• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEGIATAN YANG TERDAPAT DI MEDAN RECREATION PARK Kegiatan yang terdapat di dalam Medan Recreation Park antara lain: Kegiatan yang terdapat di dalam Medan Recreation Park antara lain:

BAB VI. HASIL PERANCANGAN

DEWASA DINI

2.2 KEGIATAN YANG TERDAPAT DI MEDAN RECREATION PARK Kegiatan yang terdapat di dalam Medan Recreation Park antara lain: Kegiatan yang terdapat di dalam Medan Recreation Park antara lain:

 Petualangan : outbound

Kreativitas : komunitas skate, sepeda, dan graffiti  Relaxation : taman

Olahraga : area jogging, gym terbuka, dan mini golf area  Entertainment : panggung hiburan, restoran

2.2.1 RESTORAN

Dilihat dari pengolahan dan system penyajian, restoran dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu;

1. Formal Restaurant (Restoran formal)

Pengertian formal restaurant adalah industry jasa pelayanan makan dan minuman yang dikelola secara komersial dan professional dengan pelayanan yang eksklusif.

Ciri-ciri Restoran Formal:

 Penerimaan pelanggan dengan system pemesanan tempat terlebih dahulu.  Para pelanggan terikat dengan menggunakan pakaian formal.

 Menu pilihan yang disediakan adalah menu klasik/menu Eropa popular.

System penyajian yang dipakai adalah Russian Service/French Service atau modifikasi dari kedua table servicetersebut.

Disediakan ruangan cocktail selain ruangan jamuan makan digunakan sebagai tempat untuk minum yang berakohol sebelum santap makan.

 Dibuka untuk pelayanan makan malam atau makan siang atau untuk makan malam dan makan siang, tetapi untuk menyediakan makan pagi.

Menyediakan berbagai merek minuman bar secara lengkap khususnya wine dan champage dari berbegai Negara penghasil wine di dunia.

 Menyediakan hiburan music hidup dan tempat untuk melantai dengan suasana romantic dan eksklusif.

 Harga makanan dan minuman relatif tinggi.

 Penataan bangku dan kursi memiliki area servis yang luas untuk dapat dilewati gueridon.

 Tenaga relative banyak dengan standar kebutuhan saru pramusaji untuk melayani 4-8 pelanggan.

Contoh:

Members restaurant

Super club

Gourmet

Main dining room

Grilled restaurant

Executive restaurant

2. Informal Restaurant (Restoran Informal)

Pengertian restoran informal adalah industry jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan professional dengan lebih mengutamakan kecepatan pelayanan, kepraktisan dan percepatan frekuensi pelanggan yang silih berganti.

Ciri-ciri Resotoran Informal:

Harga makanan dan minuman relative murah.

Penerimaan pelanggan tanpa system pemesanan tempat.

Para pelanggan yang datang tidak terikat untuk mengenakan pakaian formal.

System penyajian makan dan minuman yang dipakai American Service/ready plate bahkan self service ataupun counter service.

Tidak menyediakan hiburan music hidup.

 Daftar menu oleh pramusaji tidak dipresentasikan kepada tamu/pelanggan namun dipampang di counter/langsung disetiap meja makan untuk mempercepat proses pelayanan.

 Menu yang disediakan sangat terbatas dan membatasi menu-menu yang relative cepat selesai dimasak.

 Jumlah tenaga servis relative sedikit dengan standar kebutuhan 1 pramusaji untuk melayani 12-16 pelanggan.

Contoh:

Café

Cafeteria

Fast food restaurant

Coffee shop Bistro Canteen Family restaurant Pub Sandwich corner Burger corner Snack bar 3. Specialities Restaurant

Pengertian Specialities Restaurant adalah industry jasa pelayanan makan dan minuman yang dikelola secara komersial dan professional dengan menyediakan makanan khas dan diikuti dengan system penyajian yang khas dari suatu negara tertentu.

Ciri-ciri Specialities Restaurant:

 Menyediakan system pelayanan tempat.

 Penyediakan menu khas suatu Negara tertentu, popular dan disenangi banyak pelanggan secara umum.

 Sistem penyajian disesuaikan dengan budaya Negara asal dan dimodifikasi dengan budaya internasional.

 Hanya dibuka untuk menyediakan makan siang dan atau makan malam.  Menu ala carte dipresentasikan oleh pramusaji ke pelanggan.

Harga makan relative tinggi dibandingkan informal restaurant dan lebih rendah disbanding formal restaurant.

 Jumlah tenaga servis sedang, dengan standar kebutuhan 1 pramusaji untuk melayani 8-12 pelanggan.

Contoh:

Indonesian foof restaurant

Italian food restaurant

Thai food restaurant

Japanese food restaurant

Korean food restaurant Tata Ruang Restoran

Mendirikan restoran tidak terlepas dari persiapan awal yaitu tata ruang dan rancang bangun yang sesuai dengan kebutuhan operasional restoran secara keseluruhan.Bangunan restoran menjadi tempat manusia melakukan aktivitas seperti mempersiapkan bahan makana dan minuman, memproses bahan mentah menjadi hidangan siap santap.Selain itu restoran memerlikan tempat untuk menyajikan dan tempat pelanggan untuk menikmati hidangan.

Ruangan restoran hendaknya didisain sedemikian rupa sehingga peletakan meja dan dan kursi dapat diatur bervariasi dan dapat berubah susunannya sewaktu-waktu disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan yang menginginkan tempat duduk secara berkelompok dalam satu meja.

Tata ruang restiran sebaiknya memiliki fasilitas ruangan yang memadai agar dapat memberikan dukungan pekerja melakukan aktivitasnya sehingga menghasilkan mutu produk yang berkualitas serta memberikan kenyamanan dan keselamatan kerja bagi para pekerja maupun kenyamanan bagi para pelanggan restoran untuk menikmati produk restoran tersebut.

Tata ruang restoran tentunya dirancang dan dibangun dengan mempertimbangkan siklus kegiatan operasional dimulai dari ruang sebagai tempat melakuakn kegiatan awal yakni penerimaan bahan mentah kemudian diproses sampai dengan penyajiannya.Semua tahap tersebut memerlukan ruangan yang memadai.

Komponen utama restoran antara lain: Restaurant Area (Area Restoran)

Guest sitting area (area tempat duduk)

Sideboard area (papan menu)

Space area/gan way (sirkulasi)

Dance floor (lantai dansa)

Stage area (panggung)

Dressing room (ruang ganti)

Lighting room (ruang pencahayaan)

Operator room (ruang operator)

Chasier space (kasir)

Restaurant manager office (ruang manager)

Cocktail lounge (tempat koktail)

Guest entrance (entrance tamu)

Staf entrance (entrance staf)

Emergency exit (pintu darurat) Kitchen area (area dapur)

Kitchen office (kantor dapur)

Cold service (area pendingin)

Hot service (area pemanas)

Pastry and bakery area (area roti-rotian)

Garde manager area (area manager)

Cooking area (area memasak)

Prepearing area (area memasak)

Kitchen couter (counter)

Blower (pengeringan)

Pantry area (area pantry)

Goods and kitchen staff entrance (pintu masuk barang dan staf kendaraan)

Order and picking food area (area pemesanan paket)

Wash up space (area cuci)

Area bar

Bar counter (konter)

Cocktail lounge (area koktail)

Bar display (area pameran)

Bartender table (meja pelayan bar)

Wine rack (rak minuman)

Bar refrigator (kulkas)

Bar entance (pintu bar) Steward area (area pelayan)

Steward office (kantor pelayan)

Equioment store (gudang peralatan)

Washing area (area cuci)

Clean equipment area (area peralatan bersih)

Wash basket area (area cuci keranjang) Parking area (area parkir)

Car entrance and exit (jalur masuk dan keluar)

Emergency exit (pintu darurat)

Car parking area (area parkir)

Gardening (taman)

Parking office and ticketing counter (por jaga dan loket parkir) Employed area (area bekerja)

Employed entrance (entrance pegawai)

Employed locker (loker pegawai)

Employed toiled (kamar mandi pegawai)

Dining employed (ruang makan pegawai) Storeroom

Groveries area (area gosir)

Perishable area (area barang tidak tahan lama)

Material and supplies area (tempat peralatan)

Storekeeper office (kantor penjaga)

Good washing area (tempat cuci) Garbage area (area sampah)

Wet garbage space (tempat sampah basah)

Dry garbage space (tempat sampah kering) Toilet

Guest toilet: ladies and gentleman (toilet tamu untuk pria dan wanita) Area ibadah

• Imam space (area imam)

• Jamaah space (area Jemaah)

• Washing water (air wudhu)

(sumber : Sokresno, Management Food and Beverage Service Hotel. Jakarta. PT. Gramedia)

Persyaratan Ruangan Restoran Ruangan depan

Ruangan depan yang dimaksud disini adalah ruangan-ruangan yang mempunyai fungsi dan kegunaan diperuntukkan bagi pelanggan restoran sebagai daerah pelayanan, seperi restoran, bar, cocktail lounge, ruang parkir, tempat ibadah dan lain-lain.

Persyaratan ruangan restoran:  Luas area memenuhi standar.

 Penyekat antara restoran dan dapur harus tahan terhadap api.  Tersedianya pintu darurat dan tangga darurat.

 Selalu terpasang alat deteksi kebakaran.

 Pintu keluar/masuk pelanggan, pintu keluar/masuk pegawai dan pintu jalanan harus terpisah.

 Cukup penerangan.

 Sirkulasi udara memadai dan tersedianya pengaturan suhu udara.  Layout ruangan yang tercipta mudah dirubah.

Ruangan belakang

Yang dimaksud dengan ruang belakang adalah ruangan-ruangan yang memiliki fungis dan kegunaan sebagai area penyimpanan.Penyiapan, pengolahan produk makanan dan minuman yang mana sebagai tempat aktivitas kerja bagi karyawan restoran dan sebagai daerah terlarang bagi para pelanggan untuk masuk di dalamnya seperti dapur, gudang, tempat penumpukan sampah, steward area dan lain-lain.

Syarat-syarat area belakang:  Cukup penerangan.

 Gudang penyimpanan bahan makanan terpisah sesuai jenisnya.

 Lantai tidak licin dan dibuatkan selokan-selokan saluran pembuangan air yang memadai dan lancar.

 Terpasang alat penghisap dan saluran pembuangan asap dapur.

(sumber : Sokresno, Management Food and Beverage Service Hotel. Jakarta. PT. Gramedia)

2.2.2 OUTBOUND

Outbound memang sangat marak dalam lima sampai sepuluh tahun belakangan ini. Provider Outbound merebak. Sekolah-sekolah, mulai dari playgroup sudah mulai diperkenalkan Outbound. Begitu juga karyawan-karyawan perusahaan yang ingin pelatihan sambil refreshing di alam terbuka

Outbound adalah kegiatan di alam terbuka. Outbound juga dapat memacu semangat belajar. Outbound merupakan sarana penambah wawasan pengetahuan yang didapat dari serangkaian pengalaman berpetualang sehingga dapat memacu semangat dan kreativitas seseorang. Oleh karena itu, Kimpraswil menyatakan bahwa outbound adalah usaha olah diri (olah pikir dan olah fisik) yang sangat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan motivasi, kinerja dan prestasi dalam rangka melaksanakan tugas dan

kepentingan organisasi secara lebih baik lagi

Berdasarkan latar belakang tersebut outbound merupakan perpaduan antara permainan-permainan sederhana, permainan ketangkasan, dan olah raga, serta diisi dengan petualangan-petualangan. Hal itu yang akhirnya membentuk adanya unsur-unsur ketangkasan, dan kebersamaan serta keberanian dalam memecahkan masalah. Seperti halnya Iwan menegaskan bahwa “permainan yang disajikan dalam outbound memang telah disusun sedemikian rupa, sehingga bukan hanya psikomotorik (fisik) peserta yang ’tersentuh’ tapi juga afeksi (emosi) dan kognisi (kemampuan berpikir)

20:42:48 GMT).

Outbound yang dipahami banyak orang adalah kegiatan di alam terbuka.Itu tidak salah, namun kurang lengkap. Menurut John Esa, outbound adalah kegiatan pelatihan

manajerial yang menggunakan alam bebas sebagai media. Sifat kegiatan umumnya menyenangkan, lucu, atau penuh tantangan.“Selama ini yang ditangani

perusahaan pun pernah merasakan tantangan yang kami berikan sebagai permainan outbound” tambahnya.

Program pengembangan dan pelatihan yang dilakukan di luar ruangan, atau biasa disebut outbound hanya akan efektif bila dilaksanakan dengan baik, yakni mampu memberikan rasa percaya diri dan mental bagi para partisipannya. Outdoor training bisa menjadi alat yang untuk mengembangkan kompetensi peserta asalkan dikerjakan dengan benar, yakni berisi rangkaian program-program yang bagus.Outbound itu bukan main-main di lapangan.Outdoor education is education, bukan sekedar untuk fun. Kegiatan OutBound yang bagus harus mencakup high impact activities.

Kompetensi seseorang bisa ditingkatkan melalui pengembangan pengetahuan, skill dan sikap/karakter dari yang bersangkutan.Outdoor training bertujuan menggali dan meningkatkan skill dan karakter/sikap individu.Untuk hasil yang bagus pelaksanaan kegiatan harus maksimal dengan didukung keinginan peserta untuk menggali potensi pada diri sendiri maupun team.fasilitas outbound harus memadai dan dipandu oleh instruktur yang berpengalaman. Dan, yang penting, fokus pada hasil, bukan pada aktivitasnya itu sendiri.

Team work, keberanian, manajerial, kemandirian, cinta alam, kesabaran, dll dapat

diperoleh dari berbagai macam game

tahapan proses belajar di diajak permainan tertentu oleh experience, mereka mendiskusikan manfaat permainan itu dalam kelompok kecil (processing), dan menyimpulkannya dari hal yang kecil ke hal- hal yang besar (generalizing), selanjutnya mereka merefleksikannya dan menerapkan pengalaman itu dalam sistem kerja kehidupan mereka.

Dengan demikia

sendiri, di mana keseluruhan kegiatan diterjemahkan dalam bentuk kegiatan yang lebih nyata dan factual. Di dalam berbagai kegiatan para peserta di

diperkenalkan oleh

Manfaat dan Tujuan Outbound

Kegiatan belajar di alam terbuka seperti outbound bermanfaat untuk meningkatkan keberanian dalam bertindak maupun berpendapat. Kegiatan outbound membentuk pola pikir yang kreatif, serta meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual dalam berinteraksi. Kegiatan ini akan menambah pengalaman hidup seseorang menuju sebuah pendewasaan diri.

Pengalaman dalam kegiatan outbound memberikan masukan yang positif dalam perkembangan kedewasaan seseorang. Pengalaman itu mulai dari pembentukan kelompok. Kemudian setiap kelompok akan menghadapi bagaimana cara berkerja sama. Bersama-sama mengambil keputusan dan keberanian untuk mengambil risiko. Setiap kelompok akan meng-hadapi tantangan dalam memikul tanggung yang harus dilalui.

Tujuan outbound menurut Adrianus dan Yufiarti, dalam jurnal Memupuk Karakter Siswa melalui Kegiatan Outbound (2006: 42) adalah untuk:

1. mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri siswa

2. berekspresi sesuai dengan caranya sendiri yang masih dapat diterima lingkungan 3. mengetahui dan memahami perasaan, pendapat orang lain dan menghargai perbedaan 4. membangkitkan semangat dan motivasi untuk terus terlibat dalam kegiatan-kegiatan 5. lebih mandiri dan bertindak sesuai dengan keinginan

6. lebih empati dan sensitif dengan perasaan orang lain 7. mampu berkomunikasi dengan baik

8. mengetahui cara belajar yang efektif dan kreatif

9. memberikan pemahaman terhadap sesuatu tentang pentingnya karakter yang baik 10.menanamkan nilai-nilai yang positif sehingga terbentuk karakter siswa sekolah dasar

melalui berbagai contoh nyata dalam pengalaman hidup 11.mengembangkan kualitas hidup siswa yang berkarakter

12.menerapkan dan memberi contoh karakter yang baik kepada lingkungan.

Dari uraian di atas jelas bahwa outbound bertujuan sebagai proses terapi individu dan terapi keluarga atau kelompok yang mengalami kesenjangan. Terapi individu misalnya pada anak yang mengalami penyimpangan seperti anak nakal, anak pemakai narkoba, anak yang mengalami gangguan hubungan sosial (anak berkebutuhan khusus). Sedangkan terapi keluarga atau kelompok yang mengalami kesenjangan sosial sehingga membutuhkan penyegaran (refresh). Misalnya saja pada sebuah kelompok atau lembaga mengadakan

kegiatan outbound setahun sekali dalam rangka meningkatkan rasa kebersamaan, meningkatkan kualitas karyawan dan perusahaan.

Dasar pendekatan untuk pelatihan ini, adalah Pembelajaran model orang dewasa (adult learning) dan Outdoor activities.Pendekatan dengan aktifitas outdoor dapat mengakomodasi pembelajaran model orang dewasa yaitu belajar dari apa yang dialami (action), yang mana praktisasinya dihubungkan (Reflection) dengan permasalahan hidup sehari-hari.

Pelatihan dengan media outdoor memberikan beberapa nilai tambah, metode ini terbukti efektif.Karena berbeda dengan pelatihan dalam ruang (indoor) yang konvensional dan hanya menyentuh aspek kognisi saja.

Ruang terbuka (Outdoor) merupakan media atau prasarana yang memberikan keleluasaan baik pada gerak fisik (psikomotorik), maupun emosi (afeksi) dan berpikir (kognisi) bagi pesertanya.

Sedangkan Metode Pembelajaran Orang Dewasa dipilih karena orang dewasa dalam belajar memiliki beberapa ciri, antara lain :

1. Tidak menyukai suasana yang formal, karena suasana yang formal dalam belajar mengekang proses berpikir. Sedangkan bila suasananya informal dapat terjadi pertukaran ide secara luas.

2. Orang dewasa selalu ingin memecahkan masalah, aktifitas diluar ruang selalu memiliki problema yang menantang untuk dipecahkan.

3. Orang dewasa akan mengalami kemajuan bila menghadapi masalah-masalah yang nyata, dan dapat mempraktekkan apa yang dimilikinya untuk memecahkan masalah tersebut.

4. Orang dewasa selalu mencari manfaat dari apa yang dialaminya.

Kegiatan outbound individu atau kelompok akan mendapatkan manfaat yang beragam:

 Menambah pengalaman baru.  Memacu rasa keberanian.  Membagun rasa kebersamaan.

 Komunikasi yang efektif antarsesama.  Bertindak sesuai dengan situasi dan kondisi.

 Memahami setiap kelebihan maupun kekurangan yang ada pada dirinya maupun orang lain.

 Dapat menimbulkan rasa saling menghargai dalam setiap keputusan.

 Selain itu juga outbound bermanfaat sebagai proses berlatih memacu cara berpikir seseorang agar selalu sistematis.

Jenis permainan

Permainan dalam Outbound atau outing di bagi dalam beberapa jenis, antara lain: Ice breaking / zero mind / freedom

Pemantapan tentang tujuan, motivasi, spiritualitas outbound.disini peserta diarahkan agar dalam games outbound harus sungguh-sungguh meskipun hanya dalam bentuk permainan. menciptakan suasana kebersamaan, satu level, serta membuang sampah2 emosi peserta agar dalam melaksanakan

Peserta dikondisikan pada "the power of now " kekuatan sekarang dengan menghilangkan perasaan2 menyesal pada kejadian masa lalu dan menghilangkan kekawatiran terhadap masa yad (enjoy it now, no fear-trust your hope). Serta "the power of forgiving" (Kekuatan memaafkan) dengan keiklasan untuk memaafkan siapapun apapun dan menerima keadaan apapun saat ini (why me? But why not me?). Treasury games

Dalam

dilaksanakan oleh grup lain, disini akan ketahuan siapa yang pberperan dalam kegagalan suatu tugas, apa prosedurnya atau pelaksananya.

Follow the leader

Puzzle games

Water games / war

Tentang team building , strategi dan taktik Making tower winning team Trust games orang lain

Left right games

Beberapa contoh permainan outbound:  Birma crosser Hell barrier Carterpillar race Folding carpet Hulahoop Log line Flying fox Toxic waste

Gambar 2.1 Birma crosser Sumber:data pribadi

Gambar 2.2 Hell barrier Sumber:data pribadi

Gambar 2.4 Carterpillar race Sumber:data pribadi

Gambar 2.4 Folding carpet Sumber:data pribadi

Gambar 2.5 Hullahoop Sumber:data pribadi

Gambar 2.6 Log line Sumber:data pribadi

Gambar 2.8 Toxic waste Gambar 2.7 Flying fox Sumber:data pribadi

Spider web

Trust fall

Berjalan di atas karpet warna

 Tupai dan pemburu

Helium stick

 Pipa bocor

 Menyeberang berpasangan sambil

memegang bola

Blind walk

Gambar 2.9 Spider web Sumber:data pribadi

Gambar 1.10 Trust fall Sumber:data pribadi

Gambar 2.11 Berjalan di atas karpet warna Sumber:data pribadi

Gambar 2.1 2Flying fox Sumber:data pribadi

Gambar 2.13 Helium stick Sumber:data pribadi

Gambar 2.14 Pipa bocor Sumber:data pribadi

Gambar 2.15 Menyeberang berpasangan sambil memegang bola

Gambar 2.17 Suasana di Outbound Camp di Kampung Lalang

2.2.3 SKATEBOARD

Skateboard biasanya adalah sebuah papan kayu lapis yang dirancang khusus dikombinasikan dengan lapisan urathane poli digunakan untuk membuat halus grinds dan daya tahan lebih kuat, yang digunakan terutama untuk kegiata skateboard berasal di California pada akhir tahun 1970.Pada waktu, itu menjadi hiburan bagi surfer ketika ombak longgar. Pada pertengahan 1980-an mereka massal diproduksi dan dijual di seluruh Amerika Serikat.

Skateboard didorong dengan satu kaki sementara yang lain tetap di papan, atau dengan Skateboard juga dapat digunakan hanya dengan berdiri di atas geladak sementara pada kemiringan ke bawah dan membiarkan gravitasi untuk mendorong papan dan penunggangnya.

Baru-baru ini, mendorong dari skateboard dengan cara kaki, tapi dengan listrik baterai.

Skatepark

Skateparkadalah roller skaters, rollerbladers, scooterers dan pengendara BMX untuk naik dan mengembangkan teknik mereka. skatepark dapat berisi renang, mangkuk, ular berjala

Skatepark awalnya dirancang untuk skateboarding, tetapi telah berevolusi untuk mendukung bladers terutama roller dan BMX Riders. Skateboarding dan menunggang

Gambar 2.18 Seorang gadis memegang skateboard.

Sumber

Gambar 2.19 Bagian bawah skateboard.Dalam foto ini dek, truk dan roda dapat dilihat.

BMX telah dikenal untuk membuat masalah-masalah keamanan jika dilakukan pada saat yang sama, mengakibatkan beberapa skateparks untuk melarang naik BMX.

Skateparks mungkin milik pribadi atau publik.Skateparks milik pribadi biasanya memiliki biaya masuk, sementara publik skateparks dimiliki umumnya bebas.Skateparks milik pribadi Banyak berada dalam ruangan, biasanya di gudang, roller rinks atau bangunan dengan langit-langit yang tinggi, terutama di daerah-daerah dengan musim dingin bersalju.Skateparks publik biasanya di luar ruangan.

Taman beton, sekarang "cukup banyak industri" standar, menurut editor majalah Transworld Skateboarding, dapat biaya tiga kali lipat untuk membangun sebagai taman dengan tanjakan dan rintangan kayu, tetapi dalam jangka panjang mereka membutuhkan perbaikan dan pemeliharaan lebih kurang sedikit.

Skateboard di Medan

Bermain skateboard atau papan luncur memiliki keasyikan tersendiri.Inilah alasan yang dikemukakan anak-anak muda Medan yang tergabung dalam komunitas MedanSkateboarding.Hampir setiap sore para skater (sebutan untuk pehobi skateboard, Red), menghabiskan waktu bermain skateboard di kawasan Kampus Universitas Sumatera Utara (USU), tepatnya di Pendopo USU.

Hobi skateboard tersebut telah berkembang sejak tahun 1999 lalu, dan menjadi awal terbentuknya komunitas tersebut. Saat ini Medan Skateboarding telah memiliki anggota sebanyak 61 orang yang terdiri dari mahasiswa, pelajar serta hingga yang telah berusia 30-an tahun pun masih aktif.

Dari seringnya latihan, Medan Skateboarding pun menjadi satu-satunya komunitas skateboard Medan yang banyak digemari orang. Buktinya, mereka acapkali diminta tampil untuk sejumlah acara seperti acara-acara eksebisi.

Acara yang pernah diisi oleh Medan Skateboarding antara lain, pada Agustus 2009 lalu Medan Skateboarding Perform di Kolam Deli Medan. Tampil juga sebagai bintang tamu di setiap acara yang digelar di USU. Selain itu, mereka juga tampil pada ajang launching salah satu sepeda motor di Lapangan Benteng pada Juli 2009.

Selain bintang tamu, Medan Skateboarding juga telah meraih beberapa titel juara seperti menjadi 10 besar nasional pada ajang Indonesian Skateboarding Asociation di Manado. Menjadi juara dua pada even yang sama di Pendopo USU untuk kelas pemula dari 100 peserta yang turut ambil bagian.

Event Skaetboard Di Medan

Re: Break Sunday Sk8Rock 2010, 1st Series, Medan

Skate sunday rock di Medan series pertama di Medan, pendopo USU , setelah lama kota Medan Absen dari acara Skate Event nasional kali ini PointBreak menunjuk kota medan menjadi seri pertamanya di Medan, pertandingan ini di ikuti oleh berbagai daerah di Sumatra seperti Padang, Pekan Baru,Medan, dan luar Sumatra seperti Bali, Jakarta Bandung dan dari Malaysia Fuad dan Usher dari Malaysia.

Acara ini adalah pertandingan yang ditunggu oleh komunitas skate di Medan, sebelumnya pada tahun 2007 yang di Selenggarakan oleh Indonesia Skateboarding Association.

Gambar 2.21 Poster event skateboard

Sumber

Gambar 2.20 Beberapa bentuk halang rintang skateboard

Sumber

Gambar 2.22 Event yang dilaksanakan di Pendopo, USU

Sumber

Gambar 2.23 Beberapa contoh indoor skatepark

Sumber

Gambar 2.24 Beberapa contoh outdoor skatepark

2.2.4 GRAFFITI

Grafiti (juga dieja graffity atau graffiti) adalah coretan-coretan pada dinding yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk, dan volume untuk menuliskan kata, simbol, atau kalimat tertentu.Alat yang digunakan pada masa kini biasanya cat semprot kaleng.Sebelum cat semprot tersedia, grafiti umumnya dibuat dengan sapua menggunakan kuas ata

Adanya kelas-kelas sosial yang terpisah terlalu jauh menimbulkan kesulitan bagi masyarakat golongan tertentu untuk mengekspresikan kegiatan seninya. Akibatnya beberapa individu menggunakan sarana yang hampir tersedia di seluruh kota, yaitu dinding.

Pendidikan kesenian yang kurang menyebabkan objek yang sering muncul di grafiti berupa tulisan-tulisan atau sandi yang hanya dipahami golongan tertentu.Biasanya karya