V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
5.2 Kelompok Tani Suka Tan
Kelompok tani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) dan keakraban untuk meningkatkan serta mengembangkan usaha anggota. Pada proses penelitian ini penelusuran tataniaga brokoli dimulai dari titik produsen sampai kepada konsumen akhir. Kelompok tani Suka Tani merupakan salah satu bagian dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tugu Utara. Kelompok tani ini diketuai oleh bapak Ujang Yahya yang juga sekaligus sebagai ketua gapoktan Tugu Utara. Kelompok tani Suka Tani berdiri pada tahun 2009, dengan jumlah anggota petani sebanyak 20 orang petani sayuran di desa Tugu Utara. Pendirian kelompok tani ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya memudahkan petani, khususnya petani yang sudah menjadi anggota dalam menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga tertentu yang dapat memberikan keuntungan dari aspek usahatani. Selain itu, dari sisi finansial petani dapat memperoleh keuntungan untuk memperoleh bantuan dana berupa uang tunai atau suatu fasilitas yang dapat memudahkan kegiatan usahatani yang berasal dari pihak
49 pemerintahan ataupun lembaga yang bukan dari pihak pemerintahan. Tujuan lain dibentuknya kelompok tani ini, adalah memberikan kemudahan akses dalam memperoleh informasi sehubungan adanya kegiatan penyuluhan pertanian yang berasal dari instansi terkait.
Kelompok tani ini memiliki struktur organisasi yang masih sangat sederhana. Struktur organisasi tersebut menunjukkan bahwa ketua kelompok tani langsung membawahi anggota-anggotanya. Pembuatan suatu rumusan untuk kepentingan pada kelompok tani ini ditentukan langsung oleh ketua kelompok tani dan dikerjakan secara sendiri. Hasil kebijakan yang telah dikonsep dimusyawarahkan kembali untuk diputuskan secara bersama-sama. Anggota kelompok tani ini belum dapat merasakan fungsi keberadaan dari kelompok tani tersebut secara optimal. Beberapa fakta yang membuktikan adalah terdapat bantuan dari pemerintah berupa motor pengangkut roda tiga dan mesin pengolah pupuk kompos tidak dapat dipakai oleh anggota kelompok tani tersebut. Hal ini disebabkan oleh adanya pergantian ketua Gapoktan Tugu Utara, di mana sebelumnya diketuai oleh bapak Badri Ismaya. Ketua sebelumnya telah meninggal dunia dan kemudian dilakukan pemilihan ketua yang baru yaitu bapak Ujang Yahya. Bantuan fasilitas dari pemerintah tersebut masih berada di pihak keluarga ketua Gapoktan yang lama dan sudah mengalami kerusakan. Kelemahan lainnya adalah belum adanya suatu kebijakan kerjasama antara sesama anggota kelompok tani dalam menjual produk yang dihasilkannya. Pada setiap masa panen, petani anggota masih menjual hasil panennya secara sendiri-sendiri.
Selama berdiri, kelompok tani ini pernah mendapat tawaran kerjasama oleh perusahan Indofood dan Hero untuk memasok kebutuhan produk pertanian perusahaan tersebut. Perusahaan Indofood meminta kelompok tani ini untuk memenuhi pasokan kentang dan tomat yang dibutuhkan. Perusahaan Hero meminta agar kelompok tani ini dapat memenuhi kebutuhan kembang kol dan brokoli yang dibutuhkannya. Tetapi terjadi suatu kendala, yaitu kemampuan kelompok tani ini masih sangat terbatas khususnya dalam membuat proposal pengajuan kerjasama dan perhitungan biaya produksi yang tidak dapat diterima oleh kedua perusahaan tersebut.
50 5.3 Gambaran Umum Usaha Tani Brokoli
Proses penanaman brokoli dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut : 1) Pencangkulan dan persemaian, 2) Persiapan lahan dan penanaman, 3) Pemeliharaan, dan 4) Pemanenan.
1) Pencangkulan dan Persemaian
Pada proses pencangkulan, tanah untuk persemaian dicangkul, diratakan, dan disiram dengan menggunakan emrat. Setelah itu, bibit ditaburkan pada tanah yang telah disiapkan. Bibit yang digunakan berupa biji yang ditanam sedalam 1-2 cm. Bibit yang telah ditabur ditutup dengan pupuk kandang, tanah tipis, daun pisang, dan plastik. Penutupan dengan menggunakan daun pisang bertujuan untuk mengurangi panas matahari yang langsung mempengaruhi bibit yang telah disemai. Sementara itu, penutupan dengan plastik bertujuan untuk menghindari gangguan dari hewan atau hama yang dapat mengganggu pertumbuhan dari bibit tersebut. Setelah tiga sampai dengan empat hari masa penyemaian, dilakukan pemeriksaan kembali. Setelah diketahui terdapat bibit yang sudah berkecambah, penutup (daun pisang dan plastik) dibuka, dan dibentuk sebuah wuwungan di atas tanah persemaian dengan ketinggian 70 cm. Wuwungan adalah penutup berupa tenda dengan menggunakan plastik yang membentuk bidang setengah tabung. Adapun kegunaan wuwungan ini adalah untuk menahan air hujan agar tidak masuk ke dalam tanah persemaian. Kecambah yang berada dalam wuwungan dibiarkan selama dua minggu. Selama dua minggu tersebut, setiap pagi hari wuwungan dibuka dan ditutup pada sore harinya. Pada waktu tersebut dilakukan penyiraman rutin sebanyak satu kali penyiraman untuk setiap harinya. Setelah dua minggu, wuwungan dibuka dan kecambah dibiarkan selama delapan hari. Jika hujan tidak turun dalam waktu tersebut, maka dilakukan penyiraman dengan jadwal satu kali dalam dua hari.
2) Persiapan Lahan dan Penanaman
Setelah kecambah dibiarkan selama delapan hari, kecambah akan menghasilkan benih. Benih dipilih untuk dipindahkan ke lahan penanaman. Sebelum penanaman, tanah diolah terlebih dahulu untuk mencukupi kebutuhan bahan organik. Benih yang memiliki akar berumbi (akar gada) harus disisihkan.
51 Kemudian benih yang dipilih ditanam pada lahan penanaman yang telah disiapkan.
Pada penanaman brokoli, terdapat jarak tanam benih yang satu dengan benih lainnya. Adapun jarak tanam brokoli maksimal 50 cm dan dilanjutkan dengan pembuatan bedengan selebar 1,20 m dan tinggi sekitar 30 – 50 cm. Setelah itu, benih ditanam pada lubang tanam berdiameter 25 cm dengan kedalaman kurang lebih 10 cm dan dibiarkan selama 10 hari.
3) Pemeliharaan
Apabila masa penanaman benih sudah 10 hari lamanya, tahap yang dilakukan selanjutnya adalah tahap pemupukan. Proses pemupukan berlangsung sampai dua tahap. Pupuk yang digunakan adalah pupuk buatan jenis NPK. Adapun jarak peletakan pupuk dengan tanaman selebar 10 cm. Pada pemupukan tahap pertama, pupuk NPK yang dibutuhkan untuk setiap pohon brokoli sebesar tiga gram.
Penyemprotan pestisida dilakukan setelah benih dibiarkan selama tiga hari dari proses pemupukan tahap pertama. Jadwal penyemprotan pestisida dilakukan satu kali dalam waktu empat hari sampai pada masa panen. Selanjutnya adalah pemupukan tahap kedua. Pemupukan tahap kedua dilakukan setelah 20 hari lamanya dari pemupukan tahap pertama. Banyaknya pupuk NPK yang dibutuhkan pada pemupukan tahap kedua sebesar enam gram untuk setiap pohonnya. Jarak peletakan pupuk dengan tanaman adalah sama seperti pada pada proses pemupukan tahap pertama.
Tahap yang dilakukan selanjutnya adalah tahap penyiangan dan penutupan batang oleh tanah. Kegiatan ini berlangsung setelah dua hari dari proses pemupukan tahap kedua. Proses penyiangan dilakukan sesuai dengan kebutuhan, jika gulma terlihat sudah banyak. Sementara itu, proses penutupan batang oleh tanah perlu dilakukan, karena dalam proses pertumbuhan batang akan semakin tinggi dan berbuah sehingga dapat mengakibatkan beban berat bagi permukaan batang brokoli tersebut.
52
4) Pemanenan
Pada umumnya usia panen brokoli adalah 2 bulan dan 15 hari (65 hari). Biasanya proses pemanenan berlangsung setelah 15 hari dari proses pemupukan tahap kedua. Pemanenan brokoli dilakukan ketika kuntum bunga belum membuka dan kepala bunga belum kompak. Apabila panen terlambat maka kuntum bunga akan berwarna kuning dan kepala bunga menjadi longgar sehingga mutu dan harga dapat merosot. Saat yang tepat untuk pemanenan adalah pada pagi hari setelah embun menguap atau sore hari sebelum embun jatuh. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong tangkai kepala bunga.