• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pemberdayaan

Dalam dokumen KATA PENGANTAR. H a l a m a n ii 116 (Halaman 110-116)

5 MODUL 4 SEKTOR PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN 8

5.5 tips fasilitasi

5.5.4 Strategi Pemberdayaan

5.5.4.1 Membangun kesadaran dan penciptaan deman

(1) Memahami Persepsi Masyarakat Tentang PSE/PSU

Satu ilustrasi dari pelaksanaan KKN Tematik Air Minum di Desa Padang Kandis Kabupaten Belitung oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada, untuk membangun kesepakatan masyarakat dalam penetapan iuran dilakukan survai/pooling pendapat berapa orang yang setuju untuk menaikkan tarif dan berapa orang yang tidak setuju. Apa yang dilakukan mahasiswa UGM ini memberikan inspirasi pentingnya pentingnya memetakan persepsi

H a l a m a n 105 | 110

masyarakat tentang rencana pembangunan. Untuk efektivitas pendampingan masyarakat untuk pengembangan PSE/PSU sebaiknya dilakukan pemetaan persepsi masyarakat dan perangkat desa:

Apa yang mereka pikirkan tentang kondisi saat ini dan kebutuhan PSE/PSU di masa mendatang

Apa yang mereka pikirkan pentingnya penyediaan PSE/PSU untuk mengangkat status desa/kelurahannya

Sebaiknya pertanyaan ini ditujukan kepada semua lapisan secara terwakili antara lain dari kelompok perempuan dan kelompok laki-laki dewasa dan kelompok remaja bahkan anak-anak sekolah.

Walaupun hanya dua pertanyaan kunci dimungkinkan akan mendapatkan variasi jawaban yang banyak mulai dai yang pro dan yang kontra, dan dari jawaban ini bisa dijadikan pertimbangan dalam penyiapan strategi komunikasi lebih lanjut untuk fasiltasi.

Hal yang perlu diantisipasi dan dihindari adalah salah persepsi kehadiran mahasiswa untuk membantu menyediakan PSE/PSU atau akan membantu desa bekerja secara fisik dalam pembangunan PSE/PSU. Faktor kunci dalam membangun kepedulian desa/kelurahan dan masyarakat untuk PSE/PSU adalah faktor komunikasi, mulai dari komunikasi dalam menggali persepsi dan mengkomunikasikan peran mahasiswa selama KKN untuk kegiatan yang berkaitan dengan PSE/PSU. Dipahami bahwa kemampuan dan kelihaian komunikasi tidak bisa terjadi secara “sim salabim”. Boleh jadi mahasiswa pandai berkomunikasi dengan komunitas di kampus atau di publik, tetapi lain urusannya dengan komunikasi di masyarakat yang membawa misi khusus. Di masyarakat ada nilai yang khas, keterbatasan dalam menerima pesan dengan bahasa yang tidak tidak seperti bahasa mereka sehari-hari.

(2) Memerankan Tokoh Masyarakat sebagai Penyampai Pesan Kunci

Komunikasi mahasiswa dalam KKN mengandung misi untuk perubahan, faktor kesetaraan dan kepercayaan menjadi penting untuk diperhatikan. Jika maksud dan tujuan disampaikan atau diartikulasikan sendiri oleh mahasiswa dengan bahasa mahasiswa dan dengan gayanya. Ada kemungkinan mereka menerima karena dianggap orang luar dan orang yang berilmu, tetapi banyak kemungkinan mereka menolak karena merasa digurui. Jalan keluarnya adalah menyerahkan “pesan-pesan kunci” kepada tokoh masyarakat yang diteriman untuk menyampaikannya.

(3) Membuat Semua Masyarakat Tahu bahwa Mahasiswa Tinggal di Desa/Kelurahan untuk membantu Program Pembangunan

Boleh jadi tidak semua masyarakat mengetahui kalau anda dan rombongan melakukan KKN di desa tersebut dan kegiatan anda hanya diketahui oleh orang orang tertentu. Untuk memastikan semua orang tahu bahwa anda di sana anda bisa memasang spanduk yang berisi pesan misalnya”Kami Mahasiswa Universitas x-y hadir untuk medukung perogram desa dalam peningkatan PSE wilayah di perdesaan atau PSU permukiman kumuh di perkotaan” . Pesan di atas tidak hanya melalui spanduk juga bisa melalui selebaran di tempel

H a l a m a n 106 | 110

di tempat umum dengan menyebutkan alamat sekretariat dan kontak person yang bisa dihubungi.

(4) Membangun Interaksi dengan Kelompok Komunitas dan Tokoh Masyarakat

Interaksi dengan kelompok komunitas untuk mendapatkan dukungan dalam menghasilkan keluaran KKN yang diharapkan. Mintalah pendapat dan saran serta mintalah kehadiran mereka dalam setiap acara pertemuan. Tunjukkan bahwa anda dan anggota tim anda tanggap dan turut hadir dalam event-event kepemudaan dan event masyarakat misalnya pada pertemuan RT/Dusun, kegiatan keagamaan dan bakti sosial selama anda ada di desa tersebut. Membangun interaksi yang berkelanjutan akan mengurangi potensi konflik salah persepsi dan salah harapan terhadap program KKN dan kehadiran anda akan dirasakan nilainya bagi masyarakat.

(5) Memosisikan pimpinan/tokoh masyarakat sebagai pihak utama

Sebagus apapun laporan hasil pelaksanaan KKN, hasil kajian tentang potensi desa/kelurahan atau analisis masalah jika pekerjaan tersebut dilakukan tanpa melibatkan orang kunci dari desa/kelurahan maka mereka tidak merasa memiliki. Walaupun gambar peta kondisi PSE/PSU sederhana, laporan analisis masalah sangat sederhana akan tetapi jika yang melakukannya mereka sendiri maka mereka akan merasa memiliki dan merasa bertanggung jawab. Berikut diilustrasikan hasil pemetaan peta jaringan air minum yang disiapkan oleh masyarakat sendiri dan yang disiapkan mahasiswa:

Gambar karya masyarakat (1) Gambar karya mahasiswa (2)

Dalam gambar (1) masyarakat menuliskan nama-nama penerima layanan beserta nomor urutannya dan nomor tersebut tergambarkan posisinya dalam peta. Walaupun dengan tulisan tangan tetapi sangat komunikatif. Walaupun gambar no (2) kelihatan lebih menarik, jika dalam penyiapannya dilakukan oleh mahasisiswa sendiri maka tingkat pengakuan dari masyarakat lebih besar pada gambar yang disiapkan masyarakat sendiri.

5.5.4.2 Pelaksanaan IMAP

Kegiatan IMAP adalah untuk mendapatkan iformasi menyeluruh tentang infrastruktur kawasan permukiman mencakup; [1] kondisi eksisting ketersediaan infrastruktur (2)

H a l a m a n 107 | 110

potensi ekonomi, [3] pemetaan masalah khususnya masalah kualitas infrastruktur secara teknis. Peran mahasiswa adalah memberikan pertanyaan-pertanyaan kunci dan selanjutnya berikan kesempatan untuk menyampaikan informasi dan pendapatnya semua informasi yang disampaikan dicatat. Target FGD dalam pelaksanaan IMAP adalah mendapatkan informasi tentang infrastruktur permukiman secara menyeluruh. Tentang cara pelaksanaannya bisa dibaca pada modul 1 tentang cara pelaksanaan IMAP.

Penajaman Hasil IMAP

Dalam pengembangan informasi khusus untuk PSE/PSU bisa dilakukan diskusi lanjutan atau terpisah dengan beberapa orang kunci untuk mendapatkan pendapat atau pandangan mengenai peluang manfaat jika PSE/PSU. Pertanyaan yang perlu disampaikan antara lain:

(1) Jenis PSE/PSU apa yang dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan mendatang

(2) Dimana akan dibangun? dan mintalah untuk memasukan rencana lokasi tersebut dalam peta

(3) Apa manfaat secara ekonomi dan sosial yang akan dirasakan dengan PSE/PSU tersebut

(4) Siapa dan berapa banyak orang yang akan menikmati?

(5) Kontribusi apa yang harus diberikan masyarakat

(6) Jika ada yang harus ada biaya ganti rugi untuk penyediaan PSE/PSU apakah sebanding dengan manfaat yang akan dirasakan

(7) Berapa orang yang akan mendapat manfaat dan diuntungkan secara langsung dari PSE/PSU

(8) Potensi masalah / konflik apa yang perlu diantisipasi

Biarkan mereka memberikan penjelasan dan pandangan perpektifnya, lakukan diskusi ini dengan santai dan jangan sampai mereka merasa dicecar dengan pertanyaan.

Pemataan Potensi dan Masalah untuk PSE/PSU

Dari daftar potensi dan permasalahan yang dihasilkan dari diskusi ini selanjutanya dilakukan analisis bersama berdasarkan perspektif teknis, ekonomi, sosial dan resiko-resiko yang kemungkinan akan terjadi. Target dari diskusi ini adalah gambaran yang kebih mengarah pada kondisi eksisting PSE/PSU saat ini, dampak secara ekonomis dan sosial dari kondisi eksisting PSE/PSU, peluang nilai ekonomis dengan perbaikan/peningkatan kualitas atau penyediaan PSE / PSU

Contoh format pertanyaan dalam diskusi ini adalah sebagai berikut:

Kondisi eksisting PSE/PSU Permasalahan yang dirasakan Kebutuhan dan Peluang Apakah PSE/PSU sudah ada

dan cukup Masalah yang telah ditimbukan akibat tidak cukup/tidak tersedianya PSE/PSU

PSE/PSU apa yang dibutuhkan, dimana? Dan akan memberikan manfaat kepada berapa orang

H a l a m a n 108 | 110

Apakah PSE/PSU yang ada

telah memenuhi syarat teknis Masalah yang terjadi akibat PSE /PSU tidak memenuhi syarat teknis

Pilihan teknologi dan jenis PSE yang seperti apa yang dibutuhkan dan apakah secara teknis bisa dikelola dengan mudah

Apakah dimanfaatkan secara

efektif Masalah yang ditimbukan akibat PSE /PSU tidak termanfaatkan dengan baik

Bagaimana PSE/PSU akan dimanfaatkan dan dan siapa target utama yang akan memanfaatkan

Apakah ada manajemen aset

untuk penanganannya Masalah yang terjadi akibat aset PSE/PSU kurang terurus Bagaimana bentuk pengelolaan aset PSE/PSU yang seharusnya dan manfaat apa yang akan didapatkan dengan pengelolaan aset tersebut

Pemetaan Potensi Pengembangan dan Pertumbuhan Ekonomi

Kegiatan yang dilakukan pada dalam pemetaan ini adalah membuat peta yang menggambarkan lokasi potensi pertumbuhan ekonomi beserta satuan jumlah, luasan, dan volume lainnya yang dapat untuk menjelaskan tingkat kebutuhan layanan PSE / PSU. Informasi yang digali antara lain:

potensi industri kerajinan rumah tangga, potensi hasil pertanian dan perkebunan,

potensi hasil peternakan dan perikanan, dan sebagainya

Hasil dari diskusi secara partisipatif dalam mengurai kondisi eksisting permasalahan dan kebutuhan pimpinan dan perangkat serta masyarakat akan memiliki pemahaman dengan baik dan dapat mengambil keputusan dalam perencanaan:

(1) Kebutuhan PSE/PSU apa yang harus disediakan untuk menjawab kebutuhan antara lain:

a. Jalan poros/jalan tembus b. Jembatan

c. Pasar/kios desa dan sebagainya.

(2) Dimana akan ditempatkan

(3) Dengan standar teknis seperti apa

(4) Diperuntukkan kepada siapa dan berapa yang akan memanfaatkan

(5) Bagaimana rancangan PSE/PSU yang tepat guna dan bisa dioperasikan dengan mudah

(6) Bagaimana strategi pengelolaan aset PSE/PSU yang telah ada dan yang akan dibangun

5.5.4.3 Dukungan Dalam Proses Perencanaan Infrastruktur (PSE/PSU)

Dukungan dalam proses perencanaan merupakan kelanjutan dari IMAP dan kajian-kajian permasalahan dan potensi PSE/PSU. Pemberdayaan dalam proses perencanaan pada

H a l a m a n 109 | 110

intinya adalah menjadikan masyarakat memahami permasalahan atau memahami arti dari hasil IMAP yang telah disiapkan sebelumnya. Menyepakati posisi kondisi eksisting untuk PSE/PSU, menyepakati target kondisi yang diharapkan untuk lima tahun mendatang, mengetahui tantangan dan potensi serta peluang yang bisa dimanfaatkan untuk mencapai tujuan dan menetapkan strategi yang diyakini bisa dijalankan.

Makna pemberdayaan dalam proses ini adalah: masyarkat yang mengambil keputusan dan sadar konsekuensi atas keputusan yang diambilnya.

Penjelasan Teknik penyusunan Rencana Infrastruktur Permukiman silahkan baca pada Modul IMAP dan Perencanaan Infrastruktur Permukiman

Jika desa dampingan KKN juga melakukan kegiatan tema infrastruktur lainnya maka penyusunan rencana infrastruktur (road map/renstra) menjadi satu kesatuan dan PSE/PSU menjadi salah satu komponen, Dengan demikian dalam perencanaan infrastruktur perlu dipastikan semua yang terkait dengan PSE/PSU ditegaskan target dan strategi pencapaiannya.

5.5.4.4 Dukungan Aksi

(1) Pemanfaatan Corporate Social Responsibility dan/atau Bantuan Lainnya

Kegiatan pemberdayaan dalam pemanfaatan CSR dan sumber pembiayaan lain adalah memberikan bekal pengetahuan, bantuan teknis dalam penyiapan dokumen yang dibutuhkan dan memediasi komunikasi awal untuk selanjutnya dilakukan sendiri oleh desa/kelurahan. Perlu dipastikan setiap komunikasi dengan sumber pembiayaan pimpinan/tokoh masyarakat desa siap dengan informasi yang akurat dan bisa menjelaskan atas usulan yang diajukan.

(2) Pelaksanaan Kegiatan

Yang dimaksud pelaksanaan kegiatan PSE/PSU dalam pendampingan ini adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan sejak perencanaan sampai dengan pengelolaan PSE/PSU. Tujuan dari dukungan adalah keberlanjutan dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan, bentuk pemberdayaan yang diberikan adalah penguatan kapasitas tentang bagaimana penyelenggaraan kegiatan koordinasi, pengelolaan perencanaan, cara memobilisasi peranserta masyarakat dan cara dalam mengatasi permasalahan.

Hasil dukungan dalam aksi kegiatan untuk PSE adalah:

Desa/kelurahan berkomitmen untuk PSE/PSU, tahu dan memetakan permasalahannya, tahu siapa saja yang perlu dilibatkan, tahu kontribusi apa yang diperlukan dari masyarakat, tahu potensi untuk mencapai kondisi PSE/PSU yang diharapkan, kenal dan membangun komunikasi lanjutan dengan orang kunci dari CSR dan sumber pembiayaan lain. Dari seluruh rangkaian kegiatan pemberdayaan di atas dapat ditarik poin penting

Datang/hadir dalam kehidupan masyarakat Tinggal bersama masyarakat

Melakukan kegiatan bersama dan untuk masyarakat Alih pengetahuan dan nilai kepada masyarakat dan

H a l a m a n 110 | 110 5.5.4.5 Upaya Keberlanjutan

Apa yang dilakukan oleh mahasiswa selama KKN adalah sebagian dari rangkaian pembangunan PSE/PSU dan untuk mencapai tujuan dari seluruh siklus keberlanjutan diperlukan waktu yang panjang dan memerlukan intervensi lanjutan baik dari KKN angkatan berikutnya, pemerintah, CSR dan yang terpenting dari masyarakat sendiri. Yang perlu dilakukan adaalah:

(1) Memastikan unsur pimpinan, perangkat dan tokoh masyarakat memahami penyedian dan peningkatan PSE/PSU merupakan tuntutan dan akan memberikan manfaat bagi masyarakat sendiri.

(2) Memastikan masyarakat memahami masih ada rangkaian kegiatan yang akan mereka lanjutkan sendiri

(3) Memastikan dokumen hasil pencapaian selama KKN tersedia di desa dan tersedia di kampus untuk dikaji mahasiswa lain untuk pengembangan kegiatan lanjutan

(4) Memastikan rencana kegiatan dan pembiayaan diisusulkan dan disetujui dalam Musbangdes dan juga mengajukannya kepada SKPD terkait untuk dibawa ke forum Musrenbang kabupaten/kota

(5) Memastikan gambar peta infrastruktur permukiman di pasan di kantor desa dan dapat diakses oleh masyarakat

(6) Memastikan pimpinan desa/kelurahan tahu kepada siapa untuk berkomunikasi dan memiliki alamat korespondensi.

Dalam dokumen KATA PENGANTAR. H a l a m a n ii 116 (Halaman 110-116)

Dokumen terkait