• Tidak ada hasil yang ditemukan

M emperhat ikan dist ribusi pusat kot a dan jangkauan pelayanannya

1. Kecenderungan Perkembangan Fisik

Perkembangan pusat Kot a Rembang t idak lain akibat adanya pert umbuhan modal dan pert umbuhan sumber daya di w ilayah t ersebut . Semakin int ensifnya perkembangan keduanya mendorong pert umbuhan sekt or-sekt or pendukung lainnya. Di pusat kot a t erdapat kemudahan- kemudahan unt uk memenuhi kebut uhan manusia hal ini semakin kuat daya t ariknya mengundang manusia (migrasi) dan kegiat an ekonomi unt uk dat ang ke t empat t ersebut . Akibat munculnya akt ivit as t ersebut mendorong para pendat ang t ersebut membangun areal permukiman. Namun dengan semakin luasnya perkembangan sekt or perdagangan dan jasa di pusat kot a t ersebut dan seiring dengan semakin mahalnya harga lahan maka t erjadi perubahan kecenderungan pemanfaat an

Kabupat en Rembang IV - 68 2012

lahan kot a. Dengan sedikit mengadopsi t eori Von Thunen t ent ang pola penggunaan lahan yang didasarkan pada jarak. Dan dengan sedikit memodifikasinya, dapat lah dijelaskan kecenderungan perkembangan di Kabupat en Rembang bahw a pada pusat kot a mempunyai harga lahan yang t inggi sehingga mempunyai spesifikasi pemanfaat an yang lebih t inggi t ingkat ekonomisnya, sepert i perdagangan dan jasa yang mempunyai jangkauan pelayanan t ingkat regional. At as dasar it ulah mengapa di pusat kot a harga lahan semakin t inggi, dan ini t idak mengunt ungkan apabila lahan di pusat kot a diperunt ukkan sebagai permukiman. Akibat nya banyak muncul permukiman-permukiman baru di daerah pinggiran yang mempunyai harga lahan relat if murah.

Kecenderungan perkembangan fisik di Kabupat en Rembang t ersebut , pada hakekat nya t ercermin dari bent uk st rukt ur keruangan w ilayah yang t erbent uk karena posisinya secara geografis dan karakt erist ik t empat nya. Kabupat en Rembang bagian Barat , secara umum dan garis besar, pola kecenderungan pekembangan fisik perumahan dan permukimannya mengikut i arah dan pola jalur jalan regional yait u sepanjang jalur Pant ura. Selain it u berkembang pula ke arah Selat an mengikut i jalu jalan Rembang-Blora. Secara lebih spesifik ada beberapa pola yang berlainan sat u sama lain dalam kecenderungan perkembangan fisik kaw asan sesuai dengan posisi geografis dan karakt er t empat nya adalah sebagai berikut :

- Unt uk kecamat an Kaliori dan Rembang yang berada disebelah Ut ara, dengan t opografi dan kemiringan lahan yang dat ar, pola kecenderungan permukiman menunjukkan bent uk linier t idak menerus, mengikut i jalur Pant ura. Demikian pula sebaran permukiman yang berkembang disepanjang jalur jalan Rembang – Blora, cenderung berpola linier t idak menerus at au berant ai (chained cit ies), unt uk kecamat an Bulu dan Sulang. Perkembangan ke arah selat an ini dit andai dengan t umbuhnya beberapa perumahan baru yang dibangun oleh para pengembang perumahan. Tent unya keadaan ini memberi dampak munculnya akt ivit as-akt ivit as yang lain sepert i perdagangan dan jasa bagi penduduk sekit ar. Sehingga diharapkan akan menjadi salah sat u simpul pert umbuhan baru yang dapat mendukung keberadaan Kot a Rembang khususnya dalam menampung limpahan penduduk perkot aan yang semakin padat .

Ke Lasem/ Tuban Ke Pati/ Semarang

Ke Blora Kota Rembang

Kabupat en Rembang IV - 69 Kecenderungan perkembangan yang t ercermin dari perubahan fisik menunjukkan adanya perembet an meloncat dan memanjang. Pada perkembangan selanjut nya bent uk pola linier t idak menerus/ meloncat ini akan t umbuh menjadi pola st rukt ur keruangan yang kompak secara menerus at au sering disebut sebagai Ribbon cit y at au linier menerus.

- Khusus unt uk kecamat an Rembang, kecenderungan perkembangan pola perumahan dan permukiman, t erut ama di pusat kot anya memang menunjukkan bent uk perembet an meloncat , namun pada akhirnya nant i akan membent uk pola keruangan berbent uk kipas (fan shaped cit ies)

- Sepert i halnya kot a at au desa di Indonesia pada umumnya, diset iap persimpangan jalan, akt ivit as yang berkembang lebih beragam t idak hanya perumahan dan permukiman, t et api berkembang akt ivit as lain yang mengarah pada kegiat an perdagangan dan jasa, disert ai keberagaman jenis fasilit as. Set iap simpul at au persimpangan jalan menunjukkan adanya pola pert umbuhan perumahan dan permukiman yang konsent rik namun t idak menerus, at au dengan kat a lain menunjukkan pola keruangan yang t idak kompak dan meloncat . Bent uk perkembangan t idak kompak/ meloncat pada pola konsent rik pada akhirnya sama juga sepert i pola linier diat as, akan membent uk st ukt ur keruangan yang kompak dengan bent uk bint ang at au gurit a, hingga akhirnya membent uk pola yang benar-benar kompak yait u konsent ri menerus at au radial konsent rik yang menerus.

Ke lasem Ke Semarang

Ke Sulang

Terjadi pada kota-kota pelabuhan, yang terletak didataran rendah, dan daerah belakang relatif datar.

Ke Lasem/ Tuban Ke Pati/ Semarang

Ke Blora Kota Rembang

Kabupat en Rembang IV - 70 2012

- -

Selain mengikut i pola jalan yang sudah ada, kecenderungan perkembangan perumahan dan permukiman di kabupat en Rembang, menunjukkan bahw a st rukt ur organik yang t erbent uk juga mengikut i alur sungai. Keberadaan sungai bagi sebagian besar masyarakat Rembang adalah sangat pent ing, t erut ama sebagai sumber air baik unt uk keperluan mandi, cuci dan kakus juga unt uk kegiat an pert anian. Sement ara bagi masyarakat nelayan, merupakan sumber penghidupan t erut ama sebagai jalur t ransport asi air menuju kelaut . Kecenderungan perkembangan permukiman secara fisik ini dapat t erlihat dengan jelas pada pet a berikut ini.

Pola st rukt ur keruangan w ilayah yang mengalami perembet an meloncat dan t idak kompak yang t erjadi seiring dengan kecenderungan perkembangan perumahan dan permukiman diKabupat en Rembang, sering membaw a permasalahan t ersendiri yang perlu dicermat i dan segera dit angani sebelum berkembang menjadi permasalahan yang lebih kompleks dan sulit t erkendali/ dit angani. Kecenderungan perkembangan di kaw asan st udi menunjukan beberapa hal yang perlu dicermat i (karena dampak negat if yang dit imbulkan oleh perembet an t idak kompak/ meloncat ) yait u: 1) Perembet an meloncat merupakan salah sat u bent uk perembet an kot a yang t idak efekt if dan

efisien, baik dari segi ekonomi, fisik, sosial dan sebaginya.

2) Permasalahan Konversi Lahan pert anian yang subur dan kaw asan lindung

Pert umbuhan dan perembet an kot a t erjadi secara sporadis, berpencar, memakan lahan-lahan pert anian yang subur dan sangat pot ensial, memakan lahan-lahan yang t elah dit et apkan unt uk dijadikan kaw asan lindung/ dikonservasikan baik kaw asan lindung baik berupa kaw asan yang memberikan perlindungan kaw asan baw ahannya; kaw asan perlindungan set empat ; kaw asan suaka alam dan cagar budaya sert a kaw asan raw an bencana alam.

Beberapa kaw asan yang dinilai bermasalah dalam hal ini adalah:

- Persebaran dan kecenderungan perkembangan kelompok permukiman yang mengancam kegiat an konversi lahan pert anian ( dengan t ingkat kesesuaian lahan sawah kelas S1) diant aranya berada di kecamat an Kaliori dan Rembang bagian Selat an, kecamat an Sulang bagian Timur dan kecamat an Bulu bagian Tengah. Terut ama yang perlu diw aspadai adalah daerah-daerah yang t elah dilalui jalur t ransport asi dengan perkembangan t ingkat aksesibilit as yang bagus. Dampak negat if yang jelas dit imbulkan adalah:

a. M enurunnya produkt ifit as pert anian

b. Terjadinya spekulasi lahan (harga lahan) pada areal-areal non t erbangun Perkembangan dan perembetan

meloncat pada bentuk konsentrik tidak menerus akhirnya menghasilkan pola keruangan yang kompak dengan bentuk bintang/ gurita

Kabupat en Rembang IV - 71 - persebaran dan kecenderungan perkembangan kelompok permukiman yang mengancam

keberadaan dan upaya perlindungan kaw asan lindung, diantaranya berada di: a. Kelompok permukiman yang berkembang disekit ar kaw asan pant ai Ut ara Jaw a.

b. Kelompok permukiman yang berkembang disekit ar kaw asan hut an lindung dan kaw asan resapan air di Kecamat an Bulu, dan Gunem

c. Kelompok permukiman yang berkembang disekit ar di sepanjang bant aran sungai sepert i di Kecamat an Kaliori dan Rembang.

d. Kelompok permukiman yang berkembang di sekit ar kaw asan raw an bencana alam t anah longsor di Gunem, rawan abrasi di Kaliori dan Rembang.

3) Permasalahan Penyediaan sarana prasarana

Pola perembet an meloncat selain membaw a dampak negat if berbagai permasalahan diat as, juga memberikan dampak negat if pada pembangunan dan penyediaan prasarana dan sarana perumahan dan permukiman bagi pemerint ah daerah set empat . Terut ama dalam hal ini adalah mahalnya biaya perpanjangan jaringan pelayanan prasarana dari pusat pelayanan.