• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.6. Definisi Operasional

9. Unit produksi adalah suatu usaha yang mengarahkan anggota kelompok tani untuk memiliki kemampuan meningkatkan kesinambungan produktivitas.

10. Peran kelompok tani dalam menggali dan merumuskan kebutuhan belajar yaitu sebelum melaksanakan kelas belajar pengurus dan anggota harus menggali dan merumuskan masalah yang dihadapi dalam usahataninya dan memaparkannya dalam kelas belajar agar mendapat solusi. Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan sistem skoring, kemudian dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu tinggi (17-22) dan rendah (11-16).

11. Peran kelompoktani dalam merencanakan dan mempersiapkan kebutuhan belajar yaitu dalam melangsungkan kelas belajar banyak kebutuhan yang harus direncanakan seperti informasi apa yang akan disampaikan dan adapun yang akan dipersiapkan salah satu contohnya, lokasi atau tempat diadakannya kelas belajar.

Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan sistem skoring, kemudian dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu tinggi (17-22) dan rendah (11-16).

12. Peran kelompok tani dalam menumbuhkan kedisiplinan dan motivasi anggota yaitu pengurus mampu mengajak/memotivasi anggota untuk ikut aktif dalam kegiatan-kegiatan kelompok tani. Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan sistem skoring, kemudian

dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu tinggi (17-22) dan rendah (11-16).

13. Peran kelompok tani dalam melaksanakan proses pertemuan dan pembelajaran secara kondusif dan tertib yaitu pengurus harus mampu menciptakan suasana belajar yang nyaman dan aman bagi anggotanya. Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan sistem skoring, kemudian dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu tinggi (17-22) dan rendah (11-16).

14. Peran kelompok tani dalam menjalin kerjasama dengan sumber informasi yaitu pengurus harus bekerjasama dengan sesama petani, penyuluh, instansi pembina maupun pihak-pihak lain. Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan sistem skoring, kemudian dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu tinggi (17-22) dan rendah (11-16).

15. Peran kelompoktani dalam menciptakan lingkungan belajar yang sesuai adalah menempatkan kelas belajar yang dapat dijangkau dengan mudah oleh anggota kelompok tani. Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan sistem skoring, kemudian dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu tinggi (17-22) dan rendah (11-16).

16. Peran kelompoktani dalam berperan aktif dalam proses belajar-mengajar adalah para anggota kelompok tani yang adalah adanya usaha pengurus untuk mendatangkan dan berkonsultasi kepada kelembagaan penyuluhan pertanian, dan sumber-sumber

informasi lainnya. Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan sistem skoring, kemudian dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu tinggi (17-22) dan rendah (11-16).

17. Peran kelompok tani dalam mengemukakan dan memahami keinginan, pendapat maupun masalah yang dihadapi. Dalam kelas belajar para anggota bebas mengemukakan pendapat mereka ataupun masalah yang dihadapi agar dapat terselesaiakan secara bersama-sama.

Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan sistem skoring, kemudian dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu tinggi (17-22) dan rendah (11-16).

18. Peran kelompok tani dalam merumuskan kesepakatan bersama yaitu anggota dan pengurus harus menyatukan pendapat dengan tujuan memecahkan masalah bersama maupun untuk melakukan berbagai kegiatan kelompok tani. Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan sistem skoring, kemudian dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu tinggi (17-22) dan rendah (11-16).

19. Peran kelompok tani dalam merencanakan dan melaksanakan pertemuan berkala. Kelas belajar tidak dilaksanakan setiap hari. Ada peraturan yang telah ditetapkan oleh para pengurus kelompok tani tentang jadwal pertemuan, baik pertemuan sesama anggota kelompok, antar kelompok, atau dengan instansi terkait. Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan sistem skoring, kemudian

dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu tinggi (17-22) dan rendah (11-16).

20. Peran kelompok tani dalam menciptakan suasana saling kenal dan saling percaya. Para anggota kelompok tani harus saling kenal dan saling percaya agar dapat bekerjasama dengan baik. Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan sistem skoring, kemudian dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu tinggi (17-22) dan rendah (11-16).

21. Peran kelompok tani dalam menciptakan suasana keterbukaan dalam menyatakan pendapat. Untuk dapat bekerjasama para anggota kelompok tani diharapkan dapat terbuka dalam menyampaikan pendapatnya untuk mencapai tujuan bersama. Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan sistem skoring, kemudian dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu tinggi (17-22) dan rendah (11-16).

22. Peran kelompok tani dalam mengatur dan melaksanakan pembagian

penting harus dikembangkan adalah kedisiplinan dan rasa tanggung jawab agar para anggota saling menghormati dan saling percaya.

Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan sistem skoring, kemudian dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu tinggi (17-22) dan rendah (11-16).

24. Peran kelompok tani dalam merencanakan dan melaksanakan musyawarah adalah kegiatan yang harus dilakukan bersama para anggota kelompoktani agar tercapai kesepakatan yang bermanfaat bagi seluruh anggota kelompok. Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan sistem skoring, kemudian dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu tinggi (17-22) dan rendah (11-16).

25. Peran kelompok tani dalam melaksanakan kerjasama penyedia sarana dan jasa pertanian yaitu adanya hubungan kemitraan dengan penyedia input dan penerimaan output usahatani. Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan sistem skoring, kemudian dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu tinggi (17-22) dan rendah (11-16).

26. Peran kelompok tani dalam mengadakan pelestarian lingkungan yaitu petani yang terus menjalankan usahataninya. Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan sistem skoring, kemudian dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu tinggi (17-22) dan rendah (11-16).

27. Peran kelompok tani dalam mentaati dan melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan bersama. Dalam sebuah kerjasama terdapat tujuan

yang akan dicapai, untuk mencapai tujuan tersebut para anggota akan membuat kesepakatan yang akan disetujui dan dilaksanakan secara bersama-sama. Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan sistem skoring, kemudian dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu tinggi (17-22) dan rendah (11-16).

28. Peran kelompok tani dalam menjalin kerja sama/kemitraan. Dalam mendajalankan usahatani petani harus bermitra agar usahataninya dapat berjalan. Seperti penyedia pupuk, penyedia bibit, pengumpul dan lain-lain. Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan sistem skoring, kemudian dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu tinggi (17-22) dan rendah (11-16).

29. Peran kelompok tani dalam mengadakan pemupukan modal adalah persiapan modal agar usahatani dapat berlangsung. Modal dapat berupa bibit, pupuk, uang dan lain-lain. Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan sistem skoring, kemudian dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu tinggi (17-22) dan rendah (11-16).

30. Peran kelompok tani dalam mengambil keputusan dalam menentukan pengembangan produksi yang menguntungkan. Petani harus mengambil keputusan untuk pengembangan produksinya berdasarkan informasi yang telah tersedia baik dalam bidang sosial, teknologi, permodalan dan lainnya. Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan sistem skoring, kemudian dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu tinggi (17-22) dan rendah (11-16).

31. Peran kelompok tani dalam menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan bersama yaitu pengurus harus terbuka dalam penyusunan rencana kelompok dan melaksanakan kegiatan bersama anggota kelompok atas dasar pertimbangan efisensi. Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan sistem skoring, kemudian dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu tinggi (17-22) dan rendah (11-16).

32. Peran kelompok tani dalam memfasilitasi penerapan teknologi yaitu kelompok harus memfasilitasi petani yang tidak memiliki alsintan, bibit, pupuk, cara pemakaian dan lain lain dengan cara yang mudah dimiliki oleh petani. Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan sistem skoring, kemudian dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu tinggi (17-22) dan rendah (11-16).

33. Peran kelompok tani dalam menjalin kerjasama dengan kemitraan usahatani yaitu kelompok tani harus bekerjasama dengan pihak lain terkait usahataninya. Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan sistem skoring, kemudian dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu tinggi (17-22) dan rendah (11-16).

34. Peran kelompok tani dalam mengevaluasi kegiatan bersama dan rencana kebutuhan kelompok. Kegiatan dan kebutuhan kelompok harus dievaluasi untuk bahan rencana kegiatan yang akan datang.

Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan sistem skoring, kemudian dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu tinggi (17-22) dan rendah (11-16).

35. Peran kelompok tani dalam meningkatkan kesinambungan produktivitas dan kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan adalah hal yang perlu dijaga agar usahatani dapat berlanjut. Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan sistem skoring, kemudian dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu tinggi (17-22) dan rendah (11-16).

36. Peran kelompok tani dalam mengelola administrasi secara baik. Para pengurus harus mengelola administrasi dengan baik dan transparan agar tidak terjadi kesalahpahaman antar anggota. Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan sistem skoring, kemudian dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu tinggi (17-22) dan rendah (11-16).

37. Produktivitas adalah hasil persatuan atau satu lahan yang panen dari seluruh luas lahan yang dipanen. Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan sistem skoring, kemudian dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu tinggi (17-22) dan rendah (11-16).

Dokumen terkait