• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Kelompok Tani Mina Bakt

5. Kegiatan Usaha Kelompok Tani Mina Bakt

Kegiatan usaha ugadi yang dilakukan oleh Kelompok Tani Mina Bakti dapat dibagi menjadi 2 subsistem, yakni budidaya dan pemasaran. Berikut ini akan dijelaskan dari setiap subsistem tersebut:

1) Budidaya

Kegiatan budidaya ugadi merupakan kegiatan budidaya padi dan udang galah di lahan sawah secara bersamaan. Pada umumnya, ugadi tidak berbeda jauh dengan kegiatan budidaya padi biasanya, hanya saja ada beberapa kegiatan yang menjadi kegiatan tambahan. Kegiatan budidaya ini dimulai dari persiapan lahan, persemaian, penanaman, dan pemanenan. Kegiatan persiapan lahan ini meliputi pembajakan lahan, perbaikan sanitasi, perbaikan pematang, pembuatan parit untuk udang galah, perataan lahan, dan pembuatan pola tanam untuk menanam padi. Kegiatan persemaian terdiri dari persiapan benih padi, kemudian penebaran benih padi pada lahan persemaian, dan kemudian persiapan untuk bibit padi siap tanam. Kegiatan berikutnya adalah kegiatan penanaman padi pada lahan sawah yang telah disiapkan sebelumnya. Setelah tanam padi 10 hari, udang galah Tokolan I pun siap untuk ditebar. Kegiatan lainnya adalah perawatan tanaman padi, pemberian pupuk, pemberian pakan udang galah, dan kegiatan pencegahan hama hingga panen. Kegiatan pemanenan yang dilakukan pertama kali untuk ugadi adalah memanen udang galah dengan mengurangi jumlah air di lahan sawah hingga kering. Udang akan mengikuti kemana aliran air, sehingga mudah untuk melakukan pemanenan udang galah. Pemanenan padi dapat dilakukan 10 hari berikutnya. Kelompok Tani Mina Bakti masih melakukan perontokan padi secara manual dengan cara “digebot”. Sehingga dalam waktu yang berdekatan, petani dapat memanen udang galah dan padi.

2) Pemasaran

Kelompok Tani Mina Bakti tidak memiliki kegiatan pemasaran secara khusus, karena untuk hasil panen padi dijual langsung kepada tengkulak sekitar berupa gabah basah. Sedangkan untuk udang galah, petani melakukan pensortiran untuk ukuran udang galah. Udang galah yang masih berukuran kecil dipisahkan kemudian ditampung menggunakan bak penampungan terlebih dahulu. Pada saat masa bera, udang yang berukuran kecil tersebut, ditebar kembali. Sedangkan udang ukuran siap

konsumsi dikemas menggunakan sterofoam yang sudah diisi dengan es. Kemudian

udang tersebut didistribusikan langsung ke rumah makan yang ada di sekitar wilayah Sukabumi. Pendistribusian secara langsung ke pelanggan ini bertujuan untuk memperpendek saluran distribusi dan juga untuk tetap menjaga kualitas udang galah. Semakin lama udang galah berada di dalam kemasan, maka kualitasnya pun akan mengalami penurunan.

Analisis Lingkungan Internal

Proses analisis lingkungan internal dapat menghasilkan informasi yang menjadi kekuatan dan kelemahan dari sebuah organisasi. Proses ini sangat diperlukan untuk dapat mengetahui potensi besar yang menjadi kekuatan organisasi dan kelemahan yang menghambat pengembangan usaha. Faktor-faktor yang menjadi bagian dari lingkungan internal adalah manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan.

1. Manajemen

Fungsi manajemen terdiri atas 5 fungsi, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penempatan staf, dan pengontrolan.

a) Perencanaan

Perencanaan merupakan proses untuk mempersiapkan kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang dengan menyesuaikan kondisi sumberdaya yang dimiliki saat ini. Perencanaan sangat berguna untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dengan tetap memperhatikan kemampuan organisasi. Kelompok Tani Mina Bakti sudah merencanakan berbagai kegiatan untuk mengembangkan ugadi. Perencanaan- perencanaan yang disiapkan untuk pengembangan ugadi sudah disesuaikan dengan kondisi sumberdaya Kelompok Tani Mina Bakti. Hanya saja, karena sistem manajemen yang dimiliki belum dapat berjalan dengan baik. Sehingga tidak ada pembukuan untuk merinci rencana-rencana yang akan dijalankan.

b) Pengorganisasian

Pengorganisasian memiliki tujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang terkoordinasi dengan baik dengan menentukan tugas-tugas dan wewenang dari setiap individu. Fungsi pengorganisasian manajemen dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu spesialiasai kerja, departementalisasi, dan pendelegasian otoritas. Pembagian tugas-tugas dalam pekerjaan membutuhkan deskripsi kerja dan spesifikasi kerja. Kelompok Tani Mina Bakti sudah memiliki struktur organisasi yang membagi kedalam beberapa divisi sesuai dengan kebutuhan usaha yang dijalankan. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya masih mengalami tumpang tindih.

Tugas dan wewenang yang sudah ditetapkan untuk setiap bagian, tidak dapat dijalankan dengan baik. Sehingga peran ketua kelompok tani masih sangat dominan, dan pelaksanaan tugas di lapang tidak sesuai dengan tugas yang telah ditetapkan pada setiap divisi.

c) Pemotivasian

Pemotivasian dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi orang untuk mencapai tujuan organisasi. Ketua kelompok tani, bekerjasama dengan kepala BP3K, penyuluh perikanan, penyuluh pertanian, dan BBPBAT Sukabumi untuk memberikan motivasi kepada petani dengan mengadakan pelatihan yang berkaitan dengan ugadi. Ketua kelompok tani mengikutsertakan anggotanya untuk setiap pelatihan yang diadakan dengan tujuan agar anggota kelompok tani memahami keunggulan ugadi dan juga keuntungannya. Kini ketua kelompok tani juga menawarkan kerjasama untuk pengembangan ugadi pada kegiatan usaha anggotanya, dengan memberikan bantuan modal berupa benih udang galah dan pakan. Tawaran tersebut disambut dengan baik oleh anggota, karena minat anggota untuk mengembangkan ugadi sangat tinggi. Anggota memperoleh informasi dari pelatihan yang diikuti mengenai keunggulan yang diperoleh dari ugadi.

d) Penempatan Staf

Fungsi manajemen penempatan staf mencakup berbagai aktifitas, seperti perekrutan,

pewawancaraan, pengujian, penyeleksian, pengorientasian, pelatihan,

pengembangan, pemeliharaan, pengevaluasian, pemberian imbalan (gaji), pendisiplinan, dan pemecatan karyawan. Penempatan staf belum diterapkan pada Kelompok Tani Mina Bakti karena sistem manajemen yang masih sederhana, dan tenaga kerja yang dibutuhkan juga sebagian besar adalah tenaga kerja harian atau buruh tani lepas. Sehingga tenaga kerja yang dipekerjakan sesuai dengan kebutuhan pada saat kegiatan-kegiatan tertentu saja.

e) Pengontrolan

Fungsi pengontrolan terdiri dari penetapan standar kerja, penilaian kinerja individual dan organisasional, perbandingan kinerja aktual dengan standar kinerja yang direncanakan, dan pengambilan langkah korektif. Fungsi pengontrolan pada Kelompok Tani Mina Bakti belum dapat dilakukan. Pengontrolan yang dilakukan oleh masing-masing anggota kelompok hanya dengan membandingkan hasil panen yang diperoleh dari setiap panen. Pengontrolan lainnya adalah dengan memahami kondisi-kondisi saat hama menyerang tanaman.

2. Pemasaran

Pemasaran dapat dideskripsikan sebagai proses pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan, serta pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk dan jasa. Ada 7 fungsi pemasaran, yakni analisis konsumen, penjualan produk/jasa, perencanaan produk dan jasa, penetapan harga, distribusi, riset pemasaran, dan analisis peluang.

a) Analisis Konsumen

Informasi yang diperoleh dari kegiatan analisis konsumen sangat berguna untuk mengetahui produk yang diharapkan oleh konsumen. Kelompok Tani Mina Bakti sudah memiliki pelanggan tetap untuk udang galah dan padi. Pelanggan udang galah adalah restoran yang berada di wilayah Sukabumi. Pelanggan untuk padi sendiri

adalah tengkulak yang berada di sekitar wilayah Cidahu. Tengkulak memberikan harga yang tinggi, apabila gabah yang dijual petani berkualitas baik. Pemahaman mengenai produk yang diharapkan pelanggan, dapat memberikan keuntungan bagi Kelompok Tani Mina Bakti, yakni loyalitas pelanggan terhadap Kelompok Tani Mina Bakti yang tinggi. Loyalitas pelanggan udang galah ini terlihat dari kesetiaan pelanggan yang tetap meminta pasokan udang galah yang berukuran siap konsumsi hingga saat ini. Pelanggan tersebut sudah menjadi pelanggan tetap sejak Kelompok Tani Mina Bakti membudidayakan udang galah pada tahun 2001.

b) Penjualan Produk/Jasa

Penjualan merupakan kegiatan terpenting dari setiap kegiatan usaha. Penjualan meliputi banyak aktivitas pemasaran, seperti promosi penjualan, publisitas, penjualan perorangan, dan hubungan dengan konsumen. Kelompok Tani Mina Bakti menjual udang galah kepada pelanggan yang telah menjadi pelanggan udang galah sebelumnya ketika masih membudidayakan udang galah di kolam. Selain itu, udang galah juga dijual ke pasar yang ada di Cidahu. Padi dijual kepada tengkulak yang berani membeli dengan harga lebih tinggi. Promosi dilakukan oleh ketua kelompok tani dengan menginformasikan udang galah yang dibudidayakan ketika melakukan berbagai kegiatan, seperti pelatihan bersama BBPBAT, Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K), ataupun pertemuan dengan kelompok tani lainnya.

c) Perencanaan Produk dan Jasa

Perencanaan produk dan jasa sangat penting jika sebuah perusahaan melakukan pengembangan atau diversifikasi produk. Kelompok Tani Mina Bakti tidak merencanakan secara spesifik produk yang akan dikembangkan. Hanya saja, kini Kelompok Tani Mina Bakti sedang fokus untuk mengembangkan ugadi.

d) Penetapan Harga

Pemangku kepentingan (stakeholder) terdiri dari 5 pelaku yang mempengaruhi penetapan harga, yakni konsumen, pemerintah, pemasok, distributor, dan pesaing. Penetapan harga untuk udang galah biasanya ditetapkan terlebih dulu oleh Kelompok Tani Mina Bakti dengan menyesuaikan harga yang berlaku di pasaran dan memperhitungkan tambahan biaya transportasi pengantaran produk, kemudian konsumen melakukan penawaran harga. Sehingga harga akhir yang ditetapkan merupakan harga kesepakatan bersama. Penetapan harga untuk padi dilakukan oleh tengkulak, dan petani biasanya sangat sulit untuk dapat menawar harga padi lebih tinggi.

e) Distribusi

Distribusi meliputi pergudangan, saluran-saluran distribusi, cakupan distribusi, wilayah penjualan, alat distribusi, dan tingkat dan lokasi persediaan. Distribusi udang galah ke restoran yang ada di sekitar wilayah Sukabumi terhambat dengan tidak tersedianya sarana transportasi Kelompok Tani Mina Bakti. Hingga kini Kelompok Tani Mina Bakti belum memiliki kendaraan roda 4 untuk mengantarkan udang galah, akibatnya biaya tambahan dikeluarkan untuk menyewa kendaraan milik masyarakat sekitar. Udang galah didistribusikan sesuai dengan pesanan dari pelanggan. Sisanya ditampung di bak penampungan, ataupun kembali ditebar ketika lahan persawahan masuk masa istirahat. Sedangkan gabah basah hasil panen

seluruhnya dijual langsung kepada tengkulak, tanpa disimpan dalam gudang terlebih dahulu.

f) Riset Pemasaran

Riset pemasaran merupakan pengumpulan, pencatatan, dan penganalisisan data yang sistematis mengenai berbagai persoalan yang terkait dengan pemasaran barang dan jasa. Riset pemasaran belum dapat dilakukan oleh Kelompok Tani Mina Bakti karena pencatatan hasil produksi dan penjualan produk selama ini masih sangat sederhana. Bahkan ada beberapa musim panen yang tidak tercatat jumlah hasil panen yang diperoleh. Begitu juga dengan jumlah produk yang dipasarkan, tidak ada pencatatan secara sistematis. Masalah mengenai pemasaran selama ini hanya dibahas ketika kegiatan pertemuan anggota diadakan.

g) Analisis Peluang

Fungsi pemasaran yang ke-7 adalah analisis peluang yang melibatkan penilaian atas biaya, manfaat, dan risiko yang terkait dengan keputusan pemasaran. Langkah yang diperlukan untuk membuat analisis biaya-manfaat terdiri dari 3 tahapan, yakni menghitung total biaya yang terkait dengan suatu keputusan, memperkirakan total manfaat dari keputusan tersebut, dan membandingkan total biaya dan total manfaat. Kelompok Tani Mina Bakti belum dapat melakukan analisis peluang dengan baik karena selama ini pemasaran yang dilakukan hanya kepada pelanggan-pelanggan yang sudah ada, dan belum mencoba untuk memperluas pemasaran penjualan udang galah dan padi.

Dokumen terkait