• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keluhan Kehamilan pada Trimester III

Dalam dokumen Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan (Halaman 33-38)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

4. Keluhan Kehamilan pada Trimester III

Trimester III mencakup minggu ke-29 sampai 42 kehamilan. Selama periode ini sebagian besar wanita hamil dalam keadaan cemas yang nyata. Hal yang mendasari ketidaknyamanan pada trimester III adalah :

a. Pertambahan ukuran uterus akibat dari perkembangan janin dan plasenta serta turunnya kepala pada rongga panggul menimbulkan pengaruh pada sistem organ maternal. Hal tersebut menjadi dasar timbulnya ketidaknyamanan pada ibu selama trimester III.

b. Pada trimester III kadar Progesterone mengalami peningkatan dan stabil hingga 7 kali lebih tinggi dari masa sebelum hamil.

c. Penantian dan persiapan akan persalinan memengaruhi psikologis ibu. Ibu merasa khawatir terhadap proses persalinan yang akan dihadapinya, keadaan bayi saat dilahirkan. Sehingga dukungan pendamping sangat dibutuhkan.

Menurut Farid Husin (2014), perubahan-perubahan tersebut menjadi dasar timbulnya keluhan-keluhan fisiologis pada trimester tiga, yaitu :

a. Sering berkemih

Keluhan sering berkemih disebabkan oleh tertekannya kandung kemih oleh uterus yang semakin membesar dan menyebabkan kapasitas kandung kemih berkurang serta frekuensi berkemih meningkat.

Asuhan kebidanan yang dapat dilakukan dalam menangani keluhan ini adalah dengan cara menjelaskan pada ibu bahwa sering berkemih merupakan hal normal akibat dari perubahan yang terjadi selama kehamilan, menganjurkan ibu mengurangi asupan cairan 2 jam sebelum tidur agar istirahat ibu tidak terganggu.

b. Varises dan Wasir 1) Varises

Varises adalah pelebaran pada pembuluh darah balik-vena sehingga katup vena melemah dan menyebabkan hambatan pada aliran pembuluh darah balik dan biasa terjadi pada pembuluh balik supervisial.

Kelemahan katup vena pada kehamilan karena tingginya kadar hormone

Progesterone dan estrogen sehingga aliran darah balik menuju jantung melemah

dan vena dipaksa bekerja lebih keras untuk dapat memompa darah. Karenanya, varises vena banyak terjadi pada tungkai, vulva atau rectum. Selain perubahan yang terjadi pada vena, penekanan uterus yang membesar selama kehamilan pada vena panggul saat duduk atau berdiri dan penekanan pada vena kava superior saat berbaring dapat menjadi pencetus terjadinya varises. Selain itu pada kehamilan kadar estrogen dan Progesterone memengaruhi pembuluh darah untuk relaksasi akibatnya tekanan akan meningkat sebagai usaha memompa darah.

Riwayat keluarga, frekuensi berdiri terlalu lama dan usia menjadi faktor pencetus terjadinya varises.

2) Wasir

Wasir atau hemoroid sering didahului dengan konstipasi. Oleh karena itu, semua penyebab konstipasi berpotensi menyebabkan hemoroid. Progesterone menyebabkan relaksasi dinding vena dan usus besar. Selain itu, pembesaran uterus secara umum secara umum mengakibatkan peningkatan tekanan pada vena dan rectum secara spesifik. Pengaruh hormone Progesterone dan tekanan disebabkan oleh uterus menyebabkan vena-vena pada rectum mengalami tekanan yang lebih dari biasanya. Akibatnya, ketika massa dari rectum akan dikeluarkan

tekanan lebih besar sehingga terjadilah hemoroid. Penekanan dapat terjadi pada vena bagian dalam (internal hemoroid) ataupun bagian luar (eksternal hemoroid)

rectum.

c. Sesak Nafas

Sesak nafas pada ibu hamil disebabkan oleh meningkatnya usaha bernafas ibu. Dengan semakin bertambahnya usia kehamilan, pembesaran uterus akan memengaruhi keadaan diafragma ibu hamil, dimana diafragma terdorong keatas 4 cm disertai pergeseran ke atas tulang iga.

d. Bengkak dan Kram pada Kaki

Bengkak atau oedema adalah penumpukan atau retensi cairan pada daerah luar sel akibat dari berpindahnya cairan intraseluler ke ekstraseluler. Oedema pada kaki biasa dikeluhkan pada usia kehamilan diatas 34 minggu. Hal ini dikarenakan tekanan uterus yang semakin meningkat dan mempengaruhi sirkulasi cairan. Dengan bertambahnya tekanan uterus dan tarikan gravitasi menyebabkan retensi cairan semakin besar (Jean, 2011).

1) Asuhan Kebidanan pada Bengkak Dikaki

a) Anjurkan ibu untuk memperbaiki sikap tubuhnya, terutama saat duduk dan tidur. Hindari duduk dengan posisi kaki menggantung karena akan meningkatkan tekanan akibat gaya gravitasi yang akan menimbulkan bengkak. Pada saat tidur posisikan kaki sedikit tinggi sehingga cairan yang telah menumpuk dibagian ekstraseluler dapat beralih kembali pada intraseluler akibat dari perlawanan gaya gravitasi.

b) Hindari mengenakan pakaian ketat dan berdiri lama, duduk tanpa adanya sandaran.

c) Lakukan latihan ringan dan berjalan secara teratur untuk memfasilitasi peningkatan sirkulasi.

d) Kenakan penyokong abdomen maternal atau korset untuk menghilangkan tekanan pada vena panggul.

e) Anjurkan ibu untuk menggunakan stocking untuk dapat membantu meringankan tekanan yang memperberat kerja dari pembuluh vena sehingga dapat mencegah terjadinya varises.

f) Lakukan senam kegel untuk mengurangi varises vulva atau hemoroid untuk meningkatkan sirkulasi darah..

g) Gunakan kompres es di daerah vulva untuk mengurangi pembengkakan.

h) Lakukan mandi air hangat untuk menenangkan.

i) Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan mengandung kalsium dan vitamin B. Kalsium bermanfaat untuk mencegah terjadinya kram akibat tidak terpenuhinya kebutuhan kalsium tubuh. Sedangkan vitamin B akan membantu menstabilkan sistem saraf.

Kram pada kaki disebabkan oleh adanya gangguan aliran atau sirkulasi darah pada pembuluh darah panggul yang disebabakan oleh tertekannya pembuluh tersebut oleh uterus yang semakin membesar pada kehamilan lanjut. Kram juga dapat disebabkan oleh meningkatnya kadar fosfat dan penurunan kalsium terionisasi dalam serum.

e. Gangguan Tidur dan Mudah Lelah

Gangguan tidur yang dialami ibu hamil terutama pada trimester III disebabkan oleh ketidaknyamanan akibat uterus yang membesar,

ketidaknyamanan lain selama kehamilan dan pergerakan janin, terutama jika janin aktif.

Cepat lelah pada kehamilan disebabkan oleh nokturia (sering berkemih di malam hari), terbangun dimalam hari dan mengganggu tidur yang nyenyak.

Asuhan kebidanan yang dapat dilakukan yaitu dengan menganjurkan ibu untuk mandi dengan air hangat, minum air hangat, contohnya susu sebelum tidur dan melakukan aktivitas yang tidak menimbulkan stimulus sebelum tidur.

f. Nyeri Perut Bawah

Secara normal nyeri peru bagian bawah disebabkan oleh muntah yang berlebihan dan konstipasi yang dialami oleh sebagian besar ibu dalam kehamilannya. Nyeri ligamentum, torsi uterus yang parah dan adanya kontraksi

Braxton-hicks juga terkait dengan keluhan ibu terkait dengan nyeri perut bagian

bawah.

g. Heartburn

Perasaan panas pada perut atau heartburn atau pirosis sebagai rasa terbakar di saluran pencernaan bagian atas, termasuk tenggorokan. Penyebab

heartburn pada kehamilan adalah peningkatan progesterone yang menyebabkan

terjadinya relaksasi otot polos, sehingga terjadi penurunan irama dan pergerakan lambung serta penurunan tekanan pada spinkter esofagus bawah.

h. Kontraksi Braxton-Hicks

Pada trimester akhir, kontraksi dapat sering terjadi setiap 10-20 menit dan juga, sedikit banyak, mungkin berirama. Pada akhir kehamilan, kontraksi-kontraksi ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan menjadi penyebab persalinan palsu (false labour).(Husin, F, 2014: 133-143)

Dalam dokumen Contoh Laporan Tugas Akhir DIII Kebidanan (Halaman 33-38)

Dokumen terkait