• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

A.2 Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa

A.2.2 Kemampuan Komunikasi Siswa setelah Proses Belajar Mengajar (PBM) (PBM)

Deskripsi tentang kemampuan komunikasi siswa setelah proses belajar mengajar pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol diperoleh dari hasil tes akhir. Berikut ini deskripsi yang diperoleh dari hasil pengolahan data skor tes akhir siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Setelah dilakukan pengolahan data hasil tes akhir kemampuan komunikasi matematik (lampiran D), diperoleh skor terendah (xmin), skor tertinggi (xmaks), rata-rata dan Standar Deviasi (s) untuk kelompok eksperimen dan kontrol seperti yang tersaji pada Tabel 4.24 berikut.

Statistik De

Kelas

Eksperimen Kontrol

Rata-rata sko eksperimen dan kela Gambar 4.5 berikut:

Gambar 4.5 Rata-ra Siswa K

Dari Tabel 4 kemampuan komunik Skor rata-rata kemam tinggi daripada skor komunikasi matemati karena Standar Devias

Tabel 4.24

Deskriptif Skor Tes Akhir Kemampuan Komun Kelas Eksperimen dan Kontrol

Kemampuan Komunikasi Ma xmin xmaks Rata-rata

5 13 9,08

5 13 8,80

kor tes akhir kemampuan komunikasi m elas kontrol dalam bentuk diagram batang d

rata Skor Tes Akhir Kemampuan Komunik a Kelas Eksperimen dan Kontrol dengan Skor

4.24 dan Gambar 4.5 dapat dilihat, rata nikasi matematik pada kelas eksperimen dan k

ampuan komunikasi matematik pada kelas ek or rata-rata kelas kontrol. Untuk penyebara atik kelas kontrol lebih menyebar daripada ke iasi kelas kontrol lebih besar daripada kelas eks

8.65 8.7 8.75 8.8 8.85 8.9 8.95 9 9.05 9.1 9.08 8.8 R a ta -r a ta Eksperimen Kontrol unikasi Matematik rata s 1,70 1,80 matematik kelas g disajikan dalam nikasi Matematik r Ideal 16.

ata-rata tes akhir n kontrol berbeda. eksperimen lebih aran, kemampuan kelas eksperimen eksperimen.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata tes akhir kemampuan komunikasi matematik dilakukan analisis statistik pengujian perbedaan rata-rata dua sampel, namun terlebih dahulu dilakukan uji normalitas pada kelas eksperimen dan kontrol. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran D, sedangkan hasil rangkuman disajikan pada Tabel 4.25.

Penerimaan uji normalitas data didasarkan pada hipotesis berikut:

H0 : data tes akhir kemampuan komunikasi kelas eksperimen berdistribusi normal.

H1 : data tes akhir kemampuan komunikasi kelas eksperimen tidak berdistribusi normal.

Kriteria pengujian hipotesis, untuk taraf signifikansi = 0,05 Ho diterima bila signifikansi (sig) uji statistik Kolmogorov-Smirnov lebih besar daripada tingkat yang digunakan, dan H0 ditolak jika lebih kecil dari .

Tabel 4.25

Hasil Uji Normalitas Skor Tes Akhir Kemampuan Komunikasi Kelas Eksperimen

Kolmogorov-Smirnova Statistic Df Sig. Tes Akhir Kemampuan Komunikasi

Matematik Kelas Eksperimen 0,157 40 0,015

Dari Tabel 4.25 terlihat bahwa tes akhir kemampuan komunikasi matematik kelas eksperimen dengan uji Kolmogorov-Smirnov memiliki signifikansi (sig) 0,015. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari tingkat yang digunakan 0,05, sehingga hipotesis nol yang menyatakan bahwa distribusi data tes

akhir kemampuan komunikasi matematik kelas eksperimen berdistribusi normal ditolak. Karena data tes akhir kemampuan komunikasi matematik tidak berdistribusi secara normal, maka digunakan uji non parametrik dengan uji Kolmogorov-Smirnov.

Hasil perhitungan selengkapnya disajikan dalam lampiran D, sedangkan hasil rangkuman disajikan pada Tabel 4.26 berikut.

Tabel 4.26

Hasil Uji Normalitas Skor Tes Akhir Kemampuan Komunikasi Matematik Kelas Eksperimen

Tes Akhir Kemampuan Komunikasi Matematik Kelas Eksperimen

N 40

Normal Parametersa,,b Mean 9,08

Std. Deviation 1,700

Most Extreme Differences Absolute 0,157

Positive 0,118

Negative -0,157

Kolmogorov-Smirnov Z 0,991

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,279

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Dari Tabel 4.26 diperoleh signifikansi (2-tailed) adalah 0,279. Nilai signifikansi tersebut lebih besar pada tingkat yang digunakan. Karena sig output SPSS lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol yang menyatakan bahwa distribusi data kelas eksperimen berdistribusi normal dapat diterima.

Selanjutnya, dilakukan uji normalitas hasil tes akhir kemampuan komunikasi matematik kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran D, sedangkan rangkuman selengkapnya disajikan pada Tabel 4.27. Penerimaan uji normalitas data didasarkan pada hipotesis berikut:

H0 : data tes akhir kemampuan komunikasi kelas kontrol berdistribusi normal H1 : data tes akhir kemampuan komunikasi kelas kontrol tidak berdistribusi

normal

Kriteria pengujian hipotesis, untuk taraf signifikansi = 0,05 H0 diterima bila signifikansi (sig) uji statistik Kolmogorov-Smirnov lebih besar daripada tingkat yang digunakan, dan H0 diterima jika lebih kecil dari .

Tabel 4.27

Hasil Uji Normalitas Skor Tes Akhir Kemampuan Komunikasi Matematik Kelas Kontrol

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

Tes Akhir Kemampuan Komunikasi

Matematik Kelas Kontrol 0,178 40 0,003

Dari Tabel 4.27 terlihat bahwa tes akhir kemampuan penalaran matematik kelas kontrol dengan uji Kolmogorov-Smirnov memiliki signifikansi (sig) 0,003. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari tingkat yang digunakan 0,05 sehingga hipotesis nol yang menyatakan bahwa distribusi data tes akhir kemampuan komunikasi matematik kelas kontrol berdistribusi normal ditolak.

Karena data tes akhir kemampuan penalaran matematik tidak berdistribusi secara normal, maka digunakan uji non parametrik yaitu Kolmogorov-Smirnov. Hasil perhitungan selengkapnya disajikan dalam lampiran D, sedangkan hasil rangkuman disajikan pada Tabel 4.28 berikut.

Tabel 4.28

Hasil Uji Normalitas Skor Tes Akhir Kemampuan Komunikasi Matematik Kelas Kontrol

Tes Akhir Kemampuan Komunikasi Matematik

Kelas Kontrol

N 40

Normal Parametersa,,b Mean 8,80

Std. Deviation 1,800

Most Extreme Differences Absolute 0,178

Positive 0,147

Negative -0,178

Kolmogorov-Smirnov Z 1,128

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,157

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Dari Tabel 4.28 dapat dilihat nilai signifikansi (2-t) adalah 0,157. Nilai signifikansi tersebut lebih besar pada tingkat yang digunakan yaitu 0,05, sehingga hipotesis nol yang menyatakan bahwa distribusi data kelas eksperimen berdistribusi normal dapat diterima.

Selanjutnya dilakukan uji homogenitas varians kelas eksperimen dan kontrol dengan menggunakan uji Levene. Hasil perhitungan selengkapnya disajikan dalam lampiran D, hasil rangkuman disajikan pada Tabel 4.29.

Untuk penerimaan homogenitas varians didasarkan pada hipotesis statistik berikut:

H :σ σ (tidak terdapat perbedaan varians) H :σ σ (terdapat perbedaan varians)

Kriteria pengujian hipotesis, untuk taraf signifikansi α = 0,05, Ho diterima bila signifikansi (sig) uji Levene Statistic lebih besar dari taraf signifikan yang digunakan, dan H0 ditolak jika lebih kecil dari .

Tabel 4.29

Hasil Uji Homogenitas Varians Tes Akhir Kemampuan Komunikas Matematik

Tes Akhir

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,325 5 32 0,279

Dari Tabel 4.29 terlihat bahwa signifikansi (sig) sebesar 0,279. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari taraf signifikansi 0,05, sehingga hipotesis nol yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan varians antarpasangan kelas eksperimen dan kontrol data dapat diterima, dengan demikian disimpulkan bahwa nilai tes akhir kelas eksperimen dan kontrol homogen.

Karena kedua data tes akhir kemampuan penalaran pada kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal dan homogen, maka untuk mengetahui signifikansi perbedaan rata-rata kedua kelas data itu dihitung dengan uji

Paired-Samples t Test. Hasil perhitungan pengujian perbedaan rata-rata dua sampel

selengkapnya tersaji pada lampiran D, sedangkan hasil rangkungan disajikan pada Tabel 4.30 dan untuk uji hipotesisnya sebagai berikut:

H0 : rata-rata tes akhir kemampuan komunikasi matematik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda secara signifikan.

H1 : rata-rata tes akhir kemampuan komunikasi matematik pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.

Kriteria pengujian hipotesis, untuk taraf signifikansi = 0,05 H0 ditolak bila Asymp. Signifikansi (2-tailed) lebih kecil daripada tingkat yang digunakan, dan H0 diterima jika lebih besar dari .

Tabel 4.30

Hasil Pengujian Perbedaan Dua Rata-rata Kemampuan Komunikasi Matematik Kelas Eksperimen dan Kontrol pada Skor Tes Akhir

Paired Differences T Df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Tes Akhir Kemampuan Komunikasi Kelas Eksperimen – Tes Akhir Kemampuan Komunikasi Kelas Kontrol 0,275 2,230 0,353 -0,438 0,988 0,780 39 0,440

Dari Tabel 4.30 di dapat output SPPS dengan signifikansi (2-tailed) 0,440. Nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05, sehingga hipotesis nol diterima. Ini berarti bahwa kemampuan komunikasi tes akhir siswa kelas eksperimen dan kontrol tidak berbeda secara signifikan, atau juga dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan akhir siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.