4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada kelompok tani Suka Tani yang terletak di Kampung Suka Tani Rt 06/04, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua – Puncak, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat yang dimulai pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2011. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive, karena brokoli baru dibudidayakan pada tahun 2008 di wilayah Bogor, dan usahatani brokoli hanya terdapat di Kecamatan Cisarua – Puncak, tepatnya di Desa Tugu, karena memiliki syarat geografis tumbuh brokoli yaitu pada ketinggian 800 sampai dengan 900 mdpl. Kelompok tani Suka Tani dipilih sebagai objek yang diteliti karena kelompok tani ini memiliki proporsi produksi yang dapat dikatakan dominan dari total produksi brokoli yang dihasilkan di Kecamatan Cisarua - Puncak pada tahun 2009 dan tahun 2010 yaitu sebesar 59,52 dan 54,11 persen.
4.2 Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui jawaban langsung dari responden, yaitu petani dan lembaga-lembaga tataniaga terkait, seperti pedagang pengumpul dan pedagang pengecer melalui penyebaran kuisioner serta observasi dan wawancara.
Data sekunder dikumpulkan dari instansi terkait seperti Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Hortikultura, buku-buku, internet, serta literatur-literatur dan sumber-sumber lain yang memiliki hubungan dengan topik penelitian.
4.3 Metode Penarikan Responden
Pemilihan responden petani brokoli dilakukan dengan menggunakan teknik snowballing. Responden pertama untuk petani brokoli pada kelompok tani ini adalah bapak Ujang Yahya (ketua kelompok tani Suka Tani), yang ditentukan secara sengaja (purpossive) berdasarkan pengalamannya dalam menjalankan usahatani brokoli. Adapun jumlah petani responden adalah sebanyak delapan orang. Penentuan responden lembaga-lembaga pemasaran selanjutnya dilakukan
44 dengan menggunakan teknik snowballing. Lembaga-lembaga pemasaran tersebut terdiri dari satu orang pedagang pengumpul desa, dua orang pedagang besar, dan 13 orang pedagang pengecer.
4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data
Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Proses analisis data kualitatif menggambarkan secara deskriptif saluran tataniaga, fungsi-fungsi tataniaga serta struktur dan perilaku pasar. Sedangkan analisis data kuantitatif dipergunakan untuk menganalisis besaran marjin tataniaga, farmer’s share dan rasio keuntungan dan biaya. Alat analisis data kuantitatif yang digunakan berupa kalkulator, Excel, dan sistem tabulasi data.
4.5 Analisis Saluran Tataniaga
Analisis saluran tataniaga berfungsi untuk mengetahui saluran tataniaga yang dilalui oleh komoditas sayur brokoli dari tangan petani sampai ke tangan konsumen. Melalui pengujian analisis saluran tataniaga, dapat diketahui berapa banyak jumlah lembaga tataniaga yang terlibat pada proses tataniaga sayur brokoli tersebut. Analisis saluran tataniaga juga dapat menunjukkan pola saluran tataniaga yang terjadi berdasarkan keberadaan pelaku tataniaga yang terlibat, sehingga membentuk peta saluran tataniaga. Semakin panjang saluran tataniaga, maka marjin yang terjadi antara petani (produsen) dengan konsumen akan semakin tinggi.
4.6 Analisis Lembaga Tataniaga
Analisis lembaga tataniaga dilakukan untuk mengetahui fungsi-fungsi tataniaga yang dilaksanakan oleh masing-masing lembaga tataniaga. Analisis fungsi-fungsi tataniaga digunakan untuk mengevaluasi biaya tataniaga. Manfaat lain dari analisis fungsi tataniaga adalah sebagai bahan perbandingan biaya yang dihasilkan setiap lembaga tataniaga.
Fungsi tataniaga merupakan kegiatan-kegiatan yang wajib dilaksanakan dalam proses tataniaga. Fungsi-fungsi tataniaga yang dilakukan lembaga tataniaga terdiri dari fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas.
45 4.7 Analisis Struktur dan Perilaku Pasar
Metode analisis struktur pasar digunakan untuk mengetahui apakah struktur pasar cenderung mendekati bentuk pasar persaingan sempurna atau tidak sempurna. Untuk mengetahui struktur pasar brokoli yang dilakukan oleh petani dapat diketahui dengan melakukan pengamatan dan penelusuran terhadap jumlah lembaga tataniaga, mudah tidaknya memasuki pasar, sifat produk dan sistem informasi pasar.
Metode analisis perilaku pasar dilakukan melalui pengamatan terhadap praktek penjualan dan pembelian sistem penentuan. Selain itu perilaku pasar dapat dianalisis melalui penyebaran harga serta sistem kerjasama yang terjalin diantara lembaga-lembaga tataniaga.
4.8 Analisis Marjin Tataniaga
Analisis marjin tataniaga digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi tataniaga dari petani sampai konsumen. Marjin tataniaga merupakan perbedaan harga di tingkat konsumen dengan harga yang diterima petani. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
M = Pr – Pf Di mana :
M = marjin tataniaga
Pr = harga di tingkat konsumen Pf = harga yang diterima oleh petani
Analisis marjin tataniaga yang digunakan untuk mengetahui marjin tataniaga total, yang mencakup fungsi-fungsi, biaya-biaya, kelembagaan yang terlibat, dan keseluruhan sistem mulai dari petani (primary supply) sampai pada konsumen akhir (primary demand), dirumuskan sebagai berikut :
M = Pr – Pf = C + π = ∑ Mi Di mana Mi = Pji – Pbi Keterangan :
M = marjin tataniaga
Pr = harga di tingkat konsumen Pf = harga yang diterima petani
46
π = keuntungan lembaga tataniaga
Mi = marjin di tingkat tataniaga ke-i, di mana i = 1,2,....,n Pji = harga penjualan untuk lembaga tataniaga ke –i Pbi = harga pembelian untuk lembaga tataniaga ke-i
4.9 Analisis Farmer’s Share
Farmer’s share digunakan untuk membandingkan harga yang dibayar konsumen terhadap harga produk yang diterima petani. Besarnya nilai bagian petani dapat dihitung berdasarkan rumus :
Farmer’s share = Pr
Pf
x 100 %
Keterangan : Pf = harga di tingkat petani
Pr = harga yang dibayarkan konsumen akhir
4.10 Analisis Rasio Keuntungan dan Biaya
Rasio keuntungan dan biaya pemasaran merupakan besarnya yang diterima lembaga pemasaran sebagai imbalan atas biaya pemasaran yang dikeluarkan. Rasio keuntungan dan biaya pemasaran setiap lembaga tataniaga dapat dirumuskan sebagai berikut :
Rasio Keuntungan dan Biaya = i i C
π
Keterangan : πi = keuntungan lembaga pemasaran pada tingkat lembaga ke-i