• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

4.2 Deskripsi Data

4.2.3 Penyajian Data

4.2.3.4 Kesederhanaan (Simplicity) …

Sebuah sistem harus cukup sederhana, sehingga struktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah untuk diikuti. Sistem CAT sebagai sebuah sistem yang digunakan untuk seleksi harus dibuat sesederhana mungkin sehingga mudah untuk dimengerti, dan instruksi juga prosedurnya mudah diikuti. Kesederhanaan sistem CAT dapat ditilik dari prosedur penyelenggaran sistem ini oleh Badan Kepegawaian Negara, prosedur pendaftaran CPNS yang dilakukan oleh pelamar, dan aplikasi yang digunakan oleh peserta tes.

Dalam menyelenggarakan sistem CAT terdapat Standard Operating Procedure (SOP) yang harus dipatuhi. Seorang operator CAT I3 menyatakan:

“Kami memiliki SOP yang harus dipatuhi. Garis besar pelaksanaannya dimulai dari Biro Kepegawaian. Biro Kepegawaian mengirimkan data bersih dan valid mengenai pelamar kepada kami. Data harus benar sehingga tidak bermasalah nantinya. Dari instansi luarpun demikian, data dikirimkan sampai tujuh hari sebelum acara. Lalu kami melakukan pemberkasan CPNS tujuh sampai dua hari sebelum acara, sambil menyiapkan seluruh perlengkapan untuk seleksi. Setelah itu kami melakukan proses generate soal dibawah pengawasan atasan kami. Setelah semua siap baru tes diadakan.” (Wawancara/ 10 April 2014/ pukul 09.54/ di ruang Monitoring CAT).

Berdasarkan keterangan I3 diatas dapat diketahui terdapat Standard Operating Procedure yang berfungsi sebagai dasar hukum jika terjadi penyimpangan, mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya, dan mempermudah pelacakan. Prosedur ini juga berfungsi sebagai pedoman dalam

menerapkan sistem CAT. Prosedur pengelolaan sistem CAT oleh Badan Kepegawaian Negara peneliti jabarkan menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Persiapan tes

Ada beberapa hal yang disiapkan oleh Badan Kepegawaian Negara sebelum seleksi berlangsung, yaitu:

1. Badan Kepegawaian Negara menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mengadakan seleksi CPNS menggunakan CAT.

2. Badan Kepegawaian Negara melakukan persiapan tes terkait dengan registrasi peserta tes, skema ujian, dan skema soal. Adapun soal-soal yang diujikan dalam seleksi CPNS berasal dari Bank Soal yang dibentuk melalui alur pengembangan soal. Alur pengembangan soal dapat dilihat dalam Gambar 4.2 dibawah ini.

Gambar 4.2 Alur Pengembangan Soal

Alur pengembangan soal dalam Gambar 4.2 dapat dijabarkan:

1. Badan Kepegawaian Negara membuat kisi-kisi soal sesuai dengan jenis tes yang akan diadakan. Dalam seleksi CPNS Badan Kepegawaian Negara membuat kisi-kisi soal Tes Kompetensi Dasar (TKD) dan soal Tes Kompetensi Bidang (TKB).

2. Untuk memenuhi kebutuhan soal, Badan Kepegawaian Negara bekerjasama dengan berbagai pakar pendidikan, yang biasanya berasal dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan berbagai sumber lainnya.

3. Setelah menemukan soal dari berbagai sumber dan pakar, Badan Kepegawaian Negara menyusun soal tersebut.

4. Setelah penyusunan soal selesai dilakukan, Badan Kepegawaian Negara memasukkan soal ke dalam sistem aplikasi (entry).

5. Setelah entry soal dilakukan, Badan Kepegawaian Negara melakukan validasi soal secara internal maupun eksternal. Validasi internal dilakukan dengan cara cek silang antara Pengelola Bank Soal dengan pakar-pakar yang terkait. Sedangkan validasi eksternal dilakukan dengan cara mengujikan soal pada mahasiswa tingkat akhir beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia. Selain itu validasi dilakukan untuk menentukan tingkat kesulitan soal (mudah, sedang atau sulit).

6. Setelah soal di validasi, soal diuji coba dan di revisi kembali jika diperlukan. 7. Soal yang telah lolos uji coba dan telah direvisi dikumpulkan menjadi Bank

2. Pelaksanaan Tes

Mekanisme pelaksanaan seleksi dengan sistem CAT antara lain mencakup verifikasi data peserta ujian, pelaksanaan ujian persesi, sampai dengan pencetakan laporan persesi.

1. Verifikasi data peserta ujian

Sesaat sebelum ujian berlangsung, Badan Kepegawaian Negara memverifikasi data peserta ujian. Data tersebut disesuaikan dengan identitas peserta ujian yang hadir. Verifikasi data peserta ujian dilakukan untuk menghindari kecurangan saat ujian berlangsung.

2. Pelaksanaan ujian persesi

Saat pelaksanaan tes berlangsung, Badan Kepegawaian Negara mengatur dan mengawasi jalannya pelaksanaan ujian persesi.

3. Pencetakan laporan persesi

Setelah selesai ujian Badan Kepegawaian Negara mencetak laporan pelaksanaan ujian persesi. Hal ini sebagai pertanggungjawaban dari Badan Kepegawaian Negara.

3. Pasca Ujian

Setelah seluruh aktivitas ujian selesai, Badan Kepegawaian Negara melakukan pengolahan hasil dan back up database.

1. Pengolahan Hasil

Dalam pengolahan hasil ujian, keseluruhan hasil ujian dicetak berdasarkan instansi dan selanjutnya hasil pengolahan diserahkan kepada PANSELNAS (Panitia Seleksi Nasional) CPNS dalam bentuk hardcopy dan softcopy.

2. Back Up Database (Penyalinan Data Komputer)

Setelah seleksi selesai, database (data yang tersimpan dalam komputer) seleksi di backup (penyalinan data)perinstansi kedalam secondary storage (tempat penyimpanan lain) untuk pengamanan, dan memastikan backup tersebut dapat digunakan kembali. Selanjutnya Badan Kepegawaian Negara akan melakukan uninstall database (penghilangan data) yang ada dalam server.

Selain dari prosedur yang dilakukan Badan Kepegawaian Negara dalam menyelenggarakan CAT, kesederhanaan sistem dapat ditinjau dari mekanisme yang dilakukan oleh pelamar dari mulai pendaftaran sampai seleksi CPNS selesai. Mekanisme yang dilakukan pelamar dari mulai pendaftaran hingga tes menggunakan CAT selesai dirasa mudah. Hal ini seperti yang disampaikan I10,

beliau mengatakan:

“Pendaftaran CPNS kemarin lebih mudah dilakukan. Ini dikarenakan telah dibukanya sistem pendaftaran secara online, sehingga peserta tidak perlu repot mendaftar langsung ke BKN. Mekanisme mulai dari pendaftaran CPNS hingga pelaksanaan tes mudah untuk dilakukan.” (Wawancara/ 26 Agustus 2014/ pukul 10.39/ di ruang Inka).

Berdasarkan keterangan I10 tersebut, peneliti menjabarkan secara lengkap mekanisme pendaftaran CPNS, diantaranya:

1. Pelamar melakukan registrasi online ke portal Badan Kepegawaian Negara dan cetak bukti pendaftaran peserta untuk digunakan dalam proses validasi dokumen.

2. Pelamar mengirimkan berkas lamaran ke Badan Kepegawaian Negara dengan disertai nomor pendaftaran peserta.

3. Petugas pendaftaran akan melakukan verifikasi kelengkapan dan kebenaran dokumen lamaran, sesuai dengan data peserta yang telah di entry di portal. 4. Pelamar meminta nomor peserta ujian CPNS kepada panitia seleksi instansi

apabila berkas lamaran dinyatakan lengkap dan benar.

5. Peserta mengikuti ujian Tes Kompetensi Dasar (TKD) pada waktu dan tempat yang telah ditentukan Badan Kepegawaian Negara.

6. Peserta melihat perolehan nilai Tes Kompetensi Dasar (TKD) secara resmi melalui web atau media yang tersedia.

Selain dari mekanisme pendaftaran hingga seleksi CPNS selesai diadakan, kesederhanaan sistem ini juga dapat ditinjau dari pengoperasian sistem oleh peserta tes. I2 menyatakan aplikasi ini telah diuji sebelum digunakan. Berikut pernyataanya: “Sistem ini telah diuji sebelum digunakan. Sistem ini juga telah didesain semudah mungkin sehingga mudah digunakan oleh peserta. Siapapun peserta yang baru tes menggunakan CAT akan segera mengerti cara mengoperasikan aplikasi ini. Peserta hanya tinggal mengikuti instruksi dan menggunakan mouse untuk mengklik. Keyboard sendiri hanya digunakan untuk memasukkan nomor identitas. Setelah memasukkan nomor identitas peserta hanya tinggal mengerjakan soal.” (Wawancara/ 12 Juni 2014/ pukul 09.52/ di ruang PPSR).

Berdasarkan pernyataan I2, dapat diketahui bahwa telah dilakukan uji coba terhadap aplikasi CAT sebelum digunakan untuk seleksi. Uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah sistem ini layak atau tidak digunakan sebagai metode seleksi. Uji coba juga dilakukan untuk mengetahui seberapa sederhana sistem ini. Hasilnya sistem ini menjadi sederhana, mudah digunakan oleh peserta tes.

Kesederhanaan sistem aplikasi ini juga disampaikan oleh I8 selaku CPNS berasal dari seleksi tahun 2013. Berikut kutipan wawancaranya:

“Sistemnya ini mudah untuk digunakan. Prosedurnya mudah, hanya tinggal memasukkan nomor identitas KTP dan ujian. setelah itu kita dapat mengerjakan soal. Instruksi yang diberikan dalam aplikasi ini juga mudah untuk dimengerti” (Wawancara/ 20 Agustus 2014/ pukul 10.22/ di ruang Inka).

Berdasarkan keterangan I8, sistem CAT mudah untuk digunakan. Peserta hanya log in memasukkan nomor identitas, untuk kemudian dapat mengerjakan soal. Untuk memperkuat pernyataan dari informan, peneliti menguraikan tampilan dan instruksi aplikasi yang digunakan peserta untuk ujian. Berikut urutan tampilannya.

1. Log in Peserta

Gambar 4.3 Tampilan Log In Ujian

Sumber: Aplikasi Simulasi CAT, (2014)

Pada gambar 4.3 tampak bahwa layar yang muncul pertama kali saat peserta akan tes adalah layar log in peserta ujian. Log in adalah proses masuk ke dalam aplikasi

dengan memasukkan identitas terlebih dahulu. Untuk dapat log in aplikasiCATdan mengikuti ujian, peserta harus mengisi NIK (Nomor Induk Kependudukan) dan Nomor Ujian yang telah didapatkan peserta saat proses registrasi.

2. Awal dan Peraturan dan Tata Cara

Gambar 4.4 Tampilan Awal Aplikasi CAT

Sumber: Aplikasi Simulasi CAT, (2014)

Setelah peserta log in, akan muncul tampilan awal dan peraturan dan tata cara seperti pada gambar 4.4. Menu awal berisi nama ujian, kode ujian, dan lokasi ujian. Selain itu terdapat informasi berisi data diri peserta seperti nama lengkap, Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor ujian, jenis kelamis, tempat lahir dan tangal lahir. Seluruh informasi yang ditampilkan dalam tampilan awal harus dicek kebenarannya sebelum peserta mengerjakan soal. Jika data diri peserta ada yang tidak cocok, peserta dapat meminta bantuan pengawas. Selain itu terdapat peraturan dan tata cara yang berfungsi membantu peserta dalam mengetahui peraturan apa

saja yang ada dalam seleksi, dan tata cara penggunaan sistem aplikasi tersebut. Jika peserta sudah yakin dengan data dirinya dan telah mengetahui peraturan dan tata cara penggunan aplikasi ini, peserta dapat memulai ujian dengan mengklik mulai ujian.

3. Tampilan soal

Gambar 4.5 Tampilan Soal Aplikasi CAT

Sumber: Aplikasi Simulasi CAT, (2014)

Setelah peserta mengklik mulai ujian, akan tampil layar yang berisi soal yang harus dijawab oleh peserta seperti pada gambar 4.5. Tampilan soal ini memungkinkan peserta memilih secara acak soal mana yang akan dijawab terlebih dahulu, karena terdapat pilihan nomor-nomor soal sebanyak seratus soal. Selama mengerjakan soal, peserta juga dapat melihat sisa waktu pengerjaan soal, jumlah soal, jumlah

soal yang belum dijawab, dan jumlah soal yang sudah dijawab. Jika peserta yakin dengan jawabannya, peserta dapat mengkunci jawaban dengan memilih menu simpan dan lanjutkan. Sedangkan jika peserta tidak yakin dengan jawabannya, peserta dapat melanjutkan soal lainnya dengan memilih menu lewatkan soal. Jika peserta telah yakin dengan seluruh jawabannya, peserta dapat memilih menu selesai ujian, dan mengkonfirmasinya dengan pilihan yes (yakin selesai ujian).

4. Tampilan Nilai Ujian

Gambar 4.6 Tampilan Nilai Aplikasi CAT

Sumber: Aplikasi Simulasi CAT, (2014)

Dari gambar 4.6 tampak bahwa setelah selesai mengerjakan soal, peserta dapat langsung mengetahui skornya dan lama waktu pengerjaannya.

Dari berbagai pernyataan informan seperti I2 dan I10, dan berbagai data yang telah peneliti jabarkan, sistem CAT merupakan sistem yang mudah untuk dioperasikan. Alur pengoperasian sistem ini mudah, dan instruksi yang diberikan juga dapat dipahami oleh peserta ujian.

Dokumen terkait