• Tidak ada hasil yang ditemukan

F. Kegunaan Hasil penelitian

3. Pengertian Hasil

a. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Ahmad Sofyan, Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Ada tiga aspek kompetensi yang harus dinilai untuk mengetahui seberapa besar capaian kompetensi tersebut, yakni penilaian terhadap: 1) penguasaan materi akademik (kognitif), 2) hasil belajar yang bersifat normatif (afektif), dan 3) aplikatif dan produktif (psikomotorik).5

4

Martinis. Yamin. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Perada), h.70

5 Ahmad. Sofyan. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN

Secara eksplisit ketiga domain ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ketiga ranah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penilaian Aspek Kognitif

Aspek kognitif berhubungan dengan kemampuan berpikir termasuk didalamnya kemampuan memahami, menghafal, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis dan evaluasi. Menurut Benyamin S. Bloom, taksonomi untuk domain kognitif adalah metode untuk membuat urutan pemikiran dari tahap dasar ke arah yang lebih tinggi dari kegiatan mental yang terdiri dari pengetahuan (knowledge) yaitu kemampuan untuk menghafal, mengingat atau mengulangi informasi yang pernah diberikan. Kedua pemahaman (comprehension) ialah kemampun untuk menginterpretasi atau mengulang informasi dengan menggunakan bahasa sendiri. Ketiga, aplikasi (application) yaitu kemampun menggunakan informasi, teori dan aturan pada situasi baru. Keempat, analisis (analysis) ialah kemampuan menguraikan pemikiran yang kompleks dan mengenai bagian-bagian serta hubungannya. Kelima, sintesis (synthesis) merupakan kemampuan mengumpulkan komponen yang sama guna membentuka pola pemikiran yang baru. Dan keenam, evaluasi (evaluation) ialah kemampuan membuat pemikiran berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.6

Kemampuan-kemampuan yang termasuk domain kognitif oleh Bloom dkk dikategorikan lebih terinci secara hierarkis ke dalam enam jenjang kemampuan, yakni:

a) hafalan atau ingatan (C1) b) pemahaman (C2)

c) penerapan (C3) d) analisis (C4) e) sintesis (C5) f) evaluasi (C6)7 2. Penilaian Aspek Psikomotor

Ryan dalam Mimin Haryati mengungkapkan bahwa penilaian hasil belajar psikomotor dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu, pertama melalui

6Djaali,Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 77 7Ahmad. Sofyan.op.cit., h. 15

pengamatan langsung serta penilaian tingkah laku siswa selama proses belajar mengajar (praktek berlangsung). Kedua, setelah proses belajar berlangsung yaitu dengan cara memberikan tes kepada siswa untuk mengukur pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Ketiga, beberapa waktu setelah belajar selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya. Sedangkan menurut Leighbody, dalam melakukan penilaian hasil belajar ketrampilan sebaiknya mencakup: pertama, kemampuan siswa dalam menggunakan alat dan sikap kerja. Kedua, kemampuan siswa menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urutan pekerjaan. Ketiga, kecepatan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya. Keempat, kemampuan siswa dalam membaca gambar atau simbol. Kelima, keserasian bentuk yang diharapkan atau ukuran yang telah ditentukan. Ranah afektif dirinci oleh Krathwol dkk, menjadi lima jenjang:8 a) perhatian atau penerimaan(receiving),

b) tanggapan(responding),

c) penilaian atau penghargaan(valving),

d) pengorganisasian(organization),

e) karakterisasi terhadap suatu atau berbagai nilai (characterization by a value or value complex).

3. Penilaian Aspek Afektif

Menurut Krathwohl dalam buku Mimin HaryatiLife skillsmerupakan bagian dari kompetensi lulusan sebagai hasil proses pembelajaran. Bila ditelusuri hampir semua tujuan kognitif mempunyai komponen afektif. Peringkat ranah afektif menurut Krathwohl ada lima, yaitu receiving

(menerima), responding (tanggapan), valuing (menilai), organization

(organisasi) dan characterization (karakterisasi). Penilain pada aspek afektif dapat dilakukan dengan menggunakan angket atau kuesioner, inventori dan pengamatan atau observasi.9 Ranah psikomotorik dibagi menjadi tujuh tingkatan, yakni:

a) persepsi(perception),

b) kesiapan(set),

c) gerakan terbimbing(guided response),

d) gerakan terbiasa(mechanism),

8Ibid., h. 20

9 Mimin. Haryati. Model & Tehnik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta:

e) gerakan kompleks(complex overt response), f) penyesuaian pola gerakan(adaptation),

g) kreatifitas atau keaslian(creativity/origination).10

Sedangkan menurut Gagne dan Briggs menyatakan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan internal yang meliputi pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang telah menjadi milik pribadi seseorang dan memungkinkan orang itu melakukan sesuatu.11

Hasil belajar merupakan perubahan atau dampak terhadap peserta didik setelah dikakukannya pembelajaran. Perubahan itu berupa kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya.

b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar anak didik, tetapi disini peneliti hanya menggolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern merupakan faktor yang dipengaruhi dari dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang dipengaruhi dari luar diri individu.12 Faktor Intern, yang memperngaruhi proses belajar terbagi menjadi tiga faktor, yaitu:

a) Faktor jasmaniah, faktor ini berkaitan dengan keadaan fisik diantaranya kesehatan peserta didik dan juga cacat tubuh.

b) Faktor psikologis, terdapat tujuh faktor yang tergolong dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar, faktor-faktor itu adalah: intelegensi, perhatian,minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. c) Faktor kelelahan, kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk

dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani yang dapat terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecerundungan untuk membaringkan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani

10

Ahmad. Sofyan.op.cit., h. 23

11Haryati,op.cit.,h. 22-38

12 Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.(Jakarta: Rineka Cipta,

dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.

Sedangkan faktor ekstern yang memperngaruhi proses belajar terbagi menjadi tiga faktor, yaitu:

a. Faktor keluarga, siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana keluarga dan keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, dan latar belakang kebudayaan.

b. Faktor masyarakat, masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh tersebut terjadi karena keberadaannya siswa di dalam masyarakat. Hal- hal yang mempengaruhi belajar siswa yang dilihat dari lingkungan masyarakat diantaranya, kegiatan siswa di dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan dalam masyarakat.

c. Faktor sekolah, faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung sekolah, dan tugas-tugas yang diberikan guru kepada siswa.

4. Pengertian Pembelajaran

Dokumen terkait