• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

4.2 Deskripsi Data

4.2.3 Penyajian Data

4.2.3.1 Kegunaan (Usefullness )

Suatu sistem informasi harus dapat menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan bagi pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi didalam suatu organisasi. Artinya, suatu sistem informasi harus memiliki kegunaan yang tepat bagi organisasi tersebut. Maka dalam penerapannya sistem Computer Assisted Test (CAT) harus dipastikan memiliki kegunaan yang tepat untuk organisasi maupun penggunanya.

Penerapan sistem CAT di Badan Kepegawaian Negara sebagai metode seleksi CPNS dikarenakan berbagai permasalahan yang timbul dari sistem seleksi terdahulu menggunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK). Penilaian pada seleksi menggunakan LJK dirasa lambat, tidak transparan dan objektif yang mengakibatkan rentan terjadinya kecurangan. Masyarakat seakan telah kehilangan kepercayaan terhadap sistem seleksi terdahulu menggunakan LJK. Dari berbagai permasalahan dan tuntutan masyarakat dari seleksi terdahulu menggunakan LJK inilah Badan Kepegawaian Negara mencari solusi, dan hasilnya Badan Kepegawaian Negara menemukan suatu metode seleksi menggunakan komputer yang dapat menyelesaikan permasalahan pada seleksi sebelumnya menggunakan LJK. Hal ini seperti yang disampaikan I5 bahwa awal mula dibentuknya CAT dikarenakan sistem seleksi terdahulu yang memiliki banyak masalah dan tidak dipercaya masyarakat. Berikut pernyataan beliau:

“Sistem CAT merupakan suatu metode seleksi yang saat ini cukup mendapatkan apresiasi masyarakat. Pemerintah awalnya ingin mengubah persepsi masyarakat terhadap seleksi CPNS terdahulu, melalui suatu metode seleksi yang dapat dipercaya. Dahulu banyak isu yang tidak baik berkembang terhadap seleksi menggunakan LJK. Sistem seleksi

menggunakan LJK dianggap menimbulkan terjadinya KKN. Untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap seleksi CPNS inilah CAT diterapkan.CAT tidak hanya digunakan untuk Tes Kompetensi Dasar, tapi juga Tes Kompetensi Kepegawaian, Tes Jabatan Struktural, Tes Analisis Jabatan dan tes non CPNS lainnya baik dipusat maupun daerah” (Wawancara/ 17 Juni 2014/ pukul 12.58/ di ruang PPSR).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dengan I5, Pengelola Bank Soal pada Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen PNS (PPSR), dapat diketahui bahwa sistem CAT diterapkan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap seleksi CPNS yang dilakukan oleh Badan Kepegawaian Negara. Berdasarkan wawancara diatas juga dapat diketahui bahwa sistem CAT tidak hanya digunakan untuk Tes Kompetensi Dasar (TKD) dalam proses seleksi CPNS saja, namun juga tes lain seperti Tes Kompetensi Kepegawaian, Tes Jabatan Struktural, Tes Analisis Jabatan dan tes non CPNS lainnya.

Sejak awal diterapkannya CAT tahun 2009, tedapat beberapa macam tes yang telah di fasilitasi Badan Kepegawaian Negara baik secara iternal (untuk kalangan Badan Kepegawaian Negara) maupun eksternal (untuk instansi lain diluar lingkungan Badan Kepegawaian Negara). Pelaksanaan tersebut diantaranya:

1. Internal

Pelaksanaan seleksi dengan CAT secara internal yaitu di lingkungan Badan Kepegawaian Negara beberapa kali dilakukan antara lain untuk seleksi CPNS, Tes Kompetensi Kepegawaian, Tes TOEFL, dan UKP/ Ujian Dinas. Adapun fasilitasi pelaksanaan Computer Assisted Test (CAT) di lingkungan Badan Kepegawaian Negara baik untuk seleksi CPNS maupun jabatan adalah sebagai berikut:

1. Tes Kompetensi Dasar untuk seleksi CPNS tahun 2009 dengan menggunakan sistem ranking dan Tes Kompetensi Bidang CPNS Badan Kepegawaian Negara tahun 2009.

2. Tes Kompetensi Dasar untuk seleksi CPNS tahun 2010 menggunakan passing grade 275 dan Tes Kompetensi Bidang CPNS Badan Kepegawaian Negara tahun 2010 berpedoman pada Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 9 Tahun 2010 tentang Mekanisme Ujian Penyaringan CPNS di Lingkungan Badan Kepegawaian Negara.

3. Tes Kompetensi Kepegawaian untuk Seleksi Calon Pejabat Eselon I, II, III, dan IV.

4. Tes Kompetensi Kepegawaian untuk seleksi Calon Widyaswara di lingkungan Badan Kepegawaian Negara.

5. Tes Kompetensi Kepegawaian untuk seleksi Calon Analis Kepegawaian Keahlian dan Terampil.

6. UPKP dan Ujian Dinas.

7. Ujian TOEFL tanpa listening dan Tes Potensi Akademik untuk persiapan bagi pegawai yang akan mengikuti seleksi beasiswa yang diadakan di Bappenas.

8. Tes Kompetensi Dasar untuk seleksi CPNS Badan Kepegawaian Negara tahun 2013 dengan menggunakan passing grade sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan dan RB) Nomor 3 Tahun 2013.

2. Eksternal

Pelaksanaan Computer Assisted Test (CAT) secara eksternal dilakukan untuk memfasilitasi instansi pusat/ daerah yang akan melaksanakan seleksi CPNS maupun jabatan. Pelaksanaan Computer Assisted Test (CAT) tersebut dilakukan di Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara, Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara, maupun dengan mobile test atau mandiri. Beberapa fasilitasi seleksi CPNS dan jabatan oleh Badan Kepegawaian Negara antaralain:

1. Tes Kompetensi Dasar bagi pelamar CPNS di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia tahun 2010 dilakukan secara mobile test.

2. Tes Kompetensi Kepegawaian bagi Calon Analisis Kepegawaian di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Papua.

3. Tes Kompetensi Kepegawaian bagi Calon Analisis Kepegawaian di lingkungan Kementerian Kesehatan.

4. Tes Kepegawaian untuk seleksi Calon Pejabat Eselon II, III, IV di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM.

5. Tes Kompetensi Kepegawaian untuk seleksi Calon Pejabat Eselon II, III dan IV di lingkungan pemerintah Kota Serang.

6. Tes Kompetensi Kepegawaian untuk seleksi Calon Pejabat Eselon IV di lingkungan Kabupaten Belitung.

7. Tes Kompetensi Dasar untuk Calon Taruna Akademi Ilmu Permasyarakatan dan Akademi Ilmu Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.

8. Tes Kompetensi Dasar di 73 Instansi yang meminta difasilitasi menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT).

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa sejak tahun 2009 Badan Kepegawaian Negara telah melaksanakan berbagai macam tes dengan menggunakan CAT. Tidak hanya itu, Badan Kepegawaian juga memfasilitasi instansi lain untuk mengadakan tes CPNS maupun non CPNS dengan CAT. Puncaknya pada tahun 2013 Badan Kepegawaian Negara telah memfasilitasi 73 instansi menggunakan CAT untuk seleksi CPNS.

Adapun beberapa keunggulan seleksi menggunakan CAT dibandingkan dengan menggunakan LJK, diantaranya:

1.Pada seleksi dengan sistem CAT, seleksi dilakukan menggunakan komputer sehingga memberikan kemudahan dan kecepatan bagi peserta dalam mengerjakan soal. Sedangkan pada seleksi menggunakan LJK, peserta masih harus menggunakan kertas dan alat tulis untuk menghitamkan jawaban. Penghitaman jawaban membutuhkan waktu cukup lama dibandingkan dengan menggunakan komputer.

2.Penilaian terhadap jawaban peserta pada seleksi menggunakan CAT dilakukan oleh sistem aplikasi, sehingga penilaian lebih objektif dan cepat. Sedangkan penilaian terhadap jawaban peserta pada seleksi

menggunakan LJK di lakukan secara tertutup dengan sistem scan. Penilaian dengan cara seperti ini membutuhkan waktu yang lama dan rentan terjadinya kecurangan.

3.Nilai tes atau hasil ujian peserta yang menggunakan CAT dapat dilihat saat itu juga oleh peserta setelah peserta selesai menjawab soal. Ini membuat sistem ini lebih transparan dan sulit terjadi kecurangan, dibandingkan sistem penilaian LJK yang dilakukan tertutup.

Adapun beberapa tujuan diadakan CAT diantaranya:

1.Mempercepat proses pemeriksaan dan laporan hasil ujian. 2.Menciptakan standarisasi hasil ujian secara nasional

3.Mewujudkan transparansi, obyektifitas, akuntabel, dan bebas korupsi kolusi dan nepotisme.

Berdasarkan beberapa keunggulan dan tujuan penggunaan sistem seleksi CAT dapat diketahui bahwa sistem ini merupakan jawaban atas permasalahan-permasalahan yang kerap timbul dari sistem seleksi terdahulu menggunakan LJK. Sistem ini dianggap tepat dan relevan dalam pengambilan keputusan manajemen organisasi. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh I1, beliau menyatakan:

“Sistem CAT berguna dalam seleksi CPNS, dalam rangka objektifitas, transparansi, kompetitif dan menghindari KKN. Sistem CAT mudah untuk dioperasikan, sehingga peserta akan lebih puas menggunakan sistem ini. Perbedaan sistem CAT dengan LJK diantaranya, CAT sudah bebas dari kertas, sudah menggunakan komputer. Hasil ujian menggunakan CAT juga dapat dilihat saat itu juga, sedangkan hasil ujian dengan LJK butuh waktu dua minggu hingga sebulan untuk diketahui. Sistem ini merupakan sistem

yang ditunggu-tunggu dan sangat relevan untuk seleksi CPNS.” (Wawancara/ 12 Juni 2014/ pukul 09.52/ di ruang PPSR).

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1, Kepala Sub Bidang Fasilitasi dan Penyelenggaraan Seleksi PPSR, dapat diketahui bahwa sistem CAT berguna untuk menghindari terjadinya kecurangan dalam seleksi. Sistem CAT juga memiliki banyak keunggulan dibandingkan sistem LJK. Karena berbagai keunggulan yang dimiliki CAT inilah sistem ini menjadi relevan digunakan, khususnya untuk seleksi CPNS. Serupa dengan I1, I2 juga menyatakan bahwa sistem CAT merupakan sistem yang tepat digunakan untuk seleksi CPNS. Sistem CAT merupakan sistem yang transparan. Berikut pernyataan I2:

“CAT merupakan metode atau alat bantu seleksi dengan komputer. Kegunaan utama dari sistem CAT sebenarnya untuk menepis opini masyarakat tentang KKN. Ujian dengan sistem CAT menggunakan komputer, sehingga tidak ada yang dapat melakukan intervensi maupun kecurangan. Sistem ini sistem yang transparan. Jika kita bandingkan dengan seleksi menggunakan sistem LJK, seleksi ini harus menggunakan lembar jawaban dan lembar soal yang nantinya akan dinilai secara tertutup. Sedangkan dengan CAT kita dapat mengetahui nilai hasil ujian secara langsung setelah selesai mengerjakan soal. Sistem CAT sistem yang tepat untuk seleksi.” (Wawancara/ 17 Juni 2014/ pukul 11.28/ di ruang PPSR).

Pernyataan I1 dan I2 bahwa CAT merupakan metode yang tepat dan relevan digunakan untuk seleksi juga dapat dibuktikan dengan berhasilnya Badan Kepegawaian Negara menyelenggarakan seleksi pada tahun 2013, yang menyebabkan terisinya seluruh formasi pegawai yang dibutuhkan. Berikut tabel 4.2 mengenai Formasi Jabatan yang Dibutuhkan Badan Kepegawaian Negara Tahun 2013.

Tabel 4.2

Formasi Jabatan yang Dibutuhkan Badan Kepegawaian Negara Tahun 2013

No Nama Jabatan Kualifikasi

Pendidikan Jumlah

1 Assesor S2 Psikologi 2

S1 Psikologi 6 2 Analisi Kebijakan (Kepegawaian) S1 Hukum 2 3 Arsiparis D-III Kearsipan/

Ilmu Administrasi/ Komputer

4

4 Auditor Kepegawaian* S1 Hukum 9 5 Auditor D-III Ekonomi

Akuntansi 7 6 Perancangan Peraturan

Perundang-undangan* S1 Hukum 1 7 Operator Komputer D-III Komputer 9 8 Pranata Komputer S1 Komputer 3 9 Statistis D-III Statistik 2 10 Penelaah Permasalahan Hukum S1 Hukum 3 11 Sekretaris D-III Sekretaris 2 12 Teknisi Listrik D-III Teknisi Listrik 3

Total 53

*) Formasi Auditor Kepegawaian dan Perancangan Peraturan Perundang-undangan masing-masing disediakan 1 (satu) formasi diperuntukkan bagi putra-putri Papua Sumber: Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen, (2014)

Pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa pada tahun 2013 Badan Kepegawaian Negara membutuhkan 53 formasi untuk 12 jabatan berbeda, dan berasal dari berbagai pendidikan. Untuk dapat memenuhi formasi yang dibutuhkan, Badan Kepegawaian Negara melaksanakan rekrutmen dan seleksi bagi pelamar umum. Tercatat terdapat 1747 orang yang melamar jabatan tersebut. Setiap pelamar yang telah mendaftar mengikuti tahapan tes seperti Tes Kompetensi Dasar (TKD), Tes Kompetensi Bidang (TKB) dan wawancara untuk dapat lolos menjadi CPNS. Untuk menyaring seluruh pelamar melalui TKD dan TKB inilah Badan Kepegawaian Negara menggunakan metode CAT.

CAT yang digunakan untuk seleksi TKD di Badan Kepegawaian Negara tahun 2013 telah meloloskan 149 orang peserta. Seluruh peserta yang lolos ini telah memenuhi passing grade atau ambang batas nilai yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB). Berikut tabel 4.3 mengenai jumlah peserta yang lolos TKD di Badan Kepegawaian Negara tahun 2013.

Tabel 4.3

Jumlah Peserta Lolos TKD Badan Kepegawaian Negara tahun 2013

Sumber: Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen, (2014)

Peserta yang telah lolos TKD pada tahun 2013 mengikuti ujian selanjutnya, yaitu TKB dengan menggunakan metode ujian yang sama yaitu CAT. Dari 149 peserta yang lolos TKD, tercatat hanya 139 peserta yang mengikuti TKB. Pada akhirnya dari 139 orang peserta yang telah mengikuti TKB, Badan Kepegawaian Negara menetapkan 53 peserta lolos dengan melihat berdasarkan ranking tertinggi.

No Nama Jabatan Pendidikan Jumlah

1 Penilaian Hasil Kompetensi/ Assesor S1 Psikologi 18 2 Penilaian Hasil Kompetensi/ Assesor S2 Psikologi 6

3 Analis Kebijakan S1 Hukum 6

4 Arsiparis D3-III Ilmu Administrasi 6

5 Arsiparis D-III Kearsipan 6

6 Auditor Kepegawaian S1 Hukum 27 7 Auditor D-III Ekonomi Akuntansi 20 8 Operator Komputer D-III Komputer 26 9 Pranata Komputer S1 Komputer 8 10 Statistisi D-III Statistika 6 11 Penelaah Permasalahan Hukum S1 Hukum 9 12 Sekretaris D-III Sekretaris 6 13 Teknisi Listrik D-III Teknik Listrik 5

Berikut adalah daftar nama peserta yang lolos TKB Badan Kepegawaian Negara pada tahun 2013 yang dijabarkan dalam tabel 4.4.

Tabel 4.4

Daftar Nama Peserta Lolos TKB Badan Kepegawaian Negara Tahun 2013

No No Peserta Nama Formasi Nilai Tes

1 40113509147 Rani Adhita NS Analisis Kebijakan 75,06 2 40113512534 Abdul Muiz Fauzi Analisis Kebijakan 72,63 3 40112201476 Wening Prasetiyo Arsiparis 70,75 4 40112202916 Juvenly CS Arsiparis 69,09 5 40112204152 Sulpicius S Arsiparis 68,61 6 40112205476 Nur Laila Arsiparis 67,47 7 40113501867 Osi Isna Sabela Assesor (S1) 81,64 8 40113502872 Zahrina Amalia Assesor (S1) 80,44 9 40113501769 Ridian Khazanah Assesor (S1) 80,00 10 40113511449 Dwi Ajeng S Assesor (S1) 79,49 11 40113508774 Yuliza Hairunnisa Assesor (S1) 79,33 12 40113500098 Dwi Agustina ZN Assesor (S1) 78,08 13 40113506649 Layyina Humaira Assesor (S2) 76,20 14 40113500534 Fatdina Assesor (S2) 74,83 15 40112200045 Vina Andriyani Auditor 68,08 16 40112200649 Rahayu Sundari Auditor 67,38 17 40112201307 Akhmar Bayhaqi Auditor 66,98 18 40112203592 Vivi Senthia Auditor 66,42 19 40112207432 Esra Yepasa Auditor 65,94 20 40112206996 Citra Ramadhani Auditor 63,65 21 40112206027 Nurlinda Sari Auditor 63,36 22 40113513005 Tantyo Prabowo Auditor Kepegawaian 72,20 23 40113507236 Devina Puspita Sari Auditor Kepegawaian 71,65 24 40113508427 Andri Rico Manurung Auditor Kepegawaian 70,66 25 40113504703 Yudi Bastiano Auditor Kepegawaian 68,87 26 40113507636 Andi Arfanudin Auditor Kepegawaian 68,33 27 40113502365 Santri Panca Nurul Almi Auditor Kepegawaian 67,04 28 40113513165 Rahadian Rahmad Auditor Kepegawaian 67,02 30 40113510907 Agus Supriyanto Auditor Kepegawaian 66,90 31 40113505805 Silvia Suryadarma Auditor Kepegawaian 66,53 32 40112207903 Zumrotul Arinta Rifqi Operator Komputer 68,31

33 40112202232 Toto Sugianto Operator Komputer 68,07 34 40112203734 Abdi Sri Kuncoro Operator Komputer 65,89 35 40112205556 Ika Susilawati Operator Komputer 64,87 36 40112206632 Fitriani Panjaitan Operator Komputer 64,57 37 40112203192 Puji Nuryanti Operator Komputer 63,23 38 40112205716 Anton Yulius Operator Komputer 62,62 39 40112204045 Dedi Basuki Operator Komputer 62,00 40 40112204178 Giska Putri Wulandari Operator Komputer 61,96 41 40113504827 Zaenuda Ikhwanul Aziz Penelaah Permasalahan Hukum 65,54 42 40113501938 Arwin Dwi Fajar Penelaah Permasalahan Hukum 63,89 43 40113505325 Nusa Tirta Surya Penelaah Permasalahan Hukum 63,68 44 40113503627 Irdian Nova Alexcandra Pranata Komputer 71,02 45 40113506303 Galih Kenang Avianto Pranata Komputer 69,82 46 40113510943 Rizki Mitra Festiawan Pranata Komputer 68,07 47 40112203956 Giany Apriliya Sekretaris 69,15 48 40112201147 Rena Karlina Sekretaris 68,13 49 40112203965 Fadzilla Ika Nur S Statistisi 66,28 50 40112203387 Rina Nurmariyana Statistisi 66,23 51 40112203645 Billy Prima Pesona Teknisi Listrik 67,21 52 40112204996 Bahtiar Alfikri Teknisi Listrik 66,14 53 40112200374 Ariska Wira W Teknisi Listrik 65,26

Sumber: Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen, (2014)

Dari rangkaian proses seleksi CPNS dari pelamar umum tahun 2013 menggunakan sistem CAT, Badan Kepegawaian Negara telah berhasil memenuhi formasi pegawai yang dibutuhkan.

Peserta yang lolos seleksi melalui sistem CAT merupakan peserta yang berkualitas dan berkompeten dibidangnya. Sistem seleksi menggunakan CAT telah menempatkan orang-orang yang tepat dibidangnya (the right man on the right place). Hal ini seperti yang disampaikan I1, beliau menyatakan:

“Orang-orang yang terpilih adalah orang yang tepat. Mereka telah melalui proses seleksi yang ketat dengan adanya CAT. Soal-soal TKD misalnya, mengukur baik intelegensia peserta maupun wawasan kebangsaan peserta. Begitu juga dengan TKB. Soal-soal yang diberikan dalam TKB mengukur sejauhmana penguasaan peserta tes terhadap formasi yang ditujunya. Soal-soal itu yang menyaring peserta mana yang berkualitas dan tidak.” (Wawancara/ 15 Desember 2014/ pukul 09.35/ di ruang PPSR).

Dari berbagai pernyataan informan penelitian tentang kegunaan CAT dalam seleksi CPNS, dan berbagai data seleksi yang telah peneliti jabarkan, menunjukkan sistem CAT merupakan sistem yang relevan digunakan dalam seleksi CPNS. Sistem CAT telah menghasilkan CPNS yang sesuai dengan kriteria Badan Kepegawaian Negara. Terbukti dengan terisinya 53 formasi jabatan yang dibutuhkan Badan Kepegawaian Negara pada tahun 2013.

Dokumen terkait