• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP MAKRO

Dalam dokumen Medan Recreation Park (Arsitektur Rekreatif) (Halaman 148-154)

FASILITAS PELENGKAP Area

5.1 KONSEP MAKRO

Bentuk dari kawasan Kota Medan sebagai kota besar yang sedang berkembang, dari bentukannya tidak sesuai dengan kota-kota berkembang lainnya yang pada umumnya berbentuk ‘gemuk’. Maka jika dlihat untuk jangka panjang makaperlu untuk memikirkan prospek terjadinya penggemukan kota Medan, sebagai hasil dari perkembangan kota di masa mendatang.

Berdasarkan pemikiran bahwa akan terjadinya penggemukan kota Medan di masa mendatang, terutama karena adanya pemindahan bandara ke Kuala Namu, maka penataan ruang kota terutama untuk ruang hijau akan lebih baik jika sudah direncanakan dari sekarang sebelum seluruh kawasan sudah penuh dengan bangunan dan padat. Dengan perluasan ini berarti kota Medan akan membutuhkan area ruang hijau yang lebih luas lagi.

Gambar 5.1 Peta Jakarta Sumber : map.google.com

Gambar 5.2 Peta Bandung Sumber : map.google.com

Gambar 5.3 Peta Surabaya Sumber : map.google.com

Gambar 5.4 Peta lokasi proyek bandara Kuala Namu

Sumber :

Penggemukan mungkin terjadi ke arah:

• Selatan, karena banyaknya volume masyarakat yang bergerak ke arah Selatan dikarenakan merupakan jalan untuk ke arah Brastagi yang sering didatangi untuk berwisata. Hal ini membuat banyak sekali kegiatan ekonomi yang muncul dan terjadi perkembangan yang cukup signifikan di sekitar daerah Medan bagian Selatan.

• Barat, karena adanya rencana pemerintah untuk memindahkan bandara Polonia ke daerah Kual Namu, hal secara otomatis membuat pergerakan ekonomi akan bergerak mendekati lokasi bandara tersebut. Kawasan di sekitar lokasi bandara akan menjadi kawasan paling dicari dan bernilai tinggi.

Dapat dilihat dari gambar diatas, jika penggemukan kota ini terjadi maka kawasan Tembung akan berada tepat di tengah kawasan kota Medan. Hal ini sangat baik untuk perletakan paru-paru kota. Dan untuk itu diperlukan rencana dini untuk tata ruang hijau agar kawasan untuk area ini bisa dibuat semaksimal mungkin.

Di daerah perbatasan antara Kecamatan Tembung dan Kabupaten Deli Serdang terdapat lahan kosong yang cukup luas untuk dijadikan kawasan hijau atau paru-paru kota. Dan seperti beberapa contoh dari kota-kota di dunia, tidak mustahil untuk membuat area yang sangat luas sebagai area hijau kota. Dan untuk menghidupkan taman tersebut maka dapat dibuat berbagai fasilitas yang dapat menarik masyarakat untuk datang.

Selain untuk menjaga kelestarian lingkungan dan kenyamanan kota, taman ini juga dapat mengatasi kebiasaan masyarakat kota lebih mengenal alam dan menjadi tempat

Gambar 5.5 Contoh gambar bentukan dari penggemukan kota Medan

Sumber : http://www.skyscrapercity.com

untuk menyegarkan pikiran dari segala kesibukan kota. taman ini juga dapat mewadahi berbagia kegiatan masyarakat yang mungkin masih sangat sulit dan mahal untuk didapat.

Berikut ini adalah beberapa alternative dari gagasan perenacaan kawasan area hijau kota Medan, dengan asumsi bahwa penggemukan kota Medan telah terjadi. Dimana kawasan yang akan dibangun akan memiliki luas sekitar 1,33 km2.

1. Gagasan yang pertama adalah di sekeliling kawasan dijadikan area hijau, kemudian karena adanya perlintasan jalan tol yang membuat area menjadi 2 bagian maka pada bagian atas kegiatan yang ada lebih ditekankan pada kegiatan yang berhubungan dengan pengetahuan, seperti scient park, laboratorium, museum dan perpustakaan. Sedangkan di bagian bawahnya dikhususkan untuk kegiatan yang menghibur seperti area rekreasi, olahraga, exhibition building, dan concert hall.

2. Gagasan yang kedua adalah area hiburan dan pendidikan digabungkan dalam area yang sama dan area hijau dibuat berada di antara zona-zona yang ada. Dan setiap zona diletakkan di agak bedekatan dengan jalan, dan kalaupun ada area yang berada di

Area Edukasi

Area hijau Area Rekreasi

Gambar 5.6 Konsep pembagian zona untuk master plan

bagian dalam kawasan adalah kawasan hiburan karena kegiatan ini lebih dapat menarik pengunjung untuk mau jauh masuk ke dalam kawasan.

Dari gagasan di atas maka gagasan yang lebih baik adalah gagasan yang kedua karena: 1. Jika area hijau berada di sekeliling maka akan lebih kemungkinan untuk area hijau ini

akan didatangi oleh masyarakat karena masyarakat hanya akan melewati area hijau yang berdekatan dengan jalur sirkulasi menuju fasilitas yang ada.

2. Jika area untuk hiburan dan pendidikan ini dipisah maka aka nada kemungkinan area pendidikan tidak akan hidup, karena dari segi persentase akan lebih besar volume masyarakat yang datang datang ke area hiburan.

3. Jika area area hijau merupakan bagian dari sirkulasi menuju fasilitas yang ada maka area hijau ini akan hidup. Area hijau akan dapat lebih maksimal memberi dampak ke zona yang ada di dalamnya.

4. Jika area hiburan dan pendidikan digabungkan, maka kedua area ini akan saling mendukung, dan area pendidikan akan tetapi hidup dengan adanya kegiatan hiburan di dekatnya.

Gambar 5.7 Konsep pembagian zona untuk master plan

Ada 3 hal yang merupakan permasalah penting dari sebuah kota, terutama sebuah kota sebesar Kota Medan.

1. Global Warming

Ini merupakan isu penting yang sudah mendunia dimana sudah saatnya kita memikirkan dengan serius segala hal yang kita lakukan demi menjaga kelangsungan dari bumi ini.

Salah satu yang bisa kita lakukan adalah dengan menjaga agar keseimbangan alam bisa tetap terjaga.

Dan dengan menciptakan sebuah kawasan hijau yang luas yang setidaknya bisa memberikan dampak yang berarti bagi sebuah kota yang selama ini selalu dinilai dari fungsi ekonomisnya saja.

2. Image

Image sebuah kota adalah hal yang penting. Karena inilah menjadi identitas bagi sebuah kota. Kota Medan masih sedikit sekali memiliki hal-hal yang bisa menjadi image, yang telah dikenal oleh banyak orang.

Sebuah kawasan hijau kota bukan tidak mungkin bisa menjadi image yang menarik. Banyak taman-taman di luar negri bahkan di dalam negeri yang menjadi image yang penting bagi suatu wilayah. Hal yang bisa menjadi faktor pendukungnya antara lain dengan menyediakan berbagai fasilitas yang menyenangkan sehingga orang tetap mau datang dan menggunaha kawasan hijau tersebut.

3. Rasa

Ini merupakan permasalah bagi orang yang tinggal dalam sebuah kota besar. Banyak masyarakay yang kehilangan rasa kebersamaan, rasa kepedulian satu sama lain maupun dengan alam.

Manusia di kota terlalu sibuk dan jarang sekali mau meluangkan waktunya untuk menenangkan pikiran dan bersosialisasi.

Ruang publik menjadi fakor penting yang mempengaruhinya.

Hendaknya area publik bisa ditingkatkanya baik dari jumlah dan fungsinya, karena banyak area publik yang berimage negatif.

Perasaan juga bisa didapatkan dengan harmonisasi dengan alam.

Banyak masyarakat kota yang harus menempuh jarak yang jauh hanya untuk mendapatkan ‘rasa’ itu.

Berdasarkan pemikiran di atas maka berikut ini adalah beberapa kegiatan yang akan berada di dalam site.

1. Dari segi edukasi kawasan yang akan diciptakan antara lain kebun binatang dan kebun bunga yang dilengkapi dengan rehabilitasi dan penelitiannya, serta museum yang di dalamnya terdapat pengetahuan alam maupun alat-alat modern.

mendukung pemeliharaan alam juga dapat menjadi sarana edukasi non formal dan menyenangkan.

2. Sedangkan dari segi rekreasi, di dalam kawasan ini terdapat taman yang yang merupakan pusat rekreasi alam, dimana masyarakat bisa melakukan berbagai kegiatan rekreasi yang menyatu dengan alam, serta terdapat sebuah concert hall yang bisa menyalurkan jiwa seni dari masyarakat di kota Medan ini.

Kawasan ini dari segi kepemilikan merupakan hak dan kewajiban pemerintah karena merupakan bagian dari tata kota.

Akan tetapi mengingat sering tidak terkendalinya kawasan dan dari segi ekonomis, maka kawasan ini dari sistem kerja bekerjasama dengan pihak swasta, selain agar dapat mecipatakan suasanan yang dapat lebih menari pengunjung, dari segi pengalaman yang nyata, kegiatan yang pemeliharaan dari pihak swasta cenderung lebih baik dari pihak pemerintah.

Oleh karena itu disediankalah area yang bisa disewa dan diambil tanggung jawabnya oleh pihak swasya untuk menjalankan setiap kegiatan di dalamnya.

Adapun daerah yang gratis, dapat disiasati dengan adanya subsidi dari hasil sewa fungsi tanah dari pihak swasta

Terlihat pada foto satelit diatas bahwa site ini terbagi menjadi 2 bagian karena adanya Jalan Tol Belmera yang tepat melewati bagian tengah dari kawasan ini.Oleh karena itu kedua area ini tidak bisa dipaksakan untuk memiliki konsep yang sama.

Kalaupun ingin menghubungkan kedua area ini dapat dilakukan dengan membangun Bagian Atas

Bagian Bawah

Gambar 5.8 Konsep pembagian area master plan

jembatan.Untuk sirkulasi di kedua area ini pun memiliki konsep yang berbeda, hal ini dikarenakan adapun fungsi dari fasilitas yang ada di bagian Utara lebih bersifat individual dan tidak terlalu terikat satu sama lain.Sedangkan untuk area di bagian Selatan, dalam saling berhubungan karena memiliki sebuah fungsi yang hampir sama yaitu kegiatan non formal ataupun rekreasi.

Konsep sirkulasi pada area di bagian utara.

Konsep sirkulasi pada area di bagian selatan.

ENTRA

NCE

CONSERT

Dalam dokumen Medan Recreation Park (Arsitektur Rekreatif) (Halaman 148-154)