• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kendala dan Langkah Antisipasi

Beberapa outcome dari sasaran kedua adalah sebagai berikut :

3.2.3 Kendala dan Langkah Antisipasi

Capaian Balitbangtan tahun 2014 menunjukkan bahwa secara umum indikator sasaran seluruhnya dapat tercapai dengan berhasil (lebih dari 100%). Tercapainya kinerja sasaran Balitbangtan dipengaruhi oleh beberapa faktor internal maupun ekternal. Faktor internal yang mempengaruhi antara lain: 1. Diterapkannya monitoring dan evaluasi kegiatan penelitian secara periodik,

mulai tahap perencanaan hingga tahap akhir sehingga fungsi pengawasan pada setiap tahapan kegiatan dapat berjalan dengan baik.

2. Sarana dan prasarana penelitian cukup memadai untuk mendukung kegiatan penelitian, seperti laboratorium, perpustakaan, pengolah data, jaringan internet, dan lain-lain.

Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan penelitian antara lain adalah telah terjalinnya komunikasi dan koordinasi dengan instansi terkait, baik di lingkup Kementerian Pertanian, seperti Direktorat Jenderal/Badan, maupun instansi di luar Kementerian Pertanian, seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Perdagangan, asosiasi berbagai komoditas, Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, pihak swasta bahkan dengan instansi luar negeri. Hal ini memudahkan dalam pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.

Walau secara umum target yang ditetapkan telah terpenuhi namun dalam pelaksanaan kegiatan tidaklah selalu berjalan mulus. Kendala teknis maupun non teknis yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan di antaranya adalah : 1. Pelaksanaan penelitian yang tergantung musim terkendala perubahan

iklim dan serangan hama penyakit.

2. Pengadaan bahan yang harus

indent

dan sulit didapat sehingga perlu waktu yang agak lama.

3. Adanya renovasi laboratorium sehingga menganggu kelancaran pelaksanaan kegiatan penelitian

4. Kegiatan penelitian yang bekerjasama dengan pihak lain sering terhambat oleh kesiapan mitra kerjasama.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 79 5. Jadwal pemakaian beberapa peralatan analisis sangat padat sehingga

terjadi antrian pemakaian alat.

6. Waktu pencairan anggaran yang terkadang tidak sinkron dengan kebutuhan dana penelitian.

7. Perubahan kebijakan pemerintah yang menyebabkan ada beberapa rencana kegiatan tidak dapat terealisir.

8. Layanan jasa penyebaran informasi terbaru mengalami hambatan pada ketersediaan alat pengolah data yang kurang memadai dan gangguan koneksi internet.

Beberapa kendala tersebut telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh jajaran Balitbangtan dengan :

1. Mengoptimalkan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi serta sosialisasi peningkatan kapabilitas dan pembinaan program/kegiatan.

2. Mempertimbangkan musim panen dan ketersediaan peralatan, SDM, dan dana.

3. Memprioritaskan pendanaan pada kegiatan penelitian yang memiliki musim panen kritis.

4. Menginventarisasi peralatan bangsal dan laboratorium yang dibutuhkan dalam penelitian untuk diusulkan pengadaannya pada tahun anggaran mendatang, sebaiknya kebutuhan alat sudah direncanakan sejak menyusun proposal penelitian.

5. Meningkatkan kompetensi SDM peneliti dari sisi metodologi penelitian dan teknisi untuk lebih meningkatkan keterampilan dalam rangka pencapaian sasaran mutu/

output

yang diharapkan.

6. Meningkatkan manajemen di tingkat perencanaan, seperti mempersiapkan kegiatan secara lebih cermat, realistis, dan matang, menentukan target

output

dan sasaran secara realistis, menyusun penanganan risiko secara cermat, serta merevisi dokumen perencanaannya jika menemui perubahan pelaksanaan kegiatan dari yang sudah direncanakan.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 80 8. Mempertimbangkan musim panen dan memprioritaskan pendanaan pada kegiatan penelitian yang memiliki musim panen kritis (panen awal dan akhir tahun anggaran).

9. Menyusun analisis dan penanganan risiko secara cermat untuk mengantisipasi kendala-kendala yang mungkin terjadi selama pelaksanaan penelitian.

10. Melakukan pola kerjasama Balit Komoditas dengan BPTP sehingga transfer pengetahuan dari tenaga peneliti Balit Komoditas ke peneliti di BPTP telah dilakukan secara bertahap.

11. Melakukan koordinasi lebih aktif ke UK/UPT untuk memperoleh rekapitulasi RPTP dan RDHP teraktual.

12. Meningkatkan kerjasama aktif pertukaran publikasi dan informasi dengan instansi terkait.

13. Menambah kemampuan koneksi jaringan internet. 14. Mengoptimalkan pengadaan alat pengolah data.

15. Sosialisasi pemanfaatan informasi terbaru dan terseleksi akan lebih diintensifkan melalui kegiatan pendampingan perpustakaan.

3.3 Akuntabilitas Keuangan 3.3.1 Alokasi Anggaran

Untuk membiayai kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian pada tahun 2014, Balitbangtan semula mendapat alokasi anggaran pagu indikatif sebesar Rp.1.111.076.500.000,-, sesuai Surat Edaran Bersama (SEB) Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 1949/M.PPN/04/2013 dan Menteri Keuangan S-279/MK.02/2013 tanggal 5 April 2013 mengenai Pagu Indikatif dan Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2014. Dalam pembahasan anggaran lebih lanjut, pagu anggaran Balitbangtan TA 2014 ditetapkan sebesar Rp.1.612.213.000.000,- sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 258/KMK.02/2013 tentang Penetapan Pagu Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan Langkah-Langkah Penyelesaian Rencana Kerja Anggaran Kementerian Negara/Lembaga TA. 2014 tanggal 17 Juli 2013.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 81 Berdasarkan hasil kesepakatan dengan Komisi IV DPR, pagu alokasi anggaran Balitbangtan TA. 2014 disetujui sebesar Rp.1.601.445.440.000,-.

Selama tahun anggaran 2014 terjadi revisi pagu anggaran yang disebabkan adanya APBN–P (Penghematan dan Penambahan Pagu PNBP) tahun 2014 dan pencatatan hibah langsung. Revisi APBN–P berupa pengurangan pagu anggaran untuk memenuhi kekurangan subsidi BBM (penghematan) sebesar Rp.73.235.955.000,- yang disahkan pada tanggal 15 Juli 2014. Penambahan Pagu PNBP TA. 2014 sebesar Rp 2.311.111.000,- yang disetujui pada tanggal 7 Nopember 2014 untuk 15 satker. Sedangkan revisi penambahan anggaran dari Hibah Luar Negeri sebesar Rp.21.184.070.000,- pada 19 Satker. Pada akhir tahun anggaran 2014 total anggaran Balitbangtan sebesar Rp.1.581.593.808.000,- yang dialokasikan untuk 66 Satker pada 14 unit kerja, dengan persentase masing-masing dapat dilihat pada gambar 27.

Gambar 27. Persentase Pagu Anggaran Balitbangtan TA 2014 per Unit Kerja Set. Badan 26.00% Puslitbangtan 7.64% Puslitbanghort 6.15% Puslitbangbun 7.03% Puslitbangnak 6.72% PSE-KP 2.27% Pustaka 1.39% BBP Mektan 1.36% BBSDLP 6.79% BB Biogen 2.41% BB Pascapanen 1.83% BB Pengkajian 30.40%

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 82 Dari gambar 27 terlihat bahwa BB Pengkajian mendapat alokasi anggaran tertinggi, yaitu sebesar Rp.480.844.134.000,- (30,40%). Hal tersebut dikarenakan anggaran BB Pengkajian mencakup anggaran untuk 33 satker (BPTP/LPTP) yang tersebar di semua provinsi. Sedangkan beberapa Unit Kerja yang tidak memiliki UPT alokasi anggarannya berkisar Rp.21.509.415.000,- (1,36%) di BBP Mektan sampai dengan Rp.38.077.621.000,- (2,41%) di BB Biogen. Sedangkan pagu Balitbangtan yang dialokasikan berdasarkan belanja pegawai, barang dan modal dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 28. Persentase Pagu Anggaran Balitbangtan TA 2014 per Belanja Memperhatikan komposisi penyediaan anggaran memperlihatkan belanja barang menempati penyediaan pagu yang paling tinggi. Hal tersebut dapat digunakan sebagai indikator bahwa operasional pelaksanaan kegiatan di Balitbangtan, lebih membutuhkan belanja barang, termasuk untuk pendanaan kegiatan penelitian. Sedangkan belanja modal dibutuhkan untuk melengkapi kegiatan penelitian maupun operasional berupa peralatan dan atau bangunan. 3.3.2 Realisasi Anggaran (Anaudited)

Realisai belanja Balitbangtan sampai 31 Desember 2014 adalah senilai Rp.1.351.176.269.469.000,00 atau sebesar 85,43% dari anggaran setelah dikurangi pengembalian belanja senilai Rp.2.455.032.621,00. Selengkapnya

Pegawai; 32.00% Barang; 47.80% Modal; 20.20%

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 83 persentase realisasi per belanja dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 29. Perbandingan (Persentase) Realisasi Terhadap Pagu Anggaran Balitbangtan TA 2014 Per Belanja

Sedangkan anggaran dan realisai belanja per kegiatan sampai dengan 31 Desember 2014 sebagai berikut :

506.2 756.0 319.4 … 659.2 (87,2%) 214.4 (67,1%) 100.0 200.0 300.0 400.0 500.0 600.0 700.0 800.0

Pegawai Barang Modal

R

p. (Milya

r)

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 84 Gambar 30. Perbandingan (Persentase) Realisasi Terhadap Pagu Anggaran

Balitbangtan TA 2013 Per Eselon 2

Dari gambar realiasasi anggaran per kegiatan di atas, dapat dilihat bahwa Dukungan Manajemen Fasilitas dan Instrumen Teknis dalam Pelaksanaan Kegiatan mempunyai realisasi dibawah 60%. Dari total belanja sebesar Rp.404.348.180.000,00, terdapat Pinjaman Luar Negeri (SMARTD) sebesar Rp.259.209.142.000,00 dengan realiasai belanja Rp.112.681.047.746,00 (43.47%). Tidak terserapnya kegiatan SMARTD dikarenakan, khususnya Komponen I (pengembangan SDM) karena adanya ketentuan Bank Dunia Bank Dunia (Bulan Juni 2014) agar dilakukan evaluasi teknis oleh konsultan untuk petugas belajar yang akan dikirim ke LN. Sementara pengadaan konsultan bulan Agustus 2014, sehingga target pengiriman petugas belajar tahun 2014 tidak terpenuhi. Sedangkan Komponen II (pembangunan infrastruktur) penyerapannya rendah dikarenakan : 1) adanya perubahan schedule pelaksanaan untuk infrastruktur dan fasilitas dari rencana semula sehingga memerlukan perhitungan ulang terutama untuk bangunan, dan 2) terdapat tiga paket pekerjaan yang harus dilelang ulang (3 kali lelang) yaitu pekerjaan konstruksi di Laboratorium Terpadu Balitpalma, Gedung Kantor dan Infrastruktur BPTP Sulut, Infrastruktur KP Kayuwatu dan KP Kima Atas Balitpalma. 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 120.00% Pers en ta se Unit Kerja

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 85 Belanja Pegawai. Realisasi belanja pegawai 31 Desember 2014 adalah senilai Rp.477.536.276.974,00 atau sebesar 94.34% dari Pagu Anggaran setelah dikurangi pengembalian senilai Rp.721.281.047,00. Pagu dan realisasi anggaran belanja pegawai berdasarkan sub kelompok belanja sampai dengan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut.

Tabel 7. Rincian Pagu dan Realisasi Anggaran Belanja Pegawai

Uraian Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %

Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 494.834.919.000 471.941.328.946 95,37 Belanja Lembur 6.888.569.000 6.316.229.075 91,69 Belanja Tunj. Khusus dan Belanja

Pegawai Transito 4.448.481.000 0 -

Jumlah Bruto 506.171.969.000 478.257.558.021 94,49

Pengembalian 0 721.281.047 -

Jumlah Netto 506.171.969.000 477.536.276.974 94,34

Belanja Barang. Realisasi belanja barang sampai dengan 31 Desember 2014 adalah senilai Rp.659.200.810.203,00 atau sebesar 87.20% dari pagu anggaran setelah dikurangi pengembalian senilai Rp.642.916.578,00. Pagu dan realisasi anggaran belanja barang berdasarkan sub kelompok belanja sampai dengan 31 Desember 2014 sebagai berikut :

Tabel 8. Rincian Pagu dan Realisasi Anggaran Belanja Barang

Uraian Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %

Belanja Barang Operasional 51.829.630.000 50.081.563.870 96,63 Belanja Barang Non Operasional 315.075.436.000 259.430.604.680 82,34 Belanja Jasa 122.993.626.000 104.749.918.698 85,17 Belanja Pemeliharaan 51.296.887.000 49.964.533.613 97,40 Belanja Perjalanan DN 200.213.643.000 184.305.977.283 92,05 Belanja Perjalanan LN 14.478.825.000 11.232.118.637 77,58 Belanja Barang untuk diserahkan

ke Masy 85.350.000 79.010.000 92,57

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 86

Uraian Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %

Pengembalian 0 642.916.578 -

Jumlah Netto 755.973.397.000 659.200.810.203 87,20

Belanja Modal. Realisasi belanja modal sampai dengan 31 Desember 2014 adalah senilai Rp.214.439.182.292,00 atau sebesar 67,13% dari pagu anggaran setelah dikurangi pengembalian senilai Rp.1.090.834.996,00. Pagu dan realisasi anggaran belanja modal berdasarkan sub kelompok belanja sampai dengan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :

Tabel 9. Rincian Pagu dan Realisasi Anggaran Belanja Modal

Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

Belanja Modal Peralatan dan Mesin 102.257.883.000 83.355.662.533 81,52 Belanja Modal Gedung dan

Bangunan 202.594.130.000 118.549.201.816 58,52 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan

Jaringan 12.839.034.000 11.887.604.979 92,59 Belanja Modal Lainnya 1.757.395.000 1.737.547.960 98,87 Jumlah Bruto 319.448.442.000 215.530.017.288 67,47

Pengembalian 0 1.090.834.996 -

Jumlah Netto 319.448.442.000 214.439.182.292 67,13

Dokumen terkait