• Tidak ada hasil yang ditemukan

xi

Kecantikan selalu berhubungan dengan gaya (style) perempuan. Demikian pula dengan gaya rambut, menurut Rudy Hadisuarno, penata rambut di Indonesia, memberikan paduan gaya tata rambut pada 2010, Rudi memperkenalkan empat gaya tata rambut terkini. “Dengan potongan rambut ini, saya ingin setiap perempuan dapat memancarkan pesona yang membuat kagum (adore) orang yang memandangnya,” Rudy menjelaskan arti “adore” tersebut. Rudy bersama tim artisnya, mengutamakan tata rambut yang sederhana, simple, minimalis, dan sesuai kepribadian tiap perempuan tapi tetap trendi dalam 4F : fresh, fun, fabulous, dan fashionable.

Perempuan dengan gaya rambut berombak atau keriting alami bisa mencoba gaya fresh. Gaya ini memaksimalkan rambut tersebut lebih segar. “Selama ini rambut panjang dan lurus banyak dicari orang. Saya ingin perempuan bangga dengan kecantikan alami rambutnya, termasuk mereka yang keriting, “ucap Rudy, yang kini memiliki 87 gerai salon di seluruh Indonesia. Perempuan yang bekerja dibidang kreatif, kecantikan, dan gaya hidup, seperti fashion stylist, bisa memilih potongan ini.

Bagi perempuan yang penuh semangat, berani tampil beda, dan kreatif, silakan menjajal gaya fun berupa potongan rambut pendek acak. Gaya rambut ini tidak memerlukan banyak waktu untuk penataan, hanya membutuhkan wax untuk memberi kesan messy chic. “Mereka yang berprofesi sebagai seniman, wartawan, dan fotografer cocok untuk potongan rambut ini.”

xi

Adapun untuk rambut lurus, monggo menerapkan tata rambut fabolus. Rambut lurus poni, dan bagian bawah rambut yang rata ala Cleopatra menjadi salah satu gaya unggulan perempuan pada tahun 2010. Rudy menjelaskan, “Gaya rambut ini untuk mereka yang berkepribadian hangat.” Gaya fashionable yaitu pilihan rambut panjang bersanggul yang tak pernah ketinggalan zaman. Bedanya, sanggul dalam gaya fashionable diletakkan di bagian atas atau sisi kepala. Gaya rambut ini menampilkan kesan cerdas, tegas, dan berwibawa. Para wanita mapan atau manajer layak mencobanya saat tampil formal namun trendi.

(http://www.tempointeraktif/kecantikan/2009/12/23)

Kemudian mengenai mengenai trend warna rambut menurut Jhony Andrean Salon. Jhony memeberikan alternative penawaran rambut yang pasti tepat untuk raut dan muka konsumennya. Trend warna terus berubah, biasanya untuk trend busana Indonesia berkiblat ke Paris. Tapi untuk rambut lebih ke Asia, seperti Korea dan Jepang. Yang berbeda tahun ini adalah dari pilihan warna, yang lebih hangat, coklat dan mahogany. Warna-warna coklat hangat ini memiliki mood yang kuat, yaitu fun, casual, fresh, natural dan playfull. Dengan demikian, sangat tepat untuk warna kulit Asia, serta bisa disesuaikan dengan karakter kepribadian sehari-hari tanpa meninggalkan kesan modern dan fashionable. Untuk yang memiliki kepercayaan diri tinggi serta suka akan warna- warna teran, coba pilih warna “Hot Mahogany”. Warna terang Blonde dengan pantulan merah Mahogany yang bersifat sensual ini, ammapu mencerminkan sisi

xi

young, cheerfull, playfull dan stylish. “Summer Brown “ warna coklat medium (light brown) dengan pantulan Mahogany yang memeberi impresi modern sangat tepat untuk yang memeiliki mood natural, fun, dan modern. Atau pilihan warna “Sunset Brown”, warna coklat gelap (Dark Brown) dengan pantulan Copper, yang memeberi kesan mewah. Spesial diperuntukkan bagi yang memiliki sifat lembut, dewasa dan tidak terlalu ingin terlihat mencolok dengan sisi mood soft, happiness, geogous dan elgant. (http://www.astaga.com)

Berbicara tentang bentuk bibir, bentuk bibir juga berhubungan dengan kecantikan perempuan. Namun bentuk bibir juga mewakili kepribadian yang dimiliki oleh seseorang. Bila bentuk bibirnya agak lebar, memiliki kepribadian pandai mengatur uang, sabar, dan agak berani. Bila bentuk bibirnya agak kecil dan sering menganggap dirinya tidak bahagia. Bila bentuk bibirnya agak besar dan terbuka (menganga), memiliki kepribadian suka mementingkan diri sendiri namun rela berkorban untuk orang yang disukai. Bila bentuk bibirnya agak tipis, memiliki kepribadian selalu mementingkan diri sendiri, tidak mau mengalah. Bila bentuk bibir agak dower, memiliki kepribadian selalu mementingkan diri sendiri dan tidak bisa mengambil keputusan dengan baik. http://www.e- samarinda.com

Sekarang bukan hanya warna baju dan sepatu saja yang bisa di mix dan match, warna mata pun bisa dicocokkan dengan gaun kesayangan. Inilah fenomena baru yang menyertai pesatnya perkembangan alat bantu penglihatan,

xi

soft lens atau biasa disebut lensa kontak. Mungkin lensa kontak bukanlah sesuatu yang sangat baru di Indonesia. Sejak tahun 80-90an, lensa kontak digunakan sebagai pengganti kaca mata. Nah sekarang, lensa kontak juga dipakai untuk mengubah penampilan dan kecantikan perempuan. (http://malang- post.com/index.php?option.)

2.1.9 Representasi

Representasi berasal dari kata “Represent” yang bermakna stand for artinya berarti atau juga “act as delegate for” yang bertindak sebagai perlambang atas sesuatu (Kerbs, 2001:456). Representasi juga dapat berarti sebagai suatu tindakan yang menghadirkan atau merepresentasikan sesuatu lewat sesuatu yang lain diluar dirinya, biasanya berupa tanda atau simbol. (Piliang, 2003:21)

Representasi adalah penggambaran terhadap suatu realitas yang kemudian dikomunikasikan atau diwakilkan dalam berbagai macam tanda baik dalam bentuk suara dan gambar. (Fiske, 2004: 282)

Representasi menunjuk baik pada proses maupun produk dari pemaksnaan suatu tanda. Representasi juga bisa berarti proses perubahan konsep-konsep ideologi yang abstrak dalam bentuk-bentuk yang kongkret. Representasi adalah konsep yang digunakan dalam proses sosial pemaknaan melalui system penandaan yang tersedia :dialog, tulisan, video, film, fotografi,

xi

dsb. Secara ringkas, representasi adalah produksi makna melalui bahasa. (http://kunci.or.id.esai/nws/04/representasi.htm diakses 19 Januari 2010)

Representasi merupakan tindakan yang menghadirkan sesuatu lewat sesuatu yang lain diluar dirinya, biasanya berupa tanda atau symbol. (Piliang, 2006:24). Representasi adalah proses dan hasil yang memberian makna khusus pada tanda (http://kunci.or.id/esai/nws/04/representasi.htm). Melalui representasi, ide-ide ideologis dan abstrak mendapat bentuk abstraknya. Representasi juga berarti sebuah konsep yang digunakan dalam proses sosial pemaknaan melalui system penandaan yang tersedia :dialog, tulisan, video, film, fotografi, dsb. Secara ringkas, representasi adalah produksi makna melalui bahasa. Ada empat komponen dasar dalam industri media yang mengemas pesan dan produk:

1. Khalayak yang memperoleh pesan dan mengkonsumsi produk 2. Pesan atau produk itu sendiri

3. Tekhnologi yang selalu berubah, yang membentuk baik industri maupun bagaimana pesan tersebut dikomunikasikan

4. Dan penampakan akhir dari produk tersebut.

Menurut Stuart Hall, ada dua proses representasi. Pertama, representasi mental, yaitu konsep tentang “sesuatu” yang ada di kepala kita masing – masing (peta konseptual). Representasi mental ini masih berbentuk sesuatu yang abstrak.

xi

Kedua, ‘bahasa” yang berperan penting dalam proses konstruksi makna. Konsep abstrak yang ada dalam kepala kita harus diterjemahkan dalam “bahasa” yang lazim, supaya kita dapat menghubungkan konsep dan ide – ide tentang sesuatu dan simbol – simbol tertentu.

Proses pertama memungkinkan kita untuk memaknai dunia dengan mengkonstruksi antar sesuatu dengan system “peta konseptual” kita. Dalam proses kedua, kita mengkonstruksi seperangkat rantai korespondensi antara “peta konseptual” dengan bahasa atau symbol yang berfungsi merepresentasikan konsep – konsep kita tentang sesuatu. Relasi antara “sesuatu”, “peta konseptual”, dan “bahasa atau symbol” adalah jantung dari produksi makna lewat bahasa. Proses yang menghubungkan ketiga elemen ini secara bersama itulah yang dinamakan representasi. ( www.kunci.co.id diakses 24 Januari 2010)

Konsep representasi bisa berubah – ubah. Selalu ada pemaknaan baru dalam konsep dan pandangan baru dalam konsep representasi yang sudah ada. Intinya adalah, makna tidak intern dalam sesuatu di dunia ini. Ia selalu dikonstruksikan, diproduksi lewat proses representasi. Ia adalah hasil dari praktek penanda. Praktek yang membuat sesuatu hal bermakna sesuatu.

Dalam penelitian ini, representasi menunjukkan pada pemaknaan tanda – tanda yang terdapat pada gambar iklan Elle Shocking “YvesSaintLaurent”.

xi

Parfum erat kaitannya dengan kosmetik (Enc. Britanica, 1955, V.17: 505) sekaligus merupakan bagian dari kosmetik. Kosmetik sendiri dari bahasa Yunani cosmetikos yang maknanya berakar dari kata cosmos yang berarti alam semesta. Dari kata cosmos ini pula istilah cosmology untuk ilmu yang mempelajari keserasian antara ruang dan waktu. Selain itu kita mengenal pula istilah cosmoghrapy untuk ilmu yang mempelajari keserasian lingkungan alam. Jadi, istilah kosmetik yang diartikan sebagai perangkat kecantikan wanita tersebut, erat kaitannya dengan istilah cosmetikos yang berarti sesuatu yang harus diletakkan pada anggota badan wanita guna menjaga terpeliharanya keutuhan lingkungan alam. Ibrahim Subandy, 1998 : 393).

Bau-bauan, terutama yang menyenagkan (wewangian, seperti deodorant, eu de toilette, eau de cologne, dan parfum) telah berabad-abad digunakan orang, juga untuk menyampaikan pesan, mirip denagn cara yang juga dilakukan hewan. Kebanyakan hewan menggunakan bau-bauan untuk memastikan kehadiran musuh, menandai wilayah mereka, mengidentifikasi keadaan emosional, dan menarik lawan jenis. Suku-suku primitif dipedalaman telah menggunakan tumbuh-tumbuhan sebagai wewangian. Pada zaman Nabi Muhammad, wanita yang ayahnya meninggal dunia, dianjurkan untuk berkabung selama tiga hari. Sebagai tanda berkabung itu, mereka tidak menggunakan wawangian selam masa itu (Mulyana, 2003: 400)

xi

Bau minyak wangi tertentu juga dapat dikaitkan dengan situasi tertentu. Pemakaian minyak wangi tersebut dalam situasi berbeda dapat menimbulkan reaksi yang mungkin tidak menyenangkan. (Mulyana, 1003:404)

Yang menarik, manakala mencium aroma parfum, bukan hanya indra penciuman yang bekerja, imajinasi kita juga terkadang ikut terbawa terbang. Wewangian yang segar bisa membuat kita teringat pada aroma daun perdu atau batang kayu basah di hutan, sementara aroma bunga-bungaan akan membuat kita merasa seperti putri cantik yang lembut dan anggun," ujar Maya, salah seorang pemakai yang merasa kurang pede (percaya diri) bila tidak menggunakan parfum.(http://www.pikiranrakyat.com diakses tanggal 10 Februari)

2.1.11 Grafiti

Grafiti (juga dieja grafitty atau grafitti) adalah kegiatan seni rupa yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk dan volume untuk menuliskan kalimat tertentu di atas dinding. Alat yang digunakan biasanya cat semprot kaleng.

Kebiasaan melukis di dinding bermula dari manusia primitif sebagai cara mengkomunikasikan perburuan. Pada masa ini, grafitty digunakan sebagai sarana mistisme dan spiritual untuk membangkitkan semangat berburu. Perkembangan kesenian di zaman Mesir kuno juga memperlihatkan aktivitas melukis di dinding-dinding piramida. Lukisan ini mengkomunikasikan

xi

alam lain yang ditemui seorang Pharaoh (Firaun) setelah dimumikan. Kegiatan grafiti sebagai sarana menunjukkan ketidak puasan baru dimulai pada zaman Romawi dengan bukti adanya lukisan sindiran terhadap pemerintahan di dinding-dinding bangunan. Lukisan ini ditemukan di reruntuhan kota Pompeii. Sementara di Roma sendiri dipakai sebagai alat propaganda untuk mendiskreditkan pemeluk kristenyang pada zaman itu dilarang kaisar.

Adanya kelas-kelas sosial yang terpisah terlalu jauh menimbulkan kesulitan bagi masyarakat golongan tertentu untuk mengekspresikan kegiatan seninya. Akibatnya beberapa individu menggunakan sarana yang hampir tersedia di seluruh kota, yaitu dinding. Pendidikan kesenian yang kurang menyebabkan objek yang sering muncul di grafiti berupa tulisan-tulisan atau sandi yang hanya dipahami golongan tertentu. Biasanya karya ini menunjukkan ketidak puasan terhadap keadaan sosial yang mereka alami. Meskipun grafiti pada umumnya bersifat merusak dan menyebabkan tingginya biaya pemeliharaan kebersihan kota, namun grafiti tetap merupakan ekspresi seni yang harus dihargai. Ada banyak sekali seniman terkenal yang mengawali karirnya dari kegiatan grafiti.

Fungsi grafiti

* Bahasa rahasia kelompok tertentu.

xi * Sarana pemberontakan.

* Sarana ekspresi ketakutan terhadap kondisi politik dan sosial.

http://www.dluvux.com/2010/02/perbedaan-grafity-mural-dan-fresko.html 2.1.12 Komunikasi Non Verbal

Komunikasi nonverbal tidak pernah dapat didefinisikan dengan jelas kerena komunikasi nonverbal dapat diaplikasikan ke semua bentuk komunikasi. Walaupun demikian dalam seluruh sistem komunikasi nonverbal, tubuh adalah hal yang paling penting karena tubuh dapat mengkomunikasikan berbagai macam pesan lewat gestures, ekspresi wajah, perilaku menyentuh, dan lain sebagainya. (Devito, 1998:228).

Menurut Dedy Mulyana, adapun berbagai jenis pesan nonverbal yang dianggap penting misalnya sebagai berikut :

1. Bahasa tubuh

Bidang yang menelaah bahasa tubuh adalah kinesika (cinesic). Suatu istilah yang diciptakan seorang perintis studi bahasa nonverbal, Ray L. Birdwhistell, setiap anggota tubuh seperti wajah (termasuk senyum dan pandangan mata), tangan, kepala, kaki, dan bahkan tubuh secara keseluruhan dapat dijadikan isyarat simbolik. Bahasa tubuh meliputi ;

xi

a. Isyarat tangan atau “berbicara dengan tangan” termasuk apa yang disebut emblem, yang dipelajari yang mempunyai makna dalam satu budaya atau subkultur. Meskipun isyarat tangan yang digunakan sama, maknanya boleh jadi berbeda atau isyarat berbeda, namun maksudnya sama. Misalnya banyak orang dari berbagai bangsa menggunakan tanda “V” itu sebenarnya mulai digunakan oleh Winston Churchill sebagai tanda kemenangan (victory) pada massa perang dunia kedua. (Mulyana, 2003: 317-318)

b. Gerakan kepala

Di berbagai Negara, anggukan kepala berarti “tidak”. Seperti di Bulgaria. Sementara isysrat “ya” di Negara itu adalah dengan menggelengkan kepala. Orang Inggris, orang Indonesia menganggukkan kepala untuk menyatakan bahwa mereka mendengar dan berarti menyetujui. Di berbagai wilayah di India, “ya” dapat dikomunikasikan dengan melempar kepala ke bawah tangan atau memutar kepala secara cepat dalam suatu gerakan melingkar. (Mulyana, 2003:324)

xi

Postur tubuh sering bersifat simbolik. Postur tubuh memang mempengaruhi citra diri. Beberapa penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan fisik dan karakter atau temperamen. Ia menghubungkan tubuh yang gemuk dengan sifat malas dan tenang. Tubuh yang atletis dengan sifat asertif dan kepercayaan diri dan tubuh yang kurus dengan sifat introvert yang lebih menyenangi aktifitas mental daripada aktifitas fisik.

Contoh lain, di Filipina dan Indonesia bertolak pinggang juga tidak sopan, karena hal itu menunjukkan keangkuhan, tantangan, atau kemarahan. (Mulyana,2000:324)

d. Ekspresi wajah dan tatapan mata

Perilaku nonverbal yang paling banyak “berbicara” adalah ekspresi wajah, khususnya pandangan mata, meskipun mulut tidak berkata – kata. Menurut Albert Mehrabian, andil wajah bagi pengaruh pesan adalah 55%, sementara verbal hanya 7%. Kontak mata mempunyai dua fungsi dalam komunikasi antar pribadi. Pertama, fungsi pengatur untuk memberitahu orang lain apakah anda melakukan hubungan dengan orang itu atau menghindarinya. Kedua, fungsi ekspresif memberitahu orang lain bagaimana perasaan anda. Ekspresi wajah merupakan keadaan emosional seseorang. Sebagai

xi

pakar komunikasi, ekspresi wajah tampaknya dipahami secara universal: Kebahagiaan, kesedihan, ketakutan, keterkejutan, kemarahan, kejijikan, dan minat. (Mulyana, 2000:330-334)

2. Penampilan fisik

Setiap orang punya persepsi mengenai penampilan fisik seseoarang, baik itu busananya (model, kualitas bahan, warna, dan juga ornament lain yang dipakainya, seperti cincin, anting – anting, dan lain sebagainya) seringkali juga memberikan makna tertentu pada karakterisrik fisik orang yang bersangkutan, seperti bentuk tubuh, warna kulit, model rambut, dan sebagainya. Adapun penampilan fisik ini meliputi:

a. Busana

Sebagian orang berpandangan bahwa pilihan seseorang atas pakaian mencerminkan kepribadiannya, apakah ia seorang konsevatif, religius, modern, atau berjiwa muda. Tidak dapat pula dibantah bahwa pakaian, rumah, kendaraan, dan perhiasan digunakan untuk memproyeksikan citra tertentu yang diinginkan oleh pemakainya. Pemakai busana itu mengharapkan bahwa kita mempunyai citra terhadapnya sebagaimana yang diinginkan.

xi b. Karakteristik fisik

Seperti daya tarik, warna kulit, rambut, kumis, janggut, dan lipstick, jelas dapat mengkomunikasikan sesuatu. Suatu studi menunjukkan bahwa daya tarik fisik merupakan suatu cirri penting dalam banyak teori kepribadian, meskipun bersifat implisit. Orang yang menarik secara fisik, secara ajeg dinilai lebih pandai bergaul, luwes, tenang, menarik, hangat secara seksual, responsif, persuasif, dan berhasil dalam karir dari pada orang yang tidak menarik. (Mulyana, 2000:349-350)

c. Warna

Kita sering menggunakan warna untuk menunjukkan suasana emosional, cita rasa, arilasi politik, dan bahkan mungkin keyakinan agama kita. Misalnya sjaa di Indonesia, warna cerah muda adalah warna feminim, konvensi tidak tertulis mengenai warna pakaian atau tidak. Kaum wanita umumnya lebih bebas memilih warna pakaian . Mereka juga lazim mengenakan pakaian warna yang menyala, seperti merah atau ungu daripada pria. Norma ini ternyata berlaku pula dalam banyak budaya, termasuk di barat. (Mulyana, 2000:376-378)

Dokumen terkait