• Tidak ada hasil yang ditemukan

mengambil kesimpulan, tetapi mungkin penegasan saja dari hasil pembicaraan kita selama 2 jam ini pada Rapat Komisi V pada saat ini. Maka apabila tidak ada hal-hal yang perlu dibahas, maka sesuai dengan ketentuan Tata Tertib Pasal 267, kita akan merumuskan kesimpulan, tetapi kesimpulan pada hari ini memang tidak ada. Dikarenakan angka-angka juga belum final, tetapi kalau tadi BPWS katanya sudah final ya?

PLT. KEPALA BPWS: Sudah.

KETUA RAPAT (Hj. NURHAYATI MONOARFA):

BPWS sudah final, BNPP sudah final atau belum ini? BASARNAS:

KETUA RAPAT (Hj. NURHAYATI MONOARFA):

Sudah final ya tidak ada lagi pengurangan, hanya BMKG saja yang akan dirapatkan di Kementerian Keuangan ya. Maka Pak Lasarus tidak usah diambil kesimpulan tetapi penegasan saja. Dari Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI dengan BMKG dan BNPP dan juga BPWS pada 20 April 2020.

Maka yang pertama Komisi V DPR RI meminta BMKG, Basarnas dan BPWS agar dalam refocusing kegiatan dan realokasi anggaran kementerian untuk memprioritaskan program padat karya tunai dan bantuan sosial dalam rangka mempertahankan atau meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang terimbas dampak Covid 19.

Yang kedua, Komisi V DPR RI meminta BMKG, Basarnas dan BPWS untuk mengevaluasi dan mempertajam kembali rincian refocusing kegiatan dan realokasi anggaran per Eselon I, sebagaimana amanat Perpres Nomor 54 Tahun 2020 dan masukan serta saran dari Komisi V DPR RI untuk disampaikan dan dibahas dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI di waktu yang akan datang.

Yang ketiga, Komisi V DPR RI sepakat dengan BMKG, BNPP dan BPWS untuk melanjutkan pembahasan rapat berdasarkan penyampaian perkembangan penganggaran dari BMKG, BNPP dan BPWS pada rapat selanjutnya.

Maka apakah draf penegasan Rapat Dengar Pendapat ini bisa disetujui oleh seluruh kawan-kawan dan Ketua?

KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos. / F-PDIP): Setuju, setuju. Bu Nurhayati, sebentar Bu Nurhayati. KETUA RAPAT (Hj. NURHAYATI MONOARFA):

Ya Pak Lasarus.

KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos. / F-PDIP):

Ya itu namanya kesimpulan, hanya memang di kesimpulan ini kita tidak memasukkan angka dulu.

KETUA RAPAT (Hj. NURHAYATI MONOARFA): Betul, ini hanya penegasan saja.

KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos. / F-PDIP):

Ini kesimpulan rapat kita hari ini, jadi penegasan itu tadi adalah kesimpulan. Yang tadi saya maksud adalah terkait dengan angka-angka itu

kita tunda dulu. Sudah betul itu tadi Ibu sampaikan, itu kesimpulan rapatnya cukup menurut saya cukup bunyinya seperti itu. Dan nanti terkait dengan angka-angka nanti akan kita pertegas di rapat berikutnya.

Terima kasih bu.

KETUA RAPAT (Hj. NURHAYATI MONOARFA): Siap. Ada lagi?

F-PDIP (H. HERSON MAYULU, S.IP.): Ada tambahan Ibu Ketua.

KETUA RAPAT (Hj. NURHAYATI MONOARFA): Siapa ini?

F-PDIP (H. HERSON MAYULU, S.IP.): Herson.

KETUA RAPAT (Hj. NURHAYATI MONOARFA): Pak Herson, waktu kita sudah habis.

F-PDIP (H. HERSON MAYULU, S.IP.): Tambahan satu poin.

KETUA RAPAT (Hj. NURHAYATI MONOARFA): 1 menit ya?

F-PDIP (H. HERSON MAYULU, S.IP.):

Iya. Jadi begini, kewenangan Komisi kita adalah persoalan pemanfaatan Silpa. Persoalan anggaran digeser, itu bukan di ranah Komisi kita, kita cukup tahu saja. Tapi contoh misalnya BMKG menggunakan Silpa tanpa laporan ke Komisi V ini harus tegas dong. Jangan Komisi V tinggal terima berita sesudah badan-badan melakukan penggeseran atau penggunaan dana Silpa itu, intinya di situ.

Terima kasih Ketua.

KETUA RAPAT (Hj. NURHAYATI MONOARFA):

Ya Pak Herson tadi sudah kita minta juga kepada semua mitra kerja kita bahwa untuk refocusing atau realokasi anggaran atau pemakaian program anggaran yang sudah ada. Itu kita minta untuk bisa dibahas atau

disampaikan di Rapat Dengar Pendapat Komisi V, di rapat selanjutnya. Yang sekarang kami minta juga semua rincian refocusing atau realokasi anggaran itu nanti kita bicarakan kembali di rapat-rapat berikutnya di Komisi V itu sudah tadi ditegaskan.

F-PDIP (H. HERSON MAYULU, S.IP.): Silpa-nya bu.

KETUA RAPAT (Hj. NURHAYATI MONOARFA):

Iya betul, semua realokasi maupun Silpa-nya kami menginginkan semua diberikan rinciannya rincian realokasinya. Maka dari itu kami sudah selesai.

F-PDIP (SUKUR H. NABABAN, S.T.):

Pimpinan, Pimpinan 1 menit saja saran saja, boleh?

KETUA RAPAT (Hj. NURHAYATI MONOARFA): Pak Sukur, silakan.

F-PDIP (SUKUR H. NABABAN, S.T.): Ya, terima kasih Pimpinan.

Rekan-rekan Anggota Komisi V dan Bapak Ibu mitra kerja dari pada Komisi V. Saya hanya ingin di poin pertama dan juga nanti kepada seluruh mitra kita di poin pertama itu. Realokasi anggaran, terus pemotongan anggaran, dan realokasi anggaran terkait Covid dan pemotongan anggaran agar dibahas bersama-sama dengan Komisi V, itu poin yang pertama.

Jadi jangan kita hanya untuk ketok, ketok, kita seperti yang saya sampaikan di Rapat Internal kita yang lewat. Tentu masalah pandemi ini bukan hanya masalah pemerintah, ini juga masalah DPR, masalah kita di Komisi V. Tentu bukan hanya pemerintah yang punya empati, kita juga di DPR punya empati. Nah tetapi hak konstitusi kita yang diatur oleh Undang-Undang Dasar bahwa pembahasan anggaran realokasi anggaran peruntukkannya dan juga pemotongan anggaran harus dibahas bersama-sama.

Jadi agar itu menjadi fokus kita di rapat berikutnya adalah nanti pemerintah mengusulkan kepada kita seperti yang dikatakan Pak Lasarus apa saja yang dipotong anggarannya direalokasi oke, baru kita sama-sama...(rekaman suara kurang jelas) sehingga konstitusi bisa berlangsung dengan baik. Saya minta harapan saya itu di poin yang pertama adalah

pembahasan realokasi anggaran, ya pemotongan anggaran di setiap mitra Komisi V. Nah sekarang kita punya tiga mitra ya disebut saja mitranya agar dibahas bersama-sama di rapat berikutnya dengan DPR Komisi V.

Terima kasih.

KETUA RAPAT (Hj. NURHAYATI MONOARFA):

Ya Pak Sukur itu sudah ada di poin 2, bahwa Komisi V DPR RI meminta BMKG, Basarnas dan BPWS untuk mengevaluasi dan mempertajam kembali rincian refocusing kegiatan dan realokasi anggaran per Eselon I. Sebagaimana diamanatkan Prepres Nomor 54 Tahun 2020 dan menerima masukan serta saran dari Komisi V DPR RI untuk disampaikan dan dibahas dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI di waktu yang akan datang. Seperti itu Pak Sukur.

F-PDIP (SUKUR H. NABABAN, S.T.):

Ya di posisi pertama saja, karena itu hak konstitusi kita dan makanya timbul rapat ini.

KETUA RAPAT (Hj. NURHAYATI MONOARFA): Ya kita tukar pak?

F-PDIP (SUKUR H. NABABAN, S.T.):

Ya ini rapat ini kita lakukan kan untuk kita bersama-sama dengan pemerintah, menyetujui anggaran realokasi ini menyetujui anggaran yang telah terjadi pemotongan kita bersama-sama, nah itu tugas konstitusi kita.

Jadi saya berharap itu di pertama sekali. Saya sepakat yang disampaikan Pak Lasarus tadi di rapat berikutnya, setelah angka-angka dan program mereka sampaikan baru kita bahas satu per satu dengan Komisi V apa saran-saran kita. Tetapi based of itu dari mitra kita dulu, baru kita setujui, baru kita berikan masukan-masukan, baru diketok setuju bahwa itu adalah keputusan dari pemerintah bersama dengan Komisi V begitu.

KETUA RAPAT (Hj. NURHAYATI MONOARFA):

Ya, itu jadi kita tukar ya, yang Nomor 2 menjadi Nomor 1, yang Nomor 1 menjadi Nomor 2 begitu kan. Bahwa yang pertama adalah tadi perlu saya ulang atau tidak ini?

KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos. / F-PDIP): Cukup bu cukup, tinggal ditukar nomor saja. KETUA RAPAT (Hj. NURHAYATI MONOARFA):

Cukup ya, jadi kita tukar nanti yang pertama adalah tadi bahwa “harus dibahas bersama-sama atau disampaikan dan dibahas dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI di waktu yang akan datang anggaran yang akan direalokasi maupun di-refocusing” ya dengan rinciannya gitu. Maka dari itu walaupun ada Perpu di sini bahwa tidak harus bersama-sama, tetapi kita meminta pada mitra kerja untuk bisa bersama-sama dengan Komisi V, kita membahas anggaran ini di rapat Komisi V yang akan datang.

Maka kesimpulan tadi sudah disetujui ya oleh seluruhnya akan saya ketok?

ANGGOTA KOMISI V DPR RI:

Dokumen terkait