• Tidak ada hasil yang ditemukan

H. Hipotesis Uji-t

I. Hipotesis Statistik

10. Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan terprogram dan tidak terprogram.

1) Pengembangan diri melalui kegiatan terprogram:

a. Kegiatan Intrakurikuler

Kegiatan Intrakurikuler dilakukan dengan cara masuk kelas pada saat ada guru matapelajaran yang tidak masuk karena tugas atau hal lainnya oleh konselor untuk pendampingan konseling, berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier peserta didik dalam mencari informasi tentang dunia kerja dan perguruan tinggi. Pengembangan diri bagi peserta didik SMA Negeri 6 Tangerang Selatan terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier.

Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan diluar jam pelajaran. Kegiatan ini dikoordinasikan dibawah wakil kepala urusan kesiswaan selaku koordinator kegiatan ekstrakurikuler. Sistem pengadministrasian penilaian maupun pelaporan melekat pada pembina ekstrakurikuler masing-masing, yang kegiatannya mencakup: keagamaan(rohis), keolahragaan, kepemimpinan, Seni, KIR, Sains Clubdan kelompok Majalah kreasi.

Setiap peserta didik diberikan kesempatan untuk memilih jenis ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan. Segala aktifitas peserta didik berkenaan dengan kegiatan ekstrakurikuler dibawah pembinaan dan pengawasan guru pembina yang telah ditugasi oleh Kepala Sekolah.

2) Pengembangan diri melalui kegiatan tidak terprogram:

Kegiatan ini menjadi tanggung jawab semua guru dan tenaga kependidikan di SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan, jadi bersifat melekat pada guru dan tenaga kependidikan. Adapun pelaksanaan kegiatan dicapai melalui;

1. Rutin : Upacara Bendera, perkemahan, LDKS

2. Spontan : Penyikapan atas perilaku, sikap, tata krama dan budi pekerti siswa sehari-hari

3. Keteladanan : Contoh perilaku, sikap dan tindak-tanduk serta tutur kata yang baik dari seluruh komponen sekolah.

Pengembangan diri diarahkan untuk pengembangan karakter peserta didik yang ditujukan untuk mengatasi persoalan dirinya, persoalan masyarakat di lingkungan sekitarnya, dan persoalan kebangsaan. Sekolah memfasilitasi kegiatan pengembangan diri sebagai berikut ini.

1) Pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di luar kelas dengan alokasi waktu setara dengan 2 jam tatap muka, yaitu: Bimbingan Konseling, mencakup hal-hal yang berkenaan dengan pribadi, kemasyarakatan, belajar, dan karier peserta didik. Bimbingan Konseling diasuh oleh guru yang ditugaskan. 2) Pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di luar

kelas (ekstrakurikuler) diasuh oleh guru pembina. Pelaksanaannya secara reguler setiap hari Sabtu, yaitu:

a. Pramuka b. Bola Volley c. Basket d. Sepak bola/futsal e. Tae Kwondo f. Kriket g. Cheer Leader

h. Palang Merah Remaja (PMR) i. Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) j. English Club

k. Sains Club l. Paskibra m. Rohis

Program Pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan karakter peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan, dan keteladanan.

Tabel 4.10 Program Pembiasaan yang ada di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

RUTIN SPONTAN KETELADANAN

a) Upacara b) BTQ c) Sholat berjamaah d) Keputrian e) Kunjungan pustaka a) membiasakan antri b) memberi salam c) embuang sampah pada tempatnya d) musyawarah a) berpakaian rapi b) memberikan pujian c) tepat waktu d) hidup sederhana

Pembiasaan ini dilaksanakan sepanjang waktu belajar di sekolah. Seluruh guru ditugaskan untuk membina Program Pembiasaan yang telah ditetapkan oleh sekolah. Penilaian kegiatan pengembangan diri

bersifat kualitatif. Potensi, ekspresi, perilaku, dan kondisi psikologis peserta didik merupakan portofolio yang digunakan untuk penilaian.

B. Hasil Penelitian 1. Uji Validitas

Hasil dari uji validitas instrumen soal yang diajukan kepada siswa kelas XI MIA 4, dengan jumlah siswa 36 orang serta 25 soal yang sudah diujikan. Hasil validitas butir soal untuk setiap nomer ditujukkan pada barisPearson Correlation. Untuk mengetahui soal valid atau tidak dibandingkan dengan r tabel Product Moment. Dengan jumlah siswa data sebanyak 32 orang (N = 32) dan taraf signifikan 5 % menurut r tabel. Soal dinyatakan valid apabila r hasil hitungan > r tabel.

Tabel 4.11 Hasil Validitas instrumen XI MIA 4

No Soal r Hasil Perhitungan r Tabel (5%) n (33) Valid/ Tidak 1 0,944833 0,3440 Valid 2 0,944833 0,3440 Valid 3 - 0,3440 Tidak Valid 4 - 0,3440 Tidak Valid 5 - 0,3440 Tidak Valid 6 0,944833 0,3440 Valid 7 0,703474 0,3440 Valid 8 0,386763 0,3440 Valid 9 - 0,3440 Tidak Valid 10 - 0,3440 Tidak Valid 11 - 0,3440 Tidak Valid 12 - 0,3440 Tidak Valid 13 0,591624 0,3440 Valid

14 0,608095 0,3440 Valid 15 - 0,3440 Tidak Valid 16 - 0,3440 Tidak Valid 17 - 0,3440 Tidak Valid 18 0,706373 0,3440 Valid 19 - 0,3440 Tidak Valid 20 - 0,3440 Tidak Valid 21 0,706373 0,3440 Valid 22 - 0,3440 Tidak Valid 23 0,944833 0,3440 Valid 24 0,116705 0,3440 Tidak Valid 25 0,116705 0,3440 Tidak Valid

Dari hasil analisis didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji dua pihaki dan jumlah data (n) = 33 dengan nilai r tabel nya yaitu 0,3440. Berdasarkan hasil analisis di dapat nilai korelasi untuk item 3, 4, 5, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 17, 19, 20, 22, 24, 25 nilai kurang dari 0,3440. Karena koefisien korelasi pada item 3, 4, 5, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 17, 19, 20, 22, 24, 25 nilainya kurang dari 0,3440. Maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut tidak berkorelasi signifikan dengan skor total (dinyatakan tidak valid) sehingga harus dikeluarkan atau diperbaiki. Sedangkan pada item-item lainnya nilainya lebih dari 0,3440 dan dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid.

Soal yang dinyatakan valid berjumlah sepuluh soal, dan tidak valid lima belas soal. Maka pada penelitian nanti, untuk soal yang tidak valid tidak akan dibuang, melainkan akan dilakukan pengujian validitas konstruksi, yakni pengujian validitas yang dikonsultasikan dengan para

ahli.1Konsultasi yang dilakukan dengan mengubah redaksi atau bahasa yang digunakan di soal. Ahli di sini dapat dikatakan adalah dosen, Para ahli atau dosen akan memberi keputusan bahwa instrumen yang digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan dan mungkin dirombak total. Jadi, soal yang dipakai dalam penelitian berjumlah 15 soal dengan bentuk pilihan ganda.

2. Uji Reliabilitas

Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05, artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilaiAlphalebih besar dari r kritisProduct-Moment.

Tabel 4.12 Hasil perhitungan Reliabilitas

Ganjil Genap

Ganjil 1

Genap 0,753465 1

Dapat kita simpulkan bahwa hasil nilai pada perhitungan dengan menggunakan Ms. Excel berada pada nilai 0,753465 yang artinya adalah nilai tersebut reliabel karena berada diatas nialai r tabel yakni sebesar0,3440

Keterangan:

a. Nilai DF dengan jumlah sampel (33)-2=31 tabel pada df 31 probabilitas 0,05 adalah 0,344

b. Perhitungan validitas dan Reliabilitas menggunakan aplikasi Ms. Excel

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta Bandung, 2013), h. 177.

9. Hipotesis Uji-t

t =

̅

= 8,374

berikut ini akan disajikan rekapitulasi perhitungan statistik hasil pengujian perbedaan rata-rata dengan uji parametrik t-testyang dipaparkan dalam bentuk tabel seperti yang tertera di bawah ini.

Tabel 4.23 Rekapitulasi Statistik Hasil Pengujian Perbedaan Rata-rata melalui Uji Parametrik T-test

Uji Perbedaan Rata-rata Uji Parametrik : T-test

Kriteria : Sig.0,05, H1diterima

Sig.

8,374

Kesimpulan Terdapat pengaruh dari penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa kelas X di SMAN 6 Tangerang Selatan

Dari penyajian dalam tabel 4.23 dipaparkan bahwa hasil perhitungan dengan pengujian parametrik T-test dengan kriteria ≥ 0,05 berada pada kesimpulan H1 diterima dengan nilai Thitungyakni

8,374

dan Ttabel berada pada nilai 1,665. harga t ( 1 – α ) ( 1 – 0,05 = 0,975 ) untuk uji dua sisi pada distribusi student ( t ) dk = 76 dari hasil Nx1 + Nx2–2 = 39 + 39–2. Dalam hal ini bila disimpulkan adalah : Terdapat Pengaruh dari Penggunaan Pendekatan DD/CT Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X di SMAN 6 Tangerang Selatan

Berikut ini akan disajikan tabel rekapitulasi dari masing-masing pengujian yang telah dilakukan dalam bentuk tabel seperti yang terlihat di bawah ini.

Tabel 4.24 Rekapitulasi Statistik Hasil PengujianPretest, Posttest, N-Gain,

Normalitas, Homogenitas, Linearitas Hasil Belajar Kelas X IIS 3

Komponen

Daftar Nilai

Pretest Posttest N-Gain

N 39 39

42,43 52,23

SD 11,23 13,427

Nilai Tertinggi 67 74 1

Nilai Terendah 20 27 0,12

Uji Normalitas (Lillyfors) Kriteria :

Sig.≥ 0,05, Data Berdistribusi Normal

Sig. -2,7373255

Kesimpulan Normal Normal Normal

Uji Homogenitas (Variansi) dan Linearitas Kriteria :

Sig.≥0,05, Data Homogen dan Linear

Sig. 1,40 2,01 -3,44

Kesimpulan Homogen Koefisien arah

regresi linear

Regresi linear

Pada tabel 4.24 yang telah disajikan di atas dalam hal ini peneliti akan paparkan maksud dari tabel 4.24 tersebut. dapat kita lihat perolehan masing-masing nilai baik itu nilai pretest maupun posttest setelah pendekatan DD/CT tersebut digunakan dalam proses pembelajaran. Dengan jumlah siswa 42 orang yang dapat mengikuti pembelajaran pada hari itu sebanyak 39 orang dengan perolehan nilaipretest terendah dengan nilai 20 poin dengan nilai prosentase sebesar 2,6% dan untuk nilai pretest

tertinggi dengan nilai 67 diperoleh nilai prosentase sebesar 2,6%. Dengan nilai rata-ratanya yakni dengan nilai 42,43, dan standar deviasi dengan

nilai 11,23. Untuk nilai posttest setelah pendekatan DD/CT digunakan sebanyak 39 orang yang dapat mengikuti pembelajaran mendapatkan nilai

posttest terendah berada pada nilai 27 dengan perolehan prosenatase pada nilai 2,6% dan untuk nilai tertinggi berada pada nilai 74 diperolehlah nilai prosenatase sebesar 12,8%. Selain itu, untuk nilai rata-rata posttest yakni dengan nilai 52,53 dan standar deviasi 13,427. Dengan demikian setelah pendekatan DD/CT digunakan terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa kelas X IIS 3 yang dapat dilihat dari perubahan nilai masing-masing siswanya. Selanjutnya, adalah perolehan dari hasil perhitungan N-Gain

untuk mengetahui perolehan peningkatan nilai secara maksmimal melalui perhitungan. Dapat kita lihat pad tabel 4.24 kolom ketiga untuk hasil dari perolehan N-Gain dengan nilai tertinggi yakni sebesar 1 yang artinya adalah bahwa hasil tersebut berada pada interpretasi yang tinggi. Selain itu, untuk perolehan nilai terndah N-Gain berada pada nilai 0,12 yang berada pada interpretasi yang sangat rendah.

Selanjutnya peneliti akan melakukan pengujian normalitas data dengan taraf signifikansi 0,05 dan bila hasil perhitungan normalitas tersebut ≥ 0,05 maka hasil tersebut berdistribusi normal. Setelah melakukan perhitungan perolehan nilai untuk normalitas berada pada nilai -2,7373255 yang selanjutnya akan dibandingkan dengan nilai pada tabel lillyfors. Pada tabel nilai lillyfors dengan perolehan nilai 0,14373. Dengan melihat hasil nilai masing-masing baik secara perhitungan maupun pada Ltabel maka dapat kita simpulkan bahwa L -2,7373255 ≤ L0,14373 yang menandakan bahwa hasil data tersebut berdistribusi normal dan selanjutnya akan dilanjutkan dengan perhitungan pada pengujian homogenitas untuk mengetahui tingkat kehomogenitasan data tersebut.

Dalam tabel 4.24 dalam kolom pada daftar nilai homogenitas telah sedikit di singgung perolehan masing-masing nilai baik itu nilai tarhadap hasil pengujian homogenitas maupun linearitas. Dalam hal ini peneliti akan membahas maksud dari kolom pada daftar nilai untuk pengujian

homogenitas. Pengujian homogenitas dimaksudkan untuk mencari tahu apakah dari beberapa kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak. Dengan kata lain, homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti memiliki karakteristik yang sama. Pada tabel dipaparkan bahwa bila hasil data tersebut ≥ taraf signifikansi 0,05 yang selanjutnya dilihat pada tabel F maka hasil tersebut bernilai homogen. Setelah dilakukan perhitungan untuk perhitungan pada pengujian homogenitas maka diperolehlah nilai F sebesar 1,19 dengan Dk pembilang dan penyebutnya yakni 38 maka diperolehlah nilai Ftabelsebesar 1,84 yang berarti bahwa F1,19 ≤ F1,84. Hal ini membuktikan bahwa hasil tersebut bernilai homogen.

Untuk pengujian terakhir adalah pengujian linearitas yang dapat juga dilihat pada tabel rekapitulasi 4.24. Pada pengujian lineritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak, secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam Analisis Korelasi atau Regresi Linear. Dapat kita lihat pada tabel 4.24 bila hasil data tersebut≥ taraf signifikansi 0,05 untuk kedua hipotesis maka bernilai memiliki koefisien regresi secara linear. Hasil peritungan pada tabel di atas maka diperoleh nilai untuk hipotesis pertama yakni dengan nilai pada Fhitungsebesar 2,01 yang selanjutnya akan dibandingkan pada Ftabel sebesar 2,16. Maka, dapat disimpulkan untuk hipotesis pertama adalah F2,01 ≤ F2,16 yang berarti bahwa H0diterima dan bila diterjemahkan yaitu terdapat pengaruh penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 6 Tangerang Selatan memiliki koefisien arah regresi yang berarti atau signifikan. Selanjutnya untuk hipotesis kedua diperolehlah nilai pada Fhitung sebesar -3,44 yang selanjutnya akan dibandingkan pada Ftabel dengan nilai 1,84. Maka, untuk hipotesis kedua dapat kita simpulkan bahwa F-3,44 F1,84 yang bila disimpulkan adalah H0 diterima. Dalam hal ini berarti terdapat pengaruh pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar berbentuk regresi linear.

a) Respon Siswa terhadap Proses Pembelajaran

Wawancara respon siswa digunakan untuk mengetahui penilaian atau respon siswa mengenai pelaksanaan proses belajar mengajar. Wawancara dilakukan kepada kelas X IIS 3 mengenai penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar dan kemampuan berfikir kritis dan kreatif. Hasil wawancara yang telah dilakukan untuk mengetahui respon siswa kelas X IIS 3 terhadap pembelajaran dengan menggunakan pendekatan DD/CT di sajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.25 Hasil Wawancara terhadap siswa dari penggunaan pendekatan DD/CT

No Aspek yang dijaring Hasil Wawancara

1. Kendala yang dialami saat belajar dengan menggunakan pendekatan DD/CT

Beberapa siswa mengatakan tidak terdapat kesulitan dalam memahami pelajaran yang diberikan namun ada juga yang mengatakan masih terdapat kendala berupa penyerapan dari pemberian teori dalam aplikasi diskusi untuk kegiatan belajar selanjutnya dan juga karena banyak terlalu berisik jadi belajar sulit fokus

2. Keefektifan penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar dan berfikir kritis

Beberapa siswa yang diwawancarai banyak yang mengatakn sangat efektif karena belajar menjadi tidak monoton, kaku, tegang dan menakutkan sehingga belajar menjadi menyenangkan dan pelajaran menjadi mudah untuk diterima secara cepat.

3. Waktu yang dibutuhkan untuk membuat kelompok diskusi

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan beerapa siswa mengatakan membutuhkan waktu untuk pembuatan

kelompok diskusi sekitar 10-15 menit. 4. Saran yang diharapkan untuk

kegiatan belajar selanjutnya

Dari hasil wawancara dapat dismpulkan bahwa seluruh siswa ingin agar proses belajar dilakukan dengan menggunakan metode, games atau yang lain agar belajar menjadi menyenangkan.

Berdasarkan tabel 4.25 dapat dilihat bahwa terdapat respon yang positif dari siswa terhadap kegiatan belajar dengan menggunakan pendekatan DD/CT. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme para siswa saat melakukan proses diskusi dengan menggunakan pendekatan DD/CT. Karena secara keseluruhan siswa berpendapat bahwa dengan belajar menggunakan pendekatan ini akan membuat siswa lebih tertarik untuk mempelajari konsep ilmu ekonomi. Selain itu juga, dapat meningkatkan motivasi belajar sekaligus pemahamannya. Dari wawancara yang dilakukan pada saat berakhirnya pembelajaran siswa juga menyampaikan bahwa dengan belajar menggunakan pendekatan DD/CT dalam proses diskusi dapat meningkatkan kemampuan berfikir kreatif dan kritis. Kemudian, jika kita melihat data wawancara pada tabel 4.25 secara keseluruhan rata-rata siswa sangat setuju bahwa pendekatan DD/CT memiliki dampak positif bagi pembelajaran yakni dengan nilai 74.

b) Hasil Observasi Langsung saat Proses Pembelajaran

Berdasarkan pengamatan deskriptif yang dilakukan oleh pengamat selama mengamati kegiatan siswa dalam hal perilaku dari masing-masing peserta didik untuk mengetahui respon tentang proses pembelajaran yang sedang dilakukan dengan menggunakan pendekatan DD/CT dalam kegiatan diskusi pada 13 Agustus 2014 di kelas X IIS 3 dengan materi yang dibahas adalah konsep dasar ilmu ekonomi.

Tabel 4.26 Perolehan Skor dan Nilai Rata-rata Hasil Observasi Penilaian Guru Terhadap Siswa Kelas X IIS 3 Terhadap Kegiatan Pembelajaran

dengan Menggunakan Pendekatan DD/CT

Kegiatan Perilaku Siswa S* SR* SRI*

Pendahuluan

a. Siswa menyimak, mendengar, dan menghayati informasi yang disampaikan oleh guru

3

19

43,3 b. Siswa mengerjakan soal pretest yang

diberikan oleh guru untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki oleh setap peserta didik

4

c. Siswa mengamati gambar tentang aktivitas manusia dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidupnya

3

d. Siswa memahami makna dan manfaat dari tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan

3

a. Siswa membuat kelompok sesuai dengan perintah yang disampaikan oleh guru dan bergegas ke perpustakaan untuk mencari

beberapa sumber lalu

menyimpulkannya secara mandiri 4

b. Siswa mendata nominal kebutuhannya dan seluruh keluarganya dalam satu bulan lalu menghitung jumlah penghasilan kedua orang tuanya untuk mengambil data secara byata tentang keberadaan kebuuhan dan alat

Observasing

pemuas kebutuhan yang tersedia

5,00 c. Siswa mendiskusikan kemudian

mempresentasikan alasan mengapa ilmu ekonomi ada dalam kehidupan kita sehari-hari dan mengaitkannya dengan perintah Allah untuk mendapatkan yang terbaik secara kreatif

3

d. Siswa mendiskusikan

kasus/permasalahan yang diberikan oleh guru sebelumnya sesuai dengan kelompoknya masing-masing untuk dipresentasikan

4

Questioning a. Siswa dapat menjelaskan apa yang ditanyakan oleh guru mengenai materi yang akan disampaikan untuk mengetahui tentang kesiapan siswa dalam proses pembelajaran sebagai tanda siap untuk memulai pembelajaran

4

1,3

Eksperimenting

a. Siswa mengembangkan nalar keingitahuannya dengan mengkomparasikan hasil temuannya melalui dialog dalam diskusi kelompoknya

4

2,7 b. Siswa ikut berperan serta dalam

proses pembelajaran yang telah dipersiapkan oleh guru

4

a. Siswa mempresentasikan hasil temuan yang telah didiskusikannya

Asssociating

bersama teman sekolompoknya

2,7 b. Siswa melakukan kegiatan

penganalisisan serta

mengkategorikan hakikat ilmu ekonomi

4

Networking

a. Siswa menyimak hasil deskripsi yang telah disampaikan oleh guru

4

2,3 b. Siswa mencatat beberapa hal penting

terkait dengan materi pembelajaran yang telah disampaikan oleh guru baik dalam diskusi maupun diluar diskusi

3

Penutup

a. Siswa mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting

3

3,7 b. Siswa mengerjakan soal posttest

yang telah guru berikan setelah kegiatan diskusi

4

c. Siswa mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru sesuai dengan kesepakatan waktu yang telah diberikan

4

Keterangan: S : Skor Awal SR : Skor Rata-rata

SRI : Skor Rata-rata tiap Indikator * : skala 0–4,keterangan:

Skor 4 :Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

Skor 3 : Sering, apabila sering melakukan pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan

Skor 2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang dan sering tidak melakukan

Skor 1 :tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Berdasarkan tabel 4.26 dapat kita lihat pada kegiatan awal pendahuluan sikap atau perlakuan siswa berupa respon yang diberikan secara langsung memiliki dampak yang positif artinya siswa menikmati proses awal pembelajaran. Pada tahapan inti dapat kita lihat skor rata-rata per setiap indikator dalam tabel 4.26 yang menunjukan hal yang sangat baik atau kearah yang positif dimana siswa sangat antusias sekali dalam hal proses diskusi dengan menggunakan pendekatan DD/CT. Dalam hal ini penilaian yang telah peneliti kategorikan dapat dilihat pada tabel 4.26.

c) Hasil Wawancara Guru

Wawancara guru ini digunakan untuk mengetahui penilaian atau tanggapan guru terhadap pelaksanaan KBM yang telah dilakukan pada kelas penelitian yakni kelas X IIS 3. Data hasil wawancara ini akan dilakukan secara dekriptif berupa analisis pembahasan yang akan dipaparkan dalam bentuk tabel. Berdasarkan jawaban guru setelah dilakukan wawancara tentang pengaruh pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi, maka diperoleh beberapa hal, yakni sebagai berikut

Tabel 4.27 Wawancara Guru Mengenai Penggunaan Pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi

No Aspek yang dijaring Hasil Wawancara

1. Manfaat dari pendekatan yang digunakan

Guru memaparkan bahwa terdapat manfaat dari pendekatan yang telah digunakan pada saat belajar. Namun, tidak dapat dinilai hanya satu kali pertemuan saja

2. Keefektifan penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar dan berfikir kritis

Guru memberikan respon positif bahwa penggunaan pendekatan DD/CT dapat membuat siswa menjadi aktif misalnya

memberikan pendapat secara lancar walaupun terkadang masih ragu-ragu dan ada beberapa siswa yang terpacu untuk berpendapat

3. Kendala yang dialami saat menggunakan pendekatan DD/CT beserta kelemahannya

Guru memaparkan beberapa kekurangan dari pendekatan yang telah digunakan seperti waktu yang dibutuhkan untuk membuat kelompok butuh waktu yang agak lama, ada juga siswa yang cenderung kurang dapat terlibat aktif dalam hal menanya juga menyanggah dari setiap pernyataan ataupun pertanyaan yang diajukan oleh masing-masing kelompok. 4. Keunggulan pendekatan DD/CT Guru memaparkan bahwa pendekatan

DD/CT dapat memberikan kemudahan dalam proses KBM karena memiliki kelebihan yakni dapat membantu pemahaman siswa pada konsep yang abstrak dan dapat menghemat waktu karena guru tidak perlu menulis materi terlalu banyak karena sudah ada pada pendekatan DD/CT yang tersedia.

5. Kritik dan saran untuk perbaiakan dikemudian hari

Guru memberikan saran yang positif berupa selain diberikan tayangan slide show berupa power point juga diberikan

handout dari power point yang telah ditayangkan untuk belajar siswa.

Berdasarkan data pada tabel 4.27 dapat dilihat bahwa guru memberikan respon yang cukup positif terhadap penggunaan pendekatan DD/CT karena pendekatan DD/CT memiliki beberapa kelebihan

diantaranya dapat membantu siwa untuk lebih berfikir kritis dalam meyelesaikan beberapa permasalahan terkait dengan materi yang didapatkan pada saat proses diskusi. Namun, guru juga memaparkan kendala yang sering dihadapi yakni keaktifan hanya untuk siswa yang dapat mendominasi kelompok diskusinya, selain itu waktu yang dibutuhkan untuk membuat kelompok diskusi terlampau lama sehingga kegiatan diskusi kurang bisa sampai terlaksana dengan baik.

d) Perolehan penilaian hasil observasi oleh guru mata pelajaran ekonomi kepada peniliti saat kegiatan belajar mengajar

Untuk mempermudah dalam membaca dalam hal ini membuat sebuah tabel perolehan skor dari hasil penilaian observasi secara langsung saat kegiatan belajar mengajar dilakukan apakah telah sesuai dengan yang terdapat pada RPP.

Tabel 4.28 Perolehan Skor dan Nilai Rata-rata Hasil Observasi yang dilakukan oleh Guru mata Pelajaran Ekonomi kepada Peneliti saat Kegiatan Diskusi dengan Menggunakan Pendekatan DD/CT di Kelas

X IIS 3 Materi Konsep Dasar Ilmu Ekonomi SMAN 6 Tangerang Selatan 2014-2015

Kegiatan Kegiatan guru S* SR* SRI*

Pendahuluan

a. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk

Dokumen terkait