• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI. HASIL PERANCANGAN

PENILAIAN ALTERNATIF LOKASI

2.5 STUDI KELAYAKAN

2.5.1 KOTA MEDAN

Gambar 2.39 Peta Kota Medan Gambar 2.38 Sumatera Utara

Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di propinsi Sumatera Utara, kedudukan, fungsi dan peranan Kota Medan cukup penting dan strategis secara regional. Bahkan sebagai Ibukota Propinsi Sumatera Utara, Kota Medan sering digunakan sebagai barometer dalam pembangunan dan penyelenggaraan pemerintah daerah.

Kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya sumber alam seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan Kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan dan saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya.

Orientasi Wilayah

Secara geografis, wilayah Kota Medan berada antara 3”30’ – 3”43’ LU dan 98”35’ – 98”44’ BT dengan luas wilayah 265,10 km2 dengan batasbatas sebagai berikut :

• Batas Utara : Kabupaten Deli Serdang dan Selat Malaka

• Batas Selatan : Kabupaten Deli Serdang

• Batas Timur : Kabupaten Deli Serdang

• Batas Barat : Kabupaten Deli Serdang

Dari luas wilayah Kota Medan dapat dipersentasekan sebagai berikut: 1. Pemukiman 36,3 % 2. Perkebunan 3,1 % 3. Lahan Jasa 1,9 % 4. Sawah 6,1 % 5. Perusahaan 4,2 % 6. Kebun Campuran 45,4 % 7. Industri 1,5 % 8. Hutan Rawa 1,8 %

Secara geografis, Kota Medan memiliki kedudukan strategis sebab berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian Utara, sehingga relatif dekat dengan kota-kota / negara yang lebih maju seperti Pulau Penang Malaysia, Singapura dan lain-lain.Demikian juga secara demografis Kota Medan diperkirakan memiliki pangsa pasar barang/jasa yang relatif besar.Hal ini tidak terlepas dari jumlah penduduknya yang relatif besar dimana tahun 2007 diperkirakan telah mencapai 2.083.156 jiwa.Demikian juga secara ekonomis

dengan struktur ekonomi yang didominasi sektor tertier dan sekunder, Kota Medan sangat potensial berkembang menjadi pusat perdagangan dan keuangan regional/nasional.

Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum menurut Stasiun Polonia pada tahun 2001 berkisar antara 23,2ºC - 24,3ºC dan suhu maksimum berkisar antara 30,8ºC - 33,2ºC serta menurut Stasiun Sampali suhu minimumnya berkisar antara 23,3ºC - 24,1ºC dan suhu maksimum berkisar antara 31,0ºC - 33,1ºC. Kelembaban udara di wilayah Kota Medan rata-rata berkisar antara 84 - 85%.

Paling tidak ada 7 (tujuh) sungai yang melintasinya, yaitu : 1. Sungai Belawan 2. Sungai Badra 3. Sungai Sikambing 4. Sungai Putih 5. Sungai Babura 6. Sungai Deli

7. Sungai Sulang-Saling/Sei Kera

Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk

Sejak tahun 1996, jumlah penduduk Kota Medan mengalami kenaikan yang cukup nyata hingga ke tahun 2003.Pada tahun 1996, penduduk Kota Medan berjumlah 1.730.725 jiwa, dan menjadi 1.993.601 jiwa pada akhir tahun 2003. Pertumbuhan penduduk rata-rata adalah 0,68%. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2002, yaitu sebesar 1,94%, sedangkan pertumbuhan terendah sebesar 0,08% terjadi pada tahun 1999. Jumlah penduduk Kota Medan tahun 1996 sampai dengan tahun 2003 dapat dilihat pada grafik di sebelah.

Tanggapan:

Dari keterangan di atas terlihat bahwa jumlah pemukiman penduduk merupakan persentase yang paling besar dan jumlah penduduk yang bertumbuh pesat. Hal ini menunjukkan perlunya disediakan lahan khusus untuk area terbuka hijau untuk menghindari masalah perkotaan yang sering terjadi yaitu kurangnya area terbuka hijau. Dan kalaupun ada area hijau lebih berfungsi untuk perkebunan dan sawah, bukan sebagai area penghijauan kota. Dan tidak jarang dari area ini yang beralih fungsi menjadi area terbangun.

Sebaran dan Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk rata-rata Kota Medan adalah 7.520 jiwa/km2.Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di kecamatan Medan Perjuangan (22.813 jiwa/km2), sedangkan kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk terendah yaitu kecamatan Medan Labuhan (2.551 jiwa/km2).

Berikut ini adalah tabel sebaran dan kepadatan penduduk di Kota Medan

Tabel 2.5 Tabel sebaran dan kepadatan penduduk Kota Medan Diagram 2.1 Diagram jumlah penduduk Kota Medan

Sumber :BPS Kota Medan 2002 (Medan dalam Angka 2002)

Kota Medan Secara Ekonomi

Pembangunan ekonomi daerah dalam periode jangka panjang (mengikuti pertumbuhan PDRB), membawa perubahan mendasar dalam struktur ekonomi, dari ekonomi tradisional ke ekonomi modern yang didominasi oleh sektor-sektor non primer, khususnya industri pengolahan dengan increasing retunrn to scale (relasi positif antara pertumbuhan output dan pertumbuhan produktivitas) yang dinamis sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi. Ada kecenderungan, bahwa semakin tinggi laju pertumbuhan ekonomi membuat semakin cepatproses peningkatan pendapatan masyarakat per kapita, dan semakin cepat pula perubahan struktur ekonomi, dengan asumsi bahwa faktor-faktor penentu lain mendukung proses tersebut, seperti tenaga kerja, bahan baku, dan teknologi, relatif tetap.

Struktur perekonomian Kota Medan didominasi oleh 4 (empat) lapangan usaha utama yaitu \ Industri Pengolahan (14,28%), Perdagangan, Hotel dan Restoran (28,10%), Pengangkutan dan Telekomunikasi (19,38%), serta Keuangan, Persewaan dan Jasa (14,42%). Keempat sektor ini memberikan kontribusi sekitar 76,18% terhadap perekonomian daerah.

Tanggapan:

Di Kota Medan daerah yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi adalah Kecamatan Medan Perjuangan, Kecamatan Medan Area dan Kecamatan Medan Tembung. Akan tetapi Kecamatan Medan Perjuangan dan Medan Area sebagian besar lahannya sudah dibangun.Dan perkembangan di daerah tersebut sudah cukup baik.

Kecamatan Medan Tembung masih memiliki banyak lahan yang masih kosong dan perkembangannya masih sangat lambat.Daerah ini memerlukan suatu wadah yang bisa mengembangkan pertumbuhan daerah ini dan dengan jumlah kepadatan yang tinggi maka diperlukan sebuah ruang publik untuk mewadahi kebutuhan ruang semua warga di daerah ini.

Berikut ini adalah persentase laju pertumbuhan ekonomi tahun 2004-2006

Berdasarkan data tabel tersebut di atas, diketahui perekonomian Kota Medan selama periode 2004–2006 menunjukkan kinerja yang relative cukup baik, pemulihan ekonomi lokal yang dilakukan juga cukup berhasil mendorong pertumbuhan positif hampir untuk semua lapangan usaha ekonomi.

Lapangan usaha yang memberikan kontribusi pertumbuhanterbesar dalam perekonomian Kota Medan selama periode 2004–2005 adalah lapangan usaha perdagangan/hotel/restoran yaitu sebesar 10,45 persen, kemudian disusul sektor transportasi/telekomunikasi yang tumbuh sebesar 7,62 persen, sektor konstruksi dan jasa-jasa masing-masing tumbuh sebesar 7,52 dan 7,54 persen. Sedangkan selama periode 2005-2006, kontribusi pertumbuhan sektor mengalami pergeseran, sehingga sektor penggerak pertumbuhan ekonomi tahun 2005-2006 lebih disebabkan pertumbuhan sector transportasi/telekomunikasi yang tumbuh sebesar 13,33 persen dan sektor konstruksi yang tumbuh sebesar 11,01 persen.

Tabel 2.6 Tabel persentase lahu pertumbuhan ekonomi tahun 2004-2006