendidikan berupa 16 sekolah

Taman Kanak-Kanak (TK), 34 SD/MI, 11 SLTP/MTs, 5 SMA/MA. Fasilitas kesehatan berupa 3 unit Puskesmas dan 6 unit Puskesmas pembantu. Untuk fasilitas ibadah, Kecamatan X Koto memiliki 33 mesjid, 90 mushola dan 41

langgar. Untuk fasilitas perdagangan dan pasar, Kecamatan X Koto memiliki 4 buah pasar, yaitu Pasar Rabaa di Nagari Panyalaian, Pasar Koto Baru dan Pasar Taranak di Nagari Koto Baru, serta Pasar Baruah di Pandai Sikek.

4.2.1 Nagari Koto Baru

Nagari Koto Baru mempunyai luasan 1,92 km2 (BPS Kabupaten Tanah Datar 2006). Jarak Nagari Koto Baru dengan ibukota Kabupaten Tanah Datar sekitar 37 km. Nagari Koto Baru mempunyai 2 jorong (dusun), yaitu Jorong Koto dan Jorong Subarang. Jumlah penduduk Nagari Koto Baru menurut data terbaru tahun 2007 adalah 2.376 jiwa, yang terdiri dari 1.063 laki-laki dan 1.313 perempuan. Nagari Koto Baru memiliki berbagai fasilitas sosial. Fasilitas pendidikan di Nagari Koto Baru terdiri 1 TK, 1 SD dan 1 SMA. Fasilitas kesehatan berupa 1 unit Puskesmas. Fasilitas berupa 2 mesjid dan 7 mushola.

Nagari Koto Baru sangat terkenal dengan kawasan pertaniannya. Nagari ini merupakan produsen tanaman hortikultura (Tabel 13), palawija (Tabel 14) dan padi sawah (Tabel 15). Hasil pertanian dan hortikulturanya yang terkenal adalah jenis wortel. Produksi wortel Nagari Koto Baru merupakan produksi wortel terbesar dan terbaik kualitasnya di Sumatera Barat. Berbagai hasil pertanian, perkebunan dan hortikultura di nagari tersebut sangat cocok untuk dikembangkan menjadi daerah agrowisata yang sangat mendukung pengembangan ekowisata di Suaka Alam Merapi. Berikut adalah data yang berkaitan dengan hasil pertanian dan perkebunan Nagari Koto Baru yang mendukung pengembangan agrowisata.

Tabel 13 Luas panen dan produksi hortikultura Nagari Koto Baru

No Nagari Sayur-sayuran Buah-buahan

Panen (Ha) Produksi (Ton) Panen (Ha) Produksi (Ton)

1. Koto Baru 154 1.231 4 16

Sumber: BPS Kabupaten Tanah Datar (2006)

Tabel 14 Luas panen dan produksi palawija Nagari Koto Baru

No Nagari Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar

Panen (Ha) Produksi (Ton) Panen (Ha) Produksi (Ton) Panen (Ha) Produksi (Ton) 1. Koto Baru 2 6 - - - -

Sumber: BPS Kabupaten Tanah Datar (2006)

Tabel 15 Luas tanam, panen dan produksi padi sawah Nagari Koto Baru No Nagari Tanam (Ha) Panen (Ha) Produksi (Ton)

1. Koto Baru 44 42 203

Arah kebijaksanaan pengembangan ekowisata diarahkan pada Nagari Koto Baru yang berpotensi di Suaka Alam Merapi (Jalur Koto Baru). Di Nagari Koto Baru terdapat lembaga-lembaga nagari, seperti Kerapatan Adat Nagari, Badan Musyawarah Nagari dan lembaga-lembaga lainnya. Koto Baru memiliki empat kelompok tani, yaitu :

a. Kelompok Tani Bersama: Subur di Jorong Koto. b. Kelompok Tani Lereng Merapi di Jorong Koto.

c. Kelompok Tani Wanita (KWT): Bundo Kanduang di Jorong Koto. d. Kelompok Tani Makmur di Jorong Subarang.

Kelompok-kelompok tani tersebut secara rutin mengadakan pertemuan mingguan kelompok, pelatihan kelompok dan kas kelompok. Sebagai contoh, Kelompok Tani Subur dan Kelompok Tani Wanita Bundo Kanduang secara periodik mengadakan pertemuan yang disebut SLAPO (Sekolah Lapangan Petani Organik) setiap Kamis sore di lokasi pertanian mereka.

4.2.2 Nagari Pandai Sikek

Nagari Pandai Sikek mempunyai luasan 21,17 km2, jaraknya dari ibukota Kabupaten Tanah Datar sekitar 40 km. Nagari Pandai Sikek mempunyai 4 jorong, yaitu Jorong Koto Tinggi, Tanjung, Baruah dan Pagu-pagu. Jumlah penduduk Nagari Pandai Sikek adalah 5.662 orang (Tahun 2007), terdiri dari 2.478 laki-laki dan 3.184 perempuan. Nagari Pandai Sikek juga memiliki berbagai fasilitas sosial. Fasilitas pendidikan terdiri dari 3 TK, 5 SD, 3 SMP dan 1 SMA. Fasilitas kesehatan bagi masyarakat adalah terdapatnya 1 unit Puskesmas pembantu. Fasilitas ibadah terdiri dari 4 buah mesjid, 9 buah mushola dan 2 buah langgar.

Nagari Pandai Sikek kaya akan sumberdaya alam terutama pertanian dan perikanan, letaknya strategis karena diapit 2 gunung yaitu Gunung Merapi dan Gunung Singgalang sehingga tanahnya subur. Produksi palawijanya terutama dari jenis jagung dan ubi jalar, sedangkan dari jenis tanaman holtikultura adalah sayuran dan buah. Potensi perkebunannya terutama jenis kopi dan kulit manis. Potensi peternakannya adalah kerbau, sapi, kambing, unggas (ayam dan itik) dan juga dari perikanan karena Nagari Pandai Sikek memiliki banyak sumber mata air. Luas areal perikanan budidaya di Pandai Sikek sekitar 31 ha. Nagari Pandai Sikek juga sangat terkenal sebagai sentra kerajinan sulaman dan ukiran di Sumatera Barat.

BAB V