4 MODUL SEKTOR BINA PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 67
4.3 Manual Rencana Proteksi Kebakaran Skala Lingkungan (RPKSL)
4.3.7 Metode, alat dan Bahan
Metode yang digunakan adalah dengan; ceramah, simulasi dan tanya jawab. Alat
dan bahan yang diperlukan adalah;
Flip chart, Spidol, Lembar Bergambar dan Bahan Bacaan4.3.8 Proses
Pertemuan penyusunan Rencana Proteksi Kebakaran Skala Lingkungan (RPKSL) dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut:
Sesi Penjelasan Pengertian, Tujuan dan Manfaat RPKSL
Buka pertemuan dengan ucapan salam hangatH a l a m a n 76 | 110
Jika belum saling kenal lakukan perkenalan dalam bentuk bina suasana agar pertemuan dapat berlangsung kondusif dan menyenangkan
Jelaskan secara singkat maksud dan tujuan sesi
Lakukan pancingan pertanyaan dengan cara meminta beberapa peserta pertemuan (masyarakat) untuk memberikan pendapat tentang arti , tujuan dan manfaat dari adanya RPKS. Tuliskan seluruh hasil pendapat peserta kedalam lembar flip chart kertas (plano). Berikan komentar dan apresiasi seadanya terhadap hasil masukan peserta.
Lanjutkan dengan memberi penjelasan selengkapnya tentang pengertian, tujuan, manfaat dan ruang lingkup dari RPKS.
Persilahkan kepada peserta untuk bertanya jika ada penjelasan yang belum dipahami atau dimengerti
Tutup sesi dengan memberikan kesimpulan singkat dan ucapan terimakasi
Sesi Penyusunan RPKSL
Lakukan bina suasana dalam bentuk ice breaking sehingga peserta (masyarakat) semakin semangat dan senang mengikuti pertemuan
Jelaskan secara singkat maksud dan tujuan serta langkah-langkah penyusunan RPKSL
Langka 1 :
Ajak peserta untuk melihat hasil IMAP desa/kel untuk mengidentikasi fasilitas bangunan dengan table berikut ini:
Tabel Identifikasi Fasilitas Infrastruktur di Desa/Kel
No Fasilitas Kemungkinan Resiko Kebakaran
Tinggi Sedang Kecil Tidak Ada 1 Jaringan jalan 2 Sumber air 3 Rumah Warga 4 Sentra Ekonomi/Pasar 5 Sekolah 6 Tempat Ibadah 7 Kantor Desa/Kel 8 Hutan 9 Lokasi Hydrant Apa lagi · Langkah 2
Selanjutnya ajak peserta untuk melakukan Identikasi resiko kebakaran berdasarkan jenis bangunan, kepadatan, kebiasaan masyarakat serta penggunaan energi
No Penyebab Kebakaran Resiko Kebakaran yang
Ditimbulkan Ket.
H a l a m a n 77 | 110
2 Kepadatan
3 Kebiasaan Masyarakat 4 Penggunaan Energi
· Langkah 3
Atas hasil identikasi resiko yang dilakukan, ajak peserta untuk melakukan analisa sederhana tentang kemungkinan untuk memproteksi fasilitas-fasilitas yang ada dengan kekuatan sendiri/swadaya masyarakat. Banyak pilihat alat analisa untuk melakukan hal ini, Berikut di contohkan salah satunya yakni dengan menggunakan analisa SWOT yang sederhana
Tabel Analisa SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan dan Ancaman)
No Kekuatan (S) Kelemahan (W) Kesempatan (O) Ancaman (T)
Langkah 3
Jika Analisa SWOT sudah selesai, ajak peserta untuk konsentrasi melihat Kelemahan dan Ancaman untuk merubahnya menjadi isu strategis (yang harus ditangani) dan Tujuan Strategis (yang harus di capai) dengan menggunakan tabel berikut:
Tabel Isu dan Tujuan Strategis
No Faktor Kelemahan dan Ancaman Isu Strategis Tujuan Strategis
Catatan :
Untuk mendapatkan isu strategis adalah dengan cara merasioanalkan secara tajam dari faktor-faktor kelemahan dan ancaman, begitu di dapat pernyataan isu strategis pada saat yang bersamaan sudah di dapatkan tujuan strategis oleh karena tinggal “mempostifkan” nuansa negative isu strategis menjadi nuansa positif. Berikut contohnya :
Tabel Isu dan Tujuan Strategis
No Faktor Kelemahan dan Ancaman Isu Strategis Tujuan Strategis 1 Sumber air desa hanya satu
berupa embung Terbatasnya sumber air untuk bahan proteksi kebakaran Mencari dan membangun sumber-sumber air untuk keperluan proteksi kebakaran 2 dst
H a l a m a n 78 | 110
Langkah 4
Atas hasil tujuan strategis, baru bisa disusun rencana proteksi kebakaran berupa program dan kegiatan, dengan format tabel berikut ini
Matrik Tujuan Strategis dan Program
No Tujuan Strategis Program
Catatan : Satu tujuan strategis bisa meliputi lebih dari satu program
Matrik Rencana Kerja
No Program Kegiatan Pelaksana Biaya Sumber Pendanaa n
Waktu Lokasi
1
Catatan : Satu program bisa menghasilkan beberapa item kegiatan
· Setelah selesai menyusun tabel program dan rencana kerja, ajak peserta untuk melihat ulang kembali masing-masing pernyataan kegiatan dan program. Tanyakan apakah daftar program dan kegiatan yang disusun dan temukan masuk akal (rasional) dan apakah sanggup untuk dilaksanakan. Jika ada yang kurang rasional ajak peserta untuk memperbaikinya. Jika diperkirakan tidak sanggup dilakukan kira-kira penyebabnya apa.
· Jika sudah dianggap selesai minta peserta untuk sama-sama menyatakan bahwa RPKSL sudah selesai dan siap untuk diserahkan kepada pihak pemerintah (Pemdes/Kel).Jika peserta merasa perlu untuk membentuk “tim kecil” untuk memperbaiki hasil rumusan RPKSL , persilahkan peserta berembug sendiri.
· Tutup pertemuan dengan mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada peserta karena sudah sanggup menyusun RPKSL.
Sesi Pembentukan Organisasi Proteksi Kebakaran Skala Lingkungan
(OPKSL)
H a l a m a n 79 | 110 · Berikan penjelasan tentang tujuan dan manfaat OPKSL
· Ice Breaking
· Desakakan kepada peserta betapa pentingnya OPKSL, sehingga saatnya untuk membentuk OPKSL.
· Nyatakan kepada peserta bahwa OPKSL bukan organisasi baru, sehingga OPKSL cukup dimasukkan kedalam organisasi des/kel yang sudah ada dan relevan. Bisa berupa bidang baru atau unit kegiatan. Sehingga OPKSL yang dibentuk tidaklah sebuah organisasi yang sangat lengkap.
Walaupun OPKSL tidak organisasi besar dan lengkap, akan tetapi paling tidak memiliki struktur dan bidang tugas yang jelas. Seperti contoh berikut ini :
H a l a m a n 80 | 110
Contoh Struktur Sederhana OPKSL
Tabel Tufoksi OPKSL
No Jabatan Tufoksi
1 Ketua 2 Sekretaris 3 Bendahara
4 Koordinator Bidang Pencegahan 5 Koordinator Bidang Penanggulangan
· Setelah struktur organisasi dan rumusan Tufoksi selesai, selanjutnya ajak peserta untuk memberi nama terhadap organisasi yang ada.
· Minta peserta pertemuan untuk memilih orang yang paling sesuai untuk mengisi OPKSL, sangat dimungkinkan Ketua sirangkap langsung oleh Kades/Lurah begitu juga sekretaris bisa dirangkap oleh Sekdes/Sekel.
· Jika pertemuan memungkin untuk pengukuhan pengurus OPKSL oleh Kades/Lurah, maka sebaiknya segera dilakukan akan tetapi jika tidak mintalah kesepakatan peserta untuk mencari waktu untuk pengukuhan
· tutup pertemuan dengan ucapan terimakasih Ketua Sekretari s Bidang Penanggulang an Bidang Pencegaha n Bendahar a
H a l a m a n 81 | 110