HASIL DAN PEMBAHASAN
KEGIATAN PENDAHULUAN
a. Siswa memperhatikan guru dan mempersiapkan diri mengikuti pelajaran
b. Siswa mendengarkan petunjuk dari guru yang sedang menyampaikan tujuan pembelajaran, metode pembelajaran
10 menit
KEGIATAN INTI
Predict a. Siswa mengerjakan lembar prediksi yang diberikan dari
guru 15 menit
Observe
a. Siswa berkelompok 5-6 orang
b. Siswa melakukan praktikum sesuai dengan petunjuk c. Siswa mencatat hasil pengamatan
d. Siswa mendiskusikan hasil pengamatan dan membuat laporan hasil praktikum dengan teman sekelompoknya e. Siswa menyajikan laporan hasil praktikum secara kelompok
Explain disampaikan oleh teman dari kelompok lain
c. Siswa menjawab ulang prediksi sebelum percobaan yang telah ditulis dalam LKS
d. Siswa bersama guru menarik simpulan berdasarkan data hasil praktikum
30 menit
KEGIATAN PENUTUP
a. Siswa dengan bimbingan guru membuat simpulan
b. Siswa diberi tahu tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya
c. Siswa diberi tugas untuk membaca materi yang akan dipelajari.
10 menit
I. Penilaian
a. Penilaian Kognitif Bentuk : Soal Tertulis b. Penilaian Afektif
Bentuk : Lembar pengamatan siswa saat proses pembelajaran c. Penilaian Psikomotor
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Tengaran Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/ Semester : XI/ 2
Materi Pokok : Hidrolisis garam Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Pertemuan : 1
A. Standar Kompetensi
4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. B. Kompetensi Dasar
4.4 Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Kognitif
Produk
a. Menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air melalui percobaan.
Proses
Merencanakan dan melaksanakan eksperimen untuk menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam :
a. Melaksanakan eksperimen b. Membuat tabel pengamatan c. Melakukan analisis data d. Merumuskan kesimpulan 2. Afektif
a. Kehadiran siswa di kelas b. Kedisiplinan dalam berpakaian c. Kesiapan mengikuti pembelajaran
a. Persiapan siswa dalam melaksanakan praktikum b. Kecakapan menggunakan alat dan bahan
c. Kecakapan siswa dalam melaksanakan percobaan d. Kebersihan dan kerapian tempat alat percobaan e. Kemampuan siswa dalam membuat laporan f. Kemampuan siswa dalam dinamika kelompok D. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif Produk
Melalui kegiatan praktikum dan diskusi, siswa dapat menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air melalui percobaan.
Proses
Diberikan LKS, siswa dapat: melaksanakan eksperimen, membuat tabel pengamatan, melakukan analisis data, dan merumuskan kesimpulan.
2. Afektif
a. Siswa mengikuti pelajaran kimia dan datang sebelum pelajaran dimulai b. Siswa berpakaian rapi dan bersih serta berseragam lengkap sesuai aturan c. Siswa membawa buku paket, buku tulis, LKS, dan alat tulis
d. Siswa selalu mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru e. Siswa mengerjakan tugas dengan rapi, lengkap, dan tepat waktu
f. Siswa selalu berbicara dengan bahasa yang sopan dan berperilaku baik kepada semua orang
3. Psikomotorik
a. Siswa siap dalam melaksanakan praktikum b. Siswa cakap menggunakan alat dan bahan c. Siswa cakap dalam melaksanakan percobaan
d. Siswa peduli terhadap kebersihan dan kerapian tempat alat percobaan e. Siswa mampu dalam membuat laporan
Garam adalah senyawa elektrolit yang dihasilkan dari reaksi netralisasi antara asam dengan basa. Sebagai elektrolit, garam akan terionisasi dalam larutannya menghasilkan kation dan anion. Kation yang dimiliki garam adalah kation dari basa asalnya, sedangkan anion yang dimiliki oleh garam adalah anion yang berasal dari asam pembentuknya.
Hidrolisis garam hanya terjadi jika salah satu atau kedua komponen penyusun garam tersebut berupa asam lemah dan atau basa lemah. Jika komponen garam tersebut berupa asam kuat dan basa kuat, maka komponen ion dari asam kuat atau pun basa kuat tersebut tidak akan terhidrolisis. Berdasarkan penjelasan tadi, maka kation dan anion yang dapat mengalami reaksi hidrolisis adalah kation dan anion garam yang termasuk elektrolit lemah. Sedangkan kation dan anion garam yang termasuk elektrolit kuat tidak terhidrolisis.
Contoh ion Asam/Basa yang mengalami reaksi hidrolisis : CH3COO- dan HCO3- (ion asam lemah)
NH4 + (ion basa lemah)
Contoh ion Asam/Basa yang tidak mengalami reaksi hidrolisis : SO4 2- dan NO3- (ion asam kuat)
Na+ dan Mg+ (ion basa kuat)
Dalam menganalisis larutan garam bersifat asam, basa maupun netral dapat dilakukan melalui sebuah percobaan digunakan kertas lakmus dan indikator universal, diujilah pH berbagai jenis larutan garam.
a. Apabila terjadi perubahan lakmus merah menjadi biru dan lakmus biru tetap berwarna biru maka garam bersifat basa
b. Apabila terjadi perubahan lakmus biru menjadi merah dan lakmus merah tetap merah maka garam bersifat asam.
G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran 1. Media
a. Slide presentation
b. Lembar Kerja Siswa (LKS) c. Handout
2. Alat/Bahan
Spidol, papan tulis, LCD, penghapus 3. Sumber Belajar
Buku Kimia untuk SMA kelas XI H. Kegiatan Pembelajaran
FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
KEGIATAN PENDAHULUAN
a. Siswa memperhatikan guru dan mempersiapkan diri mengikuti pelajaran
b. Siswa mendengarkan petunjuk dari guru yang sedang menyampaikan tujuan pembelajaran, metode pembelajaran
10 menit
KEGIATAN INTI
Eksplorasi
a. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Salah seorang menjadi pemimpin kelompok.
b. Siswa mengambil perangkat praktikum. c. Siswa melakukan eksperimen kelompok
Elaborasi
a. Siswa mendiskusikan hasil praktikum hidrolisis garam. b. Siswa menuliskan dan menyusun laporan praktikum dengan
jujur.
c. Kelompok praktikum diminta menunjukkan dan
menyampaikan hasil praktikum masing-masing 70 menit
Konfirmasi
a. Siswa dibimbing guru membahas definisi hidrolisis.
b. Siswa dibimbing guru membahas jenis-jenis garam berdasarkan asam dan basa pembentuknya.
pertemuan selanjutnya
c. Siswa diberi tugas untuk membaca materi yang akan dipelajari.
10 menit
I. Penilaian
a. Penilaian Kognitif Bentuk : Soal Tertulis b. Penilaian Afektif
Bentuk : Lembar pengamatan siswa saat proses pembelajaran d. Penilaian Psikomotor
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Tengaran Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/ Semester : XI/ 2
Materi Pokok : Hidrolisis garam Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Pertemuan : 2
A. Standar Kompetensi
4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. B. Kompetensi Dasar
4.4 Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Kognitif
Menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi. 2. Afektif
a. Kehadiran siswa di kelas b. Kedisiplinan dalam berpakaian c. Kesiapan mengikuti pembelajaran
d. Keseriusan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar e. Tanggung jawab terhadap tugas
f. Sikap dan tingkah laku terhadap guru maupun siswa lain D. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
Siswa dapat menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi. 2. Afektif
a. Siswa mengikuti pelajaran kimia dan datang sebelum pelajaran dimulai b. Siswa berpakaian rapi dan bersih serta berseragam lengkap sesuai aturan c. Siswa membawa buku paket, buku tulis, LKS, dan alat tulis
E. Materi Pembelajaran Sifat-sifat garam
a. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat
Jika garam jenis ini dilarutkan ke dalam air, baik kation maupun anionnya tidak akan bereaksi dengan air karena ion-ion yang dilepaskan akan segera terionisasi kembali secara sempurna. Contoh: NaCl, K2SO4, Ba(NO3)2
Di dalam air, NaCl terionisasi sempurna membentuk ion Na+ dan Cl– menurut reaksi berikut:
NaCl (aq) Na+ (aq) + Cl– (aq) H2O(l) H+(aq) + OH- (aq)
Pelarutan garam ini sama sekali tidak akan mengubah jumlah [H+] dan [OH–] dalam air, sehingga larutannya bersifat netral (pH=7). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis dalam air.
b. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah
Garam jenis ini bersifat asam dalam air karena kationnya terhidrolisis (memberikan proton kepada air), sedangkan anionnya tidak. Contoh: Al2(SO4)3, AgNO3, CuSO4, NH4Cl, AlCl3.
NH4Cl (aq) NH4+ (aq) + Cl–(aq)
Kation dari basa lemah ( NH4+) akan bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan sebagai berikut:
NH4+ (aq) + H2O (l) NH4OH (aq) + H+ (aq)
Adanya ion H+ yang dihasilkan dari reaksi kesetimbangan tersebut menyebabkan konsentrasi ion H+ di dalam air lebih banyak daripada konsentrasi ion OH–, sehingga larutan akan bersifat asam (pH < 7). Jika diuji keasamannya dengan menggunakan kertas lakmus biru, warna kertas lakmus akan berubah menjadi merah. Adapun ion Cl- yang berasal dari asam kuat tidak bereaksi dengan air (terhidrolisis) Dengan demikian, garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian (parsial) di dalam air dan larutannya bersifat asam.
Na2CO3, KCN, CaS.
Perhatikan reaksi berikut ini.
CH3COONa(aq) CH3COO–(aq) + Na+(aq) HCOONa(aq) HCOO–(aq) + Na+(aq) NaF(aq) F–(aq) + Na+(aq)
Anion asam lemah CH3COO– akan bereaksi dengan air (terhidrolisis) sesuai dengan persamaan reaksi berikut.
CH3COO– + H2O CH3COOH + OH– HCOO– + H2O HCOOH + OH– F– + H2O HF + OH–
Hidrolisis yang terjadi pada anion saja atau pada kation saja disebut hidrolisis parsial (hidrolisis sebagian). Jadi, garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian (parsial) di dalam air dan larutannya bersifat basa.
d. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah
Jika garam jenis ini dilarutkan ke dalam air, maka kation dan anionnya akan
mengalami hidrolisis. Contoh: NH4CN, (NH4)2CO3, CH3COONH4. NH4CN (aq) NH4+ (aq) + CN– (aq)
Ion NH4+ bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan: NH4+ (aq) + H2O(l) NH4OH (aq) + H+ (aq)
Ion CN– bereaksi dengan air membentuk kesetimbangan: CN– (aq) + H2O (l) HCN (aq) + OH– (aq)
Kedua reaksi kesetimbangan tersebut menghasilkan ion H+ dan ion OH-. Jadi, dapat disimpulkan bahwa garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis sempurna (total) di dalam air. Sifat larutannya ditentukan oleh harga tetapan kesetimbangan asam (Ka) dan tetapan kesetimbangan basa (Kb) dari kedua reaksi tersebut. Harga Ka dan Kb menyatakan kekuatan relatif dari asam dan basa yang bersangkutan.
2. Jika harga Ka lebih kecil daripada Kb, berarti konsentrasi ion H+ yang dihasilkan lebih sedikit daripada ion OH- sehingga garam tersebut bersifat basa.
3. Jika harga Ka sama dengan harga Kb, berarti konsentrasi ion H+ dan ion OH- yang dihasilkan sama sehingga garam tersebut bersifat netral.
F. Model Pembelajaran
Pendekatan : Student centered
Metode Pembelajaran : Diskusi
G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran 1. Media
a. Slide presentation
b. Handout
2. Alat/Bahan
Spidol, papan tulis, LCD, penghapus 3. Sumber Belajar
Buku Kimia untuk SMA kelas XI H. Kegiatan Pembelajaran
FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
KEGIATAN PENDAHULUAN
a. Siswa memperhatikan guru dan mempersiapkan diri mengikuti pelajaran
b. Siswa mendengarkan petunjuk dari guru yang sedang menyampaikan tujuan pembelajaran, metode pembelajaran
10 menit
KEGIATAN INTI
Eksplorasi
a. Siswa dibimbing guru membahas sifat-sifat garam yang dapat terhidrolisis melalui reaksi ionisasi.
b. Siswa diberi pertanyaan terkait dengan materi materi jenis-jenis garam berdasarkan asam dan basa pembentuknya.
Elaborasi
b. Salah seorang siswa menyampaikan jawaban.
c. Siswa lain menanggapi jawaban yang sudah dikemukakan.
Konfirmasi
a. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya. b. Siswa mengerjakan latihan soal
c. Siswa mendengarakan penguatan dari guru KEGIATAN PENUTUP
a. Siswa dengan bimbingan guru membuat simpulan Siswa diberi tahu tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya
b. Siswa diberi tugas untuk membaca materi yang akan dipelajari.
10 menit
I. Penilaian
a. Penilaian Kognitif Bentuk : Soal Tertulis b. Penilaian Afektif
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Tengaran Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/ Semester : XI/ 2
Materi Pokok : Hidrolisis garam Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Pertemuan : 3
A. Standar Kompetensi
4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. B. Kompetensi Dasar
4.4 Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Kognitif
Menghitung pH garam yang terhidrolisis 2. Afektif
a. Kehadiran siswa di kelas b. Kedisiplinan dalam berpakaian c. Kesiapan mengikuti pembelajaran
d. Keseriusan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar e. Tanggung jawab terhadap tugas
f. Sikap dan tingkah laku terhadap guru maupun siswa lain D. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
Siswa dapat menghitung pH garam yang terhidrolisis 2. Afektif
a. Siswa mengikuti pelajaran kimia dan datang sebelum pelajaran dimulai b. Siswa berpakaian rapi dan bersih serta berseragam lengkap sesuai aturan c. Siswa membawa buku paket, buku tulis, LKS, dan alat tulis
E. Materi Pembelajaran
Perhitungan Kh, [H+], dan [OH-] larutan garam
a. Menghitung [OH-] dan Kh Larutan Garam yang bersifat basa
Contoh larutan garam yang bersifat basa adalah CH3COONa, CH3COOK, HCOOK, HCOONa, dan NaF. Perhatikan reaksi hidrolisis CH3COO- dari garam CH3COONa berikut ini
CH3COO-(aq) +H2O(l) CH3COOH(aq) + OH-(aq)
Konstanta kesetimbangan reaksi hidrolisis disebut konstanta hidrolisis yang dinotasikan dengan Kh.
ℎ= CH3COOH [OH −] [CH3COO−] CH3COOH selalu sama dengan OH− sehingga
ℎ=[OH
−][OH−] [CH3COO−] =
[OH−]2 [CH3COO−]
[OH−]2= Kh x [CH3COO−] OH− = ℎ [CH3COO−]
Secara umum, persamaan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut OH− = ℎ [anion]garam
Garam yang memiliki satu anion, seperti CH3COONa, akan terhidrolisis sebagai berikut.
CH3COONa(aq) CH3COO–(aq) + Na+(aq) CH3COO− = [CH3COONa]= [garam]= [g] sehingga OH− = ℎ [�]
Adapun garam yang memiliki dua anion, seperti (CH3COO)2Ba akan terhidrolisis sebagai berikut.
(CH3COO)2Ba (aq) 2CH3COO–(aq) + Ba+(aq)
CH3COO− = 2 x [(CH3COO)2Ba]= 2 x [garam]= 2 x [g] sehingga OH− = ℎ 2 [�]
Perhatikan perhitungan Kh berikut ini
ℎ= CH3COOH [OH −] [CH3COO−]
... (1) ... (2) ... (3) [CH3CO O ] [H ] ℎ= CH3COOH [CH3COO−][H+]x[OH −][H+]
Perhatikan reaksi ionisasi asam lemah CH3COOH berikut ini CH3COOH(aq) CH3COO–(aq) + H+(aq)
ℎ= CH3CO O− H+
CH3COOH CH3COOH
CH3CO O−[H+] = 1
Ka Perhatikan reaksi ionisasi air H2O berikut ini. H2O(l) H+(aq) + OH- (aq)
Kw = [H+][OH−]
Data persamaan (2) dan (3) dimasukkan ke persamaan (1) sehingga didapat Kh= 1
Kax Kw Kh= Kw
Ka
Jadi, untuk hidrolisis garam yang bersifat basa berlaku hubungan OH− = ℎ [anion]garam = Kw
Ka [ � ]�
Untuk garam yang memiliki satu anion, seperti HCOONa, dan CH3COONa berlaku persamaan berikut.
OH− = ℎ [�] = Kw
Ka [�]
Untuk garam yang memiliki dua anion, seperti (CH3COO)2Ba, (CH3COO)2Ca, dan CaF2, berlaku persamaan berikut.
OH− = ℎ 2 [�] = Kw
Ka 2 [�]
b. Menghitung [H+] dan Kh Larutan Garam yang bersifat asam
Contoh larutan garam yang bersifat asam adalah NH4NO3, NH4Cl, dan NH4Br. Perhatikan reaksi hidrolisis NH4+ berikut ini
NH4+ (aq) +H2O(l) NH4OH(aq) + H+(aq) ℎ = NH4OH [H
+] [NH4+]
[H2O] diabaikan karena jumlah H2O yang bereaksi jauh lebih kecil daripada H2O yang berperan sebagai pelarut.
NH4OH selalu sama dengan H+ sehingga ℎ= [H
+][H+] [NH4+] =
[H+]2 [NH4+]
... (4)
... (5)
... (6) Secara umum, persamaan tersebut dapat dinyatakan sebgai berikut
H+ = ℎ [kation]garam
Garam yang memiliki satu kation, seperti NH4Cl, dan NH4Br, NH4+ = [garam]= [g] sehingga
H+ = ℎ [�]
Adapun garam yang memiliki dua anion, seperti (NH4)2SO4 akan terhidrolisis sebagai berikut.
(NH4)2SO4 (aq) 2NH4+ (aq) + SO42-(aq)
NH4+ = 2 x [(NH4)2SO4]= 2 x [garam]= 2 x [g] sehingga H+ = ℎ 2 [�]
Perhatikan perhitungan Kh berikut ini ℎ = NH4OH [H
+] [NH4+] Jika persamaan tersebut dikalikan dengan [OH−]
[OH−] akan diperoleh : ℎ= NH4OH [H+] [NH4+] x [OH−] [OH−] ℎ= NH4OH [NH4+][OH−]x[OH−][H+] Perhatikan reaksi ionisasi basa lemah NH4OH berikut ini NH4OH(aq) OH-(aq) + NH4+ (aq)
=[NH4 +][OH−] NH4OH NH4OH [NH4+][OH−]= 1 Kb Perhatikan reaksi ionisasi air H2O berikut ini. H2O(l) H+(aq) + OH- (aq)
Kw = [H+][OH−]
Data persamaan (5) dan (6) dimasukkan ke persamaan (4) sehingga didapat Kh= 1
Kbx Kw Kh= Kw
Kb
Jadi, untuk hidrolisi garam yang bersifat asam berlaku hubungan [H+] = ℎ [kation]garam = Kw
Kb [ � ]�
Untuk garam yang memiliki satu anion, seperti NH4Cl, dan NH4Br berlaku persamaan berikut.
berikut.
H+ = ℎ 2 [�] = Kw
Kb 2 [�]
c. Menghitung [OH-] dan Kh Larutan Garam yang berasal dari asam lemah dan Basa Lemah
Untuk menentukan H+ garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah, Anda harus menentukan lebih dahulu harga Kh, Perhatikan contoh berikut ini
CH3COONH4(aq) CH3COO–(aq) + NH4+(aq) Reaksi Hidrolisis :
CH3COO-(aq) + NH4+(aq)+ H2O(l) CH3COOH(aq) + NH4OH(aq) ℎ = CH3COOH NH4OH
[CH3COO−][NH4+]
Untuk menentukan harga Kh, persamaan tersebut dikalikan dengan
[OH−] [OH−] [H+] [H+],sehingga ℎ = CH3COOH NH4OH [CH3COO−][NH4+] [OH−] [OH−] [H+] [H+] ℎ= CH3COOH [CH3COO−][H+] NH4OH [NH4+][OH−]x[OH −][H+] CH3COOH [CH3CO O−][H+] adalah 1/ Ka NH4OH [NH4+][OH−]
adalah 1/Kb
[OH−][H+] adalah KwMaka harga Kh adalah
ℎ =
1 Kax
1Kb
x Kw =
KwKax Kb
Untuk menentukan [H+] perhatikan kembali persamaan untuk Kh, ℎ = CH3COOH NH4OH
[CH3COO−][NH4+]
Pada reaksi hidrolisis, CH3COOH selalu sama dengan NH4OH dan [CH3COO−] selalu sama dengan [NH4+] sehingga
ℎ= CH3COOH NH4OH
[CH3COO−][NH4+] =
CH3COOH 2 [CH3COO−]2
[CH3COO−]2[H+]2 [CH3COO−][H+]
ℎ= 1
2
[H+]2 [H+]2 = Kh x Ka2 Jika harga Kh diganti dengan
, akan diperoleh [H+]2 = Kw (Ka x Kb)x Ka 2 = Kw Kb x Ka Jadi, H+ = Kw Kb x Ka F. Model Pembelajaran
Pendekatan : Student centered Metode Pembelajaran : Diskusi
G. Media, Alat/bahan dan Sumber Pembelajaran 1. Media
a. Slide presentation
b. Handout
2. Alat/Bahan
Spidol, papan tulis, LCD, penghapus 3. Sumber Belajar
a. Siswa memperhatikan guru dan mempersiapkan diri mengikuti pelajaran
b. Siswa mendengarkan petunjuk dari guru yang sedang menyampaikan tujuan pembelajaran, metode pembelajaran
10 menit
KEGIATAN INTI
Eksplorasi
a. Siswa bersama guru membahas tentang penentuan pH garam yang terhidrolisis sebagian.
b. Siswa bersama guru membahas tentang penentuan pH garam yang terhidrolisis total
Elaborasi
a. Siswa mengerjakan latihan soal mengenai perhitungan pH larutan garam
b. Siswa bersama guru mendiskusikan jawaban dan memberikan koreksi jawaban atau tambahan informasi jika
diperlukan. 70 menit
Konfirmasi
a. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya.
b. Guru mengkonfirmasi mengenai materi yang sudah disampaikan.
KEGIATAN PENUTUP
a. Siswa dengan bimbingan guru membuat simpulan
b. Siswa diberi tahu tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya
c. Siswa diberi tugas untuk membaca materi yang akan dipelajari.
10 menit
I. Penilaian
a. Penilaian Kognitif Bentuk : Soal Tertulis b. Penilaian Afektif
\
PETA KONSEP
STANDART KOMPENTENSI
4. Mendiskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya KOMPETENSI DASAR
4.6. Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan mengukur serta menghitung pH larutan garam tersebut. INDIKATOR HASIL BELAJAR
Menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat mengalami hidrolisis dalam air melalui percobaan Menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi
Mengukur dan menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis
dapat berupa
terjadi pada terjadi pada
disebut disebut
Dapat berupa
bersifat bersifat bersifat bersifat bersifat
Hidrolisis Garam
Hidrolisis Parsial Hidrolisis Total
Garam tersusun dari asam lemah basa
kuat
Garam tersusun dari asam kuat basa
lemah
Garam tersusun dari asam lemah basa
lemah
Hidrolisis Anion Hidrolisis Kation
Asam
Ka<Kb Ka>Kb
Basa Asam Netral
Ka=Kb OH− = Kw Ka . [�] basa H+ = Kw Kb . [�] OH− = KwxKb Ka H+ = KwxKa Kb
1. Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat larutannya bersifat Netral (pH=7) 2. Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah larutannya bersifat Asam (pH<7) 3. Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat larutannya bersifat Basa (pH>7)
4. Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah sifat larutan bergantung pada Ka atau Kb a. Jika Ka = Kb larutan bersifat Netral
b. Jika Ka > Kb larutan bersifat Asam c. Jika Ka < Kb larutan bersifat Basa
A. REAKSI HIDROLISIS GARAM
Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat Contoh :
NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)
Na+(aq) + H2O(l) tidak bereaksi Cl-(aq) + H2O(l) tidak bereaksi Reaksi tidak menghasilkan H+ atau OH- ( Netral )
Hidrolisis sebagian pada anionnya A- + H2O HA + OH
-Contoh :
CH3COONa(aq) CH3COO-(aq) + Na+(aq) CH3COO-(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) + OH-(aq)
Na+(aq) + H2O(l) tidak bereaksi Hidrolisis menghasilkan OH- ( Basa )
Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah Hidrolisis sebagaian pada kationnya
L+ + H2O LOH + H+ Contoh :
NH4Cl(aq) NH4+(aq) + Cl-(aq)
NH4+(aq) + H2O(l) NH3(aq) + H3O+(aq) Cl-(aq) + H2O(l) tidak bereaksi
Hidrolisis menghasilkan H+ atau H3O+ ( Asam )
Hidrolisis sempurna pada kation dan anionnya L+ + H2O LOH + H+
A- + H2O HA + OH -Contoh :
CH3COONH4(aq) CH3COO-(aq) + NH4+(aq) CH3COO-(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) + OH-(aq)
NH4+(aq) + H2O(l) NH3(aq) + H3O+(aq) Hidrolisis menghasilkan H+ atau OH
-(sifat larutan tergantung pada kekuatan Ka atau Kb )
SIFAT LARUTAN GARAM
1. pH Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat ( pH = 7 ) Tidak mengalami hidrolisis sehingga pH = 7 ( Netral ) 2. pH Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah ( pH < 7 )
ℎ=Kw
Kb
H+ = ℎ . [�] = Kw
Kb . [�]
3. pH Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat ( pH > 7 ) ℎ=Kw
Ka
OH− = ℎ . [�] = Kw
Ka . [�]
4. pH Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah ( pH tergantung Ka atau Kb ) Jika Ka = Kb larutan bersifat Netral
Jika Ka > Kb larutan bersifat Asam, maka H+ = KwxKa
Kb
Jika Ka < Kb larutan bersifat Basa, maka, OH− = KwxKb
Ka
1. Apakah ciri-ciri garam yang dapat terhidrolisis berikut. a. KCN c. NH4Cl e. Al2S3 b. Na3PO4 d. Al2(SO4)3
2. Apakah ciri-ciri garam yang tidak dapat terhidrolisis berikut. a. Ba(NO3)2
b. MgSO4
1. Pada reaksi berikut.
Ba(NO3)2(aq)Ba2+(aq) +2 NO3-(aq)
a. Tuliskan reaksi hidrolisis dari garam tersebut
b. Bagaimana sifat garam tersebut apabila dilarutkan di dalam air? Berikan alasannya!
2. Pada reaksi berikut
Al2S3(aq) 2Al3+(aq) + 3S2-(aq)
a. Tuliskan reaksi hidrolisis dari garam tersebut
b. Bagaimana sifat garam tersebut apabila dilarutkan di dalam air? Berikan alasannya!
Tugas 2
pH LARUTAN GARAM
Kh= tetapan hidrolisis
Kw=Tetapan kesetimbangan air (10-14)
Kb=Tetapan ionisasi basa lemah
Ka=Tetapan ionisasi asam lemah
a=valensi garam [g]=Molaritas garam