• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.2 Kerangka Konseptual 1 Cantik

Konsep kecantikan perempuan pastinya tidak bisa lepas dari penelitian laki-laki. Hal ini terbukti dari alasan mengapa perempuan selalu ingin tampil cantik, yakni karena untuk dapat menarik perhatian dari lawan jenisnya. Laki- laki pada umumnya akan mengatakan bahwa perempuan cantik adalah kalau kultnya kuning langsat atau putih, berbadan langsing tinggi, hidung mancung, rambut panjang dan tebal, dan sebagainya. Asumsi ini didasarkan atas adanya hukum permintaan dan penawaran dalam dunia industri. Strategi penawaran produk atau pelayanan jasa yang dengan sengaja menggunakan perempuan “cantik” sebagai SPG, pelayan toko, pelayan cafe, restoran, resepsionist hotel, pramugari, gadis payung dalam pertandingan balap motor, presenter, PR, tak lain karena adanya permintaan dari konsumen kepada industri akan penggunaan perempuan dengan konsep “cantik” seperti itu. Sesuai dengan penjelasan Annastasia bahwa perempuan wajib merawat tubuh and penampilan fisiknya secara keseluruhan agar tetap menarik dihadapan pasangan. Dengan kata lain, body image perempuan sangat dipengaruhi oleh penilaian dari pasangan. ( Melliana, 2006: 1)

xi

Kecantikan itu sangat relative dan tidak ada ukuran tertentu serta terbatas artinya. Bila kata cantik ditambah kat menarik akan memenuhi jiwa artinya. Orang yang cantik menarik adalah yang jiwanya penuh cinta kepada-Nya. (Sanggarwati dalam Ivo, 2006: 118)

Konsep cantik selalu berubah kualitas cantik dan menarik pada wanita bukan sesuatu yang abadi dan universal, dalam perjalanan waktu, konsep tentang senantiasa berubah. Dalam setiap zaman dan tempat, ada kecenderungan tertentu dalam mennetukan kadar cantik tidaknya seseorang. Pada jaman dahulu, cantik lebih dilihat dari organ yang berhubungan dengan funsi reproduksi. Di Jawa misalnya wanita idaman adalah wanita yang memiliki panggul besar dengan alasan akan mudah dalam melahirkan. Sedangkan di lembah Baliem, Irian Jaya, wanita yang dikagumi baik oleh laki-laki maupun perempuan adalah yang memiliki payudara yang turun, hal ini membuktikan bahwa wanita seperti ini adalah yang memiliki tubuh sintal, payudara padat berisi, dan pinggul besar dengan pinggang sangat kecil. Namun pada decade berikutnya berubah ladi menjadi ala Twiggy yang bagaikan papan dari atas sampai bawah. (http://fp.uns.ac.id/-fusi/muhas_wah%20cantinya.htm diakses 23 Maret 2010)

“Kecantikan” sesungguhnya bukan hal yang universal ataupun tidak bisa diubah, meskipun orang barat percaya bahwa segenap kecantikan perempuan yang ideal berawal dari sosok yang Platonis. Orang-orang suku Maori mengagumi tubuh yang gemuk. Dan orang-orang Padung menyukai buah dada

xi

yang montok. “Kecantikan” juga bukan bagian dari fungsi evolusi. Ukuran- ukuran idealnya berubah lebih cepat dari pada proses evolusi spesies. Charles Darwin sendiri tidak meyakini pernyataan bahwa “Kecantikan” dihasilkan dari “seleksi seksual” yang punya aturan-aturan berbeda dengan seleksi alam. Bagi perempuan, bersaing dengan sesamanya melalui “Kecantikan” merupakan pembalikan dari cara-cara dimana seleksi alam mempengaruhi mamalia lainnya. Antropologi telah membalikkan anggapan bahwa perempuan harus cantik agar bisa memenangkan proses seleksi ini. Evely Reed, Elaine Morgan, dan antropolog lain telah menolak peneguhan-peneguhan sosiobiologis atas poligami yang dilakukan kaum pria dan monogamy yang dilakukan perempuan. (Naomi, 2004: 29-30)

Saat ini konsep cantik mengalami perubahan lagi. Orang cantik sering di identikkan dengan badan yang tinggi semampai dengan wajah menyerupai Indo. Nah, konsep cantik yang mana yang kita ikuti? Cantik menurut Feminis berlainan dengan pandangan di atas, pendapat mengenai beauty (kecantikan) dan penampilan yang menarik menurut para feminis adalah sangat berlawanan. Menurut para feminis, kebutuhan perempuan untuk menjadi cantik berarti menciptakan objek semu. De Beauvoir, penulis feminis kontemporer, menyatakan bahwa segala usaha wanita untuk tampil cantik adalah untuk mengabdikan supremasi atau kekuasaan laki-laki dan mengukuhkan posisi lemah wanita. Jika kita cermati pendapat seperti itu pun keliru. (http://fp.uns.ac.id/- fusi/muhas_wah%20cantinya.htm diakses 23 Maret 2010)

xi

Tubuh perempuan yang cantik, selain dikarenakan oleh kecantikan wajahnya, juga adalah identik dengan kulit yang putih, mulus, serta kencang, bentuk tubuh yang lekukannya menunjukkan kemontokkan organ-organ tertentu (terutama dada dan pinggul) yang sempurna, bibir yang sensual, serta deskripsi lainnya, yang secara prinsip terkait dengan semua organ tubuh perempuan, dari ujung rambut sampai keujung kaki. Sebagai contoh dalam konteks ini, adalah organ mata, dapat diberikan deskripsi sebagai berikut. Menurut sosiolog Jerman, George Simmel mata merupakan salah satu organ indera yang istimewa. Mata memiliki sebuah fungsi sosiologis yang unik. Melalui mata, kita melihat jiwa seseorang. Mata, dengan demikian, adalah Aku bagi orang lain, dan didalam banyak hal menungkapkan: diri, watak, suasana hati, dan jiwa. (kasiyan, 2008 : 281)

Demikian pula konsep cantik pada wanita. Cantik yang sebenarnya adalah jika disertai sikap, akhlak dan perilaku yang mulia. Tak jarang ada seseorang yang cantik secara fisik tapi banyak dibenci karena tingkah lakunya yang kurang terpuji. Ada istilah yang dikenal dengan inner beauty yang berarti kecantikan dari dalam yaitu berupa jiwa, karakter, sikap maupun pembawaan baik seseorang yang muncul dalam dirinya. Adalah salah jika berpandangan bahwa yang menjadi penilaian seseorang laki-laki terhadap wanita hanya dari sisi kecantikan fisiknya saja. Seorang laki-laki shaleh tidak akan hanya mempertimbangkan wajah dan tubuhnya saja ketika memilih calon ibu bagi anak-anaknya. Pertimbangan sisi agama, ilmu dan akhlaknya adalah sesuatu yang penting untuk

xi

dipertimbangkan. Karena itulah seorang muslimah perlu mempercantik diri tidak saja dengan mempercantik fisiknya melainkan juga hiasan akhlak dan ilmu. Cantik fisik akan memudar dengan bertambahnya usia namun cantik ilmu dan akhlak bahkan akan semakin nampak. Dalam hadist dikatakan, “Dunia adalah tempat perhiasan dan seindah-indah perhiasan adalah wanita shalehah”. (http://fp.uns.ac.id/-fusi/muhas_wah%20cantinya.htm diakses 23 Maret 2010)

Sebelum awal abad 20 konsep cantik pada perempuan dilihat dari bentuk tubuh yang ideal sebab kesan bentuk ideal adalah yang mampu mewakili citra kesuburan. Terdapat beberapa type perempuan yang dianggap cantik yang memiliki kharisme tertentu berasal dari abad X hingga XIV Masehi yaitu :

Cantik Klasik, anggun, itelektual. Perempuan tipe ini biasanya tidak mempunyai warna kecantikan yang amat menonjol, namun biasanya dari pancaran mata serta gerak lekuk tubuh luwes dan penuh kelembutan. Contoh cantik klasik pada kebudayaan kita tahun 1227 Masehi adalah Ken Dedes.

Cantik yang melindungi yang dapat memberikan ketenangan, rasa aman dan kasih. Digambarkan seperti perempuan yang lembut, tidak cantik sekali, wajah amat sabar dengan pandangan mata teduh dan bentuk tubuh agak subur, memiliki buah dada yang amat besar, pinggang dan panggul lebar namun menunjukkan adanya kekuatan. Kecantikan tipe ini dapatdigambarkan seperti Parwati yaitu sakti

xi

dewa Siwa yang dikenal sebagai simbol yang benar-benar mempunyai seluruh syarat terbaik sebagai seorang perempuan atau ibu.

Kecantikan tipe ketiga adalah tipe yang sekarang biasa disebut agresif (dalam pengertian yang positif) mungkin sebagai gambaran watak dan sikap remaja-remaja kita saat ini, mereka tidak hanya mau menerima tapi juga mampu untuk mengambil sikap dan tindakan yang tegas. Tipe ini memang sangat menarik untuk disimak, mereka selain digambarkan mempunyai bentuk badan dengan lekuk-lekuk yang sempurna (bak gitar Spanyol) luwes namun berotot juga seringkali digambarkan bersikap dinamis tanpa menunjukkan sikap kejam dan semena-mena, berwajah cantik, menunjukkan kecerdasan dari bentuk mata serta pandangannya dan menunjukkan kematangan jiwanya.

Tipe yang terakhir atau keempat boleh dikatakan adalah tipe kecantikan yang serba kaku, keras kepala, menunjukkan ke-aku-an yang menonjol, bahkan dalam gerakannya terlihat keinginnan untuk diperhatikan. Tipe ini juga nampak garang dan terkesan tidak bisa menyembunyikan apa yang tengah dialami, dan justru inilah daya tariknya. (Sumber : Buku Nawasari Warta edisi III perbruari 1996 dalam situs : [email protected] diakses 25 maret 2010).

Perempuan yang cantik selalu dihubungkan dengan kesuburan, dan sejak sisitem yang berbasis seleksi seksual ini diterapkan kecantikan menjadi sesuatu yang bisa niscaya dan baku. Akan tetapi, hal-hal itu tidak sepenuhnya benar.

xi

“Kecantikan” adalah sistem pertukaran seperti halnya standart emas. Seperti semua yang ada pada lingkaran ekonomi, kecantikan juga ditentukan sisitem politik. Pada abad modern, dinegara-negara barat kecantikan menjadi “Agama” terakhir dan terbaik, yang meneguhkan dominasi kaum laki-laki. Dalam upaya memercikkan api perlawanan kaum perempuan dalam hierarki vertical sesuai dengan stadart fisik, kecantikan merupakan ekspresi dari relasi-relasi kekuasaan, dimana perempuan harus bersaing secara tidak alamiah demi sumber daya yang diberi harga oleh laki-laki. (Naomi, 2004 : 29)

3.2.1.1 Parfum

Parfum erat kaitannya dengan kosmetik (Enc. Britanica, 1955, V.17: 505) sekaligus merupakan bagian dari kosmetik. Kosmetik sendiri dari bahasa Yunani cosmetikos yang maknanya berakar dari kata cosmos yang berarti alam semesta. Dari kata cosmos ini pula istilah cosmology untuk ilmu yang mempelajari keserasian antara ruang dan waktu. Selain itu kita mengenal pula istilah cosmoghrapy untuk ilmu yang mempelajari keserasian lingkungan alam. Jadi, istilah kosmetik yang diartikan sebagai perangkat kecantikan wanita tersebut, erat kaitannya dengan istilah cosmetikos yang berarti sesuatu yang harus diletakkan pada anggota badan wanita guna menjaga terpeliharanya keutuhan lingkungan alam. Ibrahim Subandy, 1998 : 393).

xi

Warna ungu adalah campuran warna merah dan biru. Menggambarkan sikap gempuran keras yang dilambangkan dengan warna biru. Perpaduan antara keintiman dan erotis atau menjurus kepengertian yang dalam dan peka. Bersifat kurang teliti namun penuh harapan. (www.wordpress.com diakses 27 Januari 2010)

Arti warna emas (gold) adalah ligam mulia yang dijadikan sebagai mata uang atau dianggap benda berharga. Melambangkan kemuliaan, cahaya, kekayaan, dan kemajuan serta member kesan cerah ceria. (www.bprs.or.id diakses 27 Januari 2010)

3.2.1.2 Pesona Barat di Indonesia

Konsep barat menurut buku “ Pesona Barat” dikarang oleh Vissia Ita, yang telah dibaca oleh peneliti memiliki kesimpulan tersendiri tentang konsep barat itu seperti apa, bukan dari letak geografis (arah barat) melainkan dari ciri fisik perempuan barat. Kesimpulannya adalah bahwa berbicara kata barat itu identik dengan kecantikan yang mengusung kulit putih, rona putih, hidung mancung atau wajah indo. Indo dalam arti ini adalah keturunan dari perkawinan antara bangsa Indonesia dengan bangsa kulit putih atau orang Barat pada umumnya. Barat tampaknya merupakan sebuah komoditas yang mempunyai daya jual tinggi. Inilah yang membuat wajah Indo laris di televisi baik dalam bintang iklan maupun film karena wajah Indo memeiliki daya tarik tersendiri.

xi

Setiap mendengar kata “barat” atau “dunia barat”, image yang tergambar dibenak kita adalah “dunia modern”, “dunia maju”, “dunia ilmu pengetahuan”, “dunia orang pintar”, atau bahkan “dunia glamour”. Di sini betapa pesona barat yang ditandai oleh warna kulit putih dan hidung menjadi sihir yang sangat kuat (Vissia, 2007 : XIV). Keterpesonaan pada dunia barat dimulai dengan wacaan “kulit putih adalah kulit cantik”, yang sangat menggelisahkan perempuan Indonesia dari berbagai lapisan dan kelompok. Konstruksi yang ditawarkan oleh iklan media cetak dan elektronik kepada masyarakat tidak hanya menjanjikan, tetapi juga menggelisahkan perempuan untuk selalu tampil “seperti dalam iklan”. Lebih ironis lagi, konstruksi sosial untuk suatu jenis iklan tertentu akan menjadi trendsetter bagi masyarakat (khususnya perempuan) dan mempunyai sihir begitu kuat untuk “memenjarakan” image kaum perempuan, sementara iklan lain juga hampir semuanya memanfaatkan tubuh perempuan (kalau tidak boleh dibilang mengeksploitasi). (Vissia, 2007: VIII-X)

Barat tampaknya merupakan sebuah komoditas yang mempunyai daya jual tinggi. Media menggali informasi masa lalu untuk dijadikan sarana mengetahui manipulasi aspirasi pasar. Produsen memiliki sensifitas terhadap kompleksitas superioritas-minoritas, tradisional-modern, Timur-Barat, kaya- miskin, dan sebagainya. Ada banyak faktor yang pada akhirnya digunakan oleh produsen pemutih kulit untuk dijual sebagai added value atau nilai lebih yang menjadi pesona atau daya tarik pemutih ini bagi konsumen. Masyarakat mengonsumsi barang-barang tersebut semata-mata untuk kegunaan simbolis bagi

xi

kepentingan identitas sosial sebagai salah satu simbol modernitas, sebenarnya identitas sosial ini dibentuk dan distabilisasi oleh proses sejarah. Proses sejarah itu sendiri juga telah membentuk dunia modern. Dalam hal ini, konsumsi produk pemutih ini menjadi konsentrasi antargenerasi. Orang tidak lagi membeli produk, namun lebih pada akses yang dijanjikan oleh produk pemutih tersebut atau kegunaan simbolis atau maknanya. Nilai lebih iklan pemutih ini jelas, yaitu superioritas Barat. (Vissia, 2007: 27-28)

Hal serupa juga dikemukakan Prabasmoro dalam penelitiannya. Indo- dengan ke-putihan-nya dieksploitasi secara optimum dan dipergunakan untuk merepresentasikan perempuan kulit putih Barat yang modern. (Vissia, 2007: 28)

Wajah wanita kebarat-baratan dengan hidung mancung, dagu lancip, kulit putih, kini menjadi dambaan banyak wanita Indonesia. Wajah indo yang sering muncul dalam film layar lebar dan sinetron kita dalam dekade terakhir ini seperti Meriam Berlina, Shopialatjuba, Wulan Guritno dan Tamara Blezinski adalah idola penonton wanita kita. Dengan menampilkan wajah Eurasia itu, wanita kita dapat mengidentifikasikan diri dengan si tokoh dan hal ini diasumsikan dapat menjadi pemicu yangt membuat film atau sinetron itu laku dipasaran. (Mulyana, 2007 :398)

Bukan rahasia lagi, berpenampilan menarik ala orang Barat adalah modal utama untuk menjadi bintang sinetron di Indonesia. Sebut saja Ayu Azhari.

xi

Walaupun hanya dengan kemampuan pas-pasan, artis keturunan Arab-Indonesia ini tenar dan bisa membintangi banyak sinetron. Wajah Indo, kulit putih, berperawakan tinggi adalah password atau syarat utama untuk menjadi seorang bintang sinetron. (Vissia, 2007: 34-35)

Indo mengandung makana yang saling bersilang didalamnya. Ia bisa dikatakan berwajah “putuih”, terutamam jika dibandingkan dengan warna kulit sebagian besar masyarakat Indonesia yang sebagian besar berwarna kekuningan atau sawo matan. Bisa dikatakan ia juga bisa mewakili representasi kecantikan utama dunia yaitu berkulit putih. Meskipun ia juga tidak bisa dikatakan 100% putih karena mungkin hanya pihak ayah atau pihak ibunya saja yang berkulit putih, atau bahkan mungkin ia mendapatkannya dari pihak kakek atau nenek. Sehingga mereka hanya 50% putih atau 25 % putih. Ia “global” sekaligus juga “local”. Mesin besar kapitalisme, yang diperkuat oleh globalisasi, menyerap wajah-wajah indo dalam pasar dunia iklan atau hiburan, karena merekalah yang mewakili arus utama kecantikan di masyarakat. (http://kunci.or.id/articles/indis)

3.2.1.3 Kecantikan dan Gaya Perempuan

Kecantikan selalu berhubungan dengan gaya (style) perempuan. Demikian pula dengan gaya rambut, menurut Rudy Hadisuarno, penata rambut di Indonesia, memberikan paduan gaya tata rambut pada 2010, Rudi memperkenalkan empat gaya tata rambut terkini. “Dengan potongan rambut ini,

xi

saya ingin setiap perempuan dapat memancarkan pesona yang membuat kagum (adore) orang yang memandangnya,” Rudy menjelaskan arti “adore” tersebut. Rudy bersama tim artisnya, mengutamakan tata rambut yang sederhana, simple, minimalis, dan sesuai kepribadian tiap perempuan tapi tetap trendi dalam 4F : fresh, fun, fabulous, dan fashionable.

Perempuan dengan gaya rambut berombak atau keriting alami bisa mencoba gaya fresh. Gaya ini memaksimalkan rambut tersebut lebih segar. “Selama ini rambut panjang dan lurus banyak dicari orang. Saya ingin perempuan bangga dengan kecantikan alami rambutnya, termasuk mereka yang keriting, “ucap Rudy, yang kini memiliki 87 gerai salon di seluruh Indonesia. Perempuan yang bekerja dibidang kreatif, kecantikan, dan gaya hidup, seperti fashion stylist, bisa memilih potongan ini.

Bagi perempuan yang penuh semangat, berani tampil beda, dan kreatif, silakan menjajal gaya fun berupa potongan rambut pendek acak. Gaya rambut ini tidak memerlukan banyak waktu untuk penataan, hanya membutuhkan wax untuk memberi kesan messy chic. “Mereka yang berprofesi sebagai seniman, wartawan, dan fotografer cocok untuk potongan rambut ini.”

Adapun untuk rambut lurus, monggo menerapkan tata rambut fabolus. Rambut lurus poni, dan bagian bawah rambut yang rata ala Cleopatra menjadi salah satu gaya unggulan perempuan pada tahun 2010. Rudy menjelaskan, “Gaya

xi

rambut ini untuk mereka yang berkepribadian hangat.” Gaya fashionable yaitu pilihan rambut panjang bersanggul yang tak pernah ketinggalan zaman. Bedanya, sanggul dalam gaya fashionable diletakkan di bagian atas atau sisi kepala. Gaya rambut ini menampilkan kesan cerdas, tegas, dan berwibawa. Para wanita mapan atau manajer layak mencobanya saat tampil formal namun trendi.

(http://www.tempointeraktif/kecantikan/2009/12/23)

Kemudian mengenai mengenai trend warna rambut menurut Jhony Andrean Salon. Jhony memeberikan alternative penawaran rambut yang pasti tepat untuk raut dan muka konsumennya. Tren warna terus berubah, biasanya untuk tren busana Indonesia berkiblat ke Paris. Tapi untuk rambut lebih ke Asia, seperti Korea dan Jepang. Yang berbeda tahun ini adalah dari pilihan warna, yang lebih hangat, coklat dan mahogany. Warna-warna coklat hangat ini memiliki mood yang kuat, yaitu fun, casual, fresh, natural dan playfull. Dengan demikian, sangat tepat untuk warna kulit Asia, serta bisa disesuaikan dengan karakter kepribadian sehari-hari tanpa meninggalkan kesan modern dan fashionable. Untuk yang memiliki kepercayaan diri tinggi serta suka akan warna- warna teran, coba pilih warna “Hot Mahogany”. Warna terang Blonde ddengan pantulan merah Mahogany yang bersifat sensual ini, ammapu mencerminkan sisi young, cheerfull, playfull dan stylish. “Summer Brown “ warna coklat medium (light brown) dengan pantulan Mahogany yang memeberi impresi modern sangat tepat untuk yang memeiliki mood natural, fun, dan modern. Atau pilihan warna

xi

“Sunset Brown”, warna coklat gelap (Dark Brown) dengan pantulan Copper, yang memeberi kesan mewah. Spesial diperuntukkan bagi yang memiliki sifat lembut, dewas dan tidak terlalu ingin terlihat mencolok dengan sisi mood soft, happiness, geogous dan elgant. (http://www.astaga.com)

Berbicara tentang bentuk bibir, bentuk bibir juga berhubungan dengan kecantikan perempuan. Namun bentuk bibir juga mewakili kepribadian yang dimiliki oleh seseorang. Bila bentuk bibirnya agak lebar, memiliki kepribadian pandai mengatur uang, sabar, dan agak berani. Bila bentuk bibirnya agak kecil dan sering menganggap dirinya tidak bahagia. Bila bentuk bibirnya agak agak besar dan terbuka (menganga), memiliki kepribadian suka mementingkan diri sendiri namun rela berkorban untuk orang yang disukai. Bila bentuk bibirnya agak tipis, memiliki kepribadian selalu mementingkan diri sendiri, tidak mau mengalah. Bila bentuk bibir agak dower, memiliki kepribadian selalu mementingkan diri sendiri dan tidak bisa mengambil keputusan dengan baik. http://www.e-samarinda.com

`Sekarang bukan hanya warna baju dan sepatu saja yang bisa di mix dan match, warna mata pun bisa dicocokkan dengan gaun kesayangan. Inilah fenomena baru yang menyertai pesatnya perkembangan alat bantu penglihatan, soft lens atau biasa disebut lensa kontak. Mungkin lensa kontak bukanlah sesuatu yang sangat baru di Indonesia. Sejak tahun 80-90an, lena kontak digunakan sebagai pengganti kaca mata. Nah sekarang, lensa kontak juga dipakai untuk

xi

mengubah penampilan dan kecantikan perempuan. (http://malang- post.com/index.php?option.)

Representasi iklan Elle Shocking “YvesSaintLaurent” dalam penelitian ini merupakan penggambaran terhadap iklan Elle Shocking produk parfum terbaru yang dipromosikan di majalah Cosmopolitan. Representasi dari iklan Elle Shocking “YvesSaintLaurent” dapat menimbulkan pemaknaan yang berbeda – beda pada setiap individu. Pemaknaan iklan yang berbeda pada tiap individu tergantung dari individu itu sendiri.

3.2.2 Corpus

Corpus merupakan sekumpulan bahan yang terbatas yang ditentukan pada perkembangannya oleh analisa dengan semacam kesemenaan, bersifat sehomogen mungkin (kurniawan, 2001:70). Sifat homogeny ini diperlukan untuk member harapan yang beralasan bahwa unsur-unsurnya dapat dianalisis sebagai keseluruhan.

Tetapi sebagi analisis, corpus itu bersifat terbuka pada konteks yang beraneka ragam yang memungkinkan untuk memahami banyak aspek dari sebuah teks yang tidak dapat ditangkap atas dasar suatu analisis yang bertolak dari unsur tertentu yang terpisah dan berdiri dari teks yang bersangkutan.

Corpus adalah kata lain dari sampel, tetapi khusus digunakan untuk analisis wacana. Pada penelitian ini memberikan peluang yang besar bagi dibuatnya interpretasi-iterpretasi alternative, corpus dari penelitian ini adalah gambar iklan Elle Shocking “YvesSaintLaurent”.

xi 3.2.3 Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini adalah tanda-tanda berupa gambar, tulisan dan warna yang menjadi latar belakang dalam iklan Elle Shocking “YvesSaintLaurent”tersebut kemudian diinterpretasikan denagn metode Charles Sanders Pierce yang terdiri dari ikon, indeks dan simbol.

3.2.3.1 Ikon

Ikon adalah hal yang menunjukkan kemiripan dengan obyeknya yang kerapkali sangat jelas dalam tanda-tanda visual. Ikon dalam gambar iklan Elle Shocking “YvesSaintLaurent” adalah perempuan yang sedang memakai celana dan blazer warna hitam yang lengannya dinaikkan sampai diatas siku dengan tangan kiri memakai gelang serta posisi tangan dimasukkan kesaku celananya. Namun blazer tersebut dibiarkan terbuka, tanpa memakai baju dan bra (pakaian dalam perempuan yang digunakan sebagai penutup bagian dada atau payudara) sehingga daerah dada (payudara) sampai perut terlihat jelas.

3.2.3.2 Indeks

Indeks adalah merupakan tanda yang hubungan (sebab-akibat) eksisitensinya langsung dengan objeknya. Maka indeks pada gambar iklan Elle Shocking “YvesSaintLaurent” adalah tulisan-tulisan yang ada pada gambar iklan

Dokumen terkait