• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komoditas tanaman pangan merupakan komoditas tanaman satu tahun yang periode tanam antara 1 (satu) sampai 3 (tiga) kali dalam satu tahun. Perhitungan kelayakan usahatani dilakukan untuk satu periode pemeliharaan sampai dengan masa panen. Perhitungan kelayakan usahatani untuk komoditas tanaman nenas dilakukan juga dengan penghitungan R/C ratio dikarenakan bahwa tanaman nenas yang dibudidayakan di Kabupaten Pakpak Bharat menggunakan modal atau biaya sendiri.

Hasil analisis kelayakan usahatani masing-masing komoditas unggulan tanaman pangan dan tanaman buah-buahan dengan komoditas nenas menunjukan bahwa tanaman nenas merupakan komoditas dengan nilai R/C ratio paling tinggi sebesar 2.26. Hasil analisis kelayakan usahatani masing-masing komoditas unggulan yang disajikan secara lengkap pada Tabel 33.

Tabel 33. Hasil Analisis Kelayakan Usahatani Komoditas Unggulan

No Komoditas Pendapatan (Rp) Biaya (Rp) Keuntungan R/C ratio

1 Padi Sawah 20,000,000 16,267,500 3,325,000 1.23

2 Padi Gogo 7,800,000 6,520,000 1,280,000 1.20

3 Jagung 15,900,000 11,770,000 4,130,000 1.35

4 Kacang Tanah 13,350,000 10,000,000 3,350,000 1.33

Hasil analisis R/C ratio melalui perhitungan nilai R/C ratio yang dilakukan untuk masing-masing komoditas unggulan tanaman pangan menunjukkan bahwa semua komoditas unggulan tersebut memiliki nilai R/C ratio>1. Hasil ini bermakna bahwa semua komoditas unggulan yang telah ditetapkan melalui kompilasi analisis LQ, DS, jumlah rumah tangga pertanian dengan sumber penghasilan utama pembudidayaan komoditas unggulan tersebut, luas panen dan sistem pengelolaan monokultur juga layak diusahakan jika dilihat dari sisi analisis usahatani.

Komoditas tanaman nenas juga menunjukkan bahwa komoditas unggulan tersebut memiliki nilai R/C ratio >1. Hasil ini bermakna bahwa komoditas tanaman nenas yang telah ditetapkan melalui kompilasi analisis LQ, DS, jumlah rumah tangga pertanian dengan sumber penghasilan utama pembudidayaan komoditas unggulan tersebut dan sistem pengelolaan monokultur juga layak diusahakan jika dilihat dari sisi analisis usahatani. Perhitungan R/C ratio untuk masing-masing komoditas unggulan disajikan pada Lampiran 3 sedangkan asumsi yang digunakan dalam perhitungan usahatani untuk komoditas tanaman pangan dan buah-buahan disajikan pada Tabel 34.

Tabel 34. Asumsi Perhitungan Analisis Usahatani Komoditas Unggulan

No Komoditas Unggulan

Asumsi

1 Padi Sawah Varietas yang digunakan adalah varietas lokal Jumlah produksi rata-rata 5,000 kg/ha

Harga jual Gabah Kering Panen (GKP) adalah Rp. 4,000/kg Nilai penyusutan peralatan sekitar 10% per tahun

2 Padi Gogo Varietas yang digunakan adalah varietas lokal Jumlah produksi rata-rata 2,600 kg/ha

Harga jual Gabah Kering Panen (GKP) adalah Rp. 3,000/kg Nilai penyusutan peralatan sekitar 10% per tahun

3 Jagung Jumlah produksi rata-rata 5,300 kg/ha Harga jual jagung pipil adalah 3,000 kg/ha Nilai penyusutan peralatan sekitar 10% per tahun 4 Kacang Tanah Jumlah produksi rata-rata 890 kg/ha

Harga jual kacang tanah adalah 15,000 kg/ha Nilai penyusutan peralatan sekitar 10% per tahun 5 Nenas Jumlah produksi rata-rata 5,000 buah/ha

Harga jual buah nenas adalah 5,000 buah/ha Nilai penyusutan peralatan sekitar 10% per tahun 2. Kelayakan Finansial

Perhitungan kelayakan usahatani untuk komoditas perkebunan tahunan dan komoditas tanaman buah-buahan dilakukan melalui analisis finansial karena merupakan komoditas tahunan yang periode tanam sampai dengan masa panen membutuhkan waktu lebih dari tiga tahun tergantung pada jenis komoditasnya. Perhitungan kelayakan usahatani untuk komoditas tanaman perkebunan dan buah- buahan dilakukan hingga 10 (sepuluh) tahun pertama pemeliharaan dengan menggunakan analisis finansial. Jika nilai NPV>1, B/C ratio≥ 1 dan IRR lebih dari

bunga bank yang ditetapkan maka komoditas perkebunan tahunan dan buah-buahan layak untuk diusahakan.

Asumsi yang digunakan dalam perhitungan analisis finansial komoditas unggulan tanaman tahunan disajikan pada Tabel 35.

Tabel 35. Asumsi Perhitungan Analisis Finansial Komoditas Unggulan Tahunan

No Komoditas Unggulan

Asumsi

1 Kopi Arabika Jumlah produksi rata-rata biji kopi 850 kg/ha/tahun Harga kopi kering adalah Rp. 23,000/kg

Nilai penyusutan peralatan sekiar 10% per tahun Umur pohon mulai bisa dipanen adalah 4 tahun Tingkat inflasi 5%

2 Gambir Varietas yang digunakan adalah varietas local Jumlah produksi getah kering 1,500 kg/ha/tahun Harga jual gambir kering adalah 15,000 kg/ha Umur tanaman dapat dipanen adalah 2 Tahun Nilai penyusutan peralatan sekitar 10% per tahun Tingkat inflasi 5%

3 Kelapa Sawit Jumlah produksi rata-rata biji kopi 18,000 kg/ha/tahun Harga tandan buah segar adalah Rp. 2,000/kg

Nilai penyusutan peralatan sekitar 10% per tahun Umur pohon mulai bisa dipanen adalah 7 tahun Tingkat inflasi 5%

4 Kopi Robusta Jumlah produksi rata-rata biji kopi 750 kg/ha/tahun Harga kopi kering adalah Rp. 21,000/kg

Nilai penyusutan peralatan sekitar 10% per tahun Umur pohon mulai bisa dipanen adalah 4 tahun Tingkat inflasi 5%

5 Kakao Jumlah produksi rata-rata biji kopi 3,150 kg/ha/tahun Harga kakao kering adalah Rp. 12,000/kg

Nilai penyusutan peralatan sekitar 10% per tahun Umur pohon mulai bisa dipanen adalah 4 tahun Tingkat inflasi 5%

6 Jeruk Jumlah produksi rata-rata 8,500 kg/ha/tahun Harga jual jeruk adalah 5,000 kg/ha

Nilai penyusutan peralatan sekitar 10% per tahun Umur pohon mulai bisa dipanen adalah 4 tahun Tingkat inflasi 5%

Semua komoditas unggulan tanaman perkebunan tahunan dan tanaman buah-buahan layak diusahakan. Tanaman gambir merupakan komoditas dengan nilai B/C ratio tertinggi sebesar 2.35% dan nilai IRR tertinggi sebesar 68.83% yang berarti komoditas ini tetap layak diusahakan hingga mencapai suku bunga 68%. Komoditas dengan nilai B/C ratio dan IRR tertinggi kedua adalah tanaman jeruk dengan nilai B/C ratio sebesar 1.71% dan IRR sebesar 44.39% yang berarti komoditas ini tetap layak diusahakan hingga mencapai suku bunga 44%. Kelapa sawit merupakan komoditas dengan nilai IRR terendah yaitu 23% yang berarti komoditas ini tetap layak diusahakan hanya pada suku bunga 23% saja. Hasil analisis kelayakan finansial disajikan secara lengkap pada Tabel 36.

Tabel 36. Hasil Analisis Kelayakan Finansial Komoditas Unggulan No Komoditas NPV (Rp. Juta) B/C ratio (%) IRR (%) Discount Rate (%) BEP (Tahun dan bulan) Net Bersih Rata-Rata (Rp.) 1 Kopi Arabika 12 1.53 33.25 20 5 dan 6 8,506,140 2 Gambir 34 2.35 68.83 20 3 12,951,140 3 Kelapa Sawit 5 1.10 23.72 20 7 dan 1 8,970,840 4 Kopi Robusta 5 1.23 26.54 20 6 dan 2 5,921,420 5 Kakao 22 1.41 40.26 20 4 dan 8 12,147,500 6 Jeruk 36 1.71 44.39 20 4 dan 3 17,997,800

BEP = Break Even Point

Lahan Yang Berpotensi Pengembangan Komoditas Unggulan

Dokumen terkait