• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : LATAR BELAKANG BERDIRINYA IPPHOS

B. Proses Berdirinya IPPHOS

2. Kelahiran IPPHOS

a. Latar Belakang

Masa-masa Perang Dunia II mulai berakhir, ditandai dengan pengakuan kekalahan Jepang kepada Sekutu. Bangsa Indonesia memiliki cita-cita tinggi, yakni menjadi bangsa yang merdeka, bangsa yang diakui oleh dunia sebagai sebuah negara yang berdaulat. Setiap lapisan masyarakat ikut membantu dalam mencapai kemerdekaan. Terdorong oleh keinginan dan jiwa kemerdekaan untuk membantu perjuangan kemerdekaan, setiap masyarakat akan menyerahkan jiwa raganya. Tidak terkecuali bagi para wartawan yang menulis berita tentang perjuangan kemerdekaan menuju kepada proklamasi yang dicita-citakan.

Pada masa itu, Alex Mendur sudah bekerja sebagai wartawan foto yang meliput segala kegiatan tentang persiapan kemerdekaan. Persiapan kemerdekaan dengan foto secara visual dan para pemuda ikut serta memegang peranan dengan senjata bambu runcing berperang melawan penjajahan. Semua terjun dalam pergerakan tidak lain hanya ingin menyumbangkan tenaga untuk nusa dan bangsa dengan jalan memberikan sumbangsih terhadap kemerdekaan Indonesia.

Alex Mendur merupakan sosok yang paling berpengaruh terhadap kelahiran IPPHOS, pada masa kemerdekaan ia telah bekerja sebagai wartawan foto di surat kabar Harian Merdeka. Di surat kabar Harian Merdeka yang didirikan oleh B. M. Diah ini, Alex bekerja sebagai juru potret. Sewaktu Alex bekerja disana, ia sering didatangi oleh orang-orang luar negeri seperti wartawan yang meminta foto-foto tentang tokoh-tokoh terkemuka bangsa Indonesia, seperti Bung Karno, Bung Hatta, Bung Syahrir, foto-foto perjuangan bangsa Indonesia antara

lain saat-saat proklamasi 17 Agustus 1945, foto-foto para pemuda pejuang, rapat raksasa di Lapangan Ikada pada tanggal 19 September 1945, dan sebagainya.

Sejak saat itulah timbul ide untuk mendirikan kantor berita foto, dengan tujuan supaya lebih bisa menyebarluaskan karya-karyanya. Memang seharusnya, setiap gerakan perjuangan harus disebarluaskan ke segala penjuru dunia. Bagi Alex Mendur hal semacam itu merupakan kewajiban dan tanggung jawab secara moral untuk melaksanakannya, mengingat Alex mendur sendiri adalah seorang pejuang kemerdekaan.

Untuk mewujudkan niat mulia tersebut, Alex menggagas ide mengenai keinginan untuk mendirikan kantor berita foto. Untuk merealisasikannya, kemudian Alex Mendur menemui rekan-rekannya satu profesi seperti Justus Kopit Umbas, Frans Ferdinand Umbas, Frans Soemarto Mendur untuk merundingkan segala sesuatu dalam mencari kesempatan berkumpul dalam satu bidang foto dalam satu wadah.

b. Maksud dan Tujuan

Setiap organisasi maupun sebuah lembaga yang akan berdiri pasti memiliki suatu kepentingan maksud dan tujuan. Begitu pula dengan kantor berita foto yang hendak dibangun oleh Alex Mendur dan rekan-rekannya. Pada awalnya kantor berita foto yang didirikan oleh Alex mendur dan rekan-rekannya memiliki maksud dan tujuan yang sederhana. Tujuan sederhana tersebut adalah dimana mereka yang bekerja sebagai pejuang bangsa melalui hasil karya fotografi peristiwa perjuangan bangsa, dapat memiliki sebuah kantor berita foto. Kantor

berita foto tersebut, merupakan kantor berita foto nasional yang dapat menyimpan berbagai foto perjuangan bangsa dalam melawan penjajah.

Dalam ide pembentukan kantor berita foto, dapat dilihat dari sisi semangat perjuangan yakni semangat nasionalisme bahwa setiap masyarakat Indonesia berjuang melawan penjajah dalam memperoleh kemerdekaan. Dari foto-foto tersebut, dapat ditangkap oleh masyarakat bahwa memang terdapat perjuangan bangsa yang begitu besar, yang dibuktikan melalui foto-foto yang sangat bernilai harganya. Selain hal itu, kantor berita foto juga bertujuan untuk mengkoordinir tenaga pers fotografi diseluruh kepulauan nusantara, mengkoordinir untuk mempublikasikan foto-foto mereka baik itu keluar negeri dan maupun didalam negeri.

Dari sekian banyak foto yang dihasilkan oleh wartawan foto yang tergabung di dalam IPPHOS, ini dapat mengajak dan memotivasi masyarakat baik kaum muda untuk mengajak menjadi pejuang kemerdekaan melalui fotografi. IPPHOS pun mau mendidik pemuda-pemudi dalam hal pers fotografi, agar semangat kebangsaan dapat terus dikabarkan melalui beragam cara, seperti halnya wartawan foto.

c. Kantor Berita Foto IPPHOS

Harapan Alex Mendur untuk mendirikan kantor berita foto akhirnya dapat terwujudkan. Pada awalnya kantor berita foto tersebut belum memiliki nama, ini dikarenakan Alex Mendur belum berfikir untuk menjadikan kantor berita foto tersebut sebagai Nationale Benotschaaf (NV) kalau sekarang disebut Perseroan Terbatas (PT). Selain belum ada keinginan untuk menjadikan kantor berita

tersebut menjadi sebuah perusahaan berupa PT, Alex Mendur dan kawan-kawan pada waktu itu hanya konsentrasi pada peredaran foto-foto perjuangan saja guna menyebarluaskan foto-foto kepada masyarakat luas dengan sukarela. Dapat dikatakan, sebenarnya kegiatannya sudah dimulai sejak tahun 1945 sebelum kantor berita foto didirikan.

Kantor berita foto berjalan terus sambil menyebarluaskan foto-foto perjuangan, baik melalui surat kabar maupun orang-orang yang berkepentingan. Disadari bahwa kantor berita tersebut tidak memiliki kedudukan yang kuat. Hal itu disebabkan karena belum adanya sebuah hubungan perusahaan berupa Perseroan Terbatas (PT), selain itu juga adanya peraturan-peraturan pemerintah daerah yang pada masa itu pemerintahan pendudukan Inggris yang mengharuskan setiap perusahaan baru harus segera menjadi Perseroan Terbatas (PT). Pada masa itu, apabila sebuah usaha telah menjadi Perseroan Terbatas (PT), akan aman dari gangguan pihak luar, karena telak memiliki ikatan hukum yang kuat, yakni hukum PT itu sendiri.55

Seiring berjalannya waktu, kantor berita foto sering didatangi oleh wartawan-wartawan asing seperti dari United Press, Frans Agency, dan duta-duta lain dari Amerika Serikat seperti F.B.I. Tidak hanya dari luar negeri, hasil foto Alex Mendur dan kawan-kawan juga sangat diminati oleh wartawan-wartawan dalam negeri, pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia pun menginginkan foto-foto perjuangan karya Alex Mendur dan kawan-kawan. Wartawan asing yang mendatangi kantor berita foto tersebut sering memanggil kantor berita foto milik

55

Alex Mendur dan kawan-kawan dengan “Indonesian Press Photo, Indonesian Press Photo!”, maka muncul ide dari Frans Umbas untuk memberi nama

Indonesian Press Photo Service atau disingkat IPPHOS. Maksud dari Frans

Umbas memberi nama tersebut yakni dengan alasan bahwa kantor berita foto tersebut bertujuan untuk memberi pelayanan berupa foto-foto dokumentasi, yang dapat digunakan untuk kepentingan umum secara sukarela tanpa pamrih.56

Pada tanggal 2 Oktober 1946, NV. IPPHOS Coy Ltd., secara resmi didirikan, dengan tokohnya seperti: Alex Mendur, Frans Mendur, Justus Umbas, Frans Umbas, serta Alex Mamusung. Kemudian diperkuat lagi oleh M. Jacob, Aniem Abdul Rachman, dan lain-lain. Kantor berita foto IPPHOS menempati sebuah gedung bekas perusahaan Belanda, Fermount & Cuipers, yang terletak di Jl. Mqlenvliet OOst, sekarang Jl. Hayam Wuruk No. 30, Jakarta.57 Pada dasarnya pendirian sebuah kantor berita foto IPPHOS tersebut tanpa persiapan yang rumit dan prosesnya berjalan dengan lancar. Foto para pendiri IPPHOS, seperti Frans Umbas, Alex Mendur, Justus Umbas dan Alex Mamusung dapat dilihat pada gambar 3 yang terdapat pada lampiran.

56

Ibid., hlm. 27.

57

46

Dokumen terkait