• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

WAWANCARA DAN OBSERVASI DI MI AL FALAH KALIANGKRIK KABUPATEN MAGELANG

Catatan Lapangan 1

Metode pengumpulan data : Observasi

Hari/tanggal : Senin, 25 Mei 2015

Jam : 08.00 – 11.00 WIB

Lokasi : MI Al Falah Kaliangkrik

Sumber data : Pengamatan Letak Geografis MI Al Falah Kaliangkrik

Deskripsi data :

Sumber data adalah kegiatan pengamatan dan dokumentasi letak dan keadaan geografis MI Al Falah Kaliangkrik Magelang. Observasi dilakukan pada hari Selasa, tanggal 29 Mei 2015, pukul 08.00 – 11.00 WIB.

Dari hasil observasi penulis, diperoleh informasi bahwa MI Al Falah Kaliangkrik secara geografis terletak di sebelah Utara Kantor KUA kurang lebih 600 meter dari jalan utama Magelang – Kaliangkrik. Sedangkan

151

sebelah Selatan berbatasan dengan rumah penduduk. Untuk sebelah Timur berbatasan langsung dengan MTs Damardjati dan MA Kaliangkrik. Sedangkan sebelah Barat berbatasan dengan masjid besar Kaliangkrik. Berkaitan dengan proses belajar mengajar, lingkungan MI Al Falah Kaliangkrik sangat mendukung karena letaknya jauh dari keramaian ..

Interpretasi :

Secara geografis MI Al Falah Kaliangkrik terletak di daerah strategis yang mudah dijangkau oleh alat transportasi, dan cukup jauh dari keramaian.

Catatan Lapangan 2

Metode pengumpulan data : Wawancara

Hari/tanggal : Senin, 25 Mei 2015

Jam : 08.00 – 11.00 WIB

Lokasi : MI Al Falah Kaliangkrik Sumber data : Bapak Khoirul Muna, S.PdI

Deskripsi data :

Sumber data adalah Wakil Kepala MI Al Falah Kaliangkrik. Wawancara dilakukan pada hari Selasa, tanggal 29 Mei 2015, pukul 08.00 –

11.00 WIB. Pertanyaan yang disampaikan menyangkut tentang sejarah singkat MI Al Falah Kaliangkrik dan perkembangannya.

Dari hasil wawancara tersebut, beliau mengungkapkan bahwa MI Al Falah Kaliangkrik berdiri pada tahun 1945, akan tetapi secara rinci sejarahnya tidak tertulis sehingga beliau sendiri juga kurang memahami hal tersebut. Akan tetapi beliau mengungkapkan siapa- siapa saja yang pernah menjabat kepala madrasah di MI Al Falah Kaliangkrik. tahun 1960-1970 adalah Bapak Suwarno, Tahun 1970 – 1994 Adalah Bapak Sihabudin, tahun

152

1994-1998 adalah Bapak Qobul tahun 2009 - sekarang adalah Bapak Fadhoil, S.Ag.

Sedangkan untuk perkembangan MI Al Falah Kaliangkrik, beliau bapak Khoirul muna mengungkapkan dalam prestasi US/M cukup baik dari tahun ke tahun. Untuk akreditasi penilaian tentang US/M MI Al Falah Kaliangkrik mengalami satu kali akreditasi yaitu tahun 2010 berakreditasi B.

Interpretasi :

Dari hasil wawancara tersebut,penulis mendapatkan data tentang sejarah MI Al Falah Kaliangkrik dan perkemb angannya.

Catatan Lapangan 3

Metode pengumpulan data : Wawancara

Hari/tanggal : Senin, 25 Mei 2015

Jam : 08.00 – 11.00 WIB

Lokasi : MI Al Falah Kaliangkrik Sumber data : Bapak khoirul muna,S.PdI.

Deskripsi data :

Sumber data adalah Wakil Kepala MI Al Falah Kaliangkrik. Wawancara dilakukan pada hari Selasa, tanggal 29 Mei 2015, pukul 08.00 –

11.00 WIB. Pertanyaan yang disampaikan menyangkut tentang visi dan misi MI Al Falah Kaliangkrik.

Dari hasil wawancara tersebut, beliau mengungkapkan b ahwa visi MI Al Falah Kaliangkrik adalah Terwujudnya Madrasah yang dapat Membentuk Generasi Relegius, Disiplin dan peduli

153

Sedangkan untuk misi MI Al Falah Kaliangkrik adalah Menciptakan lingkungan yang relegius, menciptakan lingkungan belajar yang disipli n dan terintegrasi, memberdayakan seluruh potensipeserta didik untuk peduli terhadap lingkungannya.

Interpretasi :

MI Al Falah Kaliangkrik berupaya untuk mengimplementasikan visi dan misi madrasah mewujudkan generasi yang relegius, disiplin yang terintegrasi dan kepedulian pada lingkungan masyarakat di lingkungan sekolah.

Catatan Lapangan 4

Metode pengumpulan data : Dokumentasi Hari/tanggal : Rabu, 3 Juni 2015

Jam : 08.00 – 11.00 WIB

Lokasi : MI Al Falah Kaliangkrik Sumber data : Wakil Kepala Madrasah

Deskripsi data :

Penulis menemui wakil Kepala MI Al Falah Kaliangkrik guna meminta data tentang struktur organisasi, daftar guru dan karyawan, dafta r siswa, sarana dan prasarana.

154 Interpretasi :

Dari dokumen tersebut, penulis dapat mengetahui struktur organisasi, daftar guru dan karyawan, daftar siswa, sarana dan prasarana di MI Al Falah Kaliangkrik.

Catatan Lapangan 5

Metode pengumpulan data : Wawancara

Hari/tanggal : Rabu, 3 Juni 2015

Jam : 08.00 – 11.00 WIB

Lokasi : MI Al Falah Kaliangkrik Sumber data : Ibu Islamiyah, S.Ag

Deskripsi data :

Sumber data adalah Guru Aqidah Akhlak MI Al Falah Kaliangkrik. Wawancara dilakukan pada hari Rabu, tanggal 3 Juni 2015, pukul 08.00 –

11.00 WIB. Pertanyaan yang disampaikan menyangkut tentang bagaimana pembelajaran aqidah akhlak di MI Al Falah Kaliangkrik ?

Dari hasil wawancara tersebut, beliau mengungkapkan bahwa pembelajaran aqidah akhlak di MI Al Falah Kaliangkrik setiap minggunya terdiri dari dua jam untuk masing – masing kelas ( Kelas I s.d. VI ).

155

Selain di dalam ruang kelas, pembelajaran aqidah akhlak juga diterapkan di luar ruang kelas, misalnya menghafal surat -surat pendek,menghafal doa-doa pendek dan asmaul husna bersama-sama setiap kelas. Kegiatan ini dilakukan setiap hari lima belas menit sebelum pelajaran dimulai, sholat dhuha dan sholat dhuhur berjamaah di masjid besar Kaliangkrik, peringatan hari – hari besar islam, seperti pesantren ramadhan, pesta qurban, dan manasik haji

Interpretasi :

MI Al Falah Kaliangkrik selain mengadakan pembelajaran aqidah akhlak secara rutin di dalam jam pembelajaran di kelas juga melakukan pembelajaran – pembelajaran di luar kelas. Misalnya menghafal surat-surat pendek ,doa-doa harian dan asmaul husna setiap hari, manasik haji dll. Kegiatan ini sangat baik untuk menunjang kegiatan pembelajaran selain dengan pembelajaran yang dilakukan di kelas sehingga siswa bias lebih memahami pembelajaran aqidah akhlak dan mengamalkannya.

Catatan Lapangan 6

Metode pengumpulan data : Wawancara Hari/tanggal : Rabu, 3 Juni 2015

Jam : 08.00 – 11.00 WIB

Lokasi : MI Al Falah Kaliangkrik Sumber data : Ibu Islamiyah

Deskripsi data :

Sumber data adalah Guru Aqidah Akhlak MI Al Falah Kaliangkrik. Wawancara dilakukan pada hari Rabu, tanggal 3 Juni 2015, pukul 08.00 –

11.00 WIB. Pertanyaan yang disampaikan menyangkut tentang apa yang menjadi acuan dalam perencanaan pembelajaran aqidah akhlak ?

156

Dari hasil wawancara tersebut, beliau mengungkapkan bahwa penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh Guru Aqidah Akhlak di MI Al Falah Kaliangkrik itu sendiri dengan mengacu pada standa r kompetensi ( SK ) dan kompetensi dasar ( KD ) tingkat sekolah dasar yang telah ditentukan oleh pemerintah. Guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran itu dengan mengembangkan SD dan KD yang sudah ada.

Interpretasi :

Guru Aqidah Akhlak MI Al Falah Kaliangkrik menjadikan SK dan KD dari pemerintah sebagai sumber acuan dalam penyusunan perencanaan pembelajaran. Kemudian Guru Aqidah Akhlak berusaha untuk mengembangkan SK dan KD itu dalam rangkaian proses pembelajaran yang baik.

Catatan Lapangan 7

Metode pengumpulan data : Dokumentasi Hari/tanggal : Rabu, 3 Juni 2015

Jam : 08.00 – 11.00 WIB

Lokasi : MI Al Falah Kaliangkrik Sumber data : Ibu Islamiyah

157

Penulis menemui Ibu islamiyah selaku guru aqidah akhlak Kelas V MI Al Falah Kaliangkrik guna meminta data tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Aqidah Akhlak Kelas V.

Interpretasi :

Dari dokumen tersebut, penulis dapat mengetahui tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Aqidah Akhlak Kelas V yang dibuat guru aqidah akhlak untuk kemudian dianalisis mengenai implementasinya pendidikan humanistik dan behavioristik dalam rencana pembelajaran nya.

Catatan Lapangan 8

Metode pengumpulan data : Wawancara

Hari/tanggal : Rabu, 3 Juni 2015

Jam : 08.00 – 11.00 WIB

Lokasi : MI Al Falah Kaliangkrik Sumber data : Ibu Islamiyah

158

Sumber data adalah Guru Aqidah Akhlak MI Al Falah Kaliangkrik. Wawancara dilakukan pada hari Rabu, tanggal 3 Juni 2015, pukul 08.00 –

11.00 WIB. Pertanyaan yang disampaikan menyangkut tentang metode pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran aqidah akhlak di kelas V MI Al Falah Kaliangkrik ?

Dari hasil wawancara tersebut, beliau mengungkapkan bahwa dalam proses pelaksanaan pembelajarnya Guru Aqidah Akhlak menggunakan metode yang hampir sama di semua kelas yaitu menggunakan metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi, dan diskusi.

Interpretasi :

Guru Aqidah Akhlak MI Al Falah Kaliangkrik menggunakan beberapa metode pembelajaran seperti metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi, dan diskusi. Metode ini masih termasuk kedalam metode konvensional dalam pembelajaran. Guru Aqidah Akhlak belum cukup mampu mengembangkan menggunakan metode – metode yang lebih bervariasi.

Catatan Lapangan 9

Metode pengumpulan data : Observasi

Hari/tanggal : Rabu, 10 Juni 2015

Jam : 08.00 – 11.00 WIB

Lokasi : MI Al Falah Kaliangkrik

Sumber data : Observasi pembelajaran aqidah akhlak kelas V

159

Sumber data adalah kegiatan pembelajaran Aqidah Akhlak kelas V MI Al Falah Kaliangkrik. Observasi pelaksanaan kegiatan pembelaja ran merupakan yang pertama dilaksanakan penulis di MI Al Falah Kaliangkrik. Hal – hal yag diamati mengenai proses pembelajaran dan aktivitas yang dilakukan pendidik Aqidah Akhlak dan peserta didik di dalam kelas.

Dari hasil tersebut, penulis mengamati kegiatan pembelajarannya sebagai berikut :

a. Kegiatan awal

Sebelum pelajaran dimulai, penulis mengamati kondisi kelas sudah cukup kondusif karena pembelajaran aqidah akhlak jam pertama, yang setelah bel masuk sekolah semua siswa berbaris di depan kelas dan bersama

– sama menghafalkan surat- surat pendek sebelum masuk kedalam kelas. Dalam kegiatan awal, guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama dengan para siswa, setelah itu guru mengabsen siswa yang tidak hadir. Tahapan selanjutnya adalah guru memberikan apersepsi terhadap siswa. Guru mencoba mengkaitkan materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya yaitu materi perilaku percaya diri dengan materi yang akan dipelajari selanjutnya. Setelah itu guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang pengetahuan siswa mengenai perilaku tekun, siswa menganggapi pertanyaan guru dengan antusias. Setelah itu, guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan itu kepada siswa secara singkat.

b. Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti ini, guru menyampaikan materi dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Dalam tahap ini guru membagi menjadi tiga kegiatan dalam pembelajaran, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Dalam kegiatan ini siswa dibentuk dalam beberapa kelompok untuk melakukan diskusi mencari contoh – contoh perilaku yang baik dalam kehidupan sehari – hari. Setelah berdiskusi, siswa diminta untuk membacakan hasil diskusi mereka di depan kelas, teman –

teman yang lain menanggapi presentasi setiap kelompok.

Setelah presentasi selesai, guru memberikan konfirmasi te rhadap apa yang telah ditampilkan oleh siswa. Guru melakukan penguatan – penguatan juga pelurusan – pelurusan terhadap hasil dari temuan dalam diskusi mereka.

160 c. Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir ini guru bersama dengan siswa menyimpulkan pelajaran yang dipelajari pada saat itu dengan cara menanyai secara lisan kepada beberapa siswa. Kegiatan tanya jawab lisan itu juga dijadikan guru sebagai post tes untuk mengukur tingkat pemahaman siswa tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan pagi itu.

Interpretasi :

Di dalam pembelajaran aqidah akhlak di kelas itu, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplor kemampuan mereka sehingga pembelajaran menjadi berpusat pada siswa. Siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat di depan teman – teman mereka dan dilatih untuk berani dan menghargai pendapat – pendapat orang lain. Sudah ada implementasi pendidikan humanistik dan behavioristik dalam metode pembelajarannya.

Catatan Lapangan 10

Metode pengumpulan data : Wawancara

Hari/tanggal : Rabu, 10 Juni 2015

Jam : 09.00 – 10.00 WIB

Lokasi : MI Al Falah Kaliangkrik Sumber data : M.Usman Chasani

161 Deskripsi data :

Sumber data adalah siswa kelas V MI Al Falah Kaliangkrik. Wawancara dilakukan pada hari rabu, tanggal 10 Juni 2015, pukul 09.00 –

10.00 WIB. Pertanyaan yang disampaikan menyangkut tentang bagaimana metode pembelajaran yang digunakan oleh Guru Aqidah Akhlak.

Dari hasil wawancara tersebut, dia mengungkapkan bahwa dalam pelaksanaan proses pembelajarannya Guru Aqidah Akhlak menggu nakan

metode diskusi. Dia mengatakan: “ kalau pelajarannya kayak gini enak

bu….,soalnya kita bisa saling tukar pendapat sama teman – teman. Kalau

pelajarannya diterangkan terus biasanya ngantuk bu …, kalau gini kan bisa

ikut ngomong sama mikir kan jadinya tidak ngantuk.”

Interpretasi :

Siswa merasa senang dalam pembelajaran karena siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat mereka di depan teman – teman mereka dan dilatih untuk berani dan mengahargai pendapat – pendapat orang lain. Dengan metode itu siswa dapat saling bertukar pendapat sehingga siswa menjadi aktif dan berperan di dalam kelas.

Catatan Lapangan 11

Metode pengumpulan data : Observasi

Hari/tanggal : Rabu, 17 Juni 2015

Jam : 09.00 – 10.00 WIB

Lokasi : MI Al Falah Kaliangkrik

Sumber data : Observasi pembelajaran aqidah akhlak kelas V

162

Sumber data adalah kegiatan pembelajaran Aqidah Akhlak kelas V MI Al Falah Kaliangkrik. Observasi pelaksanaan kegiatan pembelaja ran merupakan yang kedua dilaksanakan penulis di MI Al Falah Kaliangkrik. Hal – hal yag diamati mengenai proses pembelajaran dan aktivitas yang dilakukan pendidik Aqidah Akhlak dan peserta didik di dalam kelas.

Dari hasil tersebut, penulis mengamati kegiatan pembelajarannya sebagai berikut :

a. Kegiatan awal

Sebelum pelajaran dimulai, penulis mengamati kondisi kelas sudah cukup kondusif karena pembelajaran aqidah akhlak jam pertama, yang setelah bel masuk sekolah semua siswa berbaris di depan kelas dan bersama

– sama menghafalkan surat- surat pendek sebelum masuk kedalam kelas. Dalam kegiatan awal, guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama dengan para siswa, setelah itu guru mengabsen siswa yang tidak hadir. Tahapan selanjutnya adalah guru memberikan apersepsi terhadap siswa. Guru mencoba mengakaitkan materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya yaitu materi perilaku percaya diri dengan materi yang akan dipelajari selanjutnya. Setelah itu guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang pengetahuan siswa mengenai perilaku hemat, siswa menganggapi pertanyaan guru dengan antusias. Setelah itu, guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan itu kepada siswa secara singkat.

b. Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti ini, guru menyampaikan materi dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Dalam tahap ini guru membagi menjadi tiga kegiatan dalam pembelajaran, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Dalam kegiatan ini siswa dibentuk dalam beberapa kelompok untuk melakukan diskusi mencari contoh – contoh perilaku tekun dalam kehidupan sehari – hari. Setelah berdiskusi, siswa diminta untuk membacakan hasil diskusi mereka di depan kelas, teman –

teman yang lain menanggapi presentasi setiap kelompok.

Setelah presentasi selesai, guru memberikan konfirmasi terhadap apa yang telah ditampilkan oleh siswa. Guru melakukan penguatan – penguatan juga pelurusan – pelurusan terhadap hasil dari temuan dalam diskusi mereka.

163 c. Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir ini guru bersama dengan siswa menyimpulkan pelajaran yang dipelajari pada saat itu dengan cara menanyai secara lisan kepada beberapa siswa. Kegiatan tanya jawab lisan itu juga dijadikan guru sebagai post tes untuk mengukur tingkat pemahaman siswa tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan pagi itu.

Interpretasi :

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplor kemampuan mereka sehingga pembelajaran menjadi berpusat pada siswa. Siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat di depan teman –

teman mereka dan dilatih untuk berani dan menghargai pendapat –

pendapat orang lain. Akan tetapi disini guru belum bias kreatif untuk bisa mencari metode yang lebih menarik bagi siswa karena kegiatan pembelajaran itu hamper sama dengan pertemuan sebelumnya.

164

Catatan Lapangan 12

Metode pengumpulan data : Observasi

Hari/tanggal : Rabu, 1 Juli 2015

Jam : 09.00 – 10.00 WIB

Lokasi : MI Al Falah Kaliangkrik

Sumber data : Observasi kegiatan puasa romadhon dan pembagian zakat fitrah

Deskripsi data :

Demonstrasi puasa dan pembagian zakat fitrah ini tidak dilakukan di dalam kelas melainkan dilakukan bersama seluruh siwa di MI Al Falah Kaliangkrik bersama dengan menyongsong hari raya idhul fitri. Pada kegiatan ini semua siswa melakukan zakat fitrah bersama dengan dipimpin oleh guru aqidah akhlak di MI Al Falah Kaliangkrik.

Kegiatan puasa dan zakat fitrah dilakukan mulai dari berniat puasa, sa, sa‟i, tampai berbuka puasa. Latihan zakat fitrahi di lengkapi dengan orang orang yang berhak menerima zakat fitrah dan cara membaginya.

Interpretasi :

Menurut peneliti kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa. Pembelajaran lebih bermakna bagi siswa karena siswa bisa mengalami sendiri tata cara piasanya. Siswa merasa sangat senang mengikuti kegiatan tersebut. Karena mereka benar – benar diajak untuk mengikuti tata cara zakat fitrah .sehingga siswa bisa lebih memahami tata cara zakat fitrah dan dikemudian hari bisa melaksanakan dalam kehidupannya.

165

Catatan Lapangan 13

Metode pengumpulan data : Wawancara Hari/tanggal : Rabu, 1 Juli 2015

Jam : 11.30 – 12.00 WIB

Lokasi : MI Al Falah Kaliangkrik Sumber data : amin

Deskripsi data :

Sumber data adalah siswa kelas V MI Al Falah Kaliangkrik. Wawancara dilakukan pada hari Rabu, tanggal 1 Juli 2015, pukul 09.00 –

10.00 WIB. Pertanyaan yang disampaikan menyangkut tentang bagaimana kesan adanya kegiatan zakat fitrah yang diselenggarakan oleh madrasah.

Dari hasil wawancara tersebut, dia mengungkapkan bahwa dia sangat senang dan antusias mengikuti zakat fitrah. Karena menurut dia “ Kalau kayak gini kita bisa melaksanakan sendiri karena kita melakukan demonstrasi langsung zakat fitrah dilengkapi dengan syarat serta yang berhak menerimanya. Kita senang karena kita jadi merasa seakan – akan kita sedang melaksanakan haji zakat fitrah dirumah”.

Interpretasi :

Siswa cukup senang dan antusias mengikuti kegiatan zakat fitrah yang diselengarakan madrasah.kegiatan ini sangat baik untuk menambahn pengetahuan mereka.

166

Catatan Lapangan 14

Metode pengumpulan data : Observasi

Hari/tanggal : Rabu, 8 juli 2015

Jam : 07.00 – 08.45 WIB

Lokasi : MI Al Falah Kaliangkrik

Sumber data : Observasi pembelajaran aqidah akhlak kelas V

Deskripsi data :

Sumber data adalah kegiatan pembelajaran Aqidah Akhlak kelas V MI Al Falah Kaliangkrik. Observasi pelaksanaan kegiatan pembelaja ran merupakan yang ketiga dilaksanakan penulis di MI Al Falah Kaliangkrik. Hal – hal yag diamati mengenai proses pembelajaran dan aktivitas yang dilakukan pendidik Aqidah Akhlak dan peserta didik di dalam kelas.

Dari hasil tersebut, penulis mengamati kegiatan pembelajarannya sebagai berikut :

a. Kegiatan awal

Sebelum pelajaran dimulai, penulis mengamati kondisi kelas sudah cukup kondusif karena pembelajaran aqidah akhlak jam pertama, yang setelah bel masuk sekolah semua siswa berbaris di depan kelas dan bersama

– sama menghafalkan surat- surat pendek sebelum masuk kedalam kelas. Dalam kegiatan awal, guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama dengan para siswa, setelah itu guru mengabsen siswa yang tidak hadir. Tahapan selanjutnya adalah guru memberikan apersepsi terhadap siswa. Karena materi pada pembelajaraan saat itu adalah indicator pertama dari KD, jadi apersepsinya diberi pertanyaan – pertanyaan singkat tentang materi yang akan dibahas. Materi yang dibahas pada pertemuan ini adalah menghafalkan bacaan sholat. Terlebih dahulu Guru melakukan Tanya jawab kepada siswa tentang pentingnya sholat bagi kira. Siswa menanggapi pertanyaannya dengan antusias. Setelah memberikan penjelasan tentang pentingnya sholat, guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan itu kepada siswa secara singkat.

167 b. Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti ini, guru menyampaikan materi dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Guru menanyakan kepada siswa tentang bagaimana bacaan sholat yang telah hafal sebelumnya. Guru meminta beberapa siswa untuk menghafalkan bacaan sholat yang telah mereka hafal di depan kelas. Setelah beberapa siswa menghafalkan di depan kelas guru memberikan koreksi tentang ba caan sholat anak dan kemudian semua siswa menghafalkan bacaan sholat baik secara klasikal maupun individual.

c. Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulang bacaan mereka di depan kelas secara individual ma upun kelompok. Kemudian menyimpulkan pelajaran yang telah disampaikan saat ini. Peneliti menyimpulkan guru berhasil dalam memberikan pembelaja ran terhadap siswa, karena banyak diantara siswa yang hafal bacaan shalat setelah pembelajaran dilakukan.

Interpretasi :

Guru sudah menjalin komunikasi yang cukup baik dengan siswa sehingga suasana kelas menjadi nyaman, siswa antusias, bebas mengeluarkan pendapat tanpa ancaman. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplor kemampuan siswa, siswa sebagi obyek utama dalam pembelajaran. Guru menjadi fasilitator, dan menjadi tempat bertanya dan meluruskan dari yang dikemukakan siswa.

168

Catatan Lapangan 15

Metode pengumpulan data : Wawancara Hari/tanggal : Rabu, 8 Juli 2015

Jam : 09.00 – 09.30 WIB

Lokasi : MI Al Falah Kaliangkrik Sumber data : Siti Masruroh

Deskripsi data :

Sumber data adalah siswa kelas V MI Al Falah Kaliangkrik. Wawancara dilakukan pada hari Kamis, tanggal 9 Juli 2015, pukul 09.00 –

09.30 WIB. Pertanyaan yang disampaikan menyangkut tentang bagaimana metode pembelajaran yang digunakan oleh guru aqidah akhlak ?

Dari hasil wawancara tersebut, dia mengungkapkan bahwa dalam pelaksanaan proses pembelajarannya Guru Aqidah Akhlak menggunakan metode demonstrasi, dia merasa nyaman dengan metode itu karena bu guru

sangat menghargai apa yang disampaikan siswa. Dia mengatakan : “Bu Guru tidak galak kok…, kalau disuruh baca hafalan di depan kelas saya

tidak takut, soalnya kalau saya salah baca gak dimarahi tapi nanti dibenarkan sama bu guru”.

Interpretasi :

Siswa senang di dalam kelas karena apa yang dia sampaikan atau ditampilkan sangat dihargai oleh guru, sehingga itu dapat menciptakan rasa percaya diri untuk siswa. Siswa menjadi tidak takut untuk ikut aktif dan berperan didalam kelas.

169

WAWANCARA DAN OBSERVASI DI MI AL ISLAM TONOBOYO