• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

3. Kelebihan Pendidikan Behavioristik dalam Pembaelajaran

1. Tingkat tertinggi belajar dari pengamatan diperoleh dengan cara mengorganisasikan sejak awal dan mengulangi perilaku secara simbolik kemudian melakukannya.

2. Individu lebih menyukai perilaku yang ditiru jika sesuai dengan nilai yang dimilikinya.

3. Individu akan menyukai perilaku yang ditiru jika model atau panutan tersebut disukai dan dihargai dan perilakunya mempunyai nilai yang bermanfaat.

4. Dapat membantu dalam memahami dan memodifikasi perilaku 5. Aspek kognitif dalam pembelajaran lebih melibatkan atensi

ingatan dan motivasi

4. Kelemahan Pendidikan Behavioristik Dalam Pembelajaran

1. Pendidikan Behavioristik menyatakan bahwa interaksi anta ra stimulus respon dan penguatan terjadi dalam suatu proses belajar. Pendidikan Behavioristik banyak dikritik karena sering kali tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks, sebab banyak variabel atau hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan atau belajar yang dapat diubah menjadi sekeda r hubungan stimulus dan respon.

2. Pendidikan Behavioristik tidak mamapu menjaelaskan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam hubungan

139 stimulus dan respon.

3. Pandanagan behavioristik kurang dapat menjelaskan adanya variasi tingkat emosi pelajar, walaupun mereka mempunyai pengalaman penguatan yang sama

4. Pandangan Behavioristik tidak dapat menjelaskan mengapa dua anak yang mempunyai kemampuan dan pengalaman penguatan yang relatif yang sama, ternyata perilakunya terhadap suatu pelajaran berbeda, juga dalam memilih tugas sangat berbeda tingkat tingkat kesulitanya.

5. Pandangan behavioristik hanya mengakui adanya stimulus dan responyang dapat diamati, mereka tidak memperhatikan adanya pengaruh pikiran atau perasaa yang mempertemukan unsur -unsur yang diamati tersebut.

6. Pendidikan behavioristik juga cenderung mengarahkan pelaja r untuk berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif, proses pembentukan atau shaping, yaitu yaitu memmbawa siswa menuju atau berimajinasi.

Dari hasil wawancara dengan guru di MI Al Falah kaliangkrik mereka sudah paham tentang pengertian tentang humanistik dan behavioristik. Sehingga dalam pembelajaran memberikan suatu arahan yang begitu anak antusias dalam mengikuti pembelajaran dan mengadakan sutu perubahan yang begitu positif.

140

Berdasarkan hasil observasi penulis, Guru sudah menjalin komunikasi yang cukup baik dengan siswa sehingga suasana kelas menjadi nyaman, siswa antusias, bebas mengeluarkan pendapat tanpa ancaman. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplor kemampuan siswa, siswa sebagi obyek utama dalam pembelajaran. Guru menjadi fasilitator, dan menjadi tempat bertanya dan meluruskan dari yang dikemukakan siswa

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru dan siswa secara garis besar penulis mempunyai kesimpulan bahwa pendidikan humanistik dan behavioristik sudah diterapkan dalam proses belajar mengajar di MI Al falah kaliangkrik. Akan tetapi di MI Al Islam Tonoboyo Guru masih kurang memberikan metode yang variatif tetapi masih bersifat konvensional yaitu metode ceramah, dalam kegiatan ini guru belum menerapkan variasi dalam penerapan metode pembelajarannya. Hal ini terbukti bahwa siswa merasa kurang senang dalam pembelajaran. Dalam penerapan Behavioristiknya sudah tampak ketika dalam pembelajaran dengan mengadakan praktek langsung yang bersifat latihan dan pembiasaan yang dapat diterapakan dalam kehidupan sehari hari.

Hasil wawancara dengan siswa, anak merasa senang dengan pembelajaran yang menggunakan metode yang berfariatif, anak merasa tidak jemu dan tidak bosan. Dalam pembelajaran yang diterapkan guru sudah menerapakan pedidikan hum anistik dan

141

behavioristik sehingga guru sudah paham betul dan sudah menggunakan metode yang berfariatif, sehingga anak bisa memahami dan merasa senang dengan sistim pembelajaran tersebut

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah kami urikan

mengenai “Implementasi Pendidikan humanistik dan behavioristik dalam

metode pembelajaran Akidah akhlak di MI Al falah Kaliangkrik dan MI Al

Islam Tonoboyo Bandongan”maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai

berikut :

1. Metode pembelajaran akidah akhlak di MI Al Falah Kaliangkrik dan MI Al Islam Tonoboyo terdapat dua tahapan pelaksanaan pembelajaran.Dalam pelaksanaan pembelajarn Akidah akhlak kelas V di MI al falah kaliangkrik dan MI Al Islam Tonoboyo terbagi dalam tiga tahapan yaitu perencanaan pembelajaran, pengelolaan pembelajaran dan penilaian pembelajaran.Dalam pembelajaran guru Akidah akhlak membuat RPP sesuai SK dan KD yang telah ditentukan pemerintah berdasarkan Permmendiknas no 41 tahun 2007, dalam pengelolaan pembelajaran guru menerapakan beberapa metode diantaranya metode ceramah, tanya jawab diskusi dan demonstrasi. Sedangkan dalam tahap penilaian guru

142

menggunakan tes (tertulis dan tes tidak tertulis) dan non tes(praktek dan pengamatan terhadap prilaku siswa)

2. Implementasi pendidikan humanistik dan behavioristik dalam metode pembelajaran akidah akhlak di MI Al Falah Kaliangkrik dan MI Al Islam Tonoboyo dapat dilihat dari dua tahapan yaitu proses perencanaan yang ditulis dalam RPP yang dibuat guru akidah akhlak di MI al Falah kaliangkrik dan MI al Islam Tonoboyo dari kesemua komponen tersebut belum mampu mengembangkan ranah kognitif,afektif dan psikomotorik. Dalam proses pembelajaran Akidah akhlak guru sudah cukup mampu mengimplementasikan pendidikan humanistik dan behavioristik kedalam metode pembelaj ran akidah akhlak. Hal ini dapat terlihat dari dalam pembelajaran sudah ada interaksi komunikasi antara guru dan siswa dan antara siswa dengan siswa lainnya. Penciptaan suasana kelas yang nyaman tanpa ancaman . Siswa dilibatkan secar a aktif dalam proses pembelaja ran sehingga pembelajaran menjadi berpusat pada siswa. Guru bersifat sebagai fasilitator serta dapat memberikan pendapat guru guru berusaha untuk memberikan stimulus dan respon yang hasil dari pembelajaran dapat diwujudkan dalam pembiasaan tingkah laku yang baik. Pendidikan humanistik dan behavioristik sudah dapat diter apkan pada metode pembelajaran akidah akhlak di kelas 5 secara terbuka, mandiri dan berpusat pada siswa.

143

Setelah melihat kesimpulan diatas ,ada beberapa yang penlis ingin sampaikan kepada pihak pihak terkait dan implementasi pendidikan humanistik dan behavioristik dalam metode pembelajaran akidah akhlak di MI Al Falah Kaliangkrik dan MI Al Islam Tonoboyo.

1. Kepada Guru akidah akhlak

a. Hendaknya guru Akidah akhlak lebih bisa mengembangkan dalam memilih

metode pembelajaran yang tepat agar siswa lebih bisa memahami dann nyaman

dalam belajar.

b. Semestinya guru Akidah akhlak mampu memahami karakteristik siswa sehingga mampu menyesuaikan dalam usaha pemilihan metode pembelajaran yang cocok bagi siswa yang diajarnya.

2. Kepada pihak sekolah

a. Hendanya sekolah mengadakan pelatihan kepada guru khususnya guru akidah akhlak tentang pembelajaran akidah akhlak yang mengimplementasikan pada pendidikan humanistik da n behavioristik agar bisa menciptakan pendidikan yang bermutu dan bermakna pada siswa.

b. Madrasah menyediakan fasilitas fasilitas penunjang pendidikan dengan mengikuti perkembangan zaman, karena sekarang zaman tehnologi yang sudah sangat berkembang. Madrsah bisa menyediakan akses internet yang untuk mencari informasi yang dibutuhkan oleh siswa.

144 3. Kepada siswa

a. Siswa hendaknya berlatih selalu aktif,baik bertanya atau menyimpilakn pendapat orang lain agar pembelajaran bisa sesuai dengan yang dibutuhkan oleh siswa.

b. Kepada para siswa agar senantiasa membiasakan perilaku yang bersifat positif dan mampu menerapkan kajian humanistik dan behavioristik didalam kehidupan sehari-hari di rumah maupun dilingkungan sekitar agar mampu membuat perubahan didalam perilaku yang kurang baik menjadi perilaku budi pekerti yang lebih baik. Amin.