• Tidak ada hasil yang ditemukan

M empunyai skala pelayanan nasional at au sambungan pelayanan skala nasional b Sumber dana APBD Provinsi Jaw a Tengah

ambar 4.19. Foto Bangunan Indis Jaw a

6. M akam R.A Kartin

Lokasi Luas

Wakt u dibangun Bent uk Peninggalan Riw ayat / Sejarah singkat

unan Baru Joglo Dinding Pa

Joglo Gekuk Lunag

acam Rumah Joglo di Desa Pondokrejo, Kecamatan

: Desa Bulu, Kecamat an Bulu : Luas Areal : 10 Ha

Luas makam : 2 Ha : 1904 M

: M akam

: Di at as t anah t ersebut dibangun pesanggr t empat perist irahat an beliau bersama per Kart ini. Sejak meninggalnya RA Kart ini kem RM AA Djojo Adiningrat membangun m cungkup yang berbent uk joglo dengan at ap berpagar besi dan berkijing marmer a Demikian halnya set elah RM AA Djo meninggal, yang dimakamkan di sebelah ist erinya, juga dibangun kijing marm er asli I t ert ua yait u RM AA Abdul Karnen yang me Bupat i Rembang t ahun 1912 – 1942 ayahanda.

Gambar 4.31. M akam R.A. Kartini

IV - 131 Papan an Bulu nggrahan sebagai ermaisurinya RA emudian kanjeng makam berupa at ap seng bersirap, asli dari It alia. Djojo Adiningrat h ut ara cungkup li It alia oleh put ra menjabat sebagai menggant ikan

Kabupat en Rembang IV - 132 2012

4.2.2.3. Kegiatan Pemberdayaan M asyarakat di Perkotaan

Kegiat an Pemberdayaan masyarakat di perkot aan di Kabupat en Rembang diant aranya adalah:

1. Program Penanggulangan Kemiskinan Perkot aan (P2KP), yang bergulir mulai t ahun 1998- sekarang. Dana yang t elah diserap Kabupat en Rembang melalui Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkot aan (P2KP) Rp 27 miliar. Pada 2007, Pemkab kembali menerima dana P2KP Rp 11,6 miliar, dengan perincian dana dari APBN Rp 10,6 miliar dan APBD Kabupat en Rp 1 miliar. Dengan demikian, pada 1998-2007, t ot al dana unt uk P2KP yang dit erima Rp 38,6 miliar. (Suara M erdeka, Kamis 31 M ei 2007).

2. Program Pengembangan Kecamat an (PPK), Unt uk t ahun 2007 digulirkan di lima kecamat an, yait u Gunem, Kaliori, Sedan, Sumber, dan Pancur.

3. Program Neigborhood Upgrading and Shelt er Sect or Project (NUSSP), yang pada t ahun 2007 bergulir di kaw asan kumuh yang berada di w ilayah kecamat an-kecamat an:

- Kaliori : Desa Banyudono dan Desa Tambakagung - Kragan : Desa Karanglincak dan Desa Tanjungan - Lasem : Desa Binangun dan Desa Bonang - Rembang : Desa Pandean dan Desa Pasarbangi

- Sarang : Desa Bajingmeduro dan Desa Karangmangu - Sluke : Desa Langgar dan Desa Sluke

4.2.3. Permasalahan yang Dihadapi

4.2.3.1 Permasalahan dan Tantangan di Bidang Bangunan Gedung Permasalahan dan t ant angan di bidang Bangunan Gedung :

Kurang dit egakkannya at uran keselamat an, keamanan dan kenyamanan Bangunan Gedung w alaupun sudah ada Perat uran Daerah yang mengat urnya.

Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pent ingnya bangunan yang memperhat ikan at uran keselamat an, keamanan dan kenyamanan.

Kurangnya pengendalian mengenai keselamat an, keamanan dan kenyamanan bangunan sert a rendahnya kualit as pelayanan publik dan perijinan.

Sarana dan prasarana pencegahan kebakaran kurang diperhat ikan dalam gedung disamping it u belum adanya Rencana Induk Sist em Prot eksi Kebakaran di Kabupat en Rembang.

Sarana dan prasarana pemadam kebakaran di Kabupat en Rembang belum memadai sehingga apabila t erjadi bencana harus menunggu armada pemadam dari Kabupat en Pat i maupun Kabupat en Blora.

Belum adanya sist em informasi mengenai bangunan gedung yang mudah diakses oleh masyarakat .

Kabupat en Rembang IV - 133 4.2.3.2 Permasalahan dan Tantangan di Bidang Gedung dan Rumah Negara

Permasalahan dan t ant angan di bidang Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara :

Belum adanya invent arisasi mengenai gedung negara t ermasuk penggolongannya sehingga pengelolaannya belum dilakukan secara t erpadu. Beberapa bangunan yang sudah t idak digunakan, bahkan ada yang t erbengkalai dan beralih fungsi dan kepemilikan kepada sw ast a.

Sebagian besar Gedung dan Rumah Negara di Kabupat en Rembang belum memenuhi persyarat an keselamat an, keamanan dan kenyamanan.

Gedung dan Rumah Negara di Kabupat en Rembang belum mempunyai fasilit as bagi penyandang cacat .

Penyelenggaraan dan pengelolaan gedung dan rumah negara cenderung t idak efisien karena masih menggunakan t eknologi yang lama.

Belum ada lembaga yang secara khusus menangani pengelolaan gedung dan rumah negara dan pengelolaannya masih dilakukan oleh pengguna bangunan masing-masing.

Kurangnya koordinasi dalam pengelolaan gedung dan rumah negara .

Belum adanya SDM yang t erampil dan berkapasit as dalam melaksanakan pengelolaan gedung dan rumah negara

4.2.3.3 Permasalahan dan Tantangan di Bidang Penataan Lingkungan Permasalahan dan t ant angan di bidang Penat aan Lingkungan :

M asih adanya permukiman kumuh yang belum t ert angani at au sudah t ert angani namun belum dapat mengurangi kekumuhan kaw asan t ersebut .

Sulit nya menyadarkan masyarakat mengenai perubahan perilaku unt uk mengurangi kekumuhan kaw asan.

Kurangnya sarana dan prasarana penunjang permukiman kumuh.

Kurangnya pemeliharaan yang dilakukan oleh pemerint ah dan masyarakat akan sarana dan prasarana yang t elah t erbangun.

Kurang diperhat ikannya permukiman t radisional dan bersejarah padahal mempunyai nilai w isat a yang dapat menggerakkan perekonomian daerah.

Terjadinya degradasi kaw asan st at egis.

Permasalahan dan t ant angan di bidang penyediaan Ruang Terbuka Hijau :

Belum opt imalnya pemanfaat an lahan t erbuka yang ada di Perkot aan Kab Rembang unt uk RTH fungsional.

Kondisi fisik alam yang menghambat pert umbuhan veget asi, sehingga t idak semua veget asi t anaman dapat digunakan sebagai ruang t erbuka hijau (RTH) di Kab. Rembang.

Veget asi (t at a hijau) di RTH Perkot aan Kab Rembang kurang peraw at an dan perhat ian, sert a banyaknya t umbuhan liar yang kemudian t umbuh t anpa t erencana yang semakin merusak keindahan t aman.

Sarana dan prasarana yang t idak mendukung keberadaan RTH sebagai t empat unt uk berint eraksi ant ar masyarakat at aupun sebagai t empat unt uk berakt ivit as bersama keluarga.

Kabupat en Rembang IV - 134 2012

M asih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan ant ara lain disebabkan ket erbat asan penget ahuan dan kemampuan t ent ang RTH.

Belum adanya Perda yang memayungi masalah RTH sehingga belum adanya pegangan dalam penanganan permasalahan t erkait dengan RTH.

Belum t erdapat nya t at a kerja pengelolaan RTH yang jelas Kurangnya peranan sist em koordinasi dalam perencanaan RTH di Perkot aan Kab Rembang.

Kurangnya invent arisasi dat a dan informasi yang ada t ent ang RTH.

Kurangnya pemahaman dan part isipasi masyarakat dalam penyediaan RTH privat 10 persen di lingkungan permukiman sehingga melemahkan pengendalian.

Kurangnya peranan sist em koordinasi dalam perencanaan RTH di Kaw asan Perkot aan Kab Rembang.

Berkurangnya kuant it as ruang t erbuka hijau (RTH) akibat perkembangan kegiat an pert ambangan yang saat ini seluas 27.628 hekt ar dengan kegiat an pert ambangan meliput i: minyak bumi, gas bumi, bat ubara, lignit , pasir kuarsa, posphat , ball clay, dolonit e, gypsum, kalsit , bat u gamping, t rass, t anah liat , dan andesit .

Bert ambahnya lahan yang t ert ut up secara permanen dan berkurangnya kaw asan resapan air oleh kegiat an perindust rian.

4.2.4. Analisis Permasalahan dan Rekomendasi a. Analisis Ruang Terbuka Hijau