5 MODUL 4 SEKTOR PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN 8
5.3 kegiatan pendampingan untuk pkp
Sektor PKP, SPAM, Sanitasi dan Bina Penataan Bangunan dalam kegiatan pendampingan KKN Tematik Infrastruktur memiliki saling keterkaitan akan tetapi masing-masing memiliki fokus target keluaran yang akan dicapai.
Esensi dari tujuan pendampingan infrastruktu pemukiman adalah menciptakan kondisi lingkungan permukiman yang lebih baik yang didukung dengan:
Tersedianya fasilitas dan terpenuhinya akses air minum Tersedianya fasilitas dan terpenuhinya akses sanitasi
Tertatanya bangunan (rumah dan bangunan lainnya) yang aman, nyaman dan terbebas dari resiko
Tersedia, termanfaatkan PSE dan PSU yang memberikan nilai bagi kegiatan ekonomi dan sosial di masyarakat
Kondisi yang demikian memerlukan upaya menyeleluruh yang melibatkan semua elemen antara lain: sarana dan prasarana, sumber daya manusia, sumber daya uang dan perlu didukung dengan kelembagaan, peraturan/pengawasan, kemampuan pengelola. Fokus pada pendampingan untuk PKP untuk penyediaan Prasarana dan Sarana Ekonomi (untuk desa) dan Prasarana dan Sarana Umum (PSU) untuk kota dirancang untuk memberikan kemampuan bagi pemangku program pembangunan di desa/kelurahan untuk menemukenali isu, permasalahan dan kebutuhan yang perlu diupayakan dalam peningkatan ketersediaan, kualitas dan fungsi PSE dan PSU.
5.3.1 Tahapan Pendampingan Tematik PKP
Secara garis pendampingan mahasiswa untuk sektor TKP mencakup empat tahapan yaitu: membangun kesadaran kolektif, menciptakan rasa butuh, pendampingan dalam perencanaan dan bantuan teknis dalam pelaksanaan aksi untuk PKP
5.3.1.1 Membangun kesadaran
Membangun kesadaran merupakan tahapan yang krusial (penting) karena dengan kesadaran kolektif dari seluruh pemangku desa/kelurahan akan menjadi modal dasar dalam melakukan tahapan berkiutnya.
Kesadaran yang perlu dibangun adalah
(1) Bahwa perkembangan jaman cepat berubah hanya dengan masyarakat dan pelaku pembangunan yang visioner dan berorientasi ke depan yang akan memenangkan persaingan di masa mendatang.
H a l a m a n 97 | 110
(2) Setiap desa/kelurahan memiliki potensi yang bisa digarap untuk mengangkat keunggulan kompetitifnya misalnya potensi ekonomi dari produk yang dihasilkan dari masyarakat
(3) Setiap pemerintahan memiliki mandat/kewajiban untuk memikirkan akan dijadikan apa desa/kelurahan di masa mendatang
(4) Saatnya sekarang untuk mempersiapkan desa/masyarakat untuk mampu bersaing dalam kegiatan ekonomi di masa mendatang.
Tantangan terbesar adalah menumbuhkan motivasi para pimpinan dan perangkat desa dan masyarakat untuk menciptakan kondisi yang lebih baik di masa mendatang dengan berbagai alasan yang pada dasarnya tidak adanya motivasi untuk berprestasi dalam menciptakan kondisi mendatang yang lebih baik.
Upaya yang bisa dilakukan mahasiswa pada tahap ini adalah mengemas hasil IMAP ke dalam paparan informasi yang menarik dan sekaligus memicu kesadaran perangkat dan warga. Temuan masalah perlu dikemas dengan baik dan dilengkapi dengan gambar visual yang bisa memicu kesadaran, demikian pula informasi mengenai potensi juga dikemas dengan baik disertai analisis. Jika potensi tersebut dikembangkan dan dioptimalkan akan memberi nilai ekonomis.
5.3.1.2 Menciptakan Permintaan (demand)
Secara sederhana demand akan terjadi didukung oleh faktor KEMAUAN dan faktor KEMAMPUAN. Faktor kemauan akan terjadi jika ada PENGETAHUAN atau informasi dan apa yang diinformasikan dianggao MENARIK dan bisa dilakukan. Faktor kemampuan dipengaruhi oleh BIAYA untuk perubahan dan bisa DIJANGKAU.
Inti dari penjelasan diatas adalah dalam menciptakan demand pemangku pembangunan desa/keluruhan diajak untuke memahami infrastruktur apa saja yang dibutuhkan untuk menjapai kondisi mendatang yang diharapkan, paham arti pentingnya infrastruktur tersebut, mengetahui gambaran kebutuhan biaya yang diperlukan.
Dalam menciptakan deman prinsipnya adalah pemangku desa/kelurahan mendapatkan informasi tentang peluang-peluang, misalnya program bantuan/proyek pemerintah yang bisa dimanfaatkan, alokasi biaya 1 miliar per desa, potensi swadaya masyarakat dan peluang dari peran swasta melalui CSR.
5.3.1.3 Dukungan dalam Perencanaan
Dalam memberikan dukungan terhadap perencanaan perlu dipastikan bahwa desa atau kelurahan memahami pentingya dokumen perencanaan yang akurat, perlunya pelibatan banyak pihak dalam proses perencanaan, dan tanggungjawab untuk menindaklanjuti rencana yang telah disusun.
Dukungan mahasiswa dalam perencanaan ini adalah membantu dalam menterjemahkan hasil IMAP sebagai dasar dalam perencanaan, membantu dalam melakukan analisis kebutuhan dengan tepat, misalnya untuk pembangunan PSE/PSU dapat dihitung berapa
H a l a m a n 98 | 110
jumlah penerima manfaat dan berapa nilai manfaat dengan PSE tersebut bagi masyarakat.
Dukungan dalam perencanaan pembangunan infrastruktur dimulai pada saat penetapan target pencapaian kondisi infrastruktur mendatang yang diharapkan. Pada tahap ini bantuan teknis diberikan untuk memastikan penetapan target yang realistis dengan mempertimbangkan potensi yang ada.
Dari target yang telah ditetapkan selanjutanya membantu dalam penetapan prioritas penyiapan PSE/PSU yang perlu disiapkan dalam waktu dekat, membantu dalam mengitung estimasi biaya untuk diusulkan kepada masyarakat melalui forum musbangdes/kel untuk dibiayai melalui dana pembangunan desa/kelurahan atau diusulkan lebih lanjut kepada pemerintah melalui APBD.
Perencanaan secara teknis mahasiswa bisa membantu dalam penyiapan desain teknis awal, apa PSE/PSU yang akan dibangun, dimana akan dibangun dan pilihan/bentuk PSU yang akan dibangun. Untuk hal ini diperlukan peran mahasiswa dari jurusan teknik, dan peran mahasiswa jurusan sosial dalam memberikan masukan dari aspek pemanfaatan dan akses masyarakat terhadap PSE/PSU tersebut.
Hasil akhir bantuan teknis dalam perencanaan adalah dokumen perencanaan yang informatif didukung dengan data akurat serta gambaran pembiayaan serta gambaran bentuk secara teknis yang siap untuk diusulkan melalui pembiayaan dari desa, dari masyarakat maupun dari pemerintah.
5.3.1.4 Dukungan dalam aksi
Dukungan dalam aksi untuk PSE/PSU meliputi bantuan teknis dalam penguatan kapasitas, sosialisasi rencana dan promosi untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat, menghubungkan pemangku desa/kelurahan dengan sumber pembiayaan misalnya dengan CSR/sponsor, dengan proyek atau dengan pemerintah daerah. Hasil yang diharapkan dari dukungan aksi ini adalah: dukungan masyarakat, dukungan sumber pembiayaan, dukungan pemerintah dalam arti yang luas.
H a l a m a n 99 | 110